Contoh Laporan Test Grafis
LAPORAN GRAFIS
I. IDENTITAS
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tanggal
Tes :
Nama
Ayah :
Pendidikan :
Usia :
Pekerjaan :
Nama
Ibu :
Pendidikan :
Usia :
Pekerjaan :
II. Hasil Wawancara
Subjek
merupakan seorang yang introvert. Suka hal-hal yang fantasi, sering berangan-angan.
Ayahnya asli dari Sulawesi Barat dan Ibunya asli dari Klaten. Ayahnya bekerja
sebagai dosen di salah satu universitas islam di Sulawesi Barat. Ibunya bekerja
sebagai tata usaha di universitas yang sama. Subjek merupakan anak pertama dari
4 bersaudara. Adik perempuannya berumur 15 tahun dan masih SMP kelas 3, adik laki-lakinya berumur 13 tahun kelas 1
SMP, serta yang bungsu laki-laki berumur 5 tahun.
III. Hasil Observasi
Tempat
Tinggal :
Pendidikan :
I. BAUM
KESAN / DETAIL
|
DESKRIPSI
|
INDIKASI
|
A.
Kesan Umum
|
Sempurna
dan cepat
|
Aktualisasi dorongan, yang
sangat baik dan cepat.
|
1.
Ukuran
|
Sedang
|
Normal
|
2. Lokasi
|
cenderung
ke kiri
|
Introvert,
lebih berorientasi pada diri sendiri, Dipengaruhi oleh masa lalu, Ego yang
kuat, Senang menyembunyikan masalah, Subjektivitas
|
3. Kualitas garis
|
Tekanan
lemah ringan
|
Dorongan,
kemauan, vitaliats dan energi yang lemah.
|
4.
Penyelesaian
|
Tidak
sistematis
|
Gangguan proses berpikir,
tidak sistematis. Awal
mula muncul psikopat.
|
B.
Bagian-bagian
|
||
1.
Mahkota
|
Mahkota
yang tertutup
|
Banyak fantasi, Kurang
konstruktif, Mempunyai interest yang kurang diferensiasi. Mempunyai sikap yang
naif (asli), Takut menghadapi realita dan kurang produktif.
|
Berombak tapi tidak seperti awan
|
Jiwanya hidup, Mudah bergaul,
Lemah lembut.
|
|
2.
Dahan
|
Dahan
seperti pipa yang tidak tertutup
|
Tendensi
adanya keinginan yang masih ingin dicapai, Ada keinginan berprestasi dan
kerja sebanyak mungkin, Kurang dapat menentukan sikap, Tidak ada kepastian
dalam menghadapi lingkungan
|
Dahan
terbuka tersebar
|
Menjalankan
banyak kegiatan tetapi tidak menentu, Tidak tetap cara kerjanya, Mudah
terpengaruh
|
|
3.
Batang
|
Batang
menerobos kroon
|
primitif,
rigid, vitalitas kuat tetapi kurang godiferen, sangat instinktif, lebih bersifat praktis, ada gejala retardasi remming untuk mengembangkan bakat, kurang mampu untuk mengobyektifir sesuatu yang primitif
|
Terbuka
ujungnya
|
Serba
ingin tahu, tidak terang tujuannya, tidak dapat memutuskan sesuatu, tidak mau
mengikat diri, daya cipta kurang, mudah marah.
|
|
4.
Stem basis
|
Seimbang
|
Hambatan dalam
perkembangannya, ke-sukaran dalam belajar, pelan tapi pasti
|
5.
Akar
|
Akar
tertutup
|
Dorongan-dorongan
yang ada pada seseorang masih dapat diselekasi oleh orang yang bersangkutan
|
6.
Lain-lain
|
||
Penghapusan
|
Sedikit/ada
|
Kecemasan,
gelisah kecenderungan neurotis pada konflik.
|
Kesimpulan 1
a. Aspek
Kognitif
Subjek memiliki inteletual rata-rata. Ada
keinginan berprestasi dan kerja sebanyak mungkin. Subjek memiliki gangguan proses berpikir,
sukar belajar, tapi serba ingin tahu.
b. Aspek
Emosi
Subjek memiliki
emosi yang belum berkembang dengan baik, lebih berorientasi pada diri sendiri, dipengaruhi
oleh masa lalu. Subjek mempunyai Ego yang kuat dan senang menyembunyikan
masalah.
c. Aspek
Sosial
Subjek mempunyai jiwa yang hidup, mudah bergaul, lemah lembut sehingga tidak mempunyai hambatan dalam
bersosialisasi walau seorang yang introvert.
Kesimpulan BAUM
Subjek
memiliki inteletual rata-rata. Ada keinginan berprestasi dan kerja
sebanyak mungkin.
Subjek memiliki gangguan proses
berpikir, sukar belajar, tapi serba ingin tahu. Subjek memiliki emosi
yang belum berkembang dengan baik, lebih berorientasi pada diri sendiri,
dipengaruhi oleh masa lalu. Subjek mempunyai Ego yang kuat dan senang
menyembunyikan masalah. Subjek
mempunyai jiwa yang hidup,
mudah bergaul, lemah lembut
sehingga tidak mempunyai hambatan dalam bersosialisasi walau seorang yang
introvert.
II. DAP
KESAN / DETAIL
|
DESKRIPSI
|
INDIKASI
|
A.Kesan Umum
Usia
|
Sama
dengan usia subeyk
|
Penghayatan tepat sesuai
dengan usianya
|
Pasif
|
Tidak ada gerak (seperti orang mati) kaku sperti mayat
|
Merasa
ada himpitan, menahan sesuatu kurang tegas, mempertahankan keterbatasan
aktivitas, kontrol emosi kaku.
|
Tidak
lengkap
|
Tidak
lengkap
|
Depresif,
tidak mengakui kenyataan, tertekan secraa neurotis, kurang dorongan
berprestasi.
|
JK
|
Jenis kelamin sama dengan subjek
|
Normal
|
Cantik/tdk
|
Cantik
|
Kepuasan/kemantapan pada diri
sendiri.
|
Sedih/gembira
|
Gembira
|
Bersemangat
dan motivasi berprestasi
|
Kuat/tdk
|
Kuat
|
Deskripsi diri yang kuat,
kalau berlebihan=agresif
|
Formil/acak-acakan
|
Formil
|
Terikat aturan dalam
menyatakan diri
|
Pasif
|
||
1.
Ukuran
|
Sedang
|
Wajar,
normal
|
2.
Lokasi
|
Di
tengah
|
Memiliki
adaptasi yang cukup baik, bersifat egosentris, insecure dan rigid, berusaha
kontrol secara cermat.
|
3.
Kualitas garis
|
Konsinsten
|
Penyesuaian
diri baik
|
4.
Penyelesaian
|
Sistematis
|
Keteraturan dalam berpikir,
kontak de-ngan realitas yang baik
|
B.Bagian-bagian
|
||
1.
Kepala
|
Digambar tidak lengkap (tanpa alis)
|
Tendensi hambatan dalam
hubungan sosial, neourotis.
|
Agak
besar
|
Ada
kemungkinan gangguan organis (misalnya, orang sering sakit, kerusakan otak,
kemunduran, tendensi hipokondriasis, intelegensi kurang, pikirannya melayang
(over) pada paranoid, terlalu membanggakan intelek, penekanan pada fantasi
(pada anak-anak) aspirasi intelektuil (mungkin disertai orandiosity), kurang
masak dalam instropeksi atau fantasi, simptom-simptom pada kepala.
|
|
Di
gambar akhir
|
Konflik
dalam hubungan manusiawi, mungkin ada kesulitan bicara.
|
|
2.
Rambut
|
Menekankan
pada rambut
|
infantil dan kemunduran
dorongan seks, sensuaitas kebutuhan seksualitas.
|
3.
Alis
|
||
4.
Mata
|
Menekankan
pada pupil mata
|
Paranoia dan menampakkan
fantasi, angan-angan
|
5.
Hidung
|
Agak
kecil
|
Kemungkinan
ada konflik seksual, takut pada kastrasi.
|
6.
Mulut/bibir
|
Cekung
|
Menerima dan membutuhkan
ketergan-tungan, pasif
|
7.
Telinga
|
Telinga
digambar akhir
|
Konflik dengan hubungan
manusiawi, mungkin ada kesulitan bicara. Penolakan terhadap kritik.
|
8.
Dagu
|
ditekankan
|
Kompensasi
ketidak pastian , tak bisa mengambil keputusan takut bertanggung jawab,
fantasi.
|
9.
Leher
|
Panjang
dan tipis (kurus)
|
Kurang mampun mengontrol
dorongan , mungkin permusuhan,
|
Ditutup dengan krah
|
Melakukan Kontrol intelektual
terhadap impuls-impuls atau dorongannya.
|
|
10.
Bahu
|
Lebar
& besar
|
Dorongan kekuatan fisik,
merasa mampu
|
11.
Lengan
|
Lengan
dengan garis tebal
|
Perasaan
menghukum
|
12.
Tangan/jari
|
Tangan yang besar dan luas
|
Usaha
untuk kuat, ingin memperbaiki hubungan sosial karena merasa tak pasti dan
mantap, biasa(nornal)unutk remaja dan orang muda.
|
Tangan dan jari yang digambar akhir
|
Kesulitan
dan ketidak sediaan dalam kontak sosial.
|
|
Tangan disertai dengan jari-jari yang jelas
|
Cenderung
ke arah paraniod
|
|
13.
Tubuh
|
Tubuh
dihilangkan (tertutup baju)
|
Penolakan
terhadap impuls fisik, kehilangan
kebanggaan fisik, biasa digambar oleh
anak-anak.
|
14.
Paha
|
Panjang
besar
|
Berusaha
mencapai otoritas, ambivalensi.
|
Digambar
pertama
|
Kesedihan dan penekanann
diri, ketidak bahagiaan.
|
|
15.
Kaki
|
Kaki ditonjolkan dengan memaki sepatu
|
Tendesi
infantil
|
16.
Pakaian
|
Digambar
|
normal
|
Kesimpulan II
a. Aspek
Kognitif
Subjek memiliki semangat
dan motivasi untuk berprestasi,
keteraturan dalam berpikir, berusaha
keras untuk sukses. Subjek memiliki fantasi, cenderung agresif, dan penolakan
terhadap kritik. Berusaha mencapai otoritas,. Melakukan Kontrol intelektual terhadap impuls-impuls atau
dorongannya.
b. Aspek
Emosi
Subjek masih kaku
dalam mengontrol emosinya , kurang tegas. Penyesuaian diri baik tetapi
cenderung penekanan pada
diri. Adanya konflik dengan
hubungan manusiawi.
c. Aspek Sosial
Subjek merasa kesulitan
dan ketidak sediaan dalam kontak social. Subjek berusaha untuk kuat, ingin memperbaiki
hubungan sosial karena merasa tak pasti dan mantap.
Kesimpulan DAP
Subjek
memiliki semangat dan motivasi untuk berprestasi, keteraturan dalam berpikir, berusaha keras
untuk sukses. Subjek memiliki fantasi, cenderung agresif, dan penolakan
terhadap kritik. Berusaha mencapai otoritas,. Melakukan Kontrol intelektual terhadap impuls-impuls atau
dorongannya. Subjek
masih kaku dalam mengontrol emosinya , kurang tegas. Penyesuaian diri baik tetapi
cenderung penekanan pada
diri. Adanya konflik dengan
hubungan manusiawi. Subjek
merasa kesulitan
dan ketidak sediaan dalam kontak social. Subjek berusaha untuk kuat, ingin memperbaiki
hubungan sosial karena merasa tak pasti dan mantap.
III. HTP
KESAN / DETAIL
|
DESKRIPSI
|
INDIKASI
|
A. Kesan Umum |
||
1. Lokasi |
Atas
kanan
|
Hasrat untuk menekan hal-hal
yg tidak menyenangkan.
Optimisme
terhadap masa depan.
|
2. Posisi |
Jarak
berdekatan
|
Perasaan dalam hubungan
interpersonal yang hangat.
Accessibility
secara psikologis.
|
3. Proporsi |
Kecerdasan
tergolong baik, mampu melakukan kontrol emosional, saling menghargai antar
keluarga
|
|
4. Komposisi |
Lebih menghargai peran Ibu
|
|
5. Penyelesaian |
Semua
unsur lengkap
|
Keluarga
yang utuh.
|
B.Bagian-bagian |
||
1. Pohon |
Besar
dan dominan
|
Ayah
menunjukkan sikap otoriter, menguasai, galak, kurang memberi kesempatan, dll.
|
2. Rumah
Kondisi
umum rumah
|
Besar
dan bagus
|
Peranan ibu baik, persepsi
terhadap ibu baik.
|
Atap
Rumah
|
Atap
ditegaskan
|
Memberi
tekanan pada fantasi kepuasan, perhatian berlebih pada kontrol fantasi
|
Dinding
Rumah
|
Dinding
kuat
|
Ego
yang kuat
|
Jendela
Rumah
|
Jendela
dengan tirai jendela
|
Kecenderungan
mengucilkan diri (withdrawal), enggan didekati.
Bila
tidak dibuka, control kesadaran dalam sosialisasi dengan implikasi beberapa
kecemasan.
|
Pintu
Rumah
|
Pintu
sangat besar
|
Ketergantungan
pada orang lain.
kebutuhan
untuk memberi kesan orang lain dengan kemampuan sosial yang mudah dikontak.
|
3. Orang
Kondisi
Umum
|
Kecil
|
Dirinya tidak / kurang
berperan dalam keluarga.
Merasa kurang dipercaya,
kurang diperhatikan, kurang berharga.
|
Aktivitas
orang
|
Orang
mendekati rumah
|
Ada kebutuhan
terhadap perhatian, kasih sayang, kesatuan.
|
Lokasi
Orang
|
Di dekat/bagian teras rumah
|
Kebutuhan terhadap perhatian,
kesatuan, kasih sayang
|
yang
terlihat dari orang
|
Hanya
bagian bawah saja yang nampak
|
Rendah
diri, melihat sesuatu lebih tinggi dari dirinya.
Kurang
inisiatif, kurang berani.
|
4.
Lain-lain
Jalan
setapak
|
kosong
|
Konflik
karena kemampuan.
Selalu
menguji realita.
Kemungkinan
gangguan organik.
|
Kesimpulan III
a. Aspek
kognitif
Subjek memiliki Kecerdasan
yang tergolong baik, mampu melakukan kontrol emosional.
b. Aspek
Emosi
Subjek memiliki
fantasi yang kuat dan ayah menunjukkan sikap otoritas atau menguasai ,galak,
kurang memberi kesempatan sehingga Subjek memiliki. Kecenderungan mengucilkan
diri, punya ego yang kuat.
c. Aspek
Sosial
Subjek mempunyai hubungan yang saling menghargai antar keluarga. Namun
ia kurang berperan dalam keluarga, merasa kurang dipercaya dan kecenderungan
membutuhan kasih sayang. Karena Subjek ketergantungan pada
orang lain. Peran ayah
baik. Peran ibu baik, persepsi
terhadap ibu baik.
Kesimpulan HTP
Subjek
memiliki Kecerdasan yang tergolong baik, mampu melakukan
kontrol emosional. Subjek
memiliki fantasi yang kuat dan ayah menunjukkan sikap otoritas atau menguasai
,galak, kurang memberi kesempatan sehingga Subjek memiliki. Kecenderungan
mengucilkan diri, punya ego yang kuat. Subjek mempunyai hubungan yang saling menghargai antar keluarga. Namun
ia kurang berperan dalam keluarga, merasa kurang dipercaya dan kecenderungan
membutuhan kasih sayang. Karena Subjek ketergantungan pada
orang lain. Peran
ayah baik. Peran ibu baik, persepsi
terhadap ibu baik.
0 komentar