HASIL ANALISIS FILM THE TALENTED MR. RIPLEY
Tom Ripley (Mat Dammon)
adalah pemuda miskin yg misterius. Pekerjaannya tidak jelas tapi ia memliki
banyak bakat di bidang akting dan musik. Suatu hari ia mendapatkan pekerjaan yg
aneh dari seorang konglomerat, Herbert Greenleaf (James Rebhorn) untuk
membujuk anaknya, Dickie Greenleaf (Jude Law) yang ada di Italy supaya
pulang ke Rumah. Ripley menerima tawaran tersebut dan segera berangkat ke
Italy.
Di
Italy Ripley bertemu dengan Dickie (Jude Law) dan pacarnya, Merge
Sherwood (Gwynet Paltrow). Usaha untuk membujuk Dickie supaya pulang
ternyata gagal. Walaupun begitu, Ripley menjadi teman mereka dan menjadi akrab
dalam waktu singkat. Malah ia bergabung dengan Band Jazz Dickie dan menjadi
vokalisnya.
Seperti
pertemanan pada umumnya, terjadi pertengkaran antara Ripley dan Dickie saat
mereka berdua sedang berlayar menggunakan perahu kecil. Pertengkaran segera
berubah menjadi perkelahian yang menyebabkan Dickie terbunuh.
Dengan
segala daya dan upaya Ripley berusaha menutupi perbuatannya supaya tidak diketahui
orang lain termasuk Ayah Dickie, teman dan pacarnya. Dengan cerdik ia membuat
alibi-alibi palsu dengan trik yg sederhana.
Menjadi Orang Lain, Menjadi Bayangan
Tom segera
tersedot ke dalam dunia Dickie, dan siasatnya bergulir kian matang. Rupanya ia
bukan sekadar menginginkan gaya hidup Dickie, ataupun menginginkan Dickie. Lebih
dari itu, ia ingin menjadi Dickie. Ia merasa bisa menjadi Dickie baik dan
bahkan lebih baik daripada Dickie sendiri. Saat Dickie akhirnya jengah dengan
kehadirannya, siasat Tom telah berkelok ke arah yang fatal. Selebihnya, film
ini menuturkan "permainan catur" yang digelar Tom untuk mengelakkan
konsekuensi perbuatannya.
Matt Damon
secara menarik menyodorkan betapa tipisnya batas antara kecerdasan (talented)
dan kekejian dalam diri Tom Ripley. Philip Seymour Hoffman juga mencuri
perhatian, khususnya saat ia mendentingkan piano di apartemen Dickie untuk
mengorek keterangan dari Tom.
The Talented
Mr. Ripley secara mencekam menuturkan betapa licinnya kejahatan:
betapa sebuah tindakaan kejahatan yang semula tampak tak berbahaya segera
memantik mata rantai kejahatan berikutnya, dalam taraf yang kian menggigilkan.
Yang lumayan mengundang kontroversi barangkali adalah pilihan Minghella untuk
meloloskan si penjahat.
Menurut saya,
ending film ini justru amat efektif, menunjukkan Tom yang sebenarnya
telah kehilangan segalanya. Dengan menjadi Dickie,
1)
ia telah "membunuh"
dirinya sendiri; dan selanjutnya,
2)
ia kehilangan atau malah harus
menghancurkan kesempatan untuk membangun hubungan signifikan dengan orang-orang
lain. Karena ia memilih untuk berjalan dalam kepalsuan, segalanya berantakan.
0 komentar