Psikometri
1. Jelaskan
prosedur melakukan analisis aitem, sebelum melakukan estimasi reliabilitas dan
validitas.
Jawab : Dalam prosedur kontruksi atau
penyusunan test, sebelum melakukan estimasi terhadap reliabilitas dan validitas, dilakukan terlebih
dahulu prosedur aitem yaitu dengan menguji karakteristik masing-masing item
yang akan menjadi bagian test yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak
memenuhi persyaratan tidak boleh diikutkan sebagai bagian dari test.
Pengujian reliabilitas dan validitas
hanya layak dilakukan terhadap kumpulan aitem-aitem yang telah dianalisis dan
diuji. Beberapa
teknik seleksi yang biasanya dipertimbangkan dalam prosedur seleksi adalah
koefisien korelasi item -total, indeks reliabilitas item, dan indeks validitas item.
Pada tes yang dirancang untuk mengungkap abilitas kognitif dengan format item
pilihan ganda, masih ada karakteristik item yang seharusnya juga dianalisis
seperti tingkat kesukaran item dan efektivitas distraktor. Salah satu parameter fungsi
pengukuran item yang sangat penting adalah statistic yang memperlihatkan
kesesuaian antara fungsi item dengan fungsi tes secara keseluruhan yang dikenal
dengan istilah konsistensi item-total.
Dasar kerja yang digunakan dalam
analisis item dalam hal ini adalah memilih item-item yang fungsi ukurnya sesuai
dengan fungsi ukur test seperti dikehendaki penyusunnya. Dengan kata lain
adalah memilih item yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes
secara keseluruhan. Pengujian keselarasan fungsi item dengan fungsi ukur tes
dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor pada
setiap item dengan distribusi skor toral tes itu sendiri. Prosedur ini akan
menghasilkan koefisien korelasi item total (r it) yang juga dikenal dengan
sebutan parameter daya beda item.
2. Dalam
melakukan seleksi aitem pada tes kognitif, karakteristik aitem apa sajakah yang
harus dipertimbangkan untuk melakukan seleksi aitem ? Jelaskan.
Jawab : Pada tes yang dirancang untuk
mengungkap abilitas kognitif dengan format item pilihan ganda, masih ada
karakteristik item yang seharusnya juga dianalisis seperti tingkat kesukaran
item dan efektivitas distraktor.
3. Dalam
penyusunan aitem, aitem yang tidak baik harus disingkirkan/dibuang/direvisi.
Sebut dan jelaskan
indikarir apa sajakah dari aitem yang memiliki kualitas baik/tinggi?
Jawab : Untuk menghasilkan aitem dengan
kualitas baik ,yaitu berfungsi selaras dan signifikan sebagai bagian dari skala
serta mendukung validitas konstrak yang dibangun,maka aitem harus ditulis
mengikuti indicator keperilakuan yang sudah dirumuskan dalam kisi-kisi dan
berpedoman pada kaidah penulisan. Beberapa diantaranya kaidah penting
dalam penulisan yang perlu diperhatikan dan diikuti oleh penulis aitem adalah:
a.
Gunakan kata dan kalimat yang sederhana,jelas dan mudah
dimengerti oleh responden namun tetap harus mengikuti tata tulis dan tata
bahasa Indonesia yang baku.
Kalimat yang rumit hanya akan
menyulitkan subjek dalam memahami maksud aitem.Subjek mudah salah paham dan akibatnya
tentu saja jawaban yang ia berikan tidak akan memberikan gambaran yang benar
mengenai dirinya.Kalimat yang sulit difahami dapat mengurangi minat dan
kesungguhan subjek dalam menjawab. Penggunaan Bahasa Indonesia baku
adalah keharusan kecuali pada skala-skala yang ditunjukan khusus bagi budaya
tertentu yang mengunakan bahasa daerah yang dipahami oleh subyek.
b.
Tulis aitem dengan berhati-hati sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda terhadap kata dan istilah yamg digunakan.
Hindari penggunaan istilah-istilah
khusu yang dikenal hanya dalam lingkungan terbatas.istilah yang
tidak begitu populer mudah disalahartikan oleh responden.Berikut ini adalah
contoh aitem yang berisi istilah yang dapat menimbulkan salah pengertian:
Saya akan menjadi pendengar yang
baik,bila ada karyawan yang mengeluh.
Problem pada aitem di atas terletak
pada makna istilah “pendengar yang baik” yang dapat bersifat tidak
favorabel.Bila yang dimaksudkan sebagai pendengar yng baik adalah seseorang
yang dapat menjadi tempat curahan dan memahami orang lain dengan penuh
empati,tentu aitem tersebut termasuk aitem yang favorabel.sebaliknya bila yang
dimaksud dengan pendengar yang baik adalah seseorang yang hanya mau
mendengarkan tanpa perlu memberi komentar atau bersikap kritis ,sebagaiman
istilah itu biasanya digunakan dalam pergaulan kelompok tertentu ,maka aitem
tersebut menjadi bersifat tidak favorabel .Dengan demikian perbedaan respon
akan menjadi tergantung perbedaan individual pada aspek yang diukur.
c.
Ingat bahwa aitem harus selalu mengacu pada indikator
keperilakuan ,karena itu janggan menulis aitem yang langsung berkaitan dengan
atribut yang diukur.
Berikut ini adalah salah satu aitem
yang pernah ditulis oleh seseorang mahasiswa yang dimaksudkan guna mengungapkan
atribut Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun:
Saya merasa cemas akan kesepian setelah
pensiun
Aitem seperti
di atas,
apabila dijawab
oleh subyek dengan respon positif seperti SESUAI atau YA mak harus langsung
disimpulkan bahwa subyek merasa cemas ,begitu pula apabila diperoleh jawaban
negatif TIDAK harus diartikan bahwa subyek tidak merasa cemas.Lalu apa guna
aitem-aitem yang lain?inilah contoh aitem yang ditulis langsung dan tidak tepat
untuk digunakan dalam skala.hendaknya dibuat aitem yang berupa suatu pernyataan
tidak langsung mengenai kecemasan sebagai atribut yang diukur ,tetapi berupa
pernyataan mengenai indikator keperilakuanya seperti:
Saya sulit untuk berkonsentrasi dengan
pekerjaan bila mengingat masa pensiun sudah dekat.
Yang mengacu pada gangguan konsentrasi
sebagai salah satu indikator kecemasan.Jawaban YA pada aitem ini tentu saja
baru merupakan sebagian banyak dari indikasi kecemasan yang masih perlu
didukung oleh jawaban terhadap aitem-aitem yang lainnya. Begitu pula jawaban
TIDAK baru merupakan salah satu pertanda saja dari banyak indikasi tidak adanya
kecemasan.
d.
Selalu perhatikan indikator perilaku apa yang hendak
diungkap sehingga stimulus dan pilihan jawaban tepat relevan dengan tujuan
pengukuran
Biasanya ketika penulis aitem telah
mengahabiskan terlau banyak waktu mengerahkan segenap kemampuan dan
kreativitasnya dalam “menciptakan “aitem ,akan ada semacam kecenderungan untuk
kehilangan arah sehingga secara tidak sadar mulai menulis aitem-aitem
yang sebenarnya kurang relevan dengan tujuan pengukuran.Penulisan aiem bukan
pekerjaan yang dapat selesai dengan sekali duduk.Oleh karena itu janggan
memaksakan diri bila mulai merasa lelah ,dan bila memusatkan pikiran pada aitem
janggan pernah melepaskan perhatian pda indikator keperilakuan yang hendak diungkap.
e.
Cobalah menguji pilihan-pilihan jawaban yang yang telah
ditulis .Adakah perbedaan arti dan makna antara dua pilihan yang berbeda sesuai
dengan indikator keperilakuannya,apabila tidak ada beda makna yang jelas maka
aitem yang bersangkutan tidak memiliki daya beda.
Fungsi aitem sebenarnya adalah
membedakan individu pada aspek yang diukur berdasarkan responnya terhadap aitem
tersebut.Perhatikan contoh aitem yang pernah ditulis untuk mengungapkan
Semangat Kerja,berikut ini:
Pekerjaan saya menuntut berbagai macam
kemampuan.
Dipandang dari
segi tingginya semangat kerja yang hendak diungkap, apkah perbedaan
individu yang menjawab YA dan yang menjawab TIDAK terhadap aitem di atas? Tidak
ada,karena individu yang memiliki swemangat kerja tinggi dan individu yang
tidak memiliki semngat kerja memiliki peluang yang sama besar untuk memiklih
jawaban mana saja.Hal ini atau karena terjadi karena isi aitem yang tidak
relevan denag tujuan ukur atau karena isi aitem lebih bersifat fakta atau dapat
dianggap fakta sehingga jawaban subyek lebih ditentuka n faktor lain,bukan oleh
faktor semangat kerjanya.Bandingkan denga aitem berikut:
Saya berangkat kerja dengan hati yang tidak mantap.
Yang jelas akan
mampu memancing respon berbeda.Karena aitem ini bersifat tidak-favorabel maka
subyek yang memilih jawaban YA berarti memiliki indikasi kurang bersemangat
kerja sedangkan individu yang memilih jawaban TIDAK berarti meiliki pertanda
semangat yang tinggi.
f.
Perhatikan bahwa isi aitem tidak boleh mengandung social
desirability yang tinggi yaitu aitem yang isinya sesuai dengan keingginan
sosialnya umumnya atau tidak dianggap baik oleh norma sosial.Aitem yang
bermuatan social desirability tinggicenderung akan disetujui atau didukung oleh
semua orang semata-mata karena orang berfikir normatif bukan karena isi aitem
iru sesuai dengan perasaan atau keadaan dirinya.
Sebagai contoh ,untuk pengukuran
Asertivitas,suatu aitem ditulis sebagai berikut:
Seseorang menyalakan rokok dalam bis
ber AC yang sedang anda tumpangi.
- Saya tegur dengan sopan dan
baik-baik
- Saya tunjukkan bahwa saya sangat
tergangu dan sanggat jengkel
Aitem di atas nampaknya banyak mengandung muatan social
desirability. Pilihan a mencerminkan perilaku yang sanggat sesuai dengan
norma sosial yang berlaku dalam masyarakatsehingga cenderung dipilih oleh
responden, namun bukan disebabkan responden merasa isinya cocok denga
dirinya tapi karena responden merasa harus melakukan sesuatu dengan cara “baik”
dan normatif. Contoh lain adanya muatan social desirability dalam
aitem adalah:
Meskipun untuk meningkatkan
karier,saya tidak boleh berbuat curang kepada terhadap teman sekerja.
(STS)-(TS)-(N)-(S)-(SS)
Terhadap aitem
yang seperti diatas ,tentu saja semua orang akan cenderung memilih jawaban positif
(S atau SS) karena itulah bentuk jawaban normatif yang sesuai dengan yng
dikehendaki masyarakat,sekalipun pada kenyataanya mungkin banyak diantara
mereka yang memberikan jawaban positif itu sengaja atau tidak sengaja sering
bertindak curang.
g.
Untuk menghindari stereotipe jawaban ,sebagian dari aitem
perlu dibuatkan dalam arah favorabel dan sebagian lain dibuat dalam arah tidak
favorabel.
4. Secara
Psikometrik kualitas aitem dibuktikan oleh parameter fungsi pengukuran.
Sebut dan jelaskan
serta uraikan bagaimana cara pengukurannya.
Jawab : Daya
beda atau daya diskriminasi aitem merupakan parameter yang paling penting dalam
seleksi aitem skala psikologi yang mengukur atribut afektif. Daya diskriminasi
aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok
individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang di ukur. Contohnya
pada suatu skala yang disusun untuk mengungkap agresivitas, maka aitem yang
berdaya beda tinggi adalah aitem yang mampu menunjukkan mana individu atau
kelompok individu yang memiliki agresivitas tinggi dan mana yang tidak. Untuk
skala sikap, aitem yang berdaya beda tinggi adalah aitem yang mampu membedakan
mana subjek yang bersikap positif dan mana subjek yang bersikap negative.
5. Jelaskan
apa yang anda ketahui tentang daya beda.
Jawab : Daya beda adalah analisis yang
mengungkapkan seberapa besar butir tes dapat membedakan antara siswa kelompok
tinggi dengan siswa kelompok rendah. Salah satu ciri butir yang baik adalah
yang mampu membedakan antara kelompok atas (yang mampu) dan kelompok bawah
(kurang mampu). Karena itu butir tes harus diketahui daya bedanya. Siswa yang
termasuk kelompok tinggi adalah siswa yang mempunyai rata-rata skor paling
baik. Siswa yang termasuk kelompok rendah adalah siswa yang mempunyai rata-rata
skor yang rendah. Kelompok siswa yang pandai sering disebut dengan istilah
kelompok Upper, dan kelompok siswa yang kurang pandai sering disebut dengan
istilah Lower.
Tingkat daya pembeda butir-butir tes
dinyatakan dalam skala indeks -1,00 sampai dengan 1,00.
1,00 0 1,00
Penjelasan
:
·
Indeks -1,00 berarti butir tes terbalik, siswa kurang pandai
dalam kelompok Lower dapat menjawab butir tes dengan sempurna, dan kelompok
yang paling pandai dalam Upper tidak ada satupun yang mampu menjawab dengan
benar.
·
Indeks 0,00 berarti butir tes tidak dapat membedakan siswa
yang pandai dengan yang kurang pandai. Atau kemampuan kelompok pandai (Upper)
sama dengan kemampuan kelompok kurang pandai (Lower).
·
Indeks 1,00 berarti butir tes secara sempurna dapat
membedakan siswa berdasarkan tingkat kemampuannya.
0 komentar