Contoh Verbatim dengan Menggunakan Teknik/Strategi Relaksasi dan Disentisasi Sistematik
Konseling Individu
Identitas konselor
Nama :
Identitas Konseli
Nama :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Usia :
Sinopsis :
Subjek adalah siswa SMPN di Surabaya kelas VIII-G ia adalah
anak pertama dari 2 bersaudara. Setiap kali ia
melihat seseorang yang sedang marah, ia merasa ketakutan, jantung
berdebar. Hal ini terjadi saat Tantenya memarahi dia dan saudaranya yang lain.
Tantenya sering sekali menyalahkan dia dan memarahinya, padahal ia merasa tidak
salah. Tantenya selalu membela anaknya (sepupu Yudha) meskipun anaknya salah.
Karena hal ini ia merasa trauma dan terganggu sekali, ia
merasa sulit berkonsentrasi belajar ketika di kelas. Yudha khawatir ini akan
berpengaruh pada hasil belajarnya nanti, oleh karena itu ia perlu
mengkonsultasikannya kepada konselor sekolah.
Strategi/teknik :
Teknik yang di
gunakan dalam konseling adalah teknik Relaksasi dan Disentisasi Sistematik.
Teknik relaksasi
digunakan untuk meredakan ketegangan-ketegangan yang terjadi dalam diri konseli
agar konseli rileks dan tenang. Teknik disentisasi sistematik adalah teknik
yang digunakan untuk menghadapi masalah-masalah kecemasan dan traumatik.
Kontrak :
1. Acceptance 6.
Refleksi perasaan
2.Bertanya
(terbuka/tertutup) 7. Meringkas
3.Cek persepsi 8.
Terminasi
4. Leading
5. Pernyataan
profesional
VERBATIM
No
|
Pelaku Konseling
|
Dialog
|
Teknik Konseling
|
Respon
|
1.
|
Konseli
|
Selamat siang pak,
apa saya boleh konsultasi dengan bapak?
|
||
Konselor
|
Oh, silahkan! Saya
sangat senang Anda datang ke sini, mari silakan masuk
|
Attending
Acceptance
|
Berdiri dari tempat duduk & berjalan menuju konseli
|
|
2.
|
Konseli
|
Terima kasih Pak, saya Yudha siswa kelas VIII-G
|
||
Konselor
|
Oh, ya Yudha,
nampaknya anda ada keperluan dengan pak Edi ya?
|
Acceptance/Rapport
|
Konselor bersalaman
|
|
3.
|
Konseli
|
Iya pak, apa bapak
ada waktu untuk saya, saya ingin
konseling sekarang.
|
||
Konselor
|
Tentu bisa, Pak
Edi sangat senang sekali dengan kedatangan anda ke sini, mari silakan,
silakan duduk
|
Acceptance
|
Konselor tersenyum
|
|
4.
|
Konseli
|
Terimakasih pak
|
||
Konselor
|
Baik, di sini kita bisa lebih santai, mari...
|
Menuju kursi
|
||
5.
|
Konselor
|
Bagaimana kabar Yudha hari ini?
|
Pertanyaan tertutup
|
Tersenyum
|
Konseli
|
Alhamdulillah baik pak
|
|||
6
|
Konselor
|
Syukurlah kalau begitu, Baiklah, rupanya pak Edi perlu berkenalan dulu dengan Anda, ada pepatah
tidak kenal tidak sayang.
|
Leading
|
Senyum, ramah kepada konseli
|
Konseli
|
Iya pak, terimakasih
|
|||
7
|
Konselor
|
Baik, nama bapak
Edi Setiawan, bapak tinggal di Surabaya, dulu SMA. Lalu pak Edi tertarik
belajar bimbingan dan konseling, sehingga melakukan studi pada program studi
S1 Bimbingan dan Konseling di suatu Universitas di kota Surabaya.
|
Acceptance/attending
|
Ramah, Tenang, kea rah konseli
|
Konseli
|
Owhh…
|
|||
8
|
Konselor
|
Baik nak Yudha,
apakah Anda sudah pernah mengikuti konseling?
|
Pertanyaan tertutup
|
Memandang konseli
|
Konseli
|
Belum pernah pak?
Baru sekarang ini saya mengikuti
|
|||
9
|
Konselor
|
Bagaimana, bila
pak Edi menjelaskan tentang konseling kepada Anda?
|
Mengarahkan/Leading
|
Tersenyum
|
Konseli
|
Ya pak saya sangat
senang jika Bapak menjelaskannya untuk saya
|
|||
10
|
Konselor
|
Baiklah, Konseling
adalah bantuan profesional yang diberikan konselor (pak Edi) kepada Konseli
yaitu Anda, agar Anda mampu memecahkan
masalah/problem yang sedang Anda hadapi.
Konseling itu dilandasi oleh asas-asas, seperti
kerahasiaan, kesukarelaan, keahlian, kegiatan, kemandirian, dan masih banyak
yang lain. Namun apa yang saya sebutkan ini merupakan hal yang sangat
penting. Asas kerahasiaan menjamin semua data-data atau informasi yang
terkait dengan masalah kamu, selanjutnya pertemuan kita ini dibatasi
oleh waktu. Kita akan melakukan pertemuan dengan mempergunakan waktu kurang
lebih 30 – 45 menit. Dengan adanya waktu yang singkat ini, maka kita
sebaiknya benar-benar memanfaatkan waktu yang ada. Nah, jika pada pertemuan pertama ini, masalahmu belum
terselesaikan, maka kita adakan perjanjian untuk mengadakan pertemuan
berikutnya. Bagaimana, kamu
sudah paham?
|
Structuring
Pernyataan professional
Pertanyaan terbuka
|
|
Konseli
|
Begitu ya pak,
wah... setuju pak, Ya pak saya paham, lengkap sekali penjelasan bapak dan
sekarang saya mengerti tentang konseling
|
|||
11
|
Konselor
|
Ya bapak juga
berterimakasih karena anda telah sudi mendengarkan penjelasan bapak tentang
konseling
|
||
Konseli
|
Ya pak sama-sama…
|
|||
12
|
Konselor
|
Baiklah, coba anda ceritakan kepada bapak apa yang menjadi
ganjalan di hati anda saat ini?
|
Pertanyaan terbuka
|
|
Konseli
|
Begini pak, saya merasa deg-degan, takut kalo lihat ada
orang yang marah-marah.
|
|||
13
|
Konselor
|
Maksud kamu?
|
Cek persepsi
|
Memandang konseli
|
Konseli
|
Jadi begini pak, misalnya di kelas ada teman yang dimarahi
oleh guru gitu, saya langsung ketakutan, deg-degan gt pak.
|
|||
14
|
Konselor
|
Coba kamu ceritakan pada saya, bagaimana itu bisa terjadi,
atau sejak kapan itu terjadi.
|
Pertanyaan terbuka
|
|
Konseli
|
Begini pak, dulu saya baik-baik saja, tapi sejak Tante
saya sukses dan kaya ia menjadi sombong dan berkuasa di keluarga kami, ia
mempunyai anak tunggal dan sangat dimanja. Dan siapa saja yang membuat
anaknya menangis pasti dimarahi habis-habisan.
Dan saya selalu kena sasarannya pak, karena saya yang
paling tua, pernah suatu ketika kami bermain tiba-tiba sepupu saya bertengkar
dengan saudara yang lain, dan saya dimarahi habis-habisan. Ini terjadi sering
sekali pak. Jadi sejak itu saya kalo ada orang marah-marah pasti gemetar dan
ketakutan.
|
|||
15
|
Konselor
|
Ya... bapak memahami perasaan mu, nampaknya kamu sangat
terganggu sekali dengan keadaan ini.
|
Refleksi perasaan
|
|
Konseli
|
Banget pak…
|
|||
16
|
Konselor
|
Baiklah kalau begitu, jadi kamu sekarang sedang mengalami
trauma akibat Tante kamu yang sering memarahi mu, bagaimana menurut mu?
|
Paraphrase
Identifikasi masalah
Meringkas
|
Serius, ramah
|
Konseli
|
Ya begitulah pak
|
|||
17
|
Konselor
|
Anda sudah
menyadari dan merasakan bahwa Anda saat ini mengalami masalah trauma.
|
Cek persepsi
Mengarahkan
|
Duduk santai, senyum,
|
Konseli
|
Ya pak dan saya ingin sekali menyelesaikan masalah ini
|
|||
18
|
Konselor
|
Bagus, ini sebuah
kemajuan yang sangat saya ninginkan. Oleh karena itu, saat ini sangat tepat
bila kita mendiskusikan tujuan yang ingin kita capai dalam konseling ini
|
Leading
Merumuskan tujuan
|
Badan agak condok ke konseli
|
Konseli
|
Ya pak saya setuju…
|
|||
19
|
Konselor
|
Baik, tujuan
konseling kita ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam mereduksi
(menurunkan) intensitas ketegangan yang Anda rasakan. Maksud pak Edi adalah
hasil konseling ini berupa Anda mampu menurunkan ketegangan akibat trauma
yang anda rasakan.
|
Merumuskan tujuan
|
Gerakan nonverbal konselor
|
Konseli
|
Begitu ya pak, lalu saya harus bagaimana pak?
|
|||
20
|
Konselor
|
Ya sabar, Kita
sudah berdiskusi tentang tujuan konseling, sebagai harapan yang harus
diwujudkan. Untuk bisa mewujudkan harapan tersebut, diperlukan teknik atau
cara yang mudah Anda lakukan. Pak Edi ingin memilih beberapa teknik atau cara
yang harus Anda pelajari bersama pak Edi. Teknik yang pertama pak Edi pilih
adalah teknik relaksasi. Agar ketegangan yang kamu rasakan dapat direduksi
sehingga kamu bisa lebih santai dan rileks. Dan kemudian kita akan
menggunakan teknik yang kedua yaitu disentisasi
sistematik yaitu teknik dimana kamu akan membayangkan keadaan/kondisi
yang membuat kamu trauma, mulai dari yang kamu anggap terendah, sedang,
sampai keadaan yang paling tinggi intensitasnya. Jadi kamu juga harus
menyadari bahwa tidak ada kehidupan tanpa masalah, sehingga manusia harus
berikhtiar untuk mencari solusinya
|
Leading
Pemilihan teknik/strategi konseling
|
Serius, santai, dan ramah
|
Konseli
|
Baik pak Edi, saya
setuju dan tertarik untuk mempelajari kedua teknik yang bapak jelaskan
tersebut.
|
|||
21
|
Konselor
|
Ok, sekarang silahkan
Anda memulainya.
Rilekskan tubuh
anda, ambil posisi duduk yang nyaman, kemudian tarik napas perlahan dari
hidung dan keluarkan perlahan melalui mulut, lanjutkan hingga kamu
benar-benar merasa nyaman dan rileks.
|
Leading
|
Senyum
|
Konseli
|
Hmmmmm… huuuuhh… saya sudah merasa rileks pak.
|
|||
22
|
Konselor
|
Baik, sekarang
mari kita lakukan teknik yang kedua, pejamkan mata anda dan tetap melakukan
relaksasi.
Sekarang saya akan
menyebutkan keadaan/situasi yang teringan, sedang, hingga yang terberat. Jika
anda membayangkanya dan anda merasa tidak sanggup/tidak kuat angkat tangan
anda. Mengerti?
|
Leading
|
Santai
|
Konseli
|
Ya pak saya mengerti.
|
|||
23
|
Konselor
|
Ok, bagus sekali
mari kita mulai.
Tetap rileks,
bayangkan anda sedang bermain dengan saudara/sepupu anda di ruang keluarga
dan tante anda ada di ruangan itu juga.
|
Leading
|
Santai
|
Konseli
|
(tetap dalam posisi tenang)
|
|||
24
|
Konselor
|
Kemudian sepupu anda (anaknya tante) bertengkar dengan
saudara yang lain dan menangis.
|
||
Konseli
|
(masih tenang)
|
|||
25
|
Konselor
|
Lalu tante
menghampiri kalian.
|
||
Konseli
|
(mimic wajah berubah, berusaha tetap tenang)
|
|||
26
|
Konselor
|
Sekarang tante anda mulai berbicara dengan suara yang
keras dan dan bayangkan raut wajahnya.
|
||
Konseli
|
(terlihat tegang dan gemetar)
Pak saya ngeri membayangkannya.
|
|||
27
|
Konselor
|
Ok, sekarang buka mata mu, rileks tarik napas dari hidung
perlahan dan keluarkan dari mulut, hingga anda benar-benar rileks dan tenang
|
||
Konseli
|
Huuuuhh… sudah pak
|
|||
28
|
Konselor
|
Apa yang anda rasakan?
|
Pertanyaan terbuka
|
|
Konseli
|
Saya ngeri pak, awalnya biasa saja tapi ketika saya mulai
membayangkan tante saya berbicara dan membayangkan wajahnya, saya ngeri pak.
|
|||
29
|
Konselor
|
Ok, kita sudah pada tahap sedang, dan anda sudah merasa
tidak sanggup, kita harus melakukan ini lagi ketika anda sudah siap dan
melewati tahap akhir yaitu tahap yang terberat, bagaimana?
|
Menjelaskan
|
|
Konseli
|
Iya pak, jadi ini harus dilatih lagi pak?
|
|||
30
|
Konselor
|
Tentu kita akan mempraktikannya lagi
|
||
Konseli
|
Baik pak
|
|||
30
|
Konselor
|
Bagaimana keadaan mu sekarang?
|
||
Konseli
|
Saya sedikit lebih baik pak karena sudah menceritakan apa
yang saya rasakan, kapan saya bisa datang lagi pak?
|
|||
31
|
Konselor
|
Baguslah kalau begitu, saya selalu ada di ruangan ini,
kapan saja jika kamu tidak sedang ada KBM, bagaimana?
|
||
Konseli
|
Baik pak, terimakasih saya permisi dulu sepertinya sudah
masuk jam pelajaran.
|
|||
Konselor
|
Iya Yudha, saya senang kamu sudah mau berbagi dengan saya,
dan saya menunggu kedatanganmu selanjutnya.
|
Mengakhiri proses konseling
|
||
Konseli
|
Baik pak saya permimi dulu, selamat siang?
|
|||
Konselor
|
Selamat siang.
|
|||
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
1
|
Konseli
|
Pagi pak?
|
||
Konselor
|
Selamat pagi, eh Yudha, silakan
|
|||
2
|
Konseli
|
Iya pak, saya mau melanjutkan yang kemarin.
|
||
Konselor
|
Baik, bagaimana keadaanmu hari ini?
|
|||
3
|
Konseli
|
Baik pak.
|
||
Konselor
|
Syukurlah kalau begitu, baik sebelum kita melanjutkan
teknik konseling kemarin, saya ingin mengingatkan kembali bahwasanya masalah
yang kamu hadapi adalah trauma dari pengalaman kamu terhadap orang yang
memarahi kamu, dan untuk itu dalam konseling kita menggunakan dua
strategi/teknik yaitu relaksasi dan disentisasi
sistematik, kamu masih ingat langkah-langkahnya?
|
Mengevaluasi konseling sebelumnya
|
||
4
|
Konseli
|
Iya pak saya masih ingat
|
||
Konselor
|
Good, ok kita mulai tekniknya, sekarang rileks dan ambil
napas dalam-dalam. Pejamkan mata anda, sekarang bayangkan seseorang yang
sedang memarahi anaknya dengan suara pelan karena tidak mau belajar.
|
|||
5
|
Konseli
|
(tenang dan santai)
|
||
Konselor
|
Sekarang seseorang yang sedang memarahi anaknya dengan
suara yang keras.
|
|||
6
|
Konseli
|
(mimic wajah berubah)
|
||
Konselor
|
Dan sekarang anda berada dalam sebuah ruang keluarga di
sana ada semua anggota keluarga termasuk tante kamu. Kamu sedang bermain
dengan saudara-saudara kamu, tiba-tiba saudara kamu bertengkar dan (anaknya
tante) menangis. Kemudian anda yang disalahkan, tante marah sekali kepada
anda.
|
Leading, mengarahkan
|
||
7
|
Konseli
|
(tegang, gemetar, dan mengangkat tangan) saya tidak
sanggup pak.
|
||
Konselor
|
Ok, sekarang buka mata anda, rileks, tarik napas dari hidung
dan keluarkan perlahan dari mulut. Bagaimana perasaanmu?
|
|||
8
|
Konseli
|
Deg-degan pak, tapi sudah lebih baik.
|
||
Konselor
|
Ok, rileks saja ini butuh proses
|
|||
9
|
Konseli
|
Tapi tidak seperti kemarin pak, saya sekarang tidak begitu
ketakutan
|
||
Konselor
|
Bagus sekali, ini suatu kemajuan.
Bagaimana, kita lanjutkan?
|
Penguatan, reward
|
||
10
|
Konseli
|
Saya siap pak.
|
||
…
|
…
|
[melanjutkan teknik dari awal hingga menuju
kondisi/keadaan yang dianggap paling menakutkan]
|
…
|
…
|
11
|
Konselor
|
Sekarang bayangkan wajah seseorang yang sedang marah
sekali, bahkan akan memukul. Bayangkan raut wajahnya, tatapan matanya, dan
suaranya yang sangat keras.
|
||
Konseli
|
(gemetar dan mengangkat tangannya)
|
|||
12
|
Konselor
|
Ok, buka matamu, rileks dan tenangkan dirimu.
|
Memimpin
|
|
Konseli
|
Huuuuhh… ngeri pak
|
|||
13
|
Konselor
|
Kamu sudah berusaha, tinggal satu langkah lagi, semua
butuh perjuangan dan kamu sudah melakukannya, ini suatu kemajuan yang cukup
bagus.
|
Penguatan
|
|
Konseli
|
Baik pak mari kita lanjutkan lagi saya sudah siap.
|
|||
14
|
Konselor
|
Baik, mari kita mulai lagi
|
||
…
|
…
|
[dari kondisi yang dianggap ringan, sedang, konseli sudah
bisa bersikap tenang, dan sekarang menuju ke kondisi yang dianggap terberat]
|
…
|
…
|
15
|
Konselor
|
Bayangkan wajah seseorang yang sedang marah sekali, bahkan
akan memukul. Bayangkan raut wajahnya, tatapan matanya, dan suaranya yang
sangat keras.
|
||
Konseli
|
(sudah dapat bersikap tenang)
|
|||
16
|
Konselor
|
Bagaimana? Apakah kamu sudah bisa melewatinya?
|
||
Konseli
|
Sudah pak
|
|||
17
|
Konselor
|
Sekarang buka matamu, rileks tarik napas dalam-dalam
keluarkan perlahan.
|
||
Konseli
|
Huuuuhh… saya sudah lebih baik pak
|
|||
18
|
Konselor
|
Bagus, kamu berhasil melewatinya, selamat !
|
Reward
|
|
Konseli
|
Terimakasih pak, saya senang sekali
|
|||
19
|
Konselor
|
Sama-sama, jadi kamu harus tetap semangat dan jangan
cemas/takut lagi kalau melihat seseorang yang dimarahi/jika tante kamu
memarahimu
|
||
Konseli
|
Iya pak.
|
|||
20
|
Konselor
|
Bagaimana apakah masih ada yang ingin kamu bicarakan lagi
?
|
||
Konseli
|
Sepertinya tidak pak, tapi jika ada sesuatu saya boleh kan
menemui bapak ?
|
|||
21
|
Konselor
|
Oh, tentu saya akan sangat senang sekali jika kamu mau
berbagi dengan saya
|
||
Konseli
|
Kalau begitu saya permisi dulu pak, selamat pagi
|
|||
22
|
Konselor
|
Selamat pagi.
|
0 komentar