Komunikasi dengan PAUD

by - 1:11 AM

Komunikasi yang terjalin antara ibu dan ayah dengan anak sering kali tidak berjalan
selaras.  Padahal,  ketidakselarasan  komunikasi  ini  selanjutnya  dapat  berdampak  pada
perilaku  anak  di  masyarakat.  Anak  bisa  mencari  pelarian  yang  salah  di  luar  rumah
(lingkungan) karena anak merasa ibu dan ayahnya tidak dapat mengerti permasalahan yang
dihadapinya.  Ketidakselarasan  komunikasi  antara  ibu-ayah  dan  anak  biasanya  disebabkan
adanya perbedaan dunia  anak dengan dunia orang dewasa. Tentunya bukan anak yang harus
menyesuaikan, melainkan ibu-ayahlah yang seharusnya memahami.
Ibu  dan  ayah  tercinta,  sebelumnya  mari  kita  lihat  sebuah  data  survei  yang
menggemparkan dari KOMNAS Perlindungan Anak Indonesia terhadap anak-anak SMP dan
SMU di 12 kota besar di indonesia, tahun 2007 tentang perilaku menyimpang pada remaja.
Dari 4.500 anak SMP dan SMU, 3.000 di antaranya mengaku sudah tidak perawan! Bahkan,
ada pula (21,2%) yang pernah menggugurkan kandungan!
Para  pakar  pendidikan  menyimpulkan,  sebagian  besar  hal  ini  terjadi  awalnya
disebabkan oleh kurangnya komunikasi ibu-ayah dengan anak sejak usia dini, yang kemudian
terkumpul  dan  membesar.  Pengakuan  dari  salah  seorang  anak  mengungkap  bahwa  mereka
melakukan  hal  itu  tanpa  sepengetahuan  orangtuanya,  selain  itu  beberapa  melakukannya
karena  merasa  kurang  diperhatikan  oleh  orangtuanya.  Kurangnya  komunikasi  antara  ibu ayah dengan anaknya membuat anak merasa kurang diperhatikan sehingga mereka mencari
sumber perhatian dan kasih sayang yang lain.
Sebagai orangtua, kita merasa sudah memberikan perhatian dan kasih sayang cukup.
Sering kali kita tidak mau menyadari kesalahan kita dan cenderung lebih menyalahkan anak
atas perbuatannya tersebut. Hingga akhirnya bisa berakibat fatal dan hal ini tentu akan
sangat merugikan kita maupun anak.
Apakah komunikasi itu?
Secara  umum  komunikasi  adalah  proses  penyampaian  pesan  atau  pertukaran  katakata/gagasan dan perasaan, di antara dua orang atau lebih.
Pada  anak  usia  dini,  berbicara  adalah  salah  satu  contoh  dari  bentuk  komunikasi.
Contoh lainnya, seorang bayi berusia 3 bulan menangis keras, ibunya datang menghampiri
dan  memeriksa  popok  bayi  yang  ternyata  basah.  Tangisan  si  bayi  merupakan  bahasa
komunikasi yang digunakannya untuk menyampaikan pesan.  Mengapa diperlukan komunikasi
dengan anak sejak usia dini?
Anak usia dini memiliki karakteristik yang unik. Mereka berpikir konkret (nyata) dan
lebih percaya dengan apa yang mereka lihat daripada yang mereka dengar. Ibu dan ayah
yang memiliki keterampilan berkomunikasi akan mamputi :
1.  Mengenali anak-anak dengan lebih baik lagi
2.  Mengetahui keinginan dan minat anak;
3.  Dapat menjelaskan suatu pengetahuan, nilai agama, nilai moral, nilai sosial pada anak
dengan cara yang lebih mudah;
4.  Menjadi lebih percaya diri dalam berkomunikasi sehingga menjadi berhasil guna.
5.  Pentingnya komunikasi bagi anak usia dini:
6.  Mampu mengembangkan kecerdasan bahasa.
7.  Mampu belajar tentang pengetahuan sekitarnya.
8.  Mampu membangun kecerdasan sosial emosional.
9.  Mampu menjalin hubungan kekeluargaan, mengembangkan kepercayaan diri dan harga
diri anak.
10.  Mampu meningkatkan kecerdasan berpikir anak untuk membedakan benar salah.
11.  Mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan dan alam sekitar.
12.  Mengenalkan pada Tuhan Maha Pencipta.
13.  Sebagai alat untuk menyelesaikan masalah.
Karakteristik anak usia dini dalam berkomunikasi :
1.  Anak berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan isyarat tubuhnya.
2.  Kemampuan bahasa anak terus didorong untuk membantu anak dalam mengungkapkan
keinginan dan menjalin hubungan dengan orang lain.

Awal Kata dan Kalimat Pada Komunikasi Anak Usia Dini
Kata-kata pertama adalah ucapan seorang anak setelah mampu bicara dengan orang
lain.  Kata-kata pertama merupakan  cara  seorang  anak  untuk menyampaikan  pesan  kepada
orang lain, biasanya dianggap sebagai proses perkembangan bahasa yang dipengaruhi oleh
kematangan  kecerdasan.  Kematangan  kecerdasan  tersebut  biasanya  ditandai  dengan
kemampuan anak usia dini untuk menyusun kata dalam berbicara. Kemampuan ini akan terus
berkembang jika anak usia dini sering berkomunikasi atau berinteraksi2 dengan orang lain.

You May Also Like

0 komentar