Contoh Iklan Faktor stimulus
Contoh Iklan Faktor Stimulus
Garuda Indonesia (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk; IDX: GIAA) adalah
maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama burung tunggangan
Dewa Wisnu dalam legenda pewayangan, yang menurut kamu memiliki korelasi karena
layanan berupa maskapai penerbangan digambarkan dengan burung yang secara nalar
bisa digambarkan sebaga hewan yang terbang, sehingga menurut kami dapat
dipahami bahwa dari nama perusahaan tersebut memiliki hubungan dengan layanan
penerbangan yang mereka tawarkan kepada konsumen.
Logo Instagram menggambarkan perpaduan lingkaran lensa, titik putih dan
lingkaran di tengah ini mengingatkan pada kamera dan sensor cahaya di
smartphone modern, yang memang mengusung penggunaan kamera pada smartphone untuk
mengabadikan momen serta berbagi momen tersebut di instagram. Hal tersebut
menurut kamu memiliki korelasi yang tepat hingga konsumen dapat memahami bahwa
Instagram adalah aplikasi yang diperuntukkan menggunakan kamera atau sekedar
berbagi foto dan video.
Pada iklan “New Era Boots” ini
terdapat seorang wanita yang bernari memakai pakaian mini dan seorang pria
dengan telanjang dada. Dengan demikian menurut saya iklan ini sangatlah tidak
beretika karena menawarkan hal-hal yang tidak sepatutnya untuk di tonton,
apalagi sekarang banyak anak kecil yang sering menghabiskan waktunya untuk
menonton televisi. Membuat para orang tua khawatir untuk meninggalkan anaknya
menonton televisi sendirian. Selain itu iklan seperti ini membuat persepsi
orang-orang menjadi negatif, dengan adanya kedua sosok seperti itu (seorang
wanita yang bernari memakai pakaian mini dan seorang pria dengan telanjang
dada). Padahal mungkin menurut pembuat iklan itu akan membuat daya tarik
tersendiri pada pelanggan terhadap pembelian produknya. Akan tetapi untuk
sebagian orang, akan menimbulkan persepsi yang tidak baik atau “negatif” oleh
iklan tersebut. Padahal iklan tersebut hanya ingin menyampaikan produk sepatu
boot yang unggul, kuat dan terpercaya untuk menarik minat para pelanggannya.
Hanya saja perusahaan kurang bisa memilah iklan yang menarik dan iklan yang
baik untuk di jual ke masyarakat, atau iklan yang akan di tayangkan ke publik.
Sehingga menimbulkan persepsi yang buruk atau negatif pada para penonton iklan
tersebut.
0 komentar