REVIEW JURNAL

by - 12:26 AM

DETERMINAN KEPEMIMPINAN

Abstraksi        

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari determinan yang menentukan kepemimpinan.Penelitian dilakukan di 13 bandara dan kantor pusat pengelola yang terdiri dari 84 unit kerja dalam berbagai tingkat mencakup berbagai macam kegiatan dengan jumlah sampel sebesar 3.048 responden dari populasi 4.150 pegawai. Hasil temuan dalam penelitian kepemimpinan menurunkan 22 hipotesa yang berdampak pada kepemimpinan. Dari 22 variabel independen atau variabel bebas terdapat 16 variabel yang berdampak positif pada kepemimpinan dan berdampak balik serta langsung berakumulasi. Ke 16 variabel itu adalah pembawa perubahan, komunikasi, kepemimpinan dalam pekerjaan, jejaring,pengembang orang lain, pengaruh, kerja kelompok, keragaman, pemakaian bahasa daerah, komitmen, kedisiplinan,keteladanan, kepamrihan kerja, keoptimisan, tindakan saling mengasihi, dan kekonsistenan. Hanya 1 variabel bebas yang berdampak pada kepemimpinan secara positif tapi tidak berdampak berbalik, yaitu dalam penggunaan piranti lunak selain MS Office, sedangkan 5 variabel independen yang lain berdampak negatif pada kepemimpinan dan tidakberdampak balik dan dengan sendirinya tidak akumulatif, yaitu variabel kebahagiaan, ketekunan, keefisienan, kesopansantunan dalam melayani, dan norma yang berlaku.





A.    Judul                                                           : Determinan Kepemimpinan
B.     Jurnal vol ,halaman                                  :  Makara,Sosial Humaniora,Vol.7,No.2.

C.     Penulis                                                         :  Bob WawoRuntu

D.    Tanggal                                                       :  Desember 2003

E.     Tujuan                                                     : Jadi tulisan ini murni melihat kepemimpinan dari  
perspektif nilai-nilai orang Indonesia dengan organisasi Indonesia, dalam konteks budaya Indonesia. Tulisan yangberdasarkan penelitian kepemimpinan ini inginmenjawab determinan-determinan yang menentukankepemimpinan dan kepemimpinan itu sendirimenentukan variabel tertentu. Ada banyak penelitiandan tulisan tentang kepemimpinan yang melahirkanbegitu banyak definisi, model, dan teori kepemimpinandi dunia ini. Selanjutnya dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai teori, dari berbagai pakarkepemimpinan untuk dapat melihat perspektif lebih dalam dan luas ke depan tentang kepemimpinan. Penelitian dan tulisan ini tidak mengkorfirmasikan suatuteori apa pun melainkan merupakan penelitian eksploratif yang dapat menambah sumbangan pada teori dan temuan yang telah ada tentang sebuah model kepemimpinan di salah satu BUMN di Indonesia Walaupun demikian perlu diuraikan secara singkatberbagai teori tentang kepemimpinan yang menyebar di ilmu manajemen dan organisasi.

F.      Subjek Penelitian                                           : Daftar pertanyaan diedarkan kepada semua                                    pegawai yang populasinya adalah 4.150.

G.    Metode Penelitian                                          : Metodologi penelitian mengenai kepemimpinan               
yang diuraikan di sini membahas mengenai studi kedalaman, instrumen pengukuran, survei, sampel, serta metode analisis data.

H.    Defenisi Operasional Variabel Penelitian  : Studi kedalaman dilakukan pertama-tama melalui
pengamatan, wawancara, dan diskusi kelompok secara terarah dengan beberapa pimpinan dari berbagai tingkat atau eselon, serta staf pelaksana di beberapa unit kerjandi 13 bandara dan kantor pusatnya. Semua bandara ini terletak di Indonesia Tengah dan Timur. Para pejabat yang diwawancarai memiliki pengalaman paling kurang 2 atau 3 tahun di pekerjaannya. Temuan dari studi kedalaman mencakup 147 elemen nilai kerja atau variabel; 146 variabel diperlakukan sebagai variable bebas dan variabel kepemimpinan sebagai variable terikat.  Berdasarkan studi kedalaman ini ditemukan 147 elemen nilai kerja sebagai variabel yang harus diukur kebenarannya melalui survei yang lebih luas dan dalam. Alat ukur yang dipakai sebagai instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan dengan pernyataan positif. Semua elemen kerja yang berupa 147 variabel termasuk variabel kepemimpinan diukur dengan skala Likert atau skala ordinal, skala 1 sampai dengan skala 5. Daftar pertanyaan diedarkan kepada semua pegawai yang populasinya adalah 4.150. Cara ini adalah pendekatan sensus di semua unit kerja di 13 bandara dan kantor pusatnya. Data penelitian ini diambil dari penelitian atau hasil survei WawoRuntu 2002 yang belum menjawab elemen nnilai kerja kepemimpinan dan faktor kausalitasnya. Jumlah daftar pertanyaan yang dikembalikan adalah 3.048 dari 4.150. Jadi besar sampel yang diperoleh adalah 73%. Daftar pertanyaan yang dikembalikan jauh di atas 50% dan yang tidak dikembalikan, kosong, atau tidak berlaku besarnya 27%, berarti jauh di bawah 50%. Oleh karena itu, ukuran sampel yang terkumpul sangat besar dan dapat diandalkan sebagai bahan kajian. Semua variable dikaji secara deskriptif untuk menguji kembali data secara benar. Kepemimpinan adalah variabel terikat (dependent variable) dan 146 variabel lain adalah variabel bebas (independent variable). Untuk analisis data dipakai regresi ganda dengan cara step wise. Jadi kepemimpinan sebagai fungsi dari 146 variabel yang lain. Variabel yang mempengaruhi yang diambil hanya yang signifikan = 0,05 atau -2 = t = +2.

I.       Teknik Analisis Data                                                 : Semua variabel dikaji secara deskriptif 
untuk menguji kembali data secara benar. Kepemimpinan adalah variabel terikat (dependent variable) dan 146 variabel lain adalah variabel bebas (independent variable). Untuk analisis data dipakai regresi ganda dengan cara step wise. Jadi kepemimpinan sebagai fungsi dari 146 variabel yang lain. Variabel yang mempengaruhi yang diambil hanya yang signifikan ≤ 0,05 atau -2 ≥ t ≥ +2.  Terbukti hanya 22 variabel independen yang signifikan terhadap kepemimpinan. Variabel ini kemudian diuji. apakah kepemimpinan berdampak balik pada variabel independen yang signifikan dan memiliki pengaruh akumulatif. Semua variabel yang berdampak signifikan secara bergiliran menjadi variabel dependen dan secararegresi ganda dengan pendekatan step wise diuji dampaknya masing-masing, variabel dependen dengan 146 variabel yang lain dan termasuk kepemimpinan di tingkat pengujian dikembalikan sebagai variabel bebas dan tidak terikat. Semua variabel yang berdampak atausaling berbalik dampak memakai koefisien ßeta. Koefisien ini memakai z-score atau skor yang telah distandardisir yang berdasarkan skala ordinal telah ditransformasi ke skala rasio. Artinya skala ini telah memiliki nol mutlak, 0 adalah rata-rata hitungnya dari skor mentah yang ordinal telah menjadi skala rasio yang kontinu angkanya karena memiliki nol mutlak. Melalui perhitungan z-score, angka positif dari z-score adalah angka di atas rata-rata dan yang negatif berada di bawah rata-rata skor mentah dari skala ordinal. Jadi semua varibel telah memiliki skala pengukuran standar yang menjadi skala rasio dengan satuan pengukuran yang sama yang dapat diperbandingkan dan dapat dipadu dalam perhitungan. Ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan skala pengukuran dan dapat dipakai statistik parametrik.

J.       Hasil  Penelitian                                                      : Penelitian ini akan menjawab pertanyaan:
 Apakah faktor-faktor yang menjelaskan kepemimpinan? Faktorfaktor signifikan hanya ada 22 faktordari 146, yang menjelaskan kepemimpinan memandu kelompok dan orang lain. Terbukti dari Tabel bahwa tidak semua dari 22 elemen kerja berperilaku penentu positif terhadap kepemimpinan,ada 5 elemen kerja yang cenderung memberi dampak negatif pada kepemimpinan yang memandu kelompok dan orang lain. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masih terbuka peluang untuk melakukan penelitian yang  sama dengan variabel yang sama dan mencari elemenkerja lain sebagai variabel yang belum teramati danteruji dalam penelitian ini, karena dalam penelitian inivariable bebasnya hanya menjelaskan 51% variable terikat kepemimpinan (R2 = 0,5 14). Selanjutnya, terbukti dari penelitian ini bahwa 49% belum menjawabatau belum menjelaskan dampak faktor-faktor di luar vaniabel independen kepemimpinan. Variabel penentu berdampak positif artinya bahwa kepemimpinan dengan variable penentunya berjalan searah atau salingmemperkuat atau saling memperlemah kepemimpinan.Pada dampak negatif, variable-variabel penentu cenderung bertolak belakang dengan variablekepemimpinan. Variabel tersebut saling bertentangan arah; artinya makin kuat variable penentu, cenderung makin melemahkan kepemimpinan.

K.    Kekuatan penelitian                                                 :  Faktor yang berdampak positif atau        
berjalan searah dan berakumulasi dengan kepemimpinan memandu   kelompok dan orang lain terlihat dari koefisien standar ßeta positif dalam tabel 1, yaitu pembawa perubahan,  komunikasi, kepemimpinan dalam pekerjaan, jejaring, pengembang orang lain, pengaruh, kerja kelompok, keragaman, pemakaian bahasa daerah, komitmen, kedisiplinan, penggunaan piranti lunak selain MS Office, keteladanan, kepamrihan kerja, keoptimisan, tindakan saling mengasihi, dan kekonsistenan.

L.      Kelemahan  Penelitan                                             :  Pada dampak negatif, variable-variabel
penentu cenderung bertolak belakang dengan variable kepemimpinan. Variabel tersebut saling bertentangan makin melemahkan kepemimpinan, tetapi dampak negative pada kepemimpinan tidak berbalik dampak. Variabel yang menentukan dan ditentukan kepemimpinan terlihat dalam Tabel 1.
 


You May Also Like

1 komentar

  1. makasih banyak kak blog kaka sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas-tugas maupun ujian saya
    saya harap kita bisa berteman

    BalasHapus