TALENT MANAGEMENT

by - 10:10 PM


A.   Pengertian Talent Management
          Perkembangan dunia HR yang semakin maju membuat peran HR bukan hanya berhenti pada kegiatan bersifat administratif, tetapi juga lebih strategis. Menurut Josh Bersin (2007), HR sedang memasuki fase ketiga yaitu memasuki era Talent Management di mana strategic HR sebagai partner bisnis masih menjadi fokusnya, sementara perlu ada pilar lain yang mendukung integrasi bisnis di fase ketiga ini.
          Terlihat di fase ketiga ini penekanan akan adanya kompetensi menjadi penting dimulai dari proses rekrutmen, melakukan pengembangan karyawan, manajemen kinerja, hingga memuat rencana suksesi. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Talent Management?

          Menurut HayGroup, Talent Management is the framework to drive performance and execute strategy through people. It encompasses how roles are designed and how the talent to fill those roles is identified, selected, grown, rewarded, and retained.
          Sementara menurut sebuah organisasi multinasional, Talent Management is basically maximizing the performance of the organization through people. Dan, menurut Michigan University, Talent Management is a concept that utilizes a systems approach to leverage the greatest assets an organization has, its employees.
          Melalui beberapa pengertian Talent Management di atas, dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya Talent Management adalah sebuah proses memaksimalkan kinerja perusahaan melalui para karyawannya, serta untuk memastikan kelangsungan dari perusahaan itu sendiri. Talent Management sendiri bukanlah sebuah produk atau solusi, melainkan proses bisnis itu sendiri. Dan terlihat jelas bahwa Talent Management bukanlah hanya tanggung jawab HR semata, tetapi juga tanggung jawab para leader dan karyawan itu sendiri.
          Talent management sekarang pun telah menancapkan diri dalam memainkan peran penting dengan membentuk rangkaian proses SDM yang terpadu untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, hingga mempertahankan karyawan terbaik dalam perusahaan. Sehingga tujuan akhir agar tersedianya karyawan yang handal untuk mengisi posisi-posisi kunci serta organisasi yang berkelanjutan dapat terwujud. Dalam mengimplementasikan Talent Management, diperlukan kerja sama dari berbagai macam pihak, mulai dari HR itu sendiri, line manager, hingga bisnis itu sendiri. Sebagai poin vital di awal, peran dari masing-masing fungsi HR memainkan peranan penting.
          Dikutip dari blog.bersin.com, penerapan talent management merupakan integrasi dari beberapa elemen, seperti talent strategy, rekrutmen, performance management, pelatihan dan pengembangan, rencana suksesi, pengembangan kepemimpinan, hingga kompensasi. Secara detail, Bersin menggambarkan model talent management seperti di bawah ini:

B.   Ciri-ciri Talent Management
          Orang yang produktif adalah mereka yang tentunya bekerja keras dan cerdas. Namun bukan hanya itu, sebagian dari mereka memiliki kualitas yang berbeda dari yang lain. Kualitas itu lah yang membuat dampak yang luar biasa terhadap kinerja mereka.
Berikut ini ciri-ciri dari mereka, dikutip dari Inc.com.:
1.    Mereka melaksanakan pekerjaan meskipun ditolak dan diejek
     Tidak harus selalu bekerja terlalu keras akan membuat kita berbeda dari yang lain. Menyenangkan dan mengikuti apa maunya orang lain adalah sesuatu yang tidak dikhawatirkan oleh orang produktif. Sekalipun hal itu bukan yang mereka setujui.
     Mereka terlatih mendengarkan kritik, menanggung tawa dan ejeken bahkan permusuhan. Namun mereka orang-orang yang mengukur berdasarkan standar diri yang terbaik dari mereka. Dan kebanyakan dalam prosesnya, mereka berhasil mencapai tujuan yang ingin mereka capai.


2.    Mereka melihat ketakutan seperti makan siang
     Orang-orang produktif tidak lepas dari rasa takut. Bahkan ada beberapa kasus dimana mereka sangat pintar menyembunyikan kecemasan saat beraksi di atas panggung. Inilah bedanya, mereka tidak menonjolkan sisi ‘bergetar’ menghadapi audience, namun membalutnya dengan persiapan yang matang. Mereka mempunyai cara tersendiri untuk mengatasinya.
     Menurut Jeff Haden sebelum beraksi, mereka biasanya mandi lebih awal, memakai pakaian yang menarik dan meminum air agar tidak gugup. Mereka memang takut, tetapi mereka mengakui takut adalah bagian dari proses. Bagaimana mereka bisa memposisikan ketakutan seperti makan siang, maksudnya hal itu pasti akan terjadi.
     Jadi orang produktif tidak lebih berani daripada yang lain, mereka hanya berhasil menemukan kekuatan untuk terus bergerak maju. Mereka menyadari melumpuhkan ketakutan untuk sementara akan menciptakan kepercayaan dan keyakinan diri yang tinggi.
3.    Mereka masih bisa melakukan yang terbaik pada hari terburuk mereka
     Hebatnya orang sukses adalah mereka tidak membuat alasan. Mereka tetap maju karena mereka tahu bahwa segala sesuatunya membutuhkan waktu dan usaha. Mereka mengasah kebiasaan baik bukan buruk dengan usaha terbaik. Norman Mailer mengatakan “seorang penulis sejati adalah mereka yang mampu melakukan pekerjaan pada hari yang buruk.”
4.    Mereka melihat kreativitas sebagai hasil dari upaya bukan inspirasi
     Orang kebanyakan menunggu ide, berpikir bahwa kreativitas akan terjadi dengan sendirinya. Berharap bahwa inpirasi akan menunjukkan kepada kita sebuah konsep atau cara baru. Memang ungkapan “ide besar akan datang” itu ada benarnya. Namun kreativitas adalah hasil dari usaha. Penemuan yang brilian merupakan hasil dari perjuangan, kerja keras dan eksperimen. Pekerjaan itulah yang menghasilkan inspirasi. Orang produktif tidak menunggu ide, mereka tahu bahwa ide-ide besar akan datang kepada orang yang rajin bekerja, bukan orang-orang yang bermimpi.
5.    Mereka menganggap meminta bantuan bukan kelemahan
     Saat kita tersesat, apakah kita berpura-pura tahu atau meminta bantuan?. Tentu saja kita tidak tahu segalanya. Tidak ada yang hebat dalam segala hal. Meski mereka mempunyai kelebihan, namun orang yang produktif tidak ragu untuk meminta bantuan jika mereka kurang tahu akan suatu hal. Meminta bantuan adalah tanda kekuatan dan kunci untuk mencapai lebih dari yang kita inginkan.
6.    Mereka memulai
     Menunda tugas yang sulit adalah normal. Menghindari tantangan juga wajar. Terkadang manusia mengalami penurunan motivasi dan disiplin diri. Kita memang tidak mungkin mengatasi semua kekurangan kita. Tetapi percayalah, menunda pekerjaan bukan sebuah solusi yang efektif. Jika kita melupakan menunda, dan segera memulai mengerjakan, pada akhirnya kita akan berpikir bahwa pekerjaan tersebut tidak seberat apa yang dibayangkan. Itu yang dialami orang-orang produktif.
     Mereka tidak berpikir tentang rasa sakit di awal, mereka fokus pada seberapa baik mereka bisa bekerja dan dilibatkan. Mereka memulai dan tidak berhenti.
7.    Mereka menyelesaikan
     Tidak ada alasan bagi mereka untuk berhenti sebelum selesai. Kecuali ada alasan yang benar-benar menyulitkan mereka. Dan tentu saja, itu hampir tidak pernah terjadi.


C.   Contoh Talent Management
          Contoh Talent Management dan Pengembangan SDM di Bank Danamon. Danamon merupakan salah satu bank swasta ternama di Indonesia, program talent management di bank Danamon adalah panutan dari berbagai industri perbankan di Indonesia. Bank Danamon sendiri berdiri pada tahun 1956. Awalnya bank ini bernama bank kopra namun pada tahun 1976 namanya berubah menjadi bank Danamon yang mempunyai arti bank dana moneter.Bank ini merupakan bank penuh dengan orang-orang luar biasanya di dalamnya.
          Tidak heran jika beberapa orang yang keluar dari Bank Danamon kemudian masuk ke perusahaan baru, orang tersebut mendapatkan posisi yang baik di perusahaan barunya. Namun Bank ini pernah menutup diri saat terjadi kerusuhan pada masa pergantian orde baru ke era reformasi. Bank Danamon kemudian kembali setelah Indonesia berada di kondisi yang aman. Mengapa bank ini masih dapat bertahan sampai sekarang di pasar industri perbankan yang makin menjamur di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan bank ini selalu aktif memenuhi keinginan kondisi pasar perbankan.
          Banyak sekali anak perusahaan bank Danamon yang bisa kita ketahui contohnya seperti perusahaan Adira adalah anak perusahaan bank Danamon. Ada beberapa penyebab mengapa karyawan Danamon mempunyai kualitas yang bagus. Berikut adalah ulasannya:
1.    Pekerja keras
     Beberapa orang yang bekerja di dunia perbankan tentu mengerti perbedaan antara pekerja bank Danamon dengan bank yang lainnya. Para pekerja bank Danamon mempunyai target pekerjaan lebih tinggi dari target pekerjaan bank lainnya. Tekanan bekerja di bank Danamon sangatlah tinggi.
     Hal tersebut memang sengaja di berikan karena agar para pekerja bank Danamon mulai dididik saat awal masuk bank Danamon. Hal tersebut adalah program talent management yang diterapkan oleh departemen HR.
     Keputusan program tersebut langsung diberikan para karyawan baru karena memang agar karyawan tersebut terbiasa dengan pekerjaan yang berat. Pada kenyataannya banyak sekali karyawan baru yang tidak betah dengan metode tersebut, namun ada beberapa orang yang bertahan. Orang-orang yang mampu bertahan inilah yang mempunyai kualifikasi pantas bekerja di Danamon.
     Strategi ini cukup sukses untuk memilih karyawan yang mempunyai bakat yang bagus. Pekerja danamon sendiri tidak membatasi jenjang pendidikan, bila orang tersebut mempunyai kemampuan mengapa tidak masuk ke Danamon. Banyak sekali para pimpinan-pimpinan Danamon yang dulunya bekerja di level paling rendah seperti OB kemudian dinaikkan pangkatnya secara bertahap dan melihat hasil dari pekerjaannya.
2.    Konsisten
     Para pekerja Danamon mempunyai tata tertib yang bagus sekali. Peraturan 100% harus dipatuhi jika tidak karyawan tersebut langsung akan mendapatkan sanksi yang tegas dari pimpinan.
     Bank Danamon merupakan perusahaan yang bergerak di sektor keuangan para pemimpin membuat peraturan yang sangat tertib ini agar para pekerjanya terbiasa bekerja dengan disiplin.
3.    Gaji tinggi
     Reward harus diberikan kepada karyawan yang sudah bekerja dengan baik. Bank Danamon memberikan gaji cukup tinggi minimal melebihi UMR di wilayah tersebut. Selain gaji pokok tersebut para pekerja juga bisa mendapatkan bonus bila memenuhi target kerja tertentu. Hal tersebut membuat para pekerja menjadi semangat saat bekerja.
4.      Tunjangan hari tua
     Para pekerja Danamon tidak perlu khawatir dengan jaminan di hari tua. Di bank Danamon menyiapkan dana pensiun dengan jumlah yang banyak bagi para pekerja Danamon yang sudah tidak produktif. Selain itu banyak fasilitas yang akan diberikan contohnya seperti mobil dan rumah akan diberikan kepada para pensiunan Danamon tentu dengan ketentuan tertentu. Jadi para pekerja Danamon dapat total bekerja di bank ini.

          Melihat berbagai alasan di atas mengapa para pekerja Danamon mempunyai kualitas bagus. Dapat disimpulkan karena sejak awal program dini tersebutlah yang membentuk para pekerja yang berkualitas, saat pertama kali bekerja di Danamon. Program ini sekarang banyak ditiru oleh industri perbankan lainnya. Hal ini memang sudah dirancang oleh para pemikir HR pusat bank Danamon, saat bank Danamon menghilang pada kerusuhan pada masa reformasi tersebut. Manfaatnya saat bank Danamon kembali bertarung di pasar perbankan Indonesia. Mereka siap dengan senjata program-program talent management di Bank Danamon tersebut tentu dengan strategi-strategi lainnya.

You May Also Like

0 komentar