Psikometri

by - 9:07 PM


1.      Jelaskan prosedur melakukan analisis aitem, sebelum melakukan estimasi reliabilitas dan validitas.
Jawab :           Dalam prosedur kontruksi atau penyusunan test, sebelum melakukan estimasi terhadap reliabilitas dan validitas, dilakukan terlebih dahulu prosedur aitem yaitu dengan menguji karakteristik masing-masing item yang akan menjadi bagian test yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak memenuhi persyaratan tidak boleh diikutkan sebagai bagian dari test.
                       Pengujian reliabilitas dan validitas hanya layak dilakukan terhadap kumpulan aitem-aitem yang telah dianalisis dan diuji. Beberapa teknik seleksi yang biasanya dipertimbangkan dalam prosedur seleksi adalah koefisien korelasi item -total, indeks reliabilitas item, dan indeks validitas item. Pada tes yang dirancang untuk mengungkap abilitas kognitif dengan format item pilihan ganda, masih ada karakteristik item yang seharusnya juga dianalisis seperti tingkat kesukaran item dan efektivitas distraktor. Salah satu parameter fungsi pengukuran item yang sangat penting adalah statistic yang memperlihatkan kesesuaian antara fungsi item dengan fungsi tes secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi item-total.
                       Dasar kerja yang digunakan dalam analisis item dalam hal ini adalah memilih item-item yang fungsi ukurnya sesuai dengan fungsi ukur test seperti dikehendaki penyusunnya. Dengan kata lain adalah memilih item yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes secara keseluruhan. Pengujian keselarasan fungsi item dengan fungsi ukur tes dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap item dengan distribusi skor toral tes itu sendiri. Prosedur ini akan menghasilkan koefisien korelasi item total (r it) yang juga dikenal dengan sebutan parameter daya beda item.

2.      Dalam melakukan seleksi aitem pada tes kognitif, karakteristik aitem apa sajakah yang harus dipertimbangkan untuk melakukan seleksi aitem ? Jelaskan.
Jawab :   Pada tes yang dirancang untuk mengungkap abilitas kognitif dengan format item pilihan ganda, masih ada karakteristik item yang seharusnya juga dianalisis seperti tingkat kesukaran item dan efektivitas distraktor.

3.      Dalam penyusunan aitem, aitem yang tidak baik harus disingkirkan/dibuang/direvisi.
Sebut dan jelaskan indikarir apa sajakah dari aitem yang memiliki kualitas baik/tinggi?
Jawab :           Untuk menghasilkan aitem dengan kualitas baik ,yaitu berfungsi selaras dan signifikan sebagai bagian dari skala serta mendukung validitas konstrak yang dibangun,maka aitem harus ditulis mengikuti indicator keperilakuan yang sudah dirumuskan dalam kisi-kisi dan berpedoman pada kaidah penulisan. Beberapa diantaranya kaidah penting dalam penulisan yang perlu diperhatikan dan diikuti oleh penulis aitem adalah:
a.         Gunakan kata dan kalimat yang sederhana,jelas dan mudah dimengerti oleh responden namun tetap harus mengikuti tata tulis dan tata bahasa Indonesia yang baku.
        Kalimat yang rumit hanya akan menyulitkan subjek dalam memahami maksud aitem.Subjek mudah salah paham dan akibatnya tentu saja jawaban yang ia berikan tidak akan memberikan gambaran yang benar mengenai dirinya.Kalimat yang sulit difahami dapat mengurangi minat dan kesungguhan subjek dalam menjawab. Penggunaan Bahasa Indonesia baku adalah keharusan kecuali pada skala-skala yang ditunjukan khusus bagi budaya tertentu yang mengunakan bahasa daerah yang dipahami oleh subyek.
b.         Tulis aitem dengan berhati-hati sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda terhadap kata dan istilah yamg digunakan.
        Hindari penggunaan istilah-istilah khusu yang dikenal hanya  dalam lingkungan terbatas.istilah yang tidak begitu populer mudah disalahartikan oleh responden.Berikut ini adalah contoh aitem yang berisi istilah yang dapat menimbulkan salah pengertian:
Saya akan menjadi pendengar yang baik,bila ada karyawan yang mengeluh.
Problem pada aitem di atas terletak pada makna istilah “pendengar yang baik” yang dapat bersifat tidak favorabel.Bila yang dimaksudkan sebagai pendengar yng baik adalah seseorang yang dapat menjadi tempat curahan dan memahami orang lain dengan penuh empati,tentu aitem tersebut termasuk aitem yang favorabel.sebaliknya bila yang dimaksud dengan pendengar yang baik adalah seseorang yang hanya mau mendengarkan tanpa perlu memberi komentar atau bersikap kritis ,sebagaiman istilah itu biasanya digunakan dalam pergaulan kelompok tertentu ,maka aitem tersebut menjadi bersifat tidak favorabel .Dengan demikian perbedaan respon akan menjadi tergantung perbedaan individual pada aspek yang diukur.
c.          Ingat bahwa aitem harus selalu mengacu pada indikator keperilakuan ,karena itu janggan menulis aitem yang langsung berkaitan dengan atribut yang diukur.
        Berikut ini adalah salah satu aitem yang pernah ditulis oleh seseorang mahasiswa yang dimaksudkan guna mengungapkan atribut Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun:
Saya merasa cemas akan kesepian setelah pensiun       
        Aitem seperti di atas, apabila dijawab oleh subyek dengan respon positif seperti SESUAI atau YA mak harus langsung disimpulkan bahwa subyek merasa cemas ,begitu pula apabila diperoleh jawaban negatif TIDAK harus diartikan bahwa subyek tidak merasa cemas.Lalu apa guna aitem-aitem yang lain?inilah contoh aitem yang ditulis langsung dan tidak tepat untuk digunakan dalam skala.hendaknya dibuat aitem yang berupa suatu pernyataan tidak langsung mengenai kecemasan sebagai atribut yang diukur ,tetapi berupa pernyataan mengenai indikator keperilakuanya seperti:
Saya sulit untuk berkonsentrasi dengan pekerjaan bila mengingat masa pensiun sudah dekat.
Yang mengacu pada gangguan konsentrasi sebagai salah satu indikator kecemasan.Jawaban YA pada aitem ini tentu saja baru merupakan sebagian banyak dari indikasi kecemasan yang masih perlu didukung oleh jawaban terhadap aitem-aitem yang lainnya. Begitu pula jawaban TIDAK baru merupakan salah satu pertanda saja dari banyak indikasi tidak adanya kecemasan.
d.         Selalu perhatikan indikator perilaku apa yang hendak diungkap sehingga stimulus dan pilihan jawaban tepat relevan dengan tujuan pengukuran

        Biasanya ketika penulis aitem telah mengahabiskan terlau banyak waktu   mengerahkan segenap kemampuan dan kreativitasnya dalam “menciptakan “aitem ,akan ada semacam kecenderungan untuk kehilangan  arah sehingga secara tidak sadar mulai menulis aitem-aitem yang sebenarnya kurang relevan dengan tujuan pengukuran.Penulisan aiem bukan pekerjaan yang dapat selesai dengan sekali duduk.Oleh karena itu janggan memaksakan diri bila mulai merasa lelah ,dan bila memusatkan pikiran pada aitem janggan pernah melepaskan perhatian pda indikator keperilakuan yang hendak diungkap.
e.          Cobalah menguji pilihan-pilihan jawaban yang yang telah ditulis .Adakah perbedaan arti dan makna antara dua pilihan yang berbeda sesuai dengan indikator keperilakuannya,apabila tidak ada beda makna yang jelas maka aitem yang bersangkutan tidak memiliki daya beda.
        Fungsi aitem sebenarnya adalah membedakan individu pada aspek yang diukur berdasarkan responnya terhadap aitem tersebut.Perhatikan contoh aitem yang pernah ditulis untuk mengungapkan Semangat Kerja,berikut ini:
Pekerjaan saya menuntut berbagai macam kemampuan.
        Dipandang dari segi tingginya semangat kerja yang hendak diungkap, apkah perbedaan individu yang menjawab YA dan yang menjawab TIDAK terhadap aitem di atas? Tidak ada,karena individu yang memiliki swemangat kerja tinggi dan individu yang tidak memiliki semngat kerja memiliki peluang yang sama besar untuk memiklih jawaban mana saja.Hal ini atau karena terjadi karena isi aitem yang tidak relevan denag tujuan ukur atau karena isi aitem lebih bersifat fakta atau dapat dianggap fakta sehingga jawaban subyek lebih ditentuka n faktor lain,bukan oleh faktor semangat kerjanya.Bandingkan denga aitem berikut:
Saya berangkat kerja dengan hati yang tidak mantap.
        Yang jelas akan mampu memancing respon berbeda.Karena aitem ini bersifat tidak-favorabel maka subyek yang memilih jawaban YA berarti memiliki indikasi kurang bersemangat kerja sedangkan individu yang memilih jawaban TIDAK berarti meiliki pertanda semangat  yang tinggi.
f.           Perhatikan bahwa isi aitem tidak boleh mengandung social desirability yang tinggi yaitu aitem yang isinya sesuai dengan keingginan sosialnya umumnya atau tidak dianggap baik oleh norma sosial.Aitem yang bermuatan social desirability tinggicenderung akan disetujui atau didukung oleh semua orang semata-mata karena orang berfikir normatif bukan karena isi aitem iru sesuai dengan perasaan atau keadaan dirinya.
        Sebagai contoh ,untuk pengukuran Asertivitas,suatu aitem ditulis sebagai berikut:
Seseorang menyalakan rokok dalam bis ber AC yang sedang anda tumpangi.
- Saya tegur dengan sopan dan baik-baik
- Saya tunjukkan bahwa saya sangat tergangu dan sanggat jengkel
        Aitem di atas nampaknya banyak mengandung muatan  social desirability. Pilihan a mencerminkan perilaku yang sanggat sesuai dengan norma sosial yang berlaku dalam masyarakatsehingga cenderung dipilih oleh responden, namun bukan disebabkan responden merasa isinya cocok denga dirinya tapi karena responden merasa harus melakukan sesuatu dengan cara “baik” dan normatif. Contoh lain adanya muatan social desirability dalam aitem adalah:
Meskipun untuk meningkatkan karier,saya tidak boleh berbuat curang kepada terhadap teman sekerja.
(STS)-(TS)-(N)-(S)-(SS)
        Terhadap aitem yang seperti diatas ,tentu saja semua orang akan cenderung memilih jawaban positif (S atau SS) karena itulah bentuk jawaban normatif yang sesuai dengan yng dikehendaki masyarakat,sekalipun pada kenyataanya mungkin banyak diantara mereka yang memberikan jawaban positif itu sengaja atau tidak sengaja sering bertindak curang.
g.         Untuk menghindari stereotipe jawaban ,sebagian dari aitem perlu dibuatkan dalam arah favorabel dan sebagian lain dibuat dalam arah tidak favorabel.




4.      Secara Psikometrik kualitas aitem dibuktikan oleh parameter fungsi pengukuran.
Sebut dan jelaskan serta uraikan bagaimana cara pengukurannya.
Jawab :           Daya beda atau daya diskriminasi aitem merupakan parameter yang paling penting dalam seleksi aitem skala psikologi yang mengukur atribut afektif. Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang di ukur. Contohnya pada suatu skala yang disusun untuk mengungkap agresivitas, maka aitem yang berdaya beda tinggi adalah aitem yang mampu menunjukkan mana individu atau kelompok individu yang memiliki agresivitas tinggi dan mana yang tidak. Untuk skala sikap, aitem yang berdaya beda tinggi adalah aitem yang mampu membedakan mana subjek yang bersikap positif dan mana subjek yang bersikap negative.

5.      Jelaskan apa yang anda ketahui tentang daya beda.
Jawab :           Daya beda adalah analisis yang mengungkapkan seberapa besar butir tes dapat membedakan antara siswa kelompok tinggi dengan siswa kelompok rendah. Salah satu ciri butir yang baik adalah yang mampu membedakan antara kelompok atas (yang mampu) dan kelompok bawah (kurang mampu). Karena itu butir tes harus diketahui daya bedanya. Siswa yang termasuk kelompok tinggi adalah siswa yang mempunyai rata-rata skor paling baik. Siswa yang termasuk kelompok rendah adalah siswa yang mempunyai rata-rata skor yang rendah. Kelompok siswa yang pandai sering disebut dengan istilah kelompok Upper, dan kelompok siswa yang kurang pandai sering disebut dengan istilah Lower.
                       Tingkat daya pembeda butir-butir tes dinyatakan dalam skala indeks -1,00 sampai dengan 1,00.
               1,00 0 1,00
Penjelasan :
·         Indeks -1,00 berarti butir tes terbalik, siswa kurang pandai dalam kelompok Lower dapat menjawab butir tes dengan sempurna, dan kelompok yang paling pandai dalam Upper tidak ada satupun yang mampu menjawab dengan benar.
·         Indeks 0,00 berarti butir tes tidak dapat membedakan siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Atau kemampuan kelompok pandai (Upper) sama dengan kemampuan kelompok kurang pandai (Lower).
·         Indeks 1,00 berarti butir tes secara sempurna dapat membedakan siswa berdasarkan tingkat kemampuannya.

You May Also Like

0 komentar