MEMBUAT SINOPSIS DAN PROFILINNG KRIMINAL PELAKU DALAM FILM CRIMINAL MINDS

by - 1:06 AM


A.  Sinopsis Criminal Minds Season 11 Episode 1
         Polisi menemukan mayat di sebuah laboratorium  di Seattle Washington. Ini adalah pembunuhan kedua yang dilakukan oleh unsub yang sama. Orang pertama dibunuh di Albany, New York.
         Morgan melakukan otopsi salah satu korban dengan seorang dokter yang mengatakan kepadanya bahwa korban disuntik dengan suplemen gizi yang biasanya akan diminum. Dokter mengatakan jarum suntik yang ditemukan Morgan adalah senjata pembunuhan. Dia menegaskan bahwa suntikan itu akan menyebabkan emboli yang besar, menyebabkan korban sangat menderita, dan itu akan memakan waktu hingga satu jam sebelum korban mati. Morgan menyadari bahwa yang memakai suplemen semacam itu adalah lansia atau siapa pun yang memiliki masalah gizi atau orang yang tidak dapat makan makanan padat.
         Tim BAU (Behavioural Analysis Unit) mengetahui bahwa unsub (Unknown Subyek) memiliki alat khusus untuk  makan di bagian perutnya karena dia tidak dapat makan atau berbicara. Mereka berpendapat bahwa unsub sengaja meninggalkan korbannya dengan wajah dicat sebagai pesan tapi tidak tertuju kepada tim BAU melainkan kepada kliennya. Mereka menyebut unsub sebagai pembunuh bayaran atau  hit man.
         Seorang wanita berjalan menuruni tangga ke ruang bawah tanahnya. Dia memberi unsub sebuah file lalu berlari kembali ke lantai atas karena takut. Unsub memaksa seorang wanita tersebut untuk mengantarkannya ke lokasi target selanjutnya dan menjemput unsub lagi. Korban ketiga unsub bernama Brian Taylor. Tim BAU menemukan bahwa Taylor telah menyewa unsub tersebut melalui Silk Road untuk membunuh ayahnya karena Taylor ingin hak politik dari ayahnya. Garcia dan Morgan menemukan target unsub selanjutnya yang bernama Al Eisenmund melalui system escrow. Al Eisenmund adalah seorang mekanik yang bekerja di sebuah bengkel.
         Karena unsub mendapat sebuah pesan di ponselnya, Alih-alih menyuntikkannya dengan suplemen gizi, unsub menempelkan granat hidup ke tangan korbannya. Sebelum granat tersebut meledak tim BAU serta SWAT tiba dan Reid berusaha untuk melepaskan granat tersebut menggunakan cairan akrilik.
         Morgan menginvestigasi Al Eisenmund tentang fakta bahwa dia menggunakan system escrow lalu menyewa pembunuh untuk membunuh tunangannya. Al Eisenmund mengatakan bahwa setelah ia menyewa, dia melihat kamera di komputernya berubah dengan sendirinya. Lalu dia akan mendapatkan panggilan facetime aneh tanpa ID pemanggil. Takut untuk hidupnya ia menyewa pembunuh lain.
         Tim BAU mencatat bahwa alasan unsub tersebut tidak menyuntikkan suplemen gizi ke korban terakhirnya adalah karena dia menyadari waktunya singkat, dan mata-mata di departemen kepolisian yang memperingatkannya melalui teks bahwa polisi sedang dalam perjalanan. Dia tidak punya waktu untuk menunggu embolisme bekerja sehingga dia menggunakan metode lain.
         Mereka memeriksa pelat nomor di tempat korban terakhir, dan menyadari bahwa Kapten Wilson dari kepolisian setempat dan istrinya Betty telah bekerja dengan unsub, kemungkinan di bawah paksaan. Tim BAU dan polisi menyerbu rumah Wilson. Betty mengaku yang mempekerjakan si unsub bukanlah Wilson melainkan dia . Dia mengatakan 3 tahun lalu dia mengalami 2 kali keguguran, lalu dia mendapatkan resep penghilang rasa sakit. Dia membaca sebuah situs tentang obat dan membelinya hingga dia mengalami kecanduan obat terlarang, dan kemudian menyewa unsub untuk membunuh dealer obat terlarang tersebut.
         Unsub membawa Wilson ke sebuah lokasi di mana dia bisa membunuhnya. Hotch dan Garcia menelpon Wilson menggunakan telepon rumah dan mengkonfirmasikan bahwa mereka akan menyelamatkannya dengan cara Wilson mengirimkan lokasi kepada tim BAU. Unsub curiga dan mengambil ponsel Wilson lalu menelpon ke rumah dengan mengeraskan suara speakernya. Lewis berpura-pura menjadi Betty Wilson dan di bawah arahan Hotch, menginstruksikan Wilson untuk menundukkan kepalanya karena sniper polisi tidak bisa melihat unsub.
         Wilson melakukan perlawanan kepada unsub sehingga dia bisa kabur. Morgan mengejar unsub dan berhasil menembaknya. Sebelum masuk penjara, unsub di bawa ke rumah sakit untuk penangan cedera pada rahangnya. Morgan mengunjungi unsub di rumah sakit. Unsub memperingatkan Morgan bahwa dia akan membunuh "The Dirty Dozen" berikutnya. Lalu dia mulai merobek jahitan dari wajahnya, dan perawat mengira yang menyebabkan luka itu adalah Morgan.
 
               Kutipan penutup oleh Garcia :
               “Keberanian adalah anugerah dibawah tekanan.”-Ernest Hemingway
 
B.  Profiling
         Pelaku kriminal adalah seseorang dengan kriteria Agresif dan abnormal criminal. Karena dia ingin membalas dendam dan korbannya merasakan apa yang dia rasakan. Modus operandi yang ia lakukan adalah kejahatan terencana. Pelaku bernama Giuseppe Montolo. Dia adalah orang yang sangat terampil dan terlatih. Korbannya adalah klien dari Montolo sendiri. . Semua korban unsub menyewa dia setahun lalu melalui system escrow. Sebelum membunuh kliennya dia memang bekerja sebagai pembunuh bayaran. Dia membunuh kliennya karena ingin membalaskan dendam dari luka tembak yang ia dapat di mulut dan rahangnya hingga membuat dia menggunakan alat khusus di perut untuk makan dan tidak dapat berbicara. Luka tersebut ia dapatkan di kota Atlantik, Italia. Dia tidak mengetahui siapa yang menjadi pelaku penembak dirinya jadi dia membunuh setiap kliennya dan berasumsi bahwa tersangkanya adalah salah satu kliennya. 
         Korban kedua ditemukan di laboratorium Seattle Washington dengan ciri pembunuhan yang sama yang terjadi di Albany, New York. Korban ketiga bernama Brian Taylor, yang ia bunuh di rumah Taylor. Korban ke empat bernama Al Eisenmund, seorang mekanik. Namun ia gagal membunuh korban terakhirnya. 
         Dalam setiap pembunuhan, ia menggunakan jarum suntik berisi suplemen gizi lalu menyuntikkan di leher korban. Dia akan menunggu hingga korban mengalami emboli lalu mengecat wajah korban dengan warna putih dan hitam sebagai pesan berupa peringatan kepada klien atau korban selanjutnya.
 

 
A.  Sinopsis Criminal Minds Season 11 Episode 2

               Seorang pria mulai menggali kuburan mayat.
         Kemudian, pria bernama Charlie Senarak mengemudi di sepanjang jalan raya Hollywood lalu istrinya Tracy menelponnya karena dia terlambat bekerja. Mereka berdebat tentang Tracy yang  menipu Charlie dengan seorang pria bernama Theo Koutranis.
         Sebuah bus hampir mengalami kecelakaan karena sopir bus kehilangan kesadaran. Ada sepuluh orang yang dikonfirmasi tewas dalam bus tersebut karena keracunan sarin. Tim BAU dipanggil untuk menyelidiki kasus ini.
         Charlie tiba di tempat kerja dan menerima sebuah teks yang berbunyi, "Saya tahu apa yang Anda lakukan".
         Tim BAU menemukan bahwa salah satu penumpang bus, bernama Michael Hoffman, adalah seorang jurnalis lepas yang bekerja di Suriah. Penyelidik menemukan mekanisme pelepasan waktu di bus yang digunakan untuk mendistribusikan sarin pada waktu tertentu. Garcia melakukan penyelidikan terhadap Johan Geitman seorang ahli kimia yang dipecat 2 bulan lalu karena berjudi online. Dia kemudian telah mengomentari media sosial yang mengancam perusahaan tersebut. 
         Kecurigaan Tim BAU beralih ke Charlie setelah Agen Colfax menampilkan cuplikan kamera yang menunjukkan bahwa dia hanya menghabiskan beberapa menit di sebuah stasiun bus, lalu membersihkan pakaian dan sepatu sesudahnya. Rossi dan Lewis mewawancarainya. Mereka tahu dia berbohong tentang sesuatu tapi bukan tentang serangan sarin.
         Charlie tiba di sebuah kabin dan mengambil laptop sesuai instruksi unsub. Saat dia beranjak untuk pergi, polisi muncul. Polisi mengidentifikasi orang yang meninggal di kabin tersebut sebagai Johan Geitman. Tim BAU percaya Geitman menyediakan sarin untuk serangan tersebut.
         Sebuah kilas balik menunjukkan bahwa Charlie membunuh kekasih istrinya, dan unsub mengetahui hal ini.
         Polisi menemukan cuplikan kamera yang menempatkan mobil Charlie di dekat tempat pembunuhan Geitman. Garcia menemukan data bahwa Charlie telah membayar uang untuk konseling perkawinan, terlepas dari kepastian sebelumnya bahwa pernikahan Charlie baik-baik saja.
         Charlie tiba di sebuah gudang untuk mengambil paket. Namanya ada di kemasannya. Dia membukanya dan menemukan topeng gas dan baju hazmat di dalamnya. Reid dan Rossi kembali mewawancarai istri Charlie, Tracy, yang memberitahu mereka perselingkuhannya dengan Theo tidak cukup lama, tapi dia sudah berusaha untuk mengakhirinya. Dia mengatakan pada mereka bahwa Charlie mengira semuanya telah selesai.
         Unsub menelpon Charlie dan mereka berdebat. Unsub tersebut menyebutkan anak perempuan Charlie. Charlie, yang percaya bahwa putrinya dalam bahaya, bergegas menuju ke FBI. Garcia memberi tahu tim bahwa nama sebenarnya Theo Koutranis adalah Martin, dan dia adalah bagian dari sebuah kultus yang disebut Heaven's Mission. Theo memiliki saudara bernama Mitchell Crossford. Reid percaya bahwa saudara laki-laki tersebut sedang merencanakan serangan teroris, namun Theo mundur.
         Tim BAU menyadari Mitchell telah memanipulasi Charlie. Mereka berteori, sesuai dengan data Mitchell, bahwa ia menargetkan FBI. Charlie muncul di gedung FBI. Hotch membuka bagasi mobil Charlie dan menemukan wadah sarin yang tertunda. Mereka menemukan sebuah van milik Mitchell, tapi dia tidak ada di dalamnya. Garcia melacak gerakannya di dalam gedung. Mitchell mengeluarkan masker gas. Hotch diam-diam muncul di belakangnya dan menangkapnya.
 
         Kutipan penutup oleh Rossi :
         “Dunia begitu tak terduga. Hal-hal terjadi tiba-tiba, tiba-tiba. Kami ingin dapat mengontrol keberadaan kita sendiri. Dalam beberapa hal kita Ya, dalam beberapa hal kita Tidak. Kami diperintah oleh kekuatan, kesempatan dan kebetulan.”-Paul Auster 
 
B.  Profiling :
         Pelaku memiliki sarin untuk senjatanya dan menggunakan semacam perangkat waktu. Pelaku ini adalah kriminial dengan kepribadian canggih, teliti, dan sangat sabar. Hal ini menunjukkan bahwa dia lebih tua, mungkin di akhir usia 30-an sampai 40-an. Pelaku bernama Mitchell Crossford. Kejahatan yang ia lakukan merupakan kejahatan dengan klasifikasi Crimes against humanity. Modus operandi yang ia lakukan adalah kejahatan terencana.
         Theo Koutranis mengganti namanya menjadi Theo Martin. Dia dibesarkan di “Heaven Mission Cultus” di Southern Utah. Dia adalah salah satu dari 50 anak pemimpin sekte yang memiliki pandangan anti pemerintah. 8 Tahun lalu dia pindah ke Amerika Serikat  dengan adiknya Mitchell Crossford. Dari blog Mitchell, ia mengulas tentang peluncuran serangan teroris di Amerika Serikat. Mereka berbagi apartemen sampai 3 bulan. Dimana 3 bulan tersebut Theo mulai berselingkuh dengan Tracy Senarak. Theo dan Mitchell merencanakan serangan teroris bersama-sama, tapi kemudian Theo berubah pikiran.
         Saat usia 10 tahun Mitchell dan ibunya meninggalkan kultus. Mereka pindah ke Phoenix. Mitchell digambarkan sebagai seseorang yang dingin, cerdas, dan mempunyai beberapa kasus manipulasi sampai tingkat yang menakutkan. Dia memiliki pandangan ekstermis, dan pada usia 16 tahun dia kembali ke “Heaven Mission Cultus”.
         Mitchell merasa pemerintah perlu untuk membayar apa yang mereka lakukan di Waco dan untuk FLDS. Dan menjadikan FBI sebagai target utama. Mitchell menyaksikan Charlie membunuh Theo, dari hal itu Mitchell menyadari bisa merubah Charlie menjadi kambing hitamnya.
         Charlie Senarak bekerja selama 14 tahun sebagai asosiasi penjual di Banning Medical, Los Angeles. Istrinya Tracy bekerja di tempat yang sama. Mereka telah menikah selama 13 tahun. Istrinya mendapat promosi untuk tim manajer. Mereka memiliki putri bernama Jolene, 12 tahun. Charlie tidak memiliki catatan criminal dan kartu lalu lintas. Charlie mendatangi konseling perkawinan karena istrinya selingkuh.
         Serangan pertama yang di lakukan Mitchell adalah di sebuah bus dengan menggunakan gas racun sarin yang di letakkan di bus. Beberapa informasi korban dalam bus : Dua mahasiswa di Allegra College. Seorang akuntan yang bekerja untuk sebuah perusahaan asuransi. 3 pekerja kantor panitera kota. Salah satunya adalah seorang guru. Michael Hoffman, adalah seorang jurnalis lepas yang bekerja di Suriah.
         Serangan tersebut merupakan sebuah percobaan Mitchell dan hanya sebagian rencana yang terlaksana. Kemungkinan sarin yang digunakan Mitchell adalah stockpile tua, dan itu hanya ujian dari potensinya. Oleh karena itu Mitchell memiliki sesuatu yang jauh lebih besar dalam skala sedang direncanakan. Semakin lama Mitchell berdiam semakin ia berani meluncurkan serangan lain.
         Korban kedua yang di lakukan oleh Mitchell bernama Johan Geitman. Ia meninggal 36 jam sebelum polisi datang dengan satu luka tembak di kepala. Geitman dibunuh agar dia tidak memberitahu tentang sarin kepada polisi. 
         Mitchell memanipulasi pembunuhan Geitman dengan mengirim Charlie ke kabin dan membuatnya terlihat seperti ia telah melakukan pembunuhan itu. Mitchell mendatangi kantor Trancy untuk mendirikan sebuah alibi atau apa yang dia berencana lakukan berikutnya.

You May Also Like

0 komentar