REVIEW JURNAL
DETERMINAN KEPEMIMPINAN
Abstraksi
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari determinan yang
menentukan kepemimpinan.Penelitian dilakukan di 13 bandara dan kantor pusat
pengelola yang terdiri dari 84 unit kerja dalam berbagai tingkat mencakup
berbagai macam kegiatan dengan jumlah sampel sebesar 3.048 responden dari
populasi 4.150 pegawai. Hasil temuan dalam penelitian kepemimpinan
menurunkan 22 hipotesa yang berdampak pada kepemimpinan. Dari 22 variabel
independen atau variabel bebas terdapat 16 variabel yang berdampak positif pada
kepemimpinan dan berdampak balik serta langsung berakumulasi. Ke 16 variabel
itu adalah pembawa perubahan, komunikasi, kepemimpinan dalam pekerjaan,
jejaring,pengembang orang lain, pengaruh, kerja kelompok, keragaman, pemakaian
bahasa daerah, komitmen, kedisiplinan,keteladanan, kepamrihan kerja,
keoptimisan, tindakan saling mengasihi, dan kekonsistenan. Hanya 1
variabel bebas yang berdampak pada kepemimpinan secara positif tapi tidak
berdampak berbalik, yaitu dalam penggunaan piranti lunak
selain MS Office, sedangkan 5 variabel independen yang lain
berdampak negatif pada kepemimpinan dan tidakberdampak balik dan dengan
sendirinya tidak akumulatif, yaitu variabel kebahagiaan, ketekunan,
keefisienan, kesopansantunan dalam melayani, dan norma yang berlaku.
A.
Judul : Determinan Kepemimpinan
B.
Jurnal vol ,halaman
: Makara,Sosial Humaniora,Vol.7,No.2.
C.
Penulis : Bob
WawoRuntu
D.
Tanggal : Desember 2003
E. Tujuan : Jadi tulisan ini
murni melihat kepemimpinan dari
perspektif
nilai-nilai orang Indonesia dengan organisasi Indonesia, dalam konteks budaya
Indonesia. Tulisan yangberdasarkan penelitian kepemimpinan ini inginmenjawab determinan-determinan
yang menentukankepemimpinan dan kepemimpinan itu sendirimenentukan variabel
tertentu. Ada banyak penelitiandan tulisan tentang kepemimpinan yang
melahirkanbegitu banyak definisi, model, dan teori kepemimpinandi dunia ini.
Selanjutnya dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai teori, dari berbagai pakarkepemimpinan untuk
dapat melihat perspektif lebih dalam dan luas ke depan tentang kepemimpinan. Penelitian
dan tulisan ini tidak mengkorfirmasikan suatuteori apa pun melainkan merupakan
penelitian eksploratif yang dapat menambah sumbangan pada teori dan temuan
yang telah ada tentang sebuah model kepemimpinan di salah satu BUMN di Indonesia Walaupun
demikian perlu diuraikan secara singkatberbagai teori tentang kepemimpinan yang
menyebar di ilmu manajemen dan organisasi.
F. Subjek
Penelitian : Daftar
pertanyaan diedarkan kepada semua pegawai yang
populasinya adalah 4.150.
G. Metode
Penelitian : Metodologi penelitian mengenai
kepemimpinan
yang diuraikan
di sini membahas mengenai studi kedalaman, instrumen pengukuran, survei, sampel, serta metode analisis data.
H. Defenisi
Operasional Variabel Penelitian : Studi kedalaman dilakukan pertama-tama
melalui
pengamatan, wawancara, dan diskusi kelompok secara terarah
dengan beberapa pimpinan dari berbagai tingkat atau eselon, serta staf
pelaksana di beberapa unit kerjandi 13 bandara dan kantor pusatnya. Semua bandara ini terletak di
Indonesia Tengah dan Timur. Para pejabat yang diwawancarai memiliki pengalaman paling kurang 2 atau 3
tahun di pekerjaannya. Temuan dari studi kedalaman mencakup 147 elemen nilai kerja atau variabel;
146 variabel diperlakukan sebagai variable bebas dan variabel kepemimpinan sebagai variable terikat. Berdasarkan studi kedalaman ini ditemukan 147 elemen
nilai kerja sebagai variabel yang harus diukur kebenarannya melalui survei
yang lebih luas dan dalam. Alat ukur yang dipakai sebagai instrumen penelitian berupa
daftar pertanyaan dengan pernyataan positif. Semua elemen kerja yang berupa 147 variabel termasuk variabel
kepemimpinan diukur dengan skala Likert atau skala ordinal, skala 1 sampai dengan skala 5. Daftar
pertanyaan diedarkan kepada semua pegawai yang populasinya adalah 4.150. Cara ini adalah pendekatan
sensus di semua unit kerja di 13 bandara dan kantor pusatnya. Data penelitian ini diambil dari penelitian atau hasil survei
WawoRuntu 2002 yang belum menjawab elemen nnilai kerja kepemimpinan dan
faktor kausalitasnya. Jumlah daftar pertanyaan yang dikembalikan adalah 3.048 dari
4.150. Jadi besar sampel yang diperoleh adalah 73%. Daftar pertanyaan yang dikembalikan jauh di atas 50%
dan yang tidak dikembalikan, kosong, atau tidak berlaku besarnya 27%, berarti jauh di bawah 50%. Oleh karena
itu, ukuran sampel yang terkumpul sangat besar dan dapat diandalkan sebagai bahan kajian. Semua
variable dikaji
secara deskriptif untuk menguji kembali data secara benar. Kepemimpinan adalah variabel
terikat (dependent variable) dan 146 variabel lain adalah
variabel bebas (independent variable). Untuk analisis data dipakai
regresi ganda dengan cara step wise. Jadi kepemimpinan
sebagai fungsi dari 146 variabel yang lain. Variabel yang mempengaruhi yang diambil
hanya yang signifikan = 0,05 atau -2 = t = +2.
I.
Teknik Analisis Data : Semua variabel dikaji secara
deskriptif
untuk menguji kembali data secara
benar. Kepemimpinan adalah variabel terikat (dependent variable) dan 146
variabel lain adalah variabel bebas (independent variable). Untuk analisis data
dipakai regresi ganda dengan cara step wise. Jadi kepemimpinan sebagai fungsi
dari 146 variabel yang lain. Variabel yang mempengaruhi yang diambil hanya yang
signifikan ≤ 0,05 atau -2 ≥ t ≥ +2.
Terbukti hanya 22 variabel independen yang signifikan terhadap
kepemimpinan. Variabel ini kemudian diuji. apakah
kepemimpinan berdampak balik pada variabel independen yang signifikan dan memiliki pengaruh akumulatif. Semua variabel yang
berdampak signifikan secara
bergiliran menjadi variabel dependen dan secararegresi ganda dengan pendekatan step
wise diuji dampaknya masing-masing, variabel
dependen dengan 146
variabel yang lain dan termasuk kepemimpinan di tingkat pengujian dikembalikan sebagai variabel bebas dan tidak terikat. Semua variabel
yang berdampak atausaling berbalik dampak memakai koefisien ßeta. Koefisien ini memakai z-score
atau skor yang telah distandardisir
yang berdasarkan skala ordinal telah ditransformasi ke skala rasio. Artinya skala ini telah memiliki nol mutlak, 0 adalah
rata-rata hitungnya dari skor
mentah yang ordinal telah menjadi skala rasio yang kontinu angkanya karena memiliki nol
mutlak. Melalui perhitungan
z-score, angka positif dari z-score adalah angka di atas rata-rata dan yang
negatif berada di bawah rata-rata
skor mentah dari skala ordinal. Jadi semua varibel telah memiliki skala pengukuran standar yang menjadi skala rasio dengan satuan
pengukuran yang sama
yang dapat diperbandingkan dan dapat dipadu dalam perhitungan. Ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan skala pengukuran dan
dapat dipakai statistik parametrik.
J. Hasil Penelitian : Penelitian
ini akan menjawab pertanyaan:
Apakah faktor-faktor yang menjelaskan kepemimpinan? Faktorfaktor signifikan hanya ada 22
faktordari 146, yang menjelaskan kepemimpinan memandu kelompok dan orang lain. Terbukti dari Tabel bahwa tidak semua dari 22 elemen kerja berperilaku penentu positif terhadap kepemimpinan,ada 5 elemen kerja yang cenderung memberi dampak negatif pada kepemimpinan
yang memandu kelompok dan orang lain. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masih
terbuka peluang untuk melakukan penelitian yang sama dengan variabel yang sama dan mencari elemenkerja lain
sebagai variabel yang belum teramati danteruji dalam penelitian ini, karena
dalam penelitian inivariable bebasnya hanya menjelaskan 51% variable terikat
kepemimpinan (R2 = 0,5 14). Selanjutnya, terbukti dari penelitian ini bahwa 49% belum menjawabatau belum
menjelaskan dampak faktor-faktor di luar vaniabel independen kepemimpinan. Variabel penentu berdampak
positif artinya bahwa kepemimpinan dengan variable penentunya berjalan searah atau salingmemperkuat atau
saling memperlemah kepemimpinan.Pada dampak negatif, variable-variabel penentu cenderung
bertolak belakang dengan variablekepemimpinan. Variabel tersebut saling
bertentangan arah; artinya makin kuat variable penentu, cenderung makin
melemahkan kepemimpinan.
K. Kekuatan
penelitian : Faktor yang berdampak positif atau
berjalan
searah dan berakumulasi dengan kepemimpinan memandu kelompok dan orang lain terlihat dari koefisien standar ßeta positif dalam tabel 1, yaitu pembawa perubahan, komunikasi, kepemimpinan dalam pekerjaan, jejaring, pengembang
orang lain, pengaruh, kerja kelompok, keragaman, pemakaian bahasa daerah, komitmen, kedisiplinan,
penggunaan piranti lunak selain MS Office, keteladanan, kepamrihan
kerja, keoptimisan, tindakan saling mengasihi, dan kekonsistenan.
L.
Kelemahan
Penelitan : Pada dampak negatif, variable-variabel
penentu cenderung bertolak belakang dengan variable kepemimpinan.
Variabel tersebut saling bertentangan makin melemahkan kepemimpinan, tetapi dampak negative
pada kepemimpinan
tidak berbalik dampak. Variabel yang menentukan dan ditentukan kepemimpinan
terlihat dalam Tabel 1.
1 komentar
makasih banyak kak blog kaka sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas-tugas maupun ujian saya
BalasHapussaya harap kita bisa berteman