INTELEGENSI

by - 9:11 PM


A.     DEFINISITES INTELEGENSI

Suatu tes psikologi dalam mengukur sampel perilaku harus memiliki sifat standar dan objektif. Standardisasi berhubungan dengan keseragaman tes dalam hal administrasi dan skoring, sementara objektivitas berhubungan dengan standardisasi, terutama dalam hal administrasi, skoring, dan interpr~asi skor yang hams tidak bergantung kepada penilaian subjektif dari pengujinya (Anastasi, 1988).
Intelegensi atau kecerdasan sering diasosiasikan dengan kecerdikan, kemengertian, kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk menguasai sesuatu, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi atau lingkungan tetentu, dan sebagainya.
Subjek penelitiannya adalah dua kelompok nyang berbeda, yaitu orang awam dan para ahli psikologi yang secara khusus mengkaji mengenai intelegensi. Pada kedua kelompok tersebut, para peneliti memberikan daftar beberapa orang dengan beberapa karakteristik tertentu dan kemudian diminta untuk menilai keragaman kemampuan yang didasarkan kepadakarakteristik tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa pada kebanyakan orang awam mengira bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk memecahkan masalah secara praktis, kemampuan verbal, dan kompetensi sosial. Kemampuan untuk memecahkan masalah secara praktis termasuk di dalamnya penggunaan logika, menghubungkan ide-ide, dan pandangan kepada masalah secara keseluruhan.

B.     BEBERAPA SIFAT TES INTELEGENSI

Menurut Atkinson dkk. (1993) intelegensi oleh beberapa pakar psikologi dipandang sebagaikapasitasumumuntukmemahamidan menalarsesuatuyangkemudiandiejawantahkan ke dalam berbagai cara. Asumsi Binet adalah meski suatu tes intelegensi terdiri dari berbagai (15 tahun ke atas)
Beberapasifat intelegensi di atas adalah sifat-sifat yang bersifat teknis dalam hubungannya  dengan penyusunan tes intelegensi. Beberapa sifat lain dari tes intelegensi dan hasil pengukurannya antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Tes Individual dan Tes KIasikal
Pada bagian terdahulu dikatakan bahwa tes Binetdan tes Wechsler adalah tes kemampuan individual, karena kedua tes tersebut dilaksanakan pada satu individu oleh seorang penguji yang dilatih secara khusus.
2.      Hubungan Antara Intelegensi Dengan Kreativitas
Menurut Atkinson dkk. (1993) tes intelegensi umum (seperti Binet dan Wechsler) ternyata berkorelasi cukup tinggi dengan prestasi belajar di sekolah, serta berkorelasi yang lebih rendah dengan prestasi intelektual di kemudian hari (bila dibandingkan prestasi belajar). Akan tetapi tes intelegensi tidak dapatmengukur aspek penting dari intelegensi yaitu bpemikiran kreativitas atau pemikiran orisional.
3.      Penggunaan Pada Anak Khusus
Menurut Atkinson dkk. (1993) penampilan seseorang dalam suatu tes amat tergantung pada kebudayaan mana seseorang itu dibesarkan. Hal ini akan nyata benar terutama pada tes verbal yang membutuhkan pemahaman bahasa tertentu. Suatu tes umumnya memang dirancang untuk mengukur intelegensi pada orang yang berada di dalam kebudayaan dimana tes tersebut dirancang.

You May Also Like

0 komentar