GANGUAN KECEMASAN

by - 11:13 PM


BAB I
  PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Kecemasan merupakan hal yang normal terjadi pada setiap individu, reaksi umum terhadap stress kadang dengan disertai kemunculan kecemasan. Namun kecemasan itu dikatakan menyimpang bila individu tidak dapat meredam (merepresikan) rasa cemas tersebut dalam situasi dimana kebanyakan orang mampu menanganinya tanpa adanya kesulitan yang berarti.
Kecemasan dapat muncul pada situasi tertentu seperti berbicara didepan umum, tekanan pekerjaan yang tinggi, menghadapi ujian. Situasi-situasi tersebut dapat memicu munculnya kecemasan bahkan rasa takut. Namun, gangguan kecemasan muncul bila rasa cemas tersebut terus berlangsung lama, terjadi perubahan perilaku, atau terjadinya perubahan metabolisme tubuh.
Gangguan kecemasan diperkirakan diidap 1 dari 10 orang. Menurut data National Institute of Mental Health (2005) di Amerika Serikat terdapat 40 juta orang mengalami gangguan kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia lanjut. Ahli psikoanalisa beranggapan bahwa penyebab kecemasan neurotik dengan memasukan persepsi diri sendiri, dimana individu beranggapan bahwa dirinya dalam ketidakberdayaan, tidak mampu mengatasi masalah, rasa takut akan perpisahan, terabaikan dan sebagai bentuk penolakan dari orang yang dicintainya. Perasaan-perasaam tersebut terletak dalam pikiran bawah sadar yang tidak disadari oleh individu.
Pendekatan-pendekatan psikologis berbeda satu sama lain dalam tekhnik dan tujuan penanganan kecemasan. Tetapi pada dasarnya berbagai tekhnik tersebut sama-sama mendorong klien untuk menghadapi dan tidak menghindari sumber-sumber kecemasan mereka.



BAB II
        PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN KECEMASAN
Kecemasan (Anxiety) sebetulnya merupakan reaksi normal terhadap situasi yang menekan. Namun dalam beberapa kasus, menjadi berlebihan dan dapat menyebabkan seseorang ketakutan yang tidak rasional terhadap sesuatu hal. Kecemasan berbeda dengan phobia (fobia), karena tidak spesifik untuk situasi tertentu. Kecemasan dapat menyerang siapa saja, setiap saat, dengan atau tanpa alasan apapun. Banyak pengertian/definisi yang dirumuskan oleh para ahli dalam merumuskan pengertian tentang kecemasan. Beberapa ahli yang mencoba untuk mengemukakan definisi kecemasan, antara lain :
a.       Maramis (1995) menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu ketegangan, rasa tidak aman, kekhawatiran, yang timbul karena dirasakan akan mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.
b.      Lazarus (1991) menyatakan bahwa kecemasan adalah reaksi individu terhadap hal yang akan dihadapi. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang menyakitkan, seperti kegelisahan, kebingungan, dan sebagainya, yang berhubungan dengan aspek subyektif emosi. Kecemasan merupakan gejala yang biasa pada saat ini, karena itu disepanjang perjalanan hidup manusia, mulai lahir sampai menjelang kematian, rasa cemas sering kali ada.
c.        Saranson dan Spielberger (dalam Darmawanti 1998) menyatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi terhadap suatu pengalaman yang bagi individu dirasakan sebagai ancaman. Rasa cemas adalah perasaan tidak menentu, panik, takut, tanpa mengetahui apa yang ditakutkan dan tidak dapat menghilangkan perasaan gelisah dan rasa cemas tersebut.
d.      Tjakrawerdaya (1987) mengemukakan bahwa kecemasan atau anxietas adalah efek atau perasaan yang tidak menyenangkan berupa ketegangan, rasa tidak aman dan ketakutan yang timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang mengecewakan tetapi sumbernya sebagian besar tidak disadari oleh yang bersangkutan.


B.     FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECEMASAN
 Banyak faktor yang menjadi penyebab kecemasan. Tetapi, secara umum, penyebab kecemasan dapat dibagi menjadi faktor predispoisis dan faktor presipitasi, Dalam kajian ini menurut Stuart dan Sundeen (1998) menyatakan penyebab kecemasan dibagi menjadi:
 A. Faktor Predispoisi Faktor predisposisi, yaitu faktor-faktor pendorong timbulnya kecemasan yang dibagi menjadi:
 1. Dalam pandangan psikoanalitik kecemasan adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif seseorang, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya, ego atau aku berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen tersebut.
 2. Menurut pandangan interpersonal kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan yang menimbulkan kelemahan spesifik.
3. Menurut pandangan perilaku kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4. Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan kecemasan merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga.
 5. Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepines. Reseptor ini mungkin membantu mengatur kecemasan.
 B. Faktor Presipitasi Faktor Presipitasi merupakan faktor pencetus timbulnya kecemasan yang dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu:
1. Ancaman terhadap integritas fisik meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan datang/menurunnya kapasitas untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari.
 2. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas, harga diri dan fungsi sosial yang terintegritas dalam diri seseorang. C.

C.     JENIS-JENIS KECEMASAN
Dalam keseharian, kita tidak luput dari rasa kecemasan yang mengancam diri/ego. Ada beberapa hal yang membuat diri/ego kita yang membuat rasa tidak aman. Dalam hal ini, Freud mengatakan dan memang hidup ini tidak mudah. Menurut Freud, ada tiga jenis kecemasan yang sering dialami manusia. Kecemasan itulah adalah kecemasan realistic, kecemasan moral, dan kecemasan neurotic. Kecemasan realistic Secara normal, kecemasan realistic ini sering dialami dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan realistic disebut juga dengan rasa takut.
 Contoh dari kecemasan ini sangat jelas, karena sumber kecemasan memang membayakan secara fisik, seperti jika saya melemarkan seekor ular kedepan anda, anda akan mengalami kecemasan realistic ini. Kecemasan moral Ini akan kita rasakan ketika ancaman bukan dari luar, dari dunia fisik, tapi dari dunia sosial superego yang telah terintegrasi dalam diri kita. Kecemasan moral ini adalah antara lain dari rasa malu, rasa bersalah atau rasa takut mendapatkan sanksi.
Kecemasan Neurotik Perasaan takut jenis ini muncul akibat rangsangan-rangsangan id. Kalau anda pernah merasakan kehilangan, gugup, tidak mampu mengendalikan diri, perilaku, akal dan bahkan pikiran anda, maka anda saat itu sedang mengalami kecemasan neurotic. Kecemasan jenis ini yang merupakan sumber terbanyak yang membuat seseorang terganggu secara psikologis. 
D.    CARA MENGATASI KEGELISAHAN ATAU KECEMASAN
 Ada suatu cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kecemasan tersebut dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu,pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya,kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena tidak semua pengalama di dunia ini menyenangkan.Yang kedua,kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita.dan yang ketiga,dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa kita. Dalam kehidupan ini setiap manusia mempunyai harapan-harapan dan setiap manusia mempunyai hak untuk itu,tidak seorang pun dapat menghalanginya.Untuk mencapai harapan-harapan itu manusia berusaha,yang mungkin usahanya itu dengan mengorbankan apa saja dengan kata lain manusia berusaha dengan sekuat tenaga,setelah berusaha maka orang-orang itu dengan gelisah menunggu dan menanti bagaimana hasil usaha mereka,sesuaikah dengan apa yang mereka korbankan,berhasilkah atau mereka harus kecewa karena gagal.Seringkali dalam menungu hasil-hasil usaha mereka,mereka itu tidak sabar,hati mereka tidak tentram,tidak damai dan lain sebagainya sampai-sampai mereka jarang menggunakan akal sehatnya.
CARA MENGATASINYA :
1.Katakan Berulang-ulang hal Yang Membuat Anda Khawatir Ketika takut naik lift, Anda harus menghadapi ketakutan tersebut dengan berulang kali naik lift itu sampai Anda bosan. Awalnya mungkin akan merasa panik, namun lama kelamaan Anda akan terbiasa menghadapi hal tersebut. Begitu juga dalam mengatasi kecemasan, cobalah untuk mengatakan hal yang membuat Anda khawatir berulang-ulang sampai bosan. Maka otak akan merespon hal tersebut sehingga perlahan-lahan kecemasan Anda itu akan hilang.
 2.Abaikan Perasaan Tidak Enak Kadang Anda terlalu berlebihan dalam menanggapi perasaan tidak enak. Anda yakin perasaan tersebut dapat memicu terjadinya bencana atau masalah besar. Abaikan perasaan tersebut, karena semakin Anda memikirkannya, justru musibah itu bisa hadir dari pikiran anda sendiri
3.Anggaplah Kekhawatiran Anda Sebagai Drama Bukan menyarankan untuk menjadi 'drama queen', tapi anggap saja kekhawatiran sebagai sebuah drama di pikiran Anda, yang pasti akan berakhir. Nikmati saja setiap cerita yang disuguhkan oleh pikiran Anda tersebut, dan anggap diri Anda sedang terlibat dalam pertunjukan itu.
 4.Sisihkan Waktu Khusus untuk Memikirkan Masalah Anda Pilihlah momen tertentu yang Anda anggap sebagai waktu yang tepat untuk memikirkan masalah.Misalnya pukul 19.00-20.00, Maka pada jam tersebut, Anda harus fokus memikirkan masalah dan mencari solusinya.Lewat dari jam tersebut,bebaskan pikiran anda dari masalah itu.
5.Tarik Napas Ini adalah metode biasa, namun sangat ampuh untuk mengatasi kecemasan. Tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan. Buang semua kepanikan Anda dan gunakan logika untuk mengatasi kekhawatiran tersebut. Panik bisa membuat Anda berpikir terlalu jauh, jadi tenangkan diri terlebih dulu agar solusi dari masalah bisa didapatkan.
6.Jangan Biarkan Kekhawatiran Menguasai Anda Ketika cemas dan khawatir akan sesuatu, maka Anda akan mengalami hal-hal seperti susah tidur, denyut nadi semakin kencang, bahkan ada kalanya membuat putus asa. Jangan biarkan perasaan-perasaan seperti itu menguasai dan mengambil alih hidup Anda. Pikirkan bahwa apapun masalah yang Anda hadapi akan selesai dan berlalu. Ini akan membantu Anda menanggulangi kecemasan tersebut.


 BAB III
 PENUTUP
A.     SARAN
 Bagi penderita kecemasan ini seharusnya mencari tahu tentang gangguan ini lebih banyak lagi,saran ini mungkin khususnya cocok bagi orang-orang yang dekat dengan penderita gangguan kecemasan,yaitu anggota keluarga atau sahabat karib.Teruslah hibur satu sama lain karena suatu dukungan bisa saja dapat menghilangkan rasa cemas.
B.      KESIMPULAN
Menurut kelompok kami kecemasan itu memang datangnya dari dalam diri kita sendiri,apabila kita bisa menahan suatu perasaan sehingga tidak menimbulkan suatu pikiran yang negatif maka tidak akan memunculkan suatu rasa cemas dalam diri seseorang.



DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/54670815/makalah-kecemasan
makalah. Kecemasan. 5/1/2016. Jogyakarta.

You May Also Like

0 komentar