KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
Prakteknya, komunikasi verbal bisa dilakukan dengan
cara :
a.
Berbicara
dan menulis.
Umumnya untuk menyampaikan, orang
cenderung lebih menyukai speaking (berbicara) ketimbang (writing ). Selain
karena praktis, speaking dianggap lebih mudah “menyentuh” sasaran karena
langsung didengar komunikan. Namun bukan berarti pesan tertulis tidak penting.
Untuk menyampaikan pesan bisnis yang panjang dan memerlukan pemahaman dan
pengkajian matang, diperlukan pula penyampaian writing. Semisal penyampaian
bussines report. Sangat tidak mungkin jika hanya disampaikan dengan berbicara.
b.
Mendengarkan
dan membaca
Kenyataan
menunjukkan, pelaku bisnis lebih sering mendapatkan informasi ketimbang menyampaikan
informasi. Dan aktivitas penerimaan informasi.pesan bisnis ini dilakukan lewat
proses (listening) mendengarkan dan membaca (reading). Sayangnya, kenyataan
juga menunjukkan, masih banyak di antara kalangan bisnis yang tidak memiliki
kemampuan dan kemauan memadai untuk melakukan proses reading dan listening ini.
Sehingga pesan penting sering hanya berlalu begitu saja, dan hanya sebagian
kecil yang tercerna dengan baik.
Prinsip-prinsip komunikasi verbal :
1)
Keterbatasan bahasa
2)
Kerumitan makna
3)
Nama sebagai simbol
4)
Bahasa gaul
5)
Bahasa wanita & pria
6)
Komunikasi konteks tinggi & rendah
Konstruktivisme:
Perspektif Pesan dalam Bahasa
Jesse G. Delia dan Ruth Anne Clark mengemukakan suatu teori
yang dikenal sebagai Konstruktivisme. Teori ini menaruh
perhatian pada proses berpikir yang terjadi sebelum pesan
dikemukakan dalam suatu tindakan komunikasi. Mereka menyebut proses berpikir
ini sebagai `kognisi sosial'.
Analisis mereka telah membawa kepada usaha untuk memahami bagaimana orang
menyusun dan mengubah suatu `impresi/kesan' pada orang lain, dan bagaimana
kesan digunakan untuk menyusun strategi pesan serta bagaimana orang
merasionalisasikan strategi tersebut.
Beberapa prinsip penting dari teori mereka adalah, konstruksi episodik dan
disposisi seseorang diorganisasi oleh skemata interpersonalnya. Skemataskemata
interpersonal ini adalah kognisi atau pemikiran mengenai bagaimana kita
berpikir (menganggap atau memperkirakan) mengenai apa yang
akan dilakukan oleh orang lain. Skemata-skemata
interpersonal ini diorganisasi ke dalam semacam sistem (skema),
dan pola-pola dalam sistem ini mencakup interpretasi dan penyimpulan, serta
pola-pola 'konstruksi' yang kita gunakan untuk menjelaskan perilaku orang lain.
Prinsip kedua adalah, organisasi kesan interpersonal memberikan pemahaman
dan antisipasi atas orang lain secara kontekstual dan relevan. Dalam
hal ini orang bertindak seolah-olah sebagai psikolog-sosial yang mencoba
menggunakan suatu pola konsepsional untuk menjelaskan, memahami,
dan memperkirakan perilaku orang lain di dalam berbagai konteks.
Prinsip ketiga, variasi sistematis dalam konstruk dan skemata interpersonal
yang berkembang sebagai suatu fungsi pengalaman sosial, memberikan
perbedaan kapasitas untuk membentuk kesan-kesan yang terorganisasikan
dan stabil dalam waktu dan konteks yang berbeda. Jadi, orang yang lebih banyak
memiliki pilihan dalam menilai orang lain, dan lebih abstrak pemikiran
konstruksi interpersonalnya, cenderung lebih mampu memformulasikan pandangan
yang terorganisasi mengenai orang lain.
Bentuk – Bentuk Komunikasi Nonverbal
Bentuk
komunikasi nonverbal adalah isyarat komunikasi yang terdiri dari simbol yang
bukan kata-kata. Berikut adalah bentuk- bentuk komunikasi nonverbal :
1)
Gerakan
tubuh dan ekspresi wajah
Ilmu yang mempelajari tentang postur tubuh, gerakan,
gesture, dan ekspresi wajah disebut dengan kinesik. Kinsesik berasal dari
bahasa Yunani yaitu kinesis yang berarti gerakan. Dalam
komunikasi nonverbal, kinesik
atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat,
dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata
atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan
atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk
menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan;
atau untuk melepaskan ketegangan.
2)
Penampilan
Tubuh
Yang
termasuk kedalam kategori ini adalah tipe tubuh (tinggi badan, berat badan, dan
kekuatan tubuh) dan juga daya tarik fisik.
a)
Tipe
Tubuh
Tipe
tubuh atau somatotype dikategorikan menjadi tiga yaitu :
1)
Ectomorph
yaitu memiliki bentuk badan
tinggi, kurus, dan biasanya adalah orang yang lemah. Umumnya seseorang yang
termasuk kategori ini mempunyai sedikit lemak dalam tubuhnya, ukuran tulang yang
kecil, dan kekuatan otot yang rendah.
2)
Mesomorph
yaitu memiliki bentuk badan
proposional, berat badan rata-rata, atletis, dan memiliki kekuatan otot yang
cukup.
3)
Endomorph
yaitu memiliki bentuk badan
pendek, kalam, dan bulat.
b)
Daya
Tarik Fisik
Kecantikan
atau ketampanan seseorang dapat mempengaruhi kesehariannya. Pada pekerjaan
tertentu, suatu perusahaan membutuhkan seseorang yang memiliki kecantikan atau
ketampanan untuk menunjang pekerjaannya tersebut.
3)
Jarak
Ilmu
yang menggunakan jarak dan ruang disebut dengan proksemik. Hall mengkategorikan
jarak menjadi empat, yakni :
a)
Jarak
Intim
Jarak
ini berkisar antara 18 inchi dan biasanya digunakan kepada orang-orang terdekat
saja.
b)
Jarak
Personal
Berkisar
antara 18 inchi sampai 4 kaki. Umumnya digunakan seseorang pada saat
bercakap-cakap.
c)
Jarak
Sosial
Berkisar
antara 4 hingga 12 kaki. Pada umumnya digunakan di tempat kerja pada waktu yang
formal. Seseorang yang memiliki status tinggi memiliki jarak yang lebih besar.
d)
Jarak
Publik
Jaraknya
lebih dari 12 kaki dan biasanya digunakan pada saat berbicara di depan publik.
Contohnya ceramah atau seminar.
4)
Kronemik
Kronemik
adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal.
Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang cocok bagi
suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang patut dilakukan dalam jangka waktu
tertentu, serta ketepatan waktu.
5)
Sentuhan
Bidang
yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal disebut haptik. Sentuhan
dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di
punggung, pukulan, dan lain-lain.
6)
Vokalik
Vokalik
atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara
berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Isyarat
vokalik adalah semua aspek oral dari suara kecuali kata-kata.
7)
Pakaian
Pakaian
dan dandanan yang digunakan seseorang dapat mengkomunikasikan umur, gender,
status, kelas sosial, kepribadian, dan hubungan dengan lawan jenis.
Interaksi Antara Komunkasi Varbal Dan Non-Verbal Serta Fungsi Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Dalam tahun 1965, Paul Ekman menjelaskan bahwa pesan
nonverbal akan mengulang atau meneguhkan pesan verbal. Misalnya dalam suatu lelang,
kita mengacungkan satu jari untuk menunjukkan jumlah tawaran yang kita minta, sementara
secara verbal kila mengatakan "satu'. Pesan-pesan nonverbal juga berfungsi
untuk mengkontradiksikan atau menegaskan pesan verbal seperti dalam sarkasme
atau sindirian-sindiran tajam. Kadang-kadang, komunikasi nonverbal mengganti
pesan verbal. Misalnya, kita tidak perlu secara verbal menyatakan kata
"menang", namun cukup hanya mengacungkan dua jari kita membentuk
huruf `V' (victory) yang bermakna kemenangan. Fungsi lain dari komunikasi
nonverbal adalah mengatur pesan verbal. Pesan-pesan nonverbal berfungsi untuk
mengendalikan sebuah interaksi dalam suatu cara yang sesuai dan halus, seperti
misalnya anggukan kepala selama percakapan berlangsung. Selain itu, komunikasi
nonverbal juga memberi penekanan kepada pesan verbal, seperti mengacungkan
kepalan tangan. Dan akhirnya fungsi komunikasi nonverbal adalah pelengkap pesan
verbal dengan mengubah pesan verbal, seperti tersenyum untuk menunjukkan rasa
bahagia kita.
Dalam perkembangannya sekarang ini, fungsi komunikasi
nonverbal dipandang sebagai pesan-pesan yang holistik, lebih dari pada sebagai
sebuah fungsi pemrosesan informasi yang sederhana. Fungsi-fungsi holistik
mencakup identifikasi, pembentukan dan manajemen kesan, muslihat, emosi dan
struktur percakapan. Karenanya, komunikasi nonverbal terutama berfungsi
mengendalikan (controlling), dalam arti kita berusaha supaya orang lain dapat
melakukan apa yang kita perintahkan. Hickson dan Stacks menegaskan bahwa
fungsi-fungsi holistik tersebut dapat diturunkan dalam 8 fungsi, yaitu
pengendalian terhadap percakapan, kontrol terhadap perilaku orang lain,
ketertarikan atau kesenangan, penolakan atau ketidaksenangan, peragaan
informasi kognitif, peragaan informasi afektif, penipuan diri (self-deception)
dan muslihat terhadap orang lain.
Komunikasi nonverbal digunakan untuk memastikan bahwa
makna yang sebenarnya dari pesan-pesan verbal dapat dimengerti atau bahkan
tidak dapat dipahami. Keduanya, komunikasi verbal dan nonverbal, kurang dapat
beroperasi secara terpisah, satu sama lain saling membutuhkan guna mencapai
komunikasi yang efektif.
0 komentar