Mengolah Data dalam Penelitian Kualitatif
Data dalam penelitian kualitatif berbeda
dengan penelitian kuantitatif. Teks, picture, simbol, penangkapan observer
adalah sekumpulan data yang harus diolah. Bahkan menurut saya mengolah bukan
tindakan atau perilaku baku sebagaimana halnya langkah-langkah yang ditempuh
dalam penelitian kuantitatif. Hakekatnya dalam penelitian kualitatif, mengolah
data adalah memberi kategori, mensistematisir, dan bahkan memproduksi makna
oleh si “peneliti” atas apa yang menjadi pusat perhatiannya.
Mile dan Huberman seperti yang dikutip oleh
Salim (2006: 20-24), menyebutkan ada tiga langkah pengolahan data kualitatif,
yakni reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
penarikan kesimpulan (conclusion drawing and verification). Dalam
pelaksanaannya reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi, merupakan sebuah langkah yang sangat luwes, dalam arti
tidak terikat oleh batasan kronologis. Secara keseluruhan langkah-langkah
tersebut saling berhubungan selama dan sesudah pengumpulan data, sehingga model
dari Miles dan Huberman disebut juga sebagai Model Interaktif.
Berdasarkan pada penjelasan yang telah
dikembangkan oleh Agus Salim (2006: 22-23), dapat dijelaskan secara ringkas
sebagai berikut:
1. Reduksi data (data reduction),
dalam tahap ini peneliti melakukan pemilihan,
dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data
kasar yang diperoleh.
2. Penyajian data (data display).
Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi
informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Display
data atau penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah dalam
bentuk teks naratif.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and verification).
Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan
melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari
lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur
kausalitas dari fenomena, dan proposisi.
Dalam sebuah penelitian, analisis data
dilakukan atas statemen (statement) atau pernyataan yang dikemukakan oleh para
informan. Hal ini dilakukan dengan cara, peneliti membaca seluruh transkrip
wawancara yang ada dan mendeskripsikan seluruh pengalaman yang ditemukan di lapangan.
Berdasarkan upaya pada tahap yang dikemukakan tersebut akan diketahui makna
baik makna konotatif-denotatif atau makna implisit dan eksplisit dari
pernyataan atas topik atau objek.
Selanjutnya uraian makna itu sendiri akan
memperlihatkan tema-tema makna (meaning themes) yang menunjukkan
kecenderungan arah jawaban atau pengertian yang dimaksudkan oleh para
informan. Serta aspek penting lain yang dianalisis dalam fenomenologis adalah
penjelasan holistik dan umum tentang sebuah pembicaraan dengan subjek
penelitian. Dari penjelasan umum tersebut harus ditarik keterkaitan antar makna
yang dikembangkan pada setiap topik yang dibicarakan selama proses wawancara
berlangsung (general description of the experience).
Keabsahan data penelitian dapat dilihat dari
kemampuan menilai data dari aspek validitas dan reliabilitas data penelitian.
Untuk menguji validitas penelitian dapat dilakukan dengan metode triangulasi di
mana peneliti menemukan kesepahaman dengan subjek penelitian. Sedangkan
reliabilitas dapat dilakukan dengan melakukan atau menerapkan prosedur
fieldnote atau catatan lapangan dengan prosedur yang akan ditetapkan (Kirk dan
Miller, 1986: 41-42).
Agar mendapatkan gambaran yang memuaskan dari
sebuah hasil wawancara, karena penelitian ini menerapkan wawancara sebagai alat
pengumpulan data yang pokok, menurut Tesch (Creswell, 2002: 144-145), dapat
ditempuh tahap-tahap sebagai berikut jika peneliti telah menyiapkan teks atau
transkrip wawancara secara lengkap.
1. Pahami catatan secara keseluruhan. Peneliti akan membaca semua catatan dengan seksama dan mungkin juga akan menuliskan sejumlah ide yang muncul.
2. Selanjutnya, peneliti akan memilih satu dokumen wawancara yang paling menarik, yang singkat yang ada pada tumpukan paling atas.
3. Menyusun daftar seluruh topik untuk beberapa informan.
4. Tahap berikutnya, peneliti akan menyingkat topik-topik tersbeut ke dalam kode-kode dan menuliskan kode-kode tersebut pada bagian naskah yang sesuai.
5. Selanjutnya peneliti akan mencari kata yang paling deskriptif untuk topik dan mengubah topik-topik tersebut ke dalam kategori-kategori.
6. Membuat keputusan akhir tentang singkatan setiap kategori dan mengurutkan kategori-kategori tersbeut menurut abjad.
7. Mengumpulkan setiap materi yang ada dalam satu tempat dan memulai melakukan analisis awal.
8. Seandainya diperlukan, akan disusun kode-kode terhadap data yang sudah ada.
Demikian, kira-kira hal-hal pokok yang dapat
dimanfaatkan sebagai pedoman dalam pengolahan data untuk sebuah proses
penelitian kualitatif.
2 komentar
Permisi kak, kakak boleh memberi refrensi yang kakak gunakan untuk membuat blog ini tidak kak?
BalasHapusJasa Olah Data Statistik SPSS Eviews Amos Lisrel SmartPLS
BalasHapushttps://olah-data-semarang.business.site/
Olah Data Semarang
Whatsapp 085227746673 (+6285227746673)
Jasa Olah Data Statistik, Jasa Olah Data SPSS dan analisis penelitian skripsi, tesis, disertasi dengan Program SPSS, Eviews, SEM, AMOS, LISREL, Smart PLS.
Olah Data Semarang
Whatsapp 085227746673 (+6285227746673)
Jasa menganalisis dan olah data, baik data excell, spss, eviews, deskriptif spss hingga analisis data deskriptif statistik dari freelancer berpengalaman.
Olah Data Semarang
Whatsapp 085227746673 (+6285227746673)