PERKEMBANGAN DEWASA AWAL
A. PENGERTIAN DEWASA AWAL
Dewasa
awal adalah peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai dengan
pencarian identitas diri, pada masa awal dewasa, identitas diri ini didapat
secara sedikit-demi sedikit sesui dengan umur kronologis dan mental age-nya.
Berbagai
masalah juga muncul dengan bertambahnya umur pada masa dewasa awal, dewasa awal
adalah masa peralihan dari ketergntungan kemasa mandiri, baik dari segi
ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri dan pandangan tentang masa depan
sudah realistis.
Erickson(
dalam Monkas, Knoers & Haditono 2001) mengatakan bahwa seseorang yang
digolonkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan hangat, dekat dan
komunikatif dengan atau melibatkan kontak seksual. Bili gagal dalam bentuk
keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi ( merasa tersisihkan
dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain).
Hurlock
(1990) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira
40 tahun, saat perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya
kemampuan reproduksi.
Pada
penelitain menyebutkan bahwa salah satu tugas perkembangan pada masa dewasa
awal (18-40 tahun) adalah mencari pasangan hidup (havighust dalam moks,
2001: 290), yang selanjutnya akan diteruskan pada proses pembentukan dan
membina keluarga . pada akhir usia 20 tahun pemlihan struktur hidup menjadi
semakin penting. Pada usia antara 28-38 tahun pemilihan struktur kehidupan ini
menjadi lebih tetap dan stabil. Dalam fase-fase kemantapan ( 33-40 tahun )
orang dengan kemantangannya mampu menemukan tempatnya masyarakat dan berusaha
untuk memajukan karier sebaik-baiknya. Pekerjaan dan kehidupan keluarga
memmbentuk struktur peran yang memunculan aspek-aspek keperibadian yang
diperlukan dalam aspek tersebut (Levision dalam monks, 2001: 296) lebih
lengkapnya lagi mengenai batasan masa dewasa awal akan di uraikan pad
bagian ini .
Secara
hukum seseorang dikatakan dewasabila dia sudah menginjak usia 21 tahun
(meski belum menikah) atau sudah menikah (meskipun belum berusia 21 tahun ). Di
indonesia batas kedewasan adalah 21 tahun. Hal ini berarti bahwa usia
seseorang sudah dianggap dewasa dan selanjutnya sudah dianggap sudah
mempunyai tanggung jawab perbutan-perbuatanya. (Monks, 2001 : 291) dikatakan
oleh Hurlock ( 1990) bahwa seseoang dikatakan dewasa bila telah memiliki
kekuatan tubuh secara maksimal, siap berproduksi, dan telah diharapkan telah
memiliki kesiapan kognitip, afektif, dan psikomotor, serta dapat diharapkan
memainkan peranya bersama dengan individu-individu lain dalam masyarakat.
Setiap
kebudaan dapat membuat perbedaan usia seseorang dapat dikatakan dewasa secara
resmi, yang pada umumnya didasarkan pada perubahan-perubahan fisik dan
psikologi tertentu. Dalam hal ini Hurlock (1990: 246) membagi masa dewasa
menjadi tiga periode, yaitu :
Masa
dewasa awal ( 18-40 tahun)
Pada masa
ini perubahan-perubahan yang tampak antara lain perubahan dalam hal penampilan,
fungs-fungsi tubuh, minat, sikap, tinhkah laku sosial.
B. ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN
Secara umum, mereka yang tergolong
dewasa muda ( young ) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun.
Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999)termsuk masa
transisi, baik secara fisik (physically trantition) transisi secara
itelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role
trantition).
1. Aspek
perkembangan fisik
Dari
pertumbuhan fisik, menurut santrock ( 1999) deketahui bahwa dewasa muda sedabng
mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa ini,
seorang individu tidak lagi disebut masa tanggung ( akhil balik), tetapi sudah
tergolong sebaagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity). Ia tidak
diperlakukan sebagai seorang anak remaja, tetapi sebagaimana layaknya orang
dewasa lainnya.penampilan fsiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas
seperti orang dewasa lainya, misalnya bekerja, menikah dan mempunyai anak. Ia
dapat bertindak secara bertanggungjawab untuk dirinya ataupun orang lain(
termasuk keluarganya). Segala tindanya sudah dikenakan aturan-aturan hukum yang
berlaku, artinya bila terjadi pelanggaran akibat dari tindakannya akan
memperoleh sangsi hukum ( misalnya denda, terkena hukuman pidana atau perdata).
Masa ini ditandi pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu
halus, perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi. Dengan demikian
aspek-aspek meliputi beberapa hal yaitu:
Kekutan
dan energi
Selepas
dari bangku pendidikan tinggi, seseorang dewasa muda berusaha menyalurkan
seluruh potensinya, untuk menembangkan dirinya melalui jalur karier. Kehidupan
karir sering kali menyita perhatian dan energi sebagai seorang individu.
Hal ini karena mereka sedang merintis dan membangun kehidupan ekonomi agar
benar-benar mandiri dari oang tua. Selain itu, mereka memiliki energi yang
tergolong luar biasa, seolah-olah mempunyai kekutan eksra bila asyik dengan
kerjaanya.
Ketekunan
Untuk
dapat mencapai kemapanan ekonomi (economically established), seseorang harus
memiliki kemampuan kerja yang disertai ketekunan. Ketika menemukan posisi yang
sesuai dengan minat, bakat, dan latarbelakang pendidikannya. Mereka akan tekun
melakukan tanggung jawab pekerjaanya dengan baik. Pada mereka yang membujang
apabila pekerjaan tidak sesui dengan kariernya maka ia akan mencari pekerjaan
yang lain. Sedangkan bagi mereka yang sudah menikah akan terus mengembangkan
karirnya walaupun tidak sesui dengan bidang kriernya karena takut mengalami
kegagalan.
Motivasi
Maksud
dari motivasi disini adalah dorongan yang berasal dari keadaran diri untuk
dapat meraih keberhasilan dalam suatu pekerjaan. Dengaan kata lain, motivasi
yang dimaksud adalah motivasi internal. Orang yang memiliki motivasi internal,
biasanya ditandai dengan usaha keras tanpa dipengarahi lingkungan eksternal,
pada seseorang akan bekerja secra tekun sampi benar-benar mencapai suatu tujuan
yang diharapkan, tanpa putus asa walaupaun memperoleh hambatan atau rintangan
dari ligkungan eksternal.
2. Aspek
perkembangan kognitif
Masa
perkembangan dewasa muda (young adulthood)ditandai dengan keinginan
mengaktualisasikan segala ide dan pemikiran yang dimatangkan selama mengikuti
pendidikan tinggi (universitas/akademi). Mereka bersemangat untuk meraih
tingkat kehidupan ekonomi yang tinggi( mapan). Ketika memasuki masa dewasa
muda. Biasanya indiviu telah mencapai pengusaan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang matang. Dengan modal itu, seseorang individu siap untuk
menerapkan keahlian tersebut kedalam dunia pekerjaan. Denadn begitu
individu mampu memecahkan masalah secara sistematik dan mampu mengembangkan
daya inisiatif-kreatifnya sehingga ia memperoleh pengalaman-pengalaman baru.
Dengan pengalaman tersebut, akan akan mematangkan kulitas mentalnya makn baik.
1. Tipe-tipe
intelektual pada masa dewasa awal
Sementar
itu, setelah melakukan beberapa penelitian jangka panjang, para ahli
(seperti
Baltes dan Baltes, Baltes dan Schaien, Willis dan Baltes), menimpulkan ada
beberapa tipe intelektual, yaitu intelegensi kristal ( csiztalized
intelligence). Flesiksibilitas kognitif (cognitve flexibility),
fleksibilitas visio-motor (visuomotor flexibility), dan visualisasi (visualazation),
(Turner dan Helms, 1995).
Visualisasi,
yaitu kemampuan individu muntuk melakukan proses visual. Misalnya, bagaimana
memahami gambar-gambar yang sederhana sampai yang lebih kompleks.
Fleksibilitas
kognitif, adalah kemampuan individu memasuki dan menyesuakan diri dari
pemikiran yang satu kepemikiran yang lain.
Fleksibilitas
visuamotor, adalah kemampuan untuk menghadapi sesuatu masalah dari yang
termudah kehal yang lebih sulit, yang memerlukan aspek kemampuan visual/
motorik ( penglihatan, pengamatan, dan keterampilan tangan).
Intelegensi
kristal, adalah fungsi keterampilan mental yang dapat digunakan individu itu,
yang dipengaruhi berbagai pengalaman yang diperoleh melalui proses belajar
dalam dunia pendidikan.
3. Aspek
Perkembangan Psikososial
Sebagian
besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan sampaai taraf
universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam
pekerjaanya. Selain bekerja, mereka akan memasuki kehidupan pernikahan,
pembentukan eluarga baru, memelihara anak-anak dan tetap harus memperhatikan
orang tua yang semakin tua. Selain itu, dewasa muda mulai memebentuk keluaga
denagn pasangan kehidupanya yang telah dibina sejak masa remaja/masa
sebelumya. Havighurst (turner dan helms, 1995) mengemukakan tugas-tugas,
perkembngan dewasa muda, di antaranya:
Mencari
dan menemukan calon pasangaan hidup. Setelaah melewati masa remaja, golongan
dewasa muda semakin memiliki kematangan fosiologis (seksual) sehingga mereka
siap tugaas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungn seksual dengan lawan jenisnya,
asalkan memenuhi persyartan yang syaah (perkawinaan resmi).
Pembina
kehidupan rumah tangga. Papalia, olds,dan feldman(1998;2001) menyatakan bahwa
golongan dewasa sekitar antra 21-40 tahun. Dari sini mereka men-persiapkan dan
membutuhksn diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomi, artinya sudah tidak
tergantung lagi pada orang tua,sikap mandiri ini merupakan langkah positif bagi
mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan
rumah tangga yang baru.
Menjadi
warga negara yang bertanggungjawab. Warga negara yang baik adalah dambaan
setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia, ditengah-tengah
masyarakat. Warga negara yang baik adalah warganegra yang taat dan patuh pada
aturan perundang-undangan yang berlaku.
Meniti
karier dalan rangka menetapkan ekonomi rumah tangga. Usia menelesaikan
pendidikan formal ditinggkat SMU, akadeemi atau universitas, umumnya dewasa
muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahlianya. Dengan mencapai
prestasi kerja yang baik, mereka akan mampu membei kehidupan rumah tangga
dengan sebaik-baiknya agar mencapai kebaikan hidup dan dapat mentesuiakan dri
dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing.
4. Kesehatan
Masa
dewasa awal adalah masa dimana seseorang mencapai puncak kemampuan fisik dengan
kondisi yang paling sehat. Namun pada masa kemampuanfisik individu mulai
menurun. Kekuatan dan kesehatan otot mulai menurun sekitar 30-an. Pada masa ini
beberapa individu berhenti berpikir tentang gaya hidup pribadi akan mempengaruhi
kesehatan hidup mereka sealnjutnya pada kehidupan dewasa dalam setudi
longitudinal, kesehatan fisik diusia 30 tahun dapat memperidiksi kepuasan
hidup pda usia 70 tahun yang mana banyak terjadi pada laki-laki daripada
perempuan. Pada masa awal dewasa, sistem indea individu mengalami sedikit
perubahan, tetapi lensa mata kehilangan elastsitasnya dan menjadi kurang mampu
mengubah bentuk dan fokus pada benda-benda yang berjarak dekat. Pendengaran
mencapai puncak pada masa rmaja dan tetap konstan pada permulaan dewasa wal,
tetapi mulai mengalami penurunan pada masa dewasa awal. Pada pertangahan sampai
menjelang 20-an, jaringan lemak tubuh bertambah. Kondisi kesehatan dewasa muda
dapat ditingkatkan denagn mengurangi gaya hidup yang merusak kesehatan. Menurut
Hurlock, puncak efiensi fisik biasanya tercapai pada usia empat puluhan. Oleh
karna itu, pada masa dewasa muda lebih mampu menghadapi dan mengatasi masalah
secara fisik sehingga penyesuaian fisik berjalan dengan baik. Pada masa ini
individu sudah menyadari adanya kekurangan fisik pad dirinya namun juga
menyadari bahwa ia tidak dapat menghapus kekuranganya tapi masih mampu untuk
memeperbaiki penampilan, hal ini menimbulkan minat yang yang menyakut pada
diet, olahraga dan aspek kecantikan. Minat akan penampilan ini akan bekurang
menjelang usia 30-an, karena dirasa makin kuatnya ketegangan dalaam pekerjaan
dan rumah tangga.
C.
CIRI
–CIRI MASA DEWASA AWAL
Hurlock
(1996), menguraikan secara ringkas ciri-ciri dewasa yang menonjol dalam
masa-masa dewasa awal sebagai berikut:
1. Masa
dewasa dini sebagai masa pengaturan masa
Masa
dewasa awl merupakan masa pengaturan. Pda masa ini individu menerima tanggung
jawab sebagai orang dewasa. Yang berarti seorang pria mulai membaentuk bidang
pekerjaan yang ditangani sebagai karirnya, dan wanita diharapkan mulai menerima
tanggungjawab sebagai ibi dan pengurus rumah tangga.
2. Masa
dewasa dini sebagai usia produktif
Orang
tua merupakan salah satu peran yang paling penting dalam hidup orang dewasa .
orang yang kawin berperan sebagai orang tua waktu saat ia berusia duapuluh atau
tigapuluh tahun.
3. Masa
dewasa dini sebagai masa bermasalah
Dalam
tahun-tahun awal masa dewasa banyak masalah baru yang harus dihadapi seseorang.
Masalah-masalah baru ini dari segi utamanya berbeda dengan dari masalah yang
sudah dialami sebelumnya.
4. Masalah
dewasa dini sebagai masalah ketegangan emosional.
Pada
masa ini banyak individu sudah mampu memecahkan masalah-masalah yang mereka
hadapi secara baik sehingga lebih stabil dan lebih tenang.
5. Masa
dewasa sebagai masa terasingan sosial
Keterasingan
diintensikan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat kuat untuk maju dalam
karir, sehingga keramahtamahan masa remaja diganti dengan persaingan dalam
masyarakat dewasa.
6. Masa
dewasa dini sebagai masa komitmen
Setekah
menjadi orang dewasa, individu akan mengalami perubahan, dimana mereka akan
memiliki tanggungjawab sendiri dan komitmen-komitmen sendiri.
7. Masa
dewasa dini sering merupakan masa ketergantungan
Meskipun
telah mencapai status dewasa, banyak individu yang masih tergantung pada
orang-orang tertentu dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Ketergantungan ini
mungkin pada orang yang membiayai pendidikan.
8. Masa
dewasa dini sebagai masa perubahan nilai
Perubahan
karena adanya pengalaman dan hubungan sosal yang luas dan nilai-nilai itu dapat
dilihat dari kacamata orang dewasa. Perubahan nilai ini disebabkan karena
beberapa alsan yaitu, individu ingin diterima oleh anggota kelompok orang
dewasa, individu menyadari bahwa kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai
konvensional dalam hal keyakinan dan perilaku.
9. Masa
dewasa dini masa penyesuain diri dengan dengan cara hidup baru.
Masa
individu banyak mengalami perubahan dimana gaya hidup baru paling menonjol
dibidang perkawinan dan peran orang tua.
10. Masa
dewasa dini sebagai masa kreatif.
Orang
yang dewasa tidak terikat lagi oleh ketentuan dan aturan oang tua maupaun guru
–gurunya sehingga terbebas dari belenggu ini bebas untuk berbuat apa yang
mereka inginkan bentuk kreatifitas ini tergantung dengan minat dan kemampuan
individual.
D.
TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN AWAL DEWASA
Optimalisasi
perkembangan dewasa awal mengacu pada tugas-tugas perkembngab dewasa awal
menurut R.J Havighurt ( Op Cit,1953:31-32), telah mengemukakan rumusan
tugas-tugas perkembangan dalam masa dewasa awal sebagai berikut:
1. Memilih
teman bergaul( sebagai calon suami istri)
Setelah
melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis
( seksual), sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi,yaitu mampu
melakukan hubungan seksual denagn lawan jenisnya. Mereka kan berupaya mencari
calon teman hidup yang cocok dijadikan pasangan dalam perkawinan atau membentuk
kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan kiteria usia,
pekerjaan, atau suku baangsa tertentu, sebagai persyaratan pasanagan
hidup.
2. Belajar
hidup bersama suami istri
Dari
pernikahannya, dia akan saling menerima dan memahami pasangan masing-masing,
saling menerima kekurangan dan saling membantu membangun rumah tangga.
Terkadang terdapat batu sandungan yang tidak bisa dilewati,sehingga berakibat
pada perceraian. Ini terjadi karena kuranganya kesiapan atau ketidak dewasaan
dalam menanggapi masalah yang dihapi bersama.
3. Mulai
hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga
Masa
dewasa yang memiliki waktu sekitar 20 tahun (20-40) dianggap sebagai rentang
yang cukup panjang. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut,
golongsn dewasa muda berusia di atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan
pendidikan minimal setingkat SLTA/SMU,Akademik, universitas. Selain itu,
sebagian besar diri mereka yang telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih
karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapakan dan membukukan diri bahwa
mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak tergantung lagi pada
orang tua. Sikap mandiri ini merupakan sikap positif bagi mereka karena
sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga
yang baru. Dan belajar mengasuh anak-anak.
4. Mengelola
rumah tangga
Setelah
menjalani pernikahan, dia akan berusaha mengelola rumah tangganya. Dia akan
berusahaa membentuk, membina,dan mencapai kebahgian hidup. Merak harus dapat
menyesuaikan diri dan bekerjasama dangan pasaangan hidup. Mereka harus
dapat menyesuiakan diri dan bekerja sama dengan paasaangan
maasing-masing.merekaa juga harus melahirakan, membesarkan, mendidik, dan
membina anak-anak dalaam kelurga. Selain itu, tetap menjalani hubungan baik denagn
kedua orang tua ataupun saudara-saudaranya yang lain.
5. Mulai
bekerja dalaam suatu jabaatan.
Usai
menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas,
umumnya dewas muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahlianya.
Sesui minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan keuangan masa depan
yang baik. Bila merasa cocok dengan karier tersebut, mereka akan merasa puas
dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebaaliknya, bila tidak atau belum cocok
antara minat /bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan behenti dan mencari
jenis pekerjaan yang sesuai denagn selera. Masa dewasa muda adalah masa untuk
mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala dan penuh
idealisme, mereka bersaing dengan teman sebaya ( atau kelompok yang lebih tua)
untuk menunjukkan prestasi kerja.
6. Mulai
bertanggungjawab sebagai wargaa negara secara layak
Warganegara
yang baik adalah dambaan baagi setiap orang yang ingin hdup tenang, damai, dan
bahagia ditengah-tengah masyarakat.warganegara yang baik adalah warganegara
yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Memperoleh
kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya.
Masa
dewasa awal ditandai juga dengan membentuk kelompok-kelompok sesui dengan
nilai-nilai yang dianutnya. Salaah satu contohny adalah membentuk ikaatan sesui
dengaan profesi dan keahlian.
E.
MASALAH
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL
Denagn
perkembngan usia, semakin bertambah pula masalah-masalah yang menghampiri.
Dewasa awal adalah masa transisi, dari remaja yng hura-hura kemasa yang
menuntut tanggung jawab. Tidak bisa dipungkiri bahwa banya orang dewasa awal
mengalami masalah-masalah dalam perkembangannya. Masalah-masalah itu antara
lain:
1. Penentuan
identitas diri ideal vs kekaburan identitas.
2. Kemandiriaan
vs ketidak mandirian.
3. Sukses
meniti jenjang pendidikan dan karier vs kegagalan menempuh jenjang pendidikan
dan karier.
4. Menikah
vs tidak menikah (lambat menikah)
5. Hubungan
sosial yang sehat vs menarik diri.
Dalam
menjalani masa dewasa awal, ada beberapa masalah yang menjadi penghambat
perkembngan. Khususnya dalam masa awal dewasa, diantara penghambat yang sangat
penting sehingga menyukarkan penguasaan tugas-tugas perkembangan, diantaranya:
Latihan
yang yang tidak berkesinambungan (discontinuities); sebagai salah satu
penghambat pengusaan tugas-tugas dewasa awal, berhubungan erat dengan
pengalaman-pengalaman belajar dan latihan masa lalu.
Pelindungan
yang berlibihan (over protectiveness); bersangkutan dngan pola asuh orangtua
yang pernah dialami dalam masa kanak-kanak.
Perpanjnagan
pengaruh-pengruh pee-group (prolongation of peer-group influences); satu
diantara penghambat bagi orang dewasa awal dalam menguasai tugas-tugas
perkembangan. Disini akan terlihat pengaruh kelompok-kelompok, kushus bagi
perkembangan dewasa awal.
Inspirasi-inspirasi
yang tidak realistic (unrealistic aspiration); kesukaran-kesukaran dewasa awal,
dapat ditimbulkan oleh oleh konsep-konsep yang tidak realistis dalam benak
dewasa awal ( yang baru meninggalkan masa remaja ) tentang apa yang di harapkan
dengan apa yang didapat capai.
0 komentar