Contoh LAPORAN PRAKTIKUM PSP

by - 12:59 AM


TINGKAT REGULASI DIRI  PADA
MAHASISWA DI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA (UTY)

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Regulasi Diri
Penelitian yang dilakukan Raffaeli dkk mengungkapkan ketidakmampuan  seseorang    untuk    meregulasi    diri    menyebabkan    seseorang    menjadi kecanduan   alkohol   dan   obat-obatan   terlarang,   membuat   seseorang mengalami  gangguan  makan,  tidak  mampu  menyesuaikan  diri  dengan lingkungan  dan  juga  membuat  anak-anak  rentan  terhadap  berbagai  resiko tidak   berada   dalam   lingkungan   yang   beresiko   memicu munculnya penyakit psikologis.
Penelitian (Setyawati, 2010; Utami, 2011) menyebutkan bahwa peran yang dijalani yang lebih dari satu membuat munculnya konflik dalam menjalankan peran tersebut. Hasil penelitian Puwanto (2009) menemukan bahwa mahasiswa yang bekerja dan telah berkeluarga mengalami kesulitan dalam mengatur diri ketika belajar secara mandiri di luar perkuliahan tatap muka yang disebabkan oleh faktor internal seperti malas, kurang gigih, terlalu mengandalkan orang lain dan faktor eksternal yaitu tugas yang banyak di berbagai perannya.
Schunk dan Zimmerman dalam (Arjanggi, 2010) menjelaskan bahwa pembelajaran mandiri berimplikasi terhadap kapasitas maupun kemampuan mahasiswa untuk meregulasi diri. Zimmerman dalam (Widawati, 2008) sendiri berpendapat bahwa dalam proses perkembangannya, individu memerlukan suatu kemampuan mengatur diri sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan sebagai alat adaptasi terhadap setiap perubahan yang ada di sekelilingnya. Di Perguruan Tinggi, setiap hasil capaian mahasiswa terhadap mata kuliah yang diprogramkan, akan dimuat dalam sebuah dokumen yang disebut Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA).

B.     Tujuan
Tujuan dikembangkannya Skala Psikologi ini adalah untuk mendapatkan suatu perangkat tes yang baik valid dan reliabel tentang regulasi diri.
C.    Manfaat
Dengan skala yang telah dikembangkan diharapkan dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengukur variabel regulasi diri  pada mahasiswa Di Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY).
BAB II
RANCANGAN SKALA PSIKOLOGI

A.    Pengertian Regulasi Diri
(Zimmerman, 2010) mengungkapkan  bahwa  regulasi  diri  merujuk  pada pikiran, perasaan dan tindakan yang terencana oleh diri dan terjadi secara berkesinambungan    sesuai  dengan  upaya  pencapaian  tujuan mahasiswa  yang  aktif  tentunya  harus  memiliki  perilaku  yang  direncanakan  secara  terus menerus.  Untuk  mendapatkan  prestasi  yang  sesuai  dengan  keinginannya.
Winne dalam (Adicondro, 2011) menjelaskan bahwa regulasi diri atau pengaturan diri adalah kemampuan dalam diri seseorang untuk memunculkan dan memonitor sendiri pikiran, perasaan dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dalam hal ini ialah tujuan belajar. Zimmerman dalam (Ghufron & Risnawita, 2010) berpendapat juga bahwa pengelolaan diri berkaitan dengan pembangkitan diri baik pikiran, perasaan serta tindakan yang direncanakan dan adanya timbal balik yang disesuaikan pada pencapaian tujuan personal. Dengan kata lain, pengelolaan diri berhubungan dengan metakognisi, motivasi dan perilaku yang berpartisipasi aktif untuk mencapai tujuan personal.
Self regulation menurut Bandura dalam (Rahmah, 2009) adalah suatu kemampuan yang dimiliki manusia berupa kemampuan berfikir dan dengan kemampuan itu mereka memanipulasi lingkungan, sehingga terjadi perubahan lingkungan akibat kegiatan tersebut. Menurut Bandura seseorang dapat mengatur sebagian dari pola tingkah laku dirinya sendiri. Secara umum self regulated adalah tugas seseorang untuk mengubah respon-respon, seperti mengendalikan impuls perilaku (dorongan perilaku), menahan hasrat, mengontrol pikiran dan mengubah emosi). Maka dengan kata lain, regulasi diri adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam mengontrol tingkah laku, dan memanipulasi sebuah perilaku dengan menggunakan kemampuan pikirannya sehingga individu dapat bereaksi terhadap lingkungannya.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa regulasi diri yang dimaksud dalam penelitian ini ialah kemampuan seseorang dalam mengontrol perilakunya sendiri, meliputi aspek metakognisi, motivasi dan perilaku.
B.     Aspek-Aspek Regulasi Diri
Menurut Schunk dan Zimmerman menyatakan bahwa self regulation  mencakup tiga aspek :
a.       Metakognisi
Metakognisi adalah kemampuan individu dalam merencanakan, mengorganisasikan atau mengatur, menginstruksikan diri, memonitor dan melakukan evaluasi.
b.      Motivasi
Motivasi merupakan pendorong (drive) yang ada pada diri individu yang mencakup persepsi terhadap efikasi diri, kompetensi otonomi yang dimiliki dalam setiap aktivitas. Motivasi merupakan fungsi dari kebutuhan dasar untuk mengontrol dan berkaitan dengan perasaan kompetensi yang dimiliki setiap individu.
c.       Perilaku
Perilaku merupakan upaya individu untuk mengatur diri, menyeleksi, dan memanfaatkan lingkungan maupun menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas setiap individu.

C.    Definisi Operasional
Regulasi diri (self regulation) yang dimaksud dalam penelitian ini ialah kemampuan seseorang dalam mengontrol perilakunya sendiri, meliputi aspek metakognisi, motivasi dan perilaku. Mereka menghasilkan gagasan, perasaan, dan tindakan untuk mencapai suatu tujuan. Secara metakognitif mereka bisa memiliki strategi tertentu yang efektif dalam memproses informasi. Sedangkan motivasi berbicara tentang semangat individu yang sifatnya internal. Adapun perilaku yang ditampilkannya adalah dalam bentuk tindakan nyata.

D.    Indikator Perilaku

1.      Aspek Metakognisi
a.       Perencanaan
b.      Pemantauan
c.       Penilaian/Evaluasi
2.      Aspek  Motivasi
a.       Motivasi Intrinsik
b.      Motivasi Ekstrinsik
c.       Kontrol Keyakinan
3.      Aspek Perilaku
a.       Berfikir Kritis
b.      Kelola Lingkungan Dan Waktu
c.       Mencari Bantuan

E.     Tabel Spesifikasi/kisi-kisi/blue print
Tabel 1.   Blue Print Pembobotan Skala Regulasi Diri
No.
Aspek/Kompenen
Indikator
Bobot (%)
1
Aspek Metakognisi
Perencanaan
10
Pemantauan
10
Penilaian/Evaluasi
10
2
Aspek Motivasi
Motivasi Intrinsik
10
Motivasi Ekstrinsik
10
Kontrol Keyakinan
10
3
Aspek Perilaku
Berfikir Kritis
10
Kelola Lingkungan Dan Waktu
15
Mencari Bantuan
15
Jumlah
100


Tabel 2.   Blue print Sebaran Aitem Skala Regulasi Diri
No.
Aspek
/Kompenen
Indikator
No. Aitem
f
Favorable
Unfavorable
1
Aspek
Metakognisi
Perencanaan
1, 19, 37
4, 22
5
Pemantauan
7, 25
10, 28
4
Penilaian/Evaluasi
13, 31, 38
16, 34
5
2
Aspek
Motivasi
Motivasi Intrinsik
2, 20
5, 23
4
Motivasi Ekstrinsik
8, 26
11, 29, 39
5
Kontrol Keyakinan
14, 32
17, 35
4
3
Aspek
Perilaku
Berfikir Kritis
3, 21
6, 24
4
Kelola Lingkungan Dan Waktu
9, 27
12, 30, 40
5
Mencari Bantuan
15, 33
18, 36
4
Jumlah
20
20
40

F.     Model Skala
Skala Regulasi Diri merupakan metode pengumpulan data utama yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun model skala yang akan digunakan untuk mengembangkan alat ukur ini adalah model Summated Rating.

G.    Format Stimulus
Format stimulus dalam penelitian ini adalah aitem dalam bentuk pernyataan dengan pilihan respon.

H.    Format Respon
Anchor adalah kondisi-kondisi subjektif yang dapat digunakan untuk melaporkan perkiraan subjektif dari subjek penelitian. Anchor dalam penelitian ini menggunakan Anchor perilaku  ( Sesuai s.d tidak sesuai) yaitu jenis anchor yang mendasarkan pada perilaku nyata dan lebih tepat untuk mengobservasi perilaku subjek.
Anchor perilaku  ( Sesuai s.d tidak sesuai) menggunakan 4 alternatif jawaban, yaitu: SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), dan STS (Sanagat Tidak Sesuai). Subjek memilih salah satunya dengan cara memberi tanda check list (√)  pada kotak yang telah disedikan.
Pernyataan-pernyataaan tersebut ada yang bersifat favorable dan ada yang bersifat unfavorable. Anchor ini digunakan untuk merating hasil suatu kegiatan. Diskripsi jenjang diberikan dengan cara  membandingkan suatu objek ukur dengan suatu hasil yang telah ditentukan sebelumnya.

G.    Menulis Aitem
Penulisan aitem dilakukan dengan mengacu pada indikator-indikator perilaku yang terdapat pada blue print.
1.      Perencanaan
Perencanaan aktivitas yang dilaksanakan berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Pemantauan
Menunjukan inisiatif untuk merekam suatu peristiwa atau hasil yang telah dicapai.
3.      Penilaian/Evaluasi
Menunjukan pada inisiatif untuk mengevalusi kualitas atau kemajuan kerja yang sudah dikerjakannya.
4.      Motivasi Intrinsik
Belajar untuk menambah wawasan.
5.      Motivasi Ekstrinsik
Belajar untuk memperoleh nilai yang baik, menghindari hukuman, menyelesaikan tugas, dan memperoleh pujian/penghargaan.
6.      Kontrol Keyakinan
Tidak mudah putus asa dan mampu mneyelesaikan tugas dengan baik serta yakin memperoleh nilia yang baik.
7.      Berfikir Kritis
Bertanya pada hal-hal yang tidak sejalan dengan pemikirannya, bertanya mengenai manfaat sesuatu serta mencoba cara penyelesaian yang lain.
8.      Kelola Lingkungan Dan Waktu
Menunjukan inisiatif untuk mengatur lingkungan agar lebih baik, meliputi lingkungan fisik dan psikologis.
9.      Mencari Bantuan
Menunjukan usaha untuk meminta bantuan kepada teman atau orang lain.  

H.    Item Review
Profesional judgement dari aitem review ini adalah sebagai berikut:
Dosen Pengampu        : Dra. Indriyati Eka Purwaningsih, S.Psi, M.si
  Haniek Farida, S.Psi, M.S
Asisten Praktikum       : Wisnu Setya Nugraha, S.Psi

I.       Skoring
Untuk menentukan skor maka ditetapkan norma penilaian terhadap jawaban sebagai berikut :
Tabel 3. Skoring Skala Regulasi Diri
Jawaban
Skoring
favorable
unfavorable
Sangat Sesuai
4
1
Sesuai
3
2
Tidak Sesuai
2
3
Sangat Tidak Sesuai
1
4

 


You May Also Like

0 komentar