Cara Paling Baik Dalam Mengukur Ingatan
Lupa
Lupa Ingat, itulah judul lagu kuburan
band yang juga kisahnya sering terjadi dalam keseharian kita. Siapa pun pernah
mengalaminya, ketika ditanya tentang satu hal maka tak jarang jawabannya adalah
LUPA, atau INGAT.
Apakah
kita selalu mengingat apa yang ingin kita ingat dan sebaliknya? Apakah ingatan
kita selalu memenuhi keinginan kita?
Sebagian
ahli psikologi berpendapat dalam usaha menciptakan daya ingat yang SUPER diperlukannya
sebuah “keinginan”. Mereka berpendapat bahwa faktor internal, perhatian, emosi, perasaan,
dan tingkat pendidikan, semua merupakan faktor – faktor yang bisa membantu
meningkatkan daya ingat kita dan membebaskan diri dari lupa.
Sebagai
contoh saat kita sedang belajar, kita dapat dengan mudahnya memahami dan
mengingat materi pelajaran yang kita sukai, dan sebaliknya otak ini seakan tak
bekerja maksimal saat menghadapi pelajaran yang kurang bisa kita terima dengan
berbagai alasan tertentu.
Faktor
kesenangan juga sangat berpengaruh, bahwa kecenderungan seseorang yang positif
terhadap materi yang dipelajari dan menyenanginya dapat menambah kemampuannya
untuk mengingat apa yang dipelajari dengan lebih cepat daripada sikapnya yang
negative terhadap materi tersebut.
Ketika
keinginan atau rasa senang tidak ada, maka kecil kemungkinan untuk mengingat
sesuatu dengan baik, karena dalam hati kita tidak ingin mengingatnya. Dan, jika
kita mengingatnya, maka cepat sekali ia akan lenyap dari ingatan.
Lalu
muncul sebuah pertanyaan, “mungkinkah kita mengukur ingatan?”
Pertanyaan
tersebut terjawab dengan menggunakan metode ilmiah yang bertumpu pada 3 cara
utama, yaitu :
Pertama:
Cara Pengulangan
Ujian
pengukuran ingatan dengan menggunakan cara pengulangan sangat tergantung pada
faktor waktu. Sebagai contoh kita meminta orang yang diuji untuk menghafal
beberapa bait puisi dalam jangka waktu tertentu. Kemudian kemampuan pelajar
untuk mengingat bait – bait puisi tersebut diuji setelah lewat waktu yang ditentukan.
Kedua:
Cara mengenal
Cara
ini dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan – pertanyaan tentang sesuatu yang kita minta dari seorang yang diuji
untuk mengetahuinya secar detail. Atau mengajukan pertanyaan – pertanyaan tentang teks
tertentu yang telah dihafal dan dipelajarinya, kemudian mengukur tingkat
kebenaran dan kesalahannya dalam menjawab.
Ketiga:
Dinamakan Cara Belajar Kembali
Cara
ini dilakukan dengan mengajarkan sesuatu kepada orang yang ingin kita uji,
kemudian dia minta untuk mengulangi apa ynag telah diterimanya.
Tiga
cara ini berbeda tingkat efektifitasnya. Cara mengulang memberikan kita
ketelitian yang paling rendah dalam menguji ingatan. Sedangkan cara kedua
memberikan hasil yang lebih teliti dan dianggap sebagai cara terbaik dalam
mengukur kemampuan manusia dalam mengingat.
Dengan
menggunakan cara kedua dan berdasarkan
keinginan yang kuat untuk mengingat. Anda dapat mengetahui dengan yakin
dan cermat sejauhmana peningkatan kualitas anda dalam mengingat. Dengan cara
kedua ini pula, anda dapat mengetahui kadar ingatan anda terhadap sesuatu serta
kemampuan untuk menguasainya dalam otak anda.
Sumber
: Yusuf Al-Aqshar (Pakar Manajemen Mesir)
0 komentar