HASIL ANALISIS FILM THE TALENTED MR. RIPLEY

by - 9:40 PM


Tom Ripley (Mat Dammon) adalah pemuda miskin yg misterius. Pekerjaannya tidak jelas tapi ia memliki banyak bakat di bidang akting dan musik. Suatu hari ia mendapatkan pekerjaan yg aneh dari seorang konglomerat, Herbert Greenleaf (James Rebhorn) untuk membujuk anaknya, Dickie Greenleaf (Jude Law) yang ada di Italy supaya pulang ke Rumah. Ripley menerima tawaran tersebut dan segera berangkat ke Italy.
Di Italy Ripley bertemu dengan Dickie (Jude Law) dan pacarnya, Merge Sherwood (Gwynet Paltrow). Usaha untuk membujuk Dickie supaya pulang ternyata gagal. Walaupun begitu, Ripley menjadi teman mereka dan menjadi akrab dalam waktu singkat. Malah ia bergabung dengan Band Jazz Dickie dan menjadi vokalisnya.
Seperti pertemanan pada umumnya, terjadi pertengkaran antara Ripley dan Dickie saat mereka berdua sedang berlayar menggunakan perahu kecil. Pertengkaran segera berubah menjadi perkelahian yang menyebabkan Dickie terbunuh.
Dengan segala daya dan upaya Ripley berusaha menutupi perbuatannya supaya tidak diketahui orang lain termasuk Ayah Dickie, teman dan pacarnya. Dengan cerdik ia membuat alibi-alibi palsu dengan trik yg sederhana.
Menjadi Orang Lain, Menjadi Bayangan
Tom segera tersedot ke dalam dunia Dickie, dan siasatnya bergulir kian matang. Rupanya ia bukan sekadar menginginkan gaya hidup Dickie, ataupun menginginkan Dickie. Lebih dari itu, ia ingin menjadi Dickie. Ia merasa bisa menjadi Dickie baik dan bahkan lebih baik daripada Dickie sendiri. Saat Dickie akhirnya jengah dengan kehadirannya, siasat Tom telah berkelok ke arah yang fatal. Selebihnya, film ini menuturkan "permainan catur" yang digelar Tom untuk mengelakkan konsekuensi perbuatannya.
Matt Damon secara menarik menyodorkan betapa tipisnya batas antara kecerdasan (talented) dan kekejian dalam diri Tom Ripley. Philip Seymour Hoffman juga mencuri perhatian, khususnya saat ia mendentingkan piano di apartemen Dickie untuk mengorek keterangan dari Tom.
The Talented Mr. Ripley secara mencekam menuturkan betapa licinnya kejahatan: betapa sebuah tindakaan kejahatan yang semula tampak tak berbahaya segera memantik mata rantai kejahatan berikutnya, dalam taraf yang kian menggigilkan. Yang lumayan mengundang kontroversi barangkali adalah pilihan Minghella untuk meloloskan si penjahat.
Menurut saya, ending film ini justru amat efektif, menunjukkan Tom yang sebenarnya telah kehilangan segalanya. Dengan menjadi Dickie,
1)      ia telah "membunuh" dirinya sendiri; dan selanjutnya,
2)      ia kehilangan atau malah harus menghancurkan kesempatan untuk membangun hubungan signifikan dengan orang-orang lain. Karena ia memilih untuk berjalan dalam kepalsuan, segalanya berantakan.

You May Also Like

0 komentar