Etika dan Kode Etik dalam Psikologi
(Pentingnya) Etika dan Kode Etik dalam Psikologi
“Tugas psikolog apaan sih? Ribet enggak? Enak kali
ya bisa kasih solusi ini itu ke klien, kalau ada masalah juga bisa kasih solusi
buat diri sendiri. Mau ah jadi psikolog!” Yakin tuh beneran mau jadi psikolog?
Nggak segampang itu loh kalau boleh aku bagi tau. Seorang psikolog tidak hanya
sekedar menjadi pendengar dan pemberi solusi setia untuk para klien mereka,
tapi seorang psikolog juga harus memperhatikan apa-apa saja yang disebut
sebagai etika. Etika yang harus diperhatikan tersebut biasa disebut dengan kode
etik dalam psikologi. Etika itu apa? Etika merupakan masalah aksiologi dalam
lingkup filsafat, ialah bagian filsafat yang membicarakan masalah perilaku
manusia dilihat dari sudut baik dan jahat. Dalam terapan psikologi, etika
menyangkut banyak hal, yaitu etika terhadap ilmu dan kaidah-kaidah ilmu itu
sendiri, etika terhadap alat-alat pemeriksaan, etika terhadap orang lain yang
berposisi sebagai klien, etika terhadap penggunaan teknik terapi dan psikodiagnostika/asesmen,
dan etika pembuatan laporan serta kerahasiaannya. Bersamaan dengan adaya etika
ini muncul kode etik dan code of conduct yaitu tata cara yang seharusnya
diikuti oleh psikolog dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Situasi ini
tidak selalu mudah, misalkan membeberkan kepribadian seseorang yang menggunakan
pemikiran atau alat psikodiagnostik di media massa atau publikasi lainnya. Yang
sering menjadi alasan ialah bahwa figure tersebut merupakan figure public, dan
telah menjadi milik masyarakat. Dalam psikologi klinis masalah etika merupakan
yang sangat penting, kenapa? Karena yang menjadi kasus klinis umumnya ialah
orang-orang yang berpredikat “sub” atau “ab”. Biasanya hal ini akan menimbulkan
rasa malu pada orang yang bersangkutan. APA atau yang biasa disebut dengan
American Psychological Association memiliki prinsip dalam kode etik. Terdapat
Sembilan hal pokok prinsip diantaranya: 1.Prinsip menganai tanggung jawab
2.Prinsip mengenai kompetensi 3.Prinsip mengenai stanedar moral dan hukum 4.Prinsip
mengenai pernyataan public 5.Prinsip mengenai konfidensialitas 6.Prinsip
mengenai kesejahteraan pengguna 7.Prinsip mengenai relasi professional
8.Prinsip mengenai penggunaan teknik-teknik asesmen 9.Prinsip mengenai
pencarian dalam aktivitas riset Sebagai contoh, diambil dari prinsip nomer 1,
bahwa dalam komitmennya terhadap pemahaman atas perilaku manusia, psikolo
menghargai obyektivitas dan integritas, dan dalam menyediakan pelayanannya
mereka memelihara standar profesi tertinggi. Para psikolog menerima tanggung
jawab untuk konsekuensi pekerjaannya dan membuat setiap usahanya menjamin bahwa
pelayanan mereka digunakan sesuai keperluannya. Jadi, menjadi seorang psikolog
itu bukan suatu hal yang mudah. Seorang psikolog harus memahami dan mengerti
akan kode etik yang ada. Dan dari adanya prinsip kode etik yang telah ada,
psikolog dapat menghargai dan memberikan solusi yang tepat untuk kliennya.
Seorang psikolog juga harus melindungi privasi dari kliennya. Itu tugas
psikolog yang baik sahabat, bukan asal-asal saja ya. Semoga bermanfaat sedikit
panjangnya kalimat yang saya urai diatas.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/aisditaniar.rj/pentingnya-etika-dan-kode-etik-dalam-psikologi_54f703eca333110f248b45d8
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/aisditaniar.rj/pentingnya-etika-dan-kode-etik-dalam-psikologi_54f703eca333110f248b45d8
0 komentar