REVIEW JURNAL

by - 9:05 PM


PSIKOLOGI KOGNITIF

A.  Judul :
            Pengaruh Jenis Musik Terhadap Performa Kognitif yang Menuntut Ingatan Jangka Pendek pada Anak-Anak usia 7-11 Tahun.

B.  Volume dan Halaman :
                  Jurnal Psikologi Ulayat, Vol. 2. No. 2 , hlm. 461-472

C.  Penulis :
                  Ayu Paramita Sari dan Aully Grashinta

D.  Tanggal :
                  Desember 2015

E.  Tujuan Penelitian :
            Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh jenis musik terhadap performa kognitif yang menuntut ingatan jangka pendek.
                 
F.   Definisi Operasional Variabel Penelitian :
            Memori atau ingatan dalam The New Encyclopedia Britanica (1994) diartikan sebagai kemampuan menyimpan dan mendapatkan informasi setelah pikiran manusia mendapatkan pengalaman. Santrock (2002) menjelaskan bahwa ingatan adalah unsur perkembangan kognitif, yang memuat seluruh situasi, yang didalamnya individu menyimpan informasi yang individu terima sepanjang waktu., informasi disimpan dan diolah dalam tiga tahapan yaitu sensori memori, ingatan jangka pendek (Short Term Memory), dan ingatan jangka panjang (Long Term Memory) (Mc. Leod(2002). STM dapat ditingkatkan dengan cara rehearsal (pengulangan) dan encoding (pengkodean).

            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) musik pop adalah musik dengan irama yang sederhana sehingga mudah dikenal dan disukai oleh orang umum. Shuker (2005) juga mendefinisikan musik pop sebagai musik yang mudah diperoleh, berorientasi pada komersil, menekankan pada chorus atau ulangan lagu yang mengesankan, dan lirik yang menyenangkan dengan tema romantik. Musik klasik memiliki perangkat musik yang beraneka ragam, sehingga di dalamnya terangkum warna warni suara yang rentang variasinya sangat luas. Dengan kata lain, variasi pada musik klasik jauh lebih kaya daripada variasi bunyi musik lainnya.

G.  Subjek Penelitian :
            Karakteristik subyek dalam penelitian ini anak usia 7-11 tahun dan memiliki kemampuan membaca. Jumlah sampel yang diambil adalah 150 anak (dari 3 Sekolah Dasar di Jakarta) yang dibagi dalam 3 kelompok yang masing-masing terdiri atas 50 anak.
                 
H.  Metode Penelitian :
            Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah partisipan.  Partisipan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.

I.    Teknik Pengumpulan Data :
            Responden penelitian dibagi menjadi 3 kelompok yakni yakni kelompok eksperimen 1 (KE1), kelompok eksperimen (KE2), dan kelompok kontrol (KK). Penelitian dilakukan pada sebuah sekolah sehingga ruangan diatur sedemikian rupa untuk dapat menampung semua subyek penelitian dalam satu kali eksperimen. Kondisi sekolah yang tenang dan kondusif agar musik yang diperdengarkan dapat didengarkan dengan jelas juga menjadi hal yang dikontrol dalam penelitian ini. Untuk KE1 dan KE2 digunakan sound system yang sama dengan kondisi yang baik sehingga dapat didengar oleh 50 anak dalam satu kelas.

J.   Hasil Penelitian :
            Kelompok yang diperdengarkan musik pop memiliki rata-rata skor mengingat yang paling tinggi dibandingkan dengan musik klasik ataupun kelompok yang tidak diberikan musik sama sekali. Kelompok yang diberikan musik pop memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelompok kontrol. Musik pop yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis musik yang gembira dan bertempo sedikit cepat. Hasil penelitian ini merupakan hasil penelitian baru karena masih jarang dilakukan penelitian tentang musik pop, padahal anak-anak Indonesia lebih sering mendengarkan musk pop. Apabila emosi yang diterima oleh subyek penelitian dalam kelompok musik pop adalah emosi yang menyenangkan maka informasi (dalam penelitian ini rangkaian huruf tak bermakna) yang diterima oleh subyek dalam kelompok ini akan diproses lebih efisien. Hal ini bisa dinamakan fenomena Pollyanna Principles dari Schellenberg, Nakata, Hunter, dan Tamoto (2007) yaitu satuan informasi yang secara emosi menyenangkan biasanya diproses lebih efisien dan tepat daripada informasi yang mengandung kesedihan.

K.  Kekuatan Penelitian :
            Setelah melakukan penelitian kita mendapatkan kesimpulan bahwa jenis musik yang menyenangkan akan berpengaruh terhadap emosi seseorang yang baik, yang pada akhirnya akan berdampak pada optimalnya performa kognitif yang menuntut ingatan jangka pendek pada individu tersebut.


L.  Kelemahan penelitian :
            Salah satu kesulitan yang dialami ketika melakukan penelitian didapatkan bahwa subyek penelitian lebih menyenangi  mendengar musik pop dibanding musik klasik. Dengan demikian, faktor budaya diperkirakan memberi peranan yang signifikan terkait pilihan tema musik yang berdampak terhadap memori seseorang.

You May Also Like

0 komentar