Jumat, 18 Oktober 2019

ILMU KALAM


ALIRAN MU’TAZILAH DAN ILMU KALAM
Aliran Mu’tazilah
Secara harfiah mu'tazilah berasal dari kata I'tazalah berarti terpisah atau memisahkan diri yang juga mempunyai arti menjauh atau menjauhkan diri atau juga mengasingkan diri. Mu'tazilah adalah salah satu aliran teologi dalam islam yang dapat dikelompokkan sebagai kaum rasionalis islam, sedangkan arti dari teologi itu sendiri adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tuhan.
Aliran ini muncul di kota bashrah (Iraq) pada abad ke- 2 hijiriyah tahun 105-110 hijriyah yaitu pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan dan Khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Pelopor dari aliran mu'tazilah adalah seorang penduduk Bashrah itu sendiri, penduduk itu adalah mantan murid dari Al-hasan Al-bashri yang bernama washil bin atha' al-makhzumi al-ghozzal.
Mu'tazila  ini diberikan oleh orang dari luar mu'tazilah karena pendiriannya wasihil bin atha' tidak sependapat dan memisahkan diri dari gurunya, Asan al-basihiri. Dalam perkembangan selanjutnya ,nama ini kemudian disetujui oleh pengikut mu'tazilah dan digunakan sebagai nama dari aliran teologi mereka.
Ada beberapa pandangan mereka itu membaginya dengan beberapa kelompok ada orang yang mengasingkan dan memisahkan diri. Ada dua pendapat:
Pendapat  pertama pemisahan mereka itu lebih di sebabkan karena masalah politik atau iktizal dimana golongan mereka menamakan diri dengan mu'tazilah ketika Hasan bin Ali membaiat muawiyah dan menyerahkan jabatan kholifah kepadanya. Mereka mengasingkan diri dari hasan,muawiyah dan semua orang. Mereka menetap dirumah-rumah dan masjid-masjid mereka berkata "kami bergelut dengan ilmu dan ibadah".
Pendapat kedua pemisahan mereka lebih disebabkan karena perdebatan (i'tizal kalami) mengenai hukum pelaku dosa besar antara imam hasan al-basri dengan washil bin atha' yang bidup pada masa pemerintahan hisyam bin abdil malik al-whomawy.


Ilmu Kalam

Ilmu kalam adalah Ilmu yang membahas tentang masalah ketuhanan serta berbagai masalah yang berkaitan dengannya berdasarkan dalil-dalil yang meyakinkan. Ilmu Kalam juga dinamakan ilmu aqaid atau ilmu ushuludin, karena persoalan kepercayaan yang menjadi pokok ajaran agama itulah yang menjadi pokok pembicaraannya.
Pokok permasalahan Ilmu Kalam terletak pada tiga persoalan, yaitu Esensi Tuhan itu sendiri dengan segenap sifat-sifat-Nya, Qismul Nububiyah, hubungan yang memperhatikan antara Kholik dengan makhluk, Persoalan yang berkenaan dengan kehidupan sesudah mati nantinya yang disebut  dengan Qismul Al-Sam’iyat.
Secara garis besar, penelitian ilmu kalam dapat dibagi dalam dua bagian. Pertama, penelitian yang bersifat dasar dan pemula, dan kedua, penelitian yang bersifat lanjutan atau pengembangan dari penelitian model pertama. Penelitian model pertama ini sifatnya baru pada tahap membangun ilmu kalam menjadi suatu disiplin ilmu dengan merujuk pada Al-Qur’an dan hadits serta berbagai pendapat tentang kalam yang dikemukakan oleh berbagai aliran teologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar