KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL

by - 11:40 PM

Prakteknya, komunikasi verbal bisa dilakukan dengan cara :
a.    Berbicara dan menulis.
Umumnya untuk menyampaikan, orang cenderung lebih menyukai speaking (berbicara) ketimbang (writing ). Selain karena praktis, speaking dianggap lebih mudah “menyentuh” sasaran karena langsung didengar komunikan. Namun bukan berarti pesan tertulis tidak penting. Untuk menyampaikan pesan bisnis yang panjang dan memerlukan pemahaman dan pengkajian matang, diperlukan pula penyampaian writing. Semisal penyampaian bussines report. Sangat tidak mungkin jika hanya disampaikan dengan berbicara.
b.    Mendengarkan dan membaca
Kenyataan menunjukkan, pelaku bisnis lebih sering mendapatkan informasi ketimbang menyampaikan informasi. Dan aktivitas penerimaan informasi.pesan bisnis ini dilakukan lewat proses (listening) mendengarkan dan membaca (reading). Sayangnya, kenyataan juga menunjukkan, masih banyak di antara kalangan bisnis yang tidak memiliki kemampuan dan kemauan memadai untuk melakukan proses reading dan listening ini. Sehingga pesan penting sering hanya berlalu begitu saja, dan hanya sebagian kecil yang tercerna dengan baik.

Prinsip-prinsip komunikasi verbal :
1)      Keterbatasan bahasa
2)      Kerumitan makna
3)      Nama sebagai simbol
4)      Bahasa gaul
5)      Bahasa wanita & pria
6)      Komunikasi konteks tinggi & rendah

Konstruktivisme: Perspektif Pesan dalam Bahasa
Jesse G. Delia dan Ruth Anne Clark mengemukakan suatu teori yang dikenal sebagai Konstruktivisme. Teori ini menaruh perhatian pada proses berpikir yang terjadi sebelum pesan dikemukakan dalam suatu tindakan komunikasi. Mereka menyebut proses berpikir ini sebagai          `kognisi sosial'. Analisis mereka telah membawa kepada usaha untuk memahami bagaimana orang menyusun dan mengubah suatu `impresi/kesan' pada orang lain, dan bagaimana kesan digunakan untuk menyusun strategi pesan serta bagaimana orang merasionalisasikan strategi tersebut.
Beberapa prinsip penting dari teori mereka adalah, konstruksi episodik dan disposisi seseorang diorganisasi oleh skemata interpersonalnya. Skemataskemata interpersonal ini adalah kognisi atau pemikiran mengenai bagaimana kita berpikir (menganggap atau memperkirakan) mengenai apa yang akan dilakukan oleh orang lain. Skemata-skemata interpersonal ini diorganisasi ke dalam semacam sistem (skema), dan pola-pola dalam sistem ini mencakup interpretasi dan penyimpulan, serta pola-pola 'konstruksi' yang kita gunakan untuk menjelaskan perilaku orang lain.
Prinsip kedua adalah, organisasi kesan interpersonal memberikan pemahaman dan antisipasi atas orang lain secara kontekstual dan relevan. Dalam hal ini orang bertindak seolah-olah sebagai psikolog-sosial yang mencoba menggunakan suatu pola konsepsional untuk menjelaskan, memahami, dan memperkirakan perilaku orang lain di dalam berbagai konteks.
Prinsip ketiga, variasi sistematis dalam konstruk dan skemata interpersonal yang berkembang sebagai suatu fungsi pengalaman sosial, memberikan perbedaan kapasitas untuk membentuk kesan-kesan yang terorganisasikan dan stabil dalam waktu dan konteks yang berbeda. Jadi, orang yang lebih banyak memiliki pilihan dalam menilai orang lain, dan lebih abstrak pemikiran konstruksi interpersonalnya, cenderung lebih mampu memformulasikan pandangan yang terorganisasi mengenai orang lain.

Bentuk – Bentuk Komunikasi Nonverbal
Bentuk komunikasi nonverbal adalah isyarat komunikasi yang terdiri dari simbol yang bukan kata-kata. Berikut adalah bentuk- bentuk komunikasi nonverbal :

1)        Gerakan tubuh dan ekspresi wajah
Ilmu yang mempelajari tentang postur tubuh, gerakan, gesture, dan ekspresi wajah disebut dengan kinesik. Kinsesik berasal dari bahasa Yunani yaitu kinesis yang berarti gerakan. Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.
2)        Penampilan Tubuh
Yang termasuk kedalam kategori ini adalah tipe tubuh (tinggi badan, berat badan, dan kekuatan tubuh) dan juga daya tarik fisik.
a)         Tipe Tubuh
Tipe tubuh atau somatotype dikategorikan menjadi tiga yaitu :
1)      Ectomorph yaitu memiliki bentuk badan tinggi, kurus, dan biasanya adalah orang yang lemah. Umumnya seseorang yang termasuk kategori ini mempunyai sedikit lemak dalam tubuhnya, ukuran tulang yang kecil, dan kekuatan otot yang rendah.
2)      Mesomorph yaitu memiliki bentuk badan proposional, berat badan rata-rata, atletis, dan memiliki kekuatan otot yang cukup.
3)      Endomorph yaitu memiliki bentuk badan pendek, kalam, dan bulat.
b)        Daya Tarik Fisik
Kecantikan atau ketampanan seseorang dapat mempengaruhi kesehariannya. Pada pekerjaan tertentu, suatu perusahaan membutuhkan seseorang yang memiliki kecantikan atau ketampanan untuk menunjang pekerjaannya tersebut.
3)        Jarak
Ilmu yang menggunakan jarak dan ruang disebut dengan proksemik. Hall mengkategorikan jarak menjadi empat, yakni :
a)         Jarak Intim
Jarak ini berkisar antara 18 inchi dan biasanya digunakan kepada orang-orang terdekat saja.
b)        Jarak Personal
Berkisar antara 18 inchi sampai 4 kaki. Umumnya digunakan seseorang pada saat bercakap-cakap.
c)         Jarak Sosial
Berkisar antara 4 hingga 12 kaki. Pada umumnya digunakan di tempat kerja pada waktu yang formal. Seseorang yang memiliki status tinggi memiliki jarak yang lebih besar.
d)        Jarak Publik
Jaraknya lebih dari 12 kaki dan biasanya digunakan pada saat berbicara di depan publik. Contohnya ceramah atau seminar.
4)        Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu.
5)        Sentuhan
Bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal disebut haptik. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, pukulan, dan lain-lain.
6)        Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Isyarat vokalik adalah semua aspek oral dari suara kecuali kata-kata.
7)        Pakaian
Pakaian dan dandanan yang digunakan seseorang dapat mengkomunikasikan umur, gender, status, kelas sosial, kepribadian, dan hubungan dengan lawan jenis.



Interaksi Antara Komunkasi Varbal Dan Non-Verbal Serta Fungsi Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Dalam tahun 1965, Paul Ekman menjelaskan bahwa pesan nonverbal akan mengulang atau meneguhkan pesan verbal. Misalnya dalam suatu lelang, kita mengacungkan satu jari untuk menunjukkan jumlah tawaran yang kita minta, sementara secara verbal kila mengatakan "satu'. Pesan-pesan nonverbal juga berfungsi untuk mengkontradiksikan atau menegaskan pesan verbal seperti dalam sarkasme atau sindirian-sindiran tajam. Kadang-kadang, komunikasi nonverbal mengganti pesan verbal. Misalnya, kita tidak perlu secara verbal menyatakan kata "menang", namun cukup hanya mengacungkan dua jari kita membentuk huruf `V' (victory) yang bermakna kemenangan. Fungsi lain dari komunikasi nonverbal adalah mengatur pesan verbal. Pesan-pesan nonverbal berfungsi untuk mengendalikan sebuah interaksi dalam suatu cara yang sesuai dan halus, seperti misalnya anggukan kepala selama percakapan berlangsung. Selain itu, komunikasi nonverbal juga memberi penekanan kepada pesan verbal, seperti mengacungkan kepalan tangan. Dan akhirnya fungsi komunikasi nonverbal adalah pelengkap pesan verbal dengan mengubah pesan verbal, seperti tersenyum untuk menunjukkan rasa bahagia kita.
Dalam perkembangannya sekarang ini, fungsi komunikasi nonverbal dipandang sebagai pesan-pesan yang holistik, lebih dari pada sebagai sebuah fungsi pemrosesan informasi yang sederhana. Fungsi-fungsi holistik mencakup identifikasi, pembentukan dan manajemen kesan, muslihat, emosi dan struktur percakapan. Karenanya, komunikasi nonverbal terutama berfungsi mengendalikan (controlling), dalam arti kita berusaha supaya orang lain dapat melakukan apa yang kita perintahkan. Hickson dan Stacks menegaskan bahwa fungsi-fungsi holistik tersebut dapat diturunkan dalam 8 fungsi, yaitu pengendalian terhadap percakapan, kontrol terhadap perilaku orang lain, ketertarikan atau kesenangan, penolakan atau ketidaksenangan, peragaan informasi kognitif, peragaan informasi afektif, penipuan diri (self-deception) dan muslihat terhadap orang lain.
Komunikasi nonverbal digunakan untuk memastikan bahwa makna yang sebenarnya dari pesan-pesan verbal dapat dimengerti atau bahkan tidak dapat dipahami. Keduanya, komunikasi verbal dan nonverbal, kurang dapat beroperasi secara terpisah, satu sama lain saling membutuhkan guna mencapai komunikasi yang efektif.

You May Also Like

0 komentar