Contoh Laporan Asesmen Kepribadian

by - 1:15 AM


I.             IDENTITAS
1.   Identitas Subjek       :
      Nama                       
      Alamat                     : Yogyakarta
      Status                       : Belum nikah
      Pendidikan               :  SMK           
      Pekerjaan                 
      Usia                          : 23 tahun
      Jenis Kelamin           : Laki-laki
      Jumlah Saudara        : 3 bersaudara
      Tester                      
      Tanggal Tes              :  18 Oktober 2017
2.   Identitas Ayah         :
      Nama                        :  
      Alamat                     :  
      Pendidikan               :  S1 Ilmu Administrasi Negara
      Pekerjaan                  : Pegawai Swasta
      Usia                          :  49 tahun
3.   Identitas Ibu            :
      Nama                        : 
      Alamat                     :  
      Pendidikan               :  SMA
      Pekerjaan                  : Ibu rumah tangga
      Usia                          :  49 tahun


II.          LATAR BELAKANG MASALAH
            Subjek memiliki tinggi kurang lebih 170 cm dan berat badan kurang lebih 51 kg. Subjek memiliki kulit warna sawo matang dan rambut warna hitam. Subjek termasuk remaja yang dapat bersosialisasi dengan banyak orang disekitarnya. Subjek sangat senang jika berkumpul dengan banyak orang terutama dengan teman-temannya. Subjek cukup mandiri dan sopan. Subjek dapat menyesuaikan dirinya dengan kelebihan atau kekurangan yang subjek miliki di lingkungan sekitar. Sejak kecil subjek mengatakan bahwa subjek diperlakukan sangat baik oleh keluarganya, subjek sangat diperhatikan oleh kedua orang tuanya. Keadaan ekonomi subjek sangat stabil dalam artian keadaan ekonomi keluarganya dari kecil sangat sederhana.
            Subjek masuk dalam dunia pendidikan dari umur 6 tahun. Usia 12  tahun masuk SMP. Usia 15 masuk SMK. Subjek sempat kuliah di UGM selama 3 semester, namun karena kedua orangtuanya bercerai subjek memutuskan untuk keluar dan mencari pekerjaan. Subjek bekerja di Expresso Internet Cafe sebagai operator warnet selama 2 tahun. Subjek mengatakan sewaktu kecil subjek pernah di rawat di rumahsakit karena deman berdarah.
            Ayah tiri subjek lulusan S1 Ilmu Administrasi Negara, ibunya lulusan SMA. Subjek merupakan anak 1 dari 3 bersaudara. Adik subjek kuliah dan baru lulus SMA. Ayah dan ibu subjek bercerai tahun 2015. Ibunya menikah lagi bulan Agustus 2017. Subjek mengatakan bahwa subjek sangat dekat dengan ibunya, dan meskipun orangtuanya bercerai subjek tetap sering berkomunikasi dengan ayah kandungnya.


III.       HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI
A.    Hasil Wawancara
1.      Wawancara Subjek
         Dari hasil wawancara dan beberapa pertanyaan yang diajukan, ada beberapa hal yang subjek masih ragu untuk menjawab. Terbukti dari beberapa pertanyaan yang diajukan kepadanya subjek masih saja susah menjawab. Masih banyak hal yang subjek pendam.
2.      Wawancara orang terdekat
         Berdasarkan informasi dari teman dekat subek, subjek adalah seorang yang ramah, asyik untuk diajak ngobrol, mudah bergaul dan tidak membeda-bedakan teman, sehingga subjek memiliki banyak teman.

B.     Hasil Observasi
1.      Daily Observasi
         Subjek memiliki sifat keras kepala, cepat marah/emosional, optimis, gembira, masa bodoh dan pemberani. Mengerjakan hal yang sulit tanpa meminta bantuan orang lain. Cepat mengambil keputusan. Saat di rumah subjek lebih suka menggunakan kaos dan celana pendek. Jika sedang bepergian subjek mengenakan setelan kaos, celana jeans, sandal dan jaket. Sedangkan saat bekerja subjek mengenakan Polo, celana jeans, jaket serta sepatu kulit.
2.      Observasi saat tes
         Subjek menggunakan kaos berwarna hitam, celana jeans hitam, jaket berwarna cream serta sandal. Pada saat melakukan tes subjek terlihat santai sehingga subjek dapat menyelesaikan tes grafis dengan cepat. Suasana dalam ruangan cukup tenang akan tetapi ruangan yang sempit dan suhu yang panas membuat subjek menjadi kurang nyaman.

IV.    HASIL TES PSIKOLOGI
         A.  BAUM
1.   Aspek Kognitif
         Subjek memiliki intelektual di atas rata-rata. Subjek memiliki keinginan kuat dan mempunyai motivasi untuk berhasil. Subjek sangat membanggakan intelektual, mempunyai banyak ide, dan suka berfantasi. Ada kesukaran belajar dalam diri subjek sehingga cenderung kurang dalam mengembangkan potensinya. Serba ingin tahu.
               2.   Aspek Emosi
         Kematangan emosi subjek belum berkembang dengan baik. Emosinya belum stabil, subjek mudah marah. Subjek tidak mau mengikat diri dan daya cipta kurang. Subjek memiliki dorongan, kemauan, vitalitas dan energi yang lemah, punya perasan terisolir, anxiety, serta merasa tidak aman. Subjek mempunyai gangguan proses berpikir, tidak sistematis yang memicu awal mula muncul psikopat.
               3.   Aspek Sosial
         Subjek mempunyai kemampuan adaptasi yang baik sehingga tidak mempunyai hambatan dalam bersosialisasi, mempunyai suasana hati yang hidup, menyenangkan, lemah lembut dan mudah bergaul.

         B.  DAP

               1.   Aspek Kognitif
         Subjek memiliki kemampuan intelektual di atas rata-rata. Subjek memiliki keinginan kuat dan mempunyai motivasi berprestasi untuk berhasil. Subjek memiliki keteraturan dalam berpikir, kontak dengan realitas yang baik.  Subjek  sangat membanggakan intelektual, mempunyai banyak ide, dan suka berfantasi. Subjek memiliki hambatan dalam mengaktualisasikan potensinya sehingga subjek kekurangan dorongan berprestasi.

               2.   Aspek Emosi     

         Kematangan emosi subjek belum berkembang dengan baik. Subjek mempunyai daya agresif yang sangat kuat. Subjek cenderung paranoid dan sadisme. Subjek memiliki keinginan berkuasa yang besar. Terkadang subjek tidak puas atau tidak mantap pada diri sendiri. Kontrol emosi subjek masih kaku dan bergantung pada orang lain.

               3.   Aspek Sosial
         Penyesuaian diri subjek sangat baik. Subjek memiliki adaptasi yang cukup baik, bersifat egosentris, insecure dan rigid, berusaha kontrol secara cermat. Subjek mempunyai suasana hati yang hidup, menyenangkan, lemah lembut dan mudah bergaul. Namun subjek memiliki tendensi hambatan dalam hubungan sosial atau neourotis.

         C.  HTP

               1.   Aspek Kognitif
         Subjek memiliki kecerdasan tergolong baik. Subjek mempunyai perhatian berlebih pada kontrol fantasi . Perasaan ketergantungan pada dukungan menjadikan subjek kurang berani mengaktualisasikan dirinya.

      2.   Aspek Emosi
         Subjek memiliki kecenderungan ekstrovet. Emosi subjek belum berkembang secara optimal. Subjek memiliki fantasi yang kuat. Agresifitas yang kuat menyebabkan subjek memiliki kecenderungan bermusuhan dan pertentangan. Subjek merasa memiliki hambatan pada keinginannya. Secara psikologi subjek tidak dapat didekati.
       3.   Aspek Sosial
         Kontak sosial subjek cukup baik dengan lingkungan sekitar. Subjek memiliki sebuah kesiapan untuk kontak dengan lingkungan. Subjek memiliki hubungan kelurga yang renggang. Subjek merasa kurang berperan dalam keluarga, kurang dipercaya, kurang diperhatikan dan kurang berharga. Dari dalam diri subjek ada kecenderungan membutuhkan perhatian yang lebih dari ibunya, subjek merasakan peranan ibu yang sangat baik. Terikat, mencari perlindungan  dan kebutuhan untuk lebih dekat dengan ibu. Memberi penghargaan lebih kepada ibunya. Ibunya berperan dengan baik . Ayah menunjukkan sikap otoriter, menguasai, galak, kurang memberi kesempatan, dll.

         D.  WARTEGG
               Secara kognitif subjek seseorang dengan intelektual di atas rata-rata. Kemauannya kuat, tegas dan sangat tekun. Subjek memiliki keteraturan dalam berfikir dan selalu mendasarkan pada fakta-fakta dalam memandang sesuatu. Adaya kecenderungan kurang dinamis karena disebabkan kurangnya aktifitas. Subjek lebih menyukai untuk segera bertindak dan merespon lingkungan. Subjek memiliki kepribadian yang serba nyata dan tegas. Subjek mempunyai kesenangan akan hal-hal yang praktis dan pribadinya tidak berbelit-belit. Subjek juga menyukai hal yang objektif, realistis dan sederhana.
               Secara emosi subjek cenderung mempunyai emosi yang open, artinya subjek berorientasi pada dunia luar dan mudah berhubungan dengan orang lain. Subjek lebih mendominasikan pada fungsi intelektual dan berpijak pada fakta-fakta. Subjek adalah pribadi yang cukup sensitif dan lembut. Subjek selalu bersikap santai, alami dan tenang, serta sangat berhati-hati dalam bertindak. Subjek adalah pribadi yang cukup konsisten jiwanya, memiliki suasana hati yang tetap atau tidak berubah.
               Secara sosial subjek merupakan seseorang yang memiliki jiwa sosialisasi tinggi, namun subjek butuh waktu untuk penyesuaian diri karena subjek mempunyai kecenderungan pendiam dan tidak suka belagak. Dalam pergaulan subjek termasuk pribadi yang lembut, flexsibel, terbuka dan hangat. Subjek adalah pribadi yang riang, easy going dan bebas dari ketegangan yang memudahkan penyesuaian diri tetapi juga cenderung membuat meraka secara emosional agak datar. Perhatian minatnya sering berfluktuasi dan dangkal.

           

         E.  TAT
               Subjek memiliki keinginan yang kuat terlihat dari anak yang penasaran bagaimana memainkan biola. Subjek memiliki keinginan yang kuat agar nantinya dapat bisa membantu orang tuanya. Subjek adalah orang yang masih ingin bebas untuk melakukan hal apa saja terlihat dari Need Playmirth. Subjek mudah sekali merasa kecewa apabila yang sudah subjek usahakan tidak mendapat hasil seperti yang diinginkan. Subjek adalah orang yang mudah curiga dan merasa khawatir terlihat dari need cognizance. Subjek merupakan orang yang dengan mudah dapat beragumen dengan orang lain terlihat dari need aggression.
               Subjek merupakan pekerja keras, serta tunduk dan patuh terhadap atasan atau need acquisition. Subjek merupakan pendengar yang baik, apalagi saat subjek mendapat nasehat dari ayahnya atau need Listening. Subjek mudah merasakan takut dengan hal yang berhubungan dengan medis karena subjek merasa bahwa yang berhubungan dengan medis pasti menyakitkan atau need fearfull. Subjek sangat suka dengan ketenangan karena dapat membuat pikirannya damai, hal ini terlihat dari need passivity. Subjek selalu merindukan kekasihnya karena kekasihnya sedang merantau kekota lain untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi atau need affiliation. Subjek bekerja secara mandiri, berusaha keras, dapat menutantaskan suatu pekerjaan secara bertahap dan dapat mengatasi suatu hambatan atau need achievement.
               Subjek selalu sadar akan apa yang dilakukannya meskipun subjek dalam keadaan tidak sadarkan diri, subjek merasa salah kalau memang perbuatannya itu salah atau need abasement. Subjek selalu menyatukan antara pikiran dan  keadaan yang disekelilingnya. Berfikir untuk mencari tau apa penyebab dari apa yang dilihat dan dirasakannya atau need cognizance. Subjek selalu terfikirkan dan merenungi nasibnya kelak jika subjek sudah meninggal apakah masih ada orang yang mengingat dan mengenangnya atau need dejection. Subjek memiliki tekad kuat untuk dapat membahagiakan kedua orang tuanya atau need achievement. Subjek memiliki hobby yang mengasyikan dan setiap subjek melakukan hobby-nya subjek selalu melakukan dengan penuh kegigihan atau need achievement. Subjek merupakan sosok yang baik dan ramah sehingga banyak teman-teman yang segan kepadanya terlihat dari Need Succorance. Subjek dan keluarga subjek merupakan orang yang hidup bermasyarakat terlihat dari Need Affiliation. Subjek merupakan seseorang yang hidup dalam keadaan apa adanya namun tetap berusaha keras demi memenuhi kebutuhan hidupnya terlihat dari need Achievement.

V.     DINAMIKA PSIKOLOGIS
         Fungsi  intelektual subjek lebih dominan. Subjek memiliki intelektual diatas rata-rata. Subjek adalah pribadi yang memiliki kemauan yang kuat, tekun, dan tegas dalam bersikap. Cara berpikir subjek cukup teratur dan selalu mendasarkan pada fakta-fakta dalam memandang sesuatu. Cara berpikir subjek yang seperti ini akan membuat segala sesuatu yang dikerjakan atau pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik karena sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Keserba ingin tahuan subjek membuat subjek mempunyai banyak ide, dan suka berfantasi. Namun subjek merasa lingkungan tidak memberikan apresiasi yang baik terhadap prestasinya. Subjek kemudian menjadi pribadi yang tangguh, ulet dan tekun dalam berusaha menunjukkan prestasi terbaiknya.         Subjek memiliki kecenderungan ekstrovet. Emosi subjek belum berkembang secara optimal. Subjek mudah marah. Agresifitas yang kuat menyebabkan subjek memiliki kecenderungan bermusuhan dan pertentangan. Subjek merasa memiliki hambatan pada keinginannya. Subjek cenderung paranoid dan sadisme yang memicu awal mula muncul psikopat.

         Secara sosial subjek merupakan seseorang yang memiliki jiwa sosialisasi tinggi, namun subjek butuh waktu untuk penyesuaian diri karena subjek mempunyai kecenderungan pendiam dan tidak suka belagak. Dalam pergaulan subjek termasuk pribadi yang lembut, mudah bergaul, mempunyai suasana hati yang hidup, menyenangkan, flexsibel, terbuka dan hangat. Subjek adalah pribadi yang riang, easy going dan bebas dari ketegangan yang memudahkan penyesuaian diri tetapi juga cenderung membuat meraka secara emosional agak datar. Perhatian minatnya sering berfluktuasi dan dangkal.

         Kontak sosial subjek cukup baik dengan lingkungan sekitar. Subjek memiliki sebuah kesiapan untuk kontak dengan lingkungan. Subjek memiliki hubungan kelurga yang renggang. Subjek merasa kurang berperan dalam keluarga, kurang dipercaya, kurang diperhatikan dan kurang berharga. Dari dalam diri subjek ada kecenderungan membutuhkan perhatian yang lebih dari ibunya, subjek merasakan peranan ibu yang sangat baik. Terikat, mencari perlindungan dan kebutuhan untuk lebih dekat dengan ibu. Memberi penghargaan lebih kepada ibunya. Ibunya berperan dengan baik . Ayah menunjukkan sikap otoriter, menguasai, galak, kurang memberi kesempatan, dll. Hal lainnya, kemungkinan terjadi peristiwa traumatik di masa lalu yang terus membekas, setidaknya selalu teringat oleh subjek.

         Konsep pribadi maskulin subjek cukup dominan akan tetapi terkadang subjek tidak puas atau tidak mantap pada diri sendiri. Segala hal yang terjadi membuat subjek menjadi orang yang teguh pendirian dan konsisten dalam menjalankan aturan pribadi. Subjek juga memiliki perencanaan yang cukup bagus dan penyelesaian masalah yang sistematis, walau terkadang sering menimbang dengan sudut pandang dirinya. Subjek mempunyai kesenangan akan hal-hal yang praktis dan pribadinya tidak berbelit-belit. Subjek juga menyukai hal yang objektif, realistis dan sederhana.
         Subjek memiliki keinginan yang kuat agar nantinya dapat bisa membantu orang tuanya. Subjek adalah orang yang masih ingin bebas untuk melakukan hal apa saja. Subjek mudah sekali merasa kecewa apabila yang sudah subjek usahakan tidak mendapat hasil seperti yang diinginkan. Subjek adalah orang yang mudah curiga dan merasa khawatir Subjek merupakan orang yang dengan mudah dapat beragumen dengan orang lain. Subjek memiliki hobby yang mengasyikan dan setiap subjek melakukan hobby-nya subjek selalu melakukan dengan penuh kegigihan.
         Subjek merupakan pekerja keras, serta tunduk dan patuh terhadap atasan. Subjek merupakan pendengar yang baik dan mudah merasakan takut dengan hal yang berhubungan dengan medis karena subjek merasa bahwa yang berhubungan dengan medis pasti menyakitkan. Subjek sangat suka dengan ketenangan karena dapat membuat pikirannya damai, bekerja secara mandiri, berusaha keras, dapat menutantaskan suatu pekerjaan secara bertahap dan dapat mengatasi suatu hambatan. Subjek selalu merindukan kekasihnya karena kekasihnya sedang merantau kekota lain untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
         Subjek selalu sadar akan apa yang dilakukannya meskipun subjek dalam keadaan tidak sadarkan diri. Subjek selalu menyatukan antara pikiran dan  keadaan yang disekelilingnya. Berfikir untuk mencari tau apa penyebab dari apa yang dilihat dan dirasakannya. Subjek selalu terfikirkan dan merenungi nasibnya kelak jika subjek sudah meninggal apakah masih ada orang yang mengingat dan mengenangnya atau need dejection.
        
         Subjek memiliki tekad kuat untuk dapat membahagiakan kedua orang tuanya. Subjek merupakan sosok yang baik dan ramah sehingga banyak teman-teman yang segan kepadanya. Subjek dan keluarga subjek merupakan orang yang hidup bermasyarakat terlihat. Subjek merupakan seseorang yang hidup dalam keadaan apa adanya namun tetap berusaha keras demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

You May Also Like

0 komentar