INTELEGENSI
A.
DEFINISITES INTELEGENSI
Suatu
tes psikologi dalam mengukur sampel perilaku harus memiliki sifat standar dan objektif.
Standardisasi berhubungan dengan keseragaman tes dalam hal administrasi dan skoring,
sementara objektivitas berhubungan dengan standardisasi, terutama dalam hal administrasi,
skoring, dan interpr~asi skor yang hams tidak bergantung kepada penilaian subjektif
dari pengujinya (Anastasi, 1988).
Intelegensi
atau kecerdasan sering diasosiasikan dengan kecerdikan, kemengertian, kemampuan
untuk berpikir, kemampuan untuk menguasai sesuatu, kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan situasi atau lingkungan tetentu, dan sebagainya.
Subjek
penelitiannya adalah dua kelompok nyang berbeda, yaitu orang awam dan para ahli
psikologi yang secara khusus mengkaji mengenai intelegensi. Pada kedua kelompok
tersebut, para peneliti memberikan daftar beberapa orang dengan beberapa
karakteristik tertentu dan kemudian diminta untuk menilai keragaman kemampuan
yang didasarkan kepadakarakteristik tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa pada
kebanyakan orang awam mengira bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk memecahkan
masalah secara praktis, kemampuan verbal, dan kompetensi sosial. Kemampuan untuk
memecahkan masalah secara praktis termasuk di dalamnya penggunaan logika, menghubungkan
ide-ide, dan pandangan kepada masalah secara keseluruhan.
B.
BEBERAPA SIFAT TES INTELEGENSI
Menurut
Atkinson dkk. (1993) intelegensi oleh beberapa pakar psikologi dipandang sebagaikapasitasumumuntukmemahamidan
menalarsesuatuyangkemudiandiejawantahkan ke dalam berbagai cara. Asumsi Binet
adalah meski suatu tes intelegensi terdiri dari berbagai (15 tahun ke atas)
Beberapasifat
intelegensi di atas adalah sifat-sifat yang bersifat teknis dalam hubungannya dengan penyusunan tes intelegensi. Beberapa
sifat lain dari tes intelegensi dan hasil pengukurannya antara lain adalah
sebagai berikut:
1.
Tes Individual dan Tes KIasikal
Pada
bagian terdahulu dikatakan bahwa tes Binetdan tes Wechsler adalah tes kemampuan
individual, karena kedua tes tersebut dilaksanakan pada satu individu oleh
seorang penguji yang dilatih secara khusus.
2. Hubungan
Antara Intelegensi Dengan Kreativitas
Menurut
Atkinson dkk. (1993) tes intelegensi umum (seperti Binet dan Wechsler) ternyata
berkorelasi cukup tinggi dengan prestasi belajar di sekolah, serta berkorelasi
yang lebih rendah dengan prestasi intelektual di kemudian hari (bila
dibandingkan prestasi belajar). Akan tetapi tes intelegensi tidak dapatmengukur
aspek penting dari intelegensi yaitu bpemikiran kreativitas atau pemikiran
orisional.
3.
Penggunaan Pada Anak Khusus
Menurut
Atkinson dkk. (1993) penampilan seseorang dalam suatu tes amat tergantung pada
kebudayaan mana seseorang itu dibesarkan. Hal ini akan nyata benar terutama
pada tes verbal yang membutuhkan pemahaman bahasa tertentu. Suatu tes umumnya
memang dirancang untuk mengukur intelegensi pada orang yang berada di dalam
kebudayaan dimana tes tersebut dirancang.
0 komentar