TALENT MANAGEMENT
A. Pengertian
Talent Management
Perkembangan dunia HR yang semakin
maju membuat peran HR bukan hanya berhenti pada kegiatan bersifat
administratif, tetapi juga lebih strategis. Menurut Josh Bersin (2007),
HR sedang memasuki fase ketiga yaitu memasuki era Talent
Management di mana strategic HR sebagai
partner bisnis masih menjadi fokusnya, sementara perlu ada pilar lain yang
mendukung integrasi bisnis di fase ketiga ini.
Terlihat di fase ketiga ini penekanan
akan adanya kompetensi menjadi penting dimulai dari proses rekrutmen, melakukan
pengembangan karyawan, manajemen kinerja, hingga memuat rencana suksesi.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Talent Management?
Menurut HayGroup, Talent
Management is the framework to drive performance and execute strategy through
people. It encompasses how roles are designed and how the talent to fill those
roles is identified, selected, grown, rewarded, and retained.
Sementara menurut sebuah organisasi
multinasional, Talent Management is basically maximizing the
performance of the organization through people. Dan, menurut Michigan
University, Talent Management is a concept that utilizes
a systems approach to leverage the greatest assets an organization has, its
employees.
Melalui beberapa pengertian Talent
Management di atas, dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya Talent
Management adalah sebuah proses memaksimalkan kinerja perusahaan
melalui para karyawannya, serta untuk memastikan kelangsungan dari perusahaan
itu sendiri. Talent Management sendiri bukanlah sebuah produk
atau solusi, melainkan proses bisnis itu sendiri. Dan terlihat jelas
bahwa Talent Management bukanlah hanya tanggung jawab HR
semata, tetapi juga tanggung jawab para leader dan karyawan
itu sendiri.
Talent management sekarang
pun telah menancapkan diri dalam memainkan peran penting dengan membentuk
rangkaian proses SDM yang terpadu untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi,
hingga mempertahankan karyawan terbaik dalam perusahaan. Sehingga tujuan akhir
agar tersedianya karyawan yang handal untuk mengisi posisi-posisi kunci serta
organisasi yang berkelanjutan dapat terwujud. Dalam mengimplementasikan Talent
Management, diperlukan kerja sama dari berbagai macam pihak, mulai dari HR
itu sendiri, line manager, hingga bisnis itu sendiri. Sebagai poin
vital di awal, peran dari masing-masing fungsi HR memainkan peranan penting.
Dikutip dari blog.bersin.com, penerapan
talent management merupakan integrasi dari beberapa elemen, seperti talent
strategy, rekrutmen, performance management, pelatihan dan
pengembangan, rencana suksesi, pengembangan kepemimpinan, hingga kompensasi.
Secara detail, Bersin menggambarkan model talent management seperti di
bawah ini:
B. Ciri-ciri
Talent Management
Orang yang produktif adalah mereka
yang tentunya bekerja keras dan cerdas. Namun bukan hanya itu, sebagian dari
mereka memiliki kualitas yang berbeda dari yang lain. Kualitas itu lah yang
membuat dampak yang luar biasa terhadap kinerja mereka.
Berikut
ini ciri-ciri dari mereka, dikutip dari Inc.com.:
1. Mereka
melaksanakan pekerjaan meskipun ditolak dan diejek
Tidak harus selalu bekerja terlalu keras
akan membuat kita berbeda dari yang lain. Menyenangkan dan mengikuti apa maunya
orang lain adalah sesuatu yang tidak dikhawatirkan oleh orang produktif.
Sekalipun hal itu bukan yang mereka setujui.
Mereka terlatih mendengarkan kritik,
menanggung tawa dan ejeken bahkan permusuhan. Namun mereka orang-orang yang
mengukur berdasarkan standar diri yang terbaik dari mereka. Dan kebanyakan
dalam prosesnya, mereka berhasil mencapai tujuan yang ingin mereka capai.
2. Mereka
melihat ketakutan seperti makan siang
Orang-orang produktif tidak lepas dari rasa
takut. Bahkan ada beberapa kasus dimana mereka sangat pintar menyembunyikan
kecemasan saat beraksi di atas panggung. Inilah bedanya, mereka tidak
menonjolkan sisi ‘bergetar’ menghadapi audience, namun membalutnya dengan
persiapan yang matang. Mereka mempunyai cara tersendiri untuk mengatasinya.
Menurut Jeff Haden sebelum beraksi, mereka
biasanya mandi lebih awal, memakai pakaian yang menarik dan meminum air agar
tidak gugup. Mereka memang takut, tetapi mereka mengakui takut adalah bagian
dari proses. Bagaimana mereka bisa memposisikan ketakutan seperti makan siang,
maksudnya hal itu pasti akan terjadi.
Jadi orang produktif tidak lebih berani
daripada yang lain, mereka hanya berhasil menemukan kekuatan untuk terus
bergerak maju. Mereka menyadari melumpuhkan ketakutan untuk sementara akan
menciptakan kepercayaan dan keyakinan diri yang tinggi.
3. Mereka
masih bisa melakukan yang terbaik pada hari terburuk mereka
Hebatnya orang sukses adalah mereka tidak
membuat alasan. Mereka tetap maju karena mereka tahu bahwa segala sesuatunya
membutuhkan waktu dan usaha. Mereka mengasah kebiasaan baik bukan buruk dengan
usaha terbaik. Norman Mailer mengatakan “seorang penulis sejati adalah mereka
yang mampu melakukan pekerjaan pada hari yang buruk.”
4. Mereka
melihat kreativitas sebagai hasil dari upaya bukan inspirasi
Orang kebanyakan menunggu ide, berpikir
bahwa kreativitas akan terjadi dengan sendirinya. Berharap bahwa inpirasi akan
menunjukkan kepada kita sebuah konsep atau cara baru. Memang ungkapan “ide
besar akan datang” itu ada benarnya. Namun kreativitas adalah hasil dari usaha.
Penemuan yang brilian merupakan hasil dari perjuangan, kerja keras dan
eksperimen. Pekerjaan itulah yang menghasilkan inspirasi. Orang produktif tidak
menunggu ide, mereka tahu bahwa ide-ide besar akan datang kepada orang yang
rajin bekerja, bukan orang-orang yang bermimpi.
5. Mereka
menganggap meminta bantuan bukan kelemahan
Saat kita tersesat, apakah kita
berpura-pura tahu atau meminta bantuan?. Tentu saja kita tidak tahu segalanya.
Tidak ada yang hebat dalam segala hal. Meski mereka mempunyai kelebihan, namun
orang yang produktif tidak ragu untuk meminta bantuan jika mereka kurang tahu
akan suatu hal. Meminta bantuan adalah tanda kekuatan dan kunci untuk mencapai
lebih dari yang kita inginkan.
6. Mereka
memulai
Menunda tugas yang sulit adalah normal.
Menghindari tantangan juga wajar. Terkadang manusia mengalami penurunan
motivasi dan disiplin diri. Kita memang tidak mungkin mengatasi semua
kekurangan kita. Tetapi percayalah, menunda pekerjaan bukan sebuah solusi yang
efektif. Jika kita melupakan menunda, dan segera memulai mengerjakan, pada
akhirnya kita akan berpikir bahwa pekerjaan tersebut tidak seberat apa yang
dibayangkan. Itu yang dialami orang-orang produktif.
Mereka tidak berpikir tentang rasa sakit di
awal, mereka fokus pada seberapa baik mereka bisa bekerja dan dilibatkan.
Mereka memulai dan tidak berhenti.
7. Mereka
menyelesaikan
Tidak ada alasan bagi mereka untuk berhenti
sebelum selesai. Kecuali ada alasan yang benar-benar menyulitkan mereka. Dan
tentu saja, itu hampir tidak pernah terjadi.
C. Contoh
Talent Management
Contoh Talent Management dan Pengembangan SDM
di Bank Danamon. Danamon merupakan salah satu bank swasta ternama di
Indonesia, program talent management di bank
Danamon adalah panutan dari berbagai industri perbankan di
Indonesia. Bank Danamon sendiri berdiri pada tahun 1956. Awalnya bank ini bernama bank kopra namun pada tahun 1976 namanya
berubah menjadi bank Danamon yang mempunyai arti bank dana moneter.Bank ini
merupakan bank penuh dengan orang-orang luar biasanya di dalamnya.
Tidak heran jika beberapa
orang yang keluar dari Bank Danamon kemudian masuk ke perusahaan baru, orang
tersebut mendapatkan posisi yang baik di perusahaan barunya. Namun Bank ini
pernah menutup diri saat terjadi kerusuhan pada masa pergantian orde baru ke
era reformasi. Bank Danamon kemudian kembali setelah Indonesia berada di
kondisi yang aman. Mengapa bank ini masih dapat bertahan sampai sekarang di
pasar industri perbankan yang makin menjamur di Indonesia. Hal tersebut
dikarenakan bank ini selalu aktif memenuhi keinginan kondisi pasar perbankan.
Banyak
sekali anak perusahaan bank Danamon yang bisa kita ketahui contohnya seperti
perusahaan Adira adalah anak perusahaan bank Danamon. Ada beberapa penyebab
mengapa karyawan Danamon mempunyai kualitas yang bagus. Berikut adalah
ulasannya:
1. Pekerja
keras
Beberapa
orang yang bekerja di dunia perbankan tentu mengerti perbedaan antara pekerja
bank Danamon dengan bank yang lainnya. Para pekerja bank Danamon mempunyai
target pekerjaan lebih tinggi dari target pekerjaan bank lainnya. Tekanan
bekerja di bank Danamon sangatlah tinggi.
Hal
tersebut memang sengaja di berikan karena agar para pekerja bank Danamon mulai
dididik saat awal masuk bank Danamon. Hal tersebut adalah program talent
management yang diterapkan oleh departemen HR.
Keputusan
program tersebut langsung diberikan para karyawan baru karena memang agar
karyawan tersebut terbiasa dengan pekerjaan yang berat. Pada kenyataannya
banyak sekali karyawan baru yang tidak betah dengan metode tersebut, namun ada
beberapa orang yang bertahan. Orang-orang yang mampu bertahan inilah yang
mempunyai kualifikasi pantas bekerja di Danamon.
Strategi
ini cukup sukses untuk memilih karyawan yang mempunyai bakat yang bagus.
Pekerja danamon sendiri tidak membatasi jenjang pendidikan, bila orang tersebut
mempunyai kemampuan mengapa tidak masuk ke Danamon. Banyak sekali para
pimpinan-pimpinan Danamon yang dulunya bekerja di level paling rendah seperti
OB kemudian dinaikkan pangkatnya secara bertahap dan melihat hasil dari
pekerjaannya.
2. Konsisten
Para pekerja Danamon mempunyai tata tertib
yang bagus sekali. Peraturan 100% harus dipatuhi jika tidak karyawan tersebut
langsung akan mendapatkan sanksi yang tegas dari pimpinan.
Bank Danamon merupakan perusahaan yang
bergerak di sektor keuangan para pemimpin membuat peraturan yang sangat tertib
ini agar para pekerjanya terbiasa bekerja dengan disiplin.
3.
Gaji tinggi
Reward harus diberikan kepada karyawan yang
sudah bekerja dengan baik. Bank Danamon memberikan gaji cukup tinggi minimal
melebihi UMR di wilayah tersebut. Selain gaji pokok tersebut para pekerja juga
bisa mendapatkan bonus bila memenuhi target kerja tertentu. Hal tersebut
membuat para pekerja menjadi semangat saat bekerja.
4.
Tunjangan hari tua
Para pekerja Danamon tidak perlu khawatir
dengan jaminan di hari tua. Di bank Danamon menyiapkan dana pensiun dengan
jumlah yang banyak bagi para pekerja Danamon yang sudah tidak produktif. Selain
itu banyak fasilitas yang akan diberikan contohnya seperti mobil dan rumah akan
diberikan kepada para pensiunan Danamon tentu dengan ketentuan tertentu. Jadi
para pekerja Danamon dapat total bekerja di bank ini.
Melihat
berbagai alasan di atas mengapa para pekerja Danamon mempunyai kualitas bagus.
Dapat disimpulkan karena sejak awal program dini tersebutlah yang membentuk
para pekerja yang berkualitas, saat pertama kali bekerja di Danamon. Program
ini sekarang banyak ditiru oleh industri perbankan lainnya. Hal ini memang
sudah dirancang oleh para pemikir HR pusat bank Danamon, saat bank Danamon
menghilang pada kerusuhan pada masa reformasi tersebut. Manfaatnya saat bank
Danamon kembali bertarung di pasar perbankan Indonesia. Mereka siap dengan
senjata program-program talent management di Bank Danamon tersebut tentu dengan
strategi-strategi lainnya.
0 komentar