GANGUAN KECEMASAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kecemasan merupakan hal
yang normal terjadi pada setiap individu, reaksi umum terhadap stress kadang
dengan disertai kemunculan kecemasan. Namun kecemasan itu dikatakan menyimpang
bila individu tidak dapat meredam (merepresikan) rasa cemas tersebut dalam
situasi dimana kebanyakan orang mampu menanganinya tanpa adanya kesulitan yang
berarti.
Kecemasan dapat muncul
pada situasi tertentu seperti berbicara didepan umum, tekanan pekerjaan yang
tinggi, menghadapi ujian. Situasi-situasi tersebut dapat memicu munculnya
kecemasan bahkan rasa takut. Namun, gangguan kecemasan muncul bila rasa cemas
tersebut terus berlangsung lama, terjadi perubahan perilaku, atau terjadinya
perubahan metabolisme tubuh.
Gangguan kecemasan
diperkirakan diidap 1 dari 10 orang. Menurut data National Institute of
Mental Health (2005) di Amerika Serikat terdapat 40 juta orang mengalami
gangguan kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia lanjut. Ahli
psikoanalisa beranggapan bahwa penyebab kecemasan neurotik dengan memasukan
persepsi diri sendiri, dimana individu beranggapan bahwa dirinya dalam
ketidakberdayaan, tidak mampu mengatasi masalah, rasa takut akan perpisahan,
terabaikan dan sebagai bentuk penolakan dari orang yang dicintainya.
Perasaan-perasaam tersebut terletak dalam pikiran bawah sadar yang tidak
disadari oleh individu.
Pendekatan-pendekatan
psikologis berbeda satu sama lain dalam tekhnik dan tujuan penanganan
kecemasan. Tetapi pada dasarnya berbagai tekhnik tersebut sama-sama mendorong
klien untuk menghadapi dan tidak menghindari sumber-sumber kecemasan mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
KECEMASAN
Kecemasan (Anxiety) sebetulnya merupakan
reaksi normal terhadap situasi yang menekan. Namun dalam beberapa kasus,
menjadi berlebihan dan dapat menyebabkan seseorang ketakutan yang tidak
rasional terhadap sesuatu hal. Kecemasan berbeda dengan phobia (fobia), karena tidak
spesifik untuk situasi tertentu. Kecemasan dapat menyerang siapa saja, setiap
saat, dengan atau tanpa alasan apapun. Banyak pengertian/definisi yang
dirumuskan oleh para ahli dalam merumuskan pengertian tentang kecemasan.
Beberapa ahli yang mencoba untuk mengemukakan definisi kecemasan, antara lain :
a. Maramis
(1995) menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu ketegangan, rasa tidak aman,
kekhawatiran, yang timbul karena dirasakan akan mengalami kejadian yang tidak
menyenangkan.
b. Lazarus
(1991) menyatakan bahwa kecemasan adalah reaksi individu terhadap hal yang akan
dihadapi. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang menyakitkan, seperti
kegelisahan, kebingungan, dan sebagainya, yang berhubungan dengan aspek
subyektif emosi. Kecemasan merupakan gejala yang biasa pada saat ini, karena
itu disepanjang perjalanan hidup manusia, mulai lahir sampai menjelang
kematian, rasa cemas sering kali ada.
c. Saranson dan Spielberger (dalam Darmawanti
1998) menyatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi terhadap suatu pengalaman yang
bagi individu dirasakan sebagai ancaman. Rasa cemas adalah perasaan tidak
menentu, panik, takut, tanpa mengetahui apa yang ditakutkan dan tidak dapat
menghilangkan perasaan gelisah dan rasa cemas tersebut.
d. Tjakrawerdaya
(1987) mengemukakan bahwa kecemasan atau anxietas adalah efek atau perasaan
yang tidak menyenangkan berupa ketegangan, rasa tidak aman dan ketakutan yang
timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang mengecewakan tetapi sumbernya
sebagian besar tidak disadari oleh yang bersangkutan.
B. FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB KECEMASAN
Banyak faktor yang menjadi penyebab kecemasan.
Tetapi, secara umum, penyebab kecemasan dapat dibagi menjadi faktor
predispoisis dan faktor presipitasi, Dalam kajian ini menurut Stuart dan
Sundeen (1998) menyatakan penyebab kecemasan dibagi menjadi:
A. Faktor Predispoisi Faktor predisposisi,
yaitu faktor-faktor pendorong timbulnya kecemasan yang dibagi menjadi:
1. Dalam pandangan psikoanalitik kecemasan
adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian id dan
superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif seseorang, sedangkan
superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma
budaya, ego atau aku berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen tersebut.
2. Menurut pandangan interpersonal kecemasan
timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan
interpersonal. Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti
perpisahan dan kehilangan yang menimbulkan kelemahan spesifik.
3.
Menurut pandangan perilaku kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala
sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
4.
Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan kecemasan merupakan hal yang biasa
ditemui dalam suatu keluarga.
5. Kajian biologis menunjukkan bahwa otak
mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepines. Reseptor ini mungkin membantu
mengatur kecemasan.
B. Faktor Presipitasi Faktor Presipitasi
merupakan faktor pencetus timbulnya kecemasan yang dikelompokkan menjadi 2
kategori yaitu:
1.
Ancaman terhadap integritas fisik meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan
datang/menurunnya kapasitas untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari.
2. Ancaman terhadap sistem diri seseorang
dapat membahayakan identitas, harga diri dan fungsi sosial yang terintegritas
dalam diri seseorang. C.
C. JENIS-JENIS
KECEMASAN
Dalam keseharian, kita tidak luput dari
rasa kecemasan yang mengancam diri/ego. Ada beberapa hal yang membuat diri/ego
kita yang membuat rasa tidak aman. Dalam hal ini, Freud mengatakan dan memang
hidup ini tidak mudah. Menurut Freud, ada tiga jenis kecemasan yang sering
dialami manusia. Kecemasan itulah adalah kecemasan realistic, kecemasan moral,
dan kecemasan neurotic. Kecemasan realistic Secara normal, kecemasan realistic
ini sering dialami dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan realistic disebut
juga dengan rasa takut.
Contoh dari kecemasan ini sangat jelas, karena
sumber kecemasan memang membayakan secara fisik, seperti jika saya melemarkan
seekor ular kedepan anda, anda akan mengalami kecemasan realistic ini.
Kecemasan moral Ini akan kita rasakan ketika ancaman bukan dari luar, dari
dunia fisik, tapi dari dunia sosial superego yang telah terintegrasi dalam diri
kita. Kecemasan moral ini adalah antara lain dari rasa malu, rasa bersalah atau
rasa takut mendapatkan sanksi.
Kecemasan Neurotik Perasaan takut jenis
ini muncul akibat rangsangan-rangsangan id. Kalau anda pernah merasakan
kehilangan, gugup, tidak mampu mengendalikan diri, perilaku, akal dan bahkan
pikiran anda, maka anda saat itu sedang mengalami kecemasan neurotic. Kecemasan
jenis ini yang merupakan sumber terbanyak yang membuat seseorang terganggu
secara psikologis.
D. CARA
MENGATASI KEGELISAHAN ATAU KECEMASAN
Ada suatu cara lain yang mungkin juga baik
untuk digunakan dalam mengatasi kecemasan tersebut dengan memerlukan sedikit
pemikiran yaitu,pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri
(instropeksi),akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita
tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan
sebagainya.apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh
kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya,kita dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena tidak semua pengalama di dunia
ini menyenangkan.Yang kedua,kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah
dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita.dan yang
ketiga,dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil
dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam
jiwa kita. Dalam kehidupan ini setiap manusia mempunyai harapan-harapan dan
setiap manusia mempunyai hak untuk itu,tidak seorang pun dapat
menghalanginya.Untuk mencapai harapan-harapan itu manusia berusaha,yang mungkin
usahanya itu dengan mengorbankan apa saja dengan kata lain manusia berusaha
dengan sekuat tenaga,setelah berusaha maka orang-orang itu dengan gelisah
menunggu dan menanti bagaimana hasil usaha mereka,sesuaikah dengan apa yang
mereka korbankan,berhasilkah atau mereka harus kecewa karena gagal.Seringkali
dalam menungu hasil-hasil usaha mereka,mereka itu tidak sabar,hati mereka tidak
tentram,tidak damai dan lain sebagainya sampai-sampai mereka jarang menggunakan
akal sehatnya.
CARA MENGATASINYA :
1.Katakan Berulang-ulang hal Yang
Membuat Anda Khawatir Ketika takut naik lift, Anda harus menghadapi ketakutan
tersebut dengan berulang kali naik lift itu sampai Anda bosan. Awalnya mungkin
akan merasa panik, namun lama kelamaan Anda akan terbiasa menghadapi hal
tersebut. Begitu juga dalam mengatasi kecemasan, cobalah untuk mengatakan hal
yang membuat Anda khawatir berulang-ulang sampai bosan. Maka otak akan merespon
hal tersebut sehingga perlahan-lahan kecemasan Anda itu akan hilang.
2.Abaikan Perasaan Tidak Enak Kadang Anda
terlalu berlebihan dalam menanggapi perasaan tidak enak. Anda yakin perasaan
tersebut dapat memicu terjadinya bencana atau masalah besar. Abaikan perasaan
tersebut, karena semakin Anda memikirkannya, justru musibah itu bisa hadir dari
pikiran anda sendiri
3.Anggaplah Kekhawatiran Anda Sebagai
Drama Bukan menyarankan untuk menjadi 'drama queen', tapi anggap saja
kekhawatiran sebagai sebuah drama di pikiran Anda, yang pasti akan berakhir.
Nikmati saja setiap cerita yang disuguhkan oleh pikiran Anda tersebut, dan
anggap diri Anda sedang terlibat dalam pertunjukan itu.
4.Sisihkan Waktu Khusus untuk Memikirkan
Masalah Anda Pilihlah momen tertentu yang Anda anggap sebagai waktu yang tepat
untuk memikirkan masalah.Misalnya pukul 19.00-20.00, Maka pada jam tersebut,
Anda harus fokus memikirkan masalah dan mencari solusinya.Lewat dari jam
tersebut,bebaskan pikiran anda dari masalah itu.
5.Tarik Napas Ini adalah metode biasa,
namun sangat ampuh untuk mengatasi kecemasan. Tarik napas dalam-dalam, lalu
hembuskan. Buang semua kepanikan Anda dan gunakan logika untuk mengatasi
kekhawatiran tersebut. Panik bisa membuat Anda berpikir terlalu jauh, jadi
tenangkan diri terlebih dulu agar solusi dari masalah bisa didapatkan.
6.Jangan Biarkan Kekhawatiran Menguasai
Anda Ketika cemas dan khawatir akan sesuatu, maka Anda akan mengalami hal-hal
seperti susah tidur, denyut nadi semakin kencang, bahkan ada kalanya membuat
putus asa. Jangan biarkan perasaan-perasaan seperti itu menguasai dan mengambil
alih hidup Anda. Pikirkan bahwa apapun masalah yang Anda hadapi akan selesai
dan berlalu. Ini akan membantu Anda menanggulangi kecemasan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. SARAN
Bagi penderita kecemasan ini seharusnya
mencari tahu tentang gangguan ini lebih banyak lagi,saran ini mungkin khususnya
cocok bagi orang-orang yang dekat dengan penderita gangguan kecemasan,yaitu
anggota keluarga atau sahabat karib.Teruslah hibur satu sama lain karena suatu
dukungan bisa saja dapat menghilangkan rasa cemas.
B. KESIMPULAN
Menurut
kelompok kami kecemasan itu memang datangnya dari dalam diri kita
sendiri,apabila kita bisa menahan suatu perasaan sehingga tidak menimbulkan
suatu pikiran yang negatif maka tidak akan memunculkan suatu rasa cemas dalam
diri seseorang.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/54670815/makalah-kecemasan
makalah.
Kecemasan. 5/1/2016. Jogyakarta.
0 komentar