Modul Interpretasi-Tes Grafis (DAP-BAUM-HTP-Wartegg)
LAPORAN
GRAFIS
IDENTITAS
Nama : …………………………………………………………………………………
Jenis kelamin : ………………………………………………………………………….………
Usia : ………………………………………………………………………….………
Pendidikan : ………………………………………………………………………….………
Pekerjaan : ………………………………………………………………………….………
Tanggal tes : ………………………………………………………………………….………
Tester : ………………………………………………………………………….………
I. BAUM
KESAN / DETAIL
|
DESKRIPSI
|
INDIKASI
|
A. Kesan Umum |
Mantap
|
Kepribadian yang
mantap, intelektual, perasaan dan aktualisasi motivasi yang jelas.
|
Sempurna dan cepat
|
Aktualisasi dorongan, yang sangat baik dan cepat.
|
|
Kabur,
samar memudar
|
Aktualisasi
dorongan yang kabur, tidak jelas. Kurang berani tampil dan menampakkan
potensi diri, cemas dan ragu-ragu, takut, tidak aman, tidak mantap, kendali
diri yang kaku didasari atas rasa tertekan dan tidak mantap. Kendali diri
yang kaku didasari atas rasa tertekan dan tidak mampu, depresi dan kurang
bergairah, merasa tidak cocok, skizofrenik widrawal.
|
|
Sketsa/skets
|
Perasaan cemas,
takut, tidak pasti dan tidak merasa aman.
|
|
Menggunakan
pola atau garis dasar (skema) dengan garis terputus dan ditekan.
|
Perasan terisolir
|
|
1. Ukuran
|
Besar dan dominan
|
Paranoid
|
Sedang
|
Normal
|
|
Kecil
|
Secara hipotesisi
subyek merasa kecil sehingga kurang berani, represi, inferior, rasa tidak
mantap, kurang bersemangat menghadapi tugas, persoaalan, tantangan. Merasa kesempitan, penarikan diri suka menonjolkan ilmunya, kecemasan,
ketergantungan emosional, rasa tidak aman dan merasa dibatasi. Ego yang terdesak.
|
|
2.
Lokasi
|
Cenderung ke kiri
|
Ke arah aku (ego),
dipengaruhi oleh masa lampau, introvert, subjektif, terlalu meng-hubungkan
segala sesuatu ke dalam dirinya, senang menimbang dirinya, sukar dipengaruhi,
senang menyembunyikan problem.
|
Cenderung ke kanan
|
Ekstovert,
Orientasi ke arah masa datang, Lebih
terbuka, Lebih objektif, Lebih mudah dipengaruhi dunia luar.
|
|
Cenderung ke bawah
|
Mudah di dominasi oleh drive nya (ketidak sadarannya)
|
|
Cenderung ke atas
|
Penuh dengan dunia
ide, imajinatif, intelektual, kesadaran yang over indi-vidual.
|
|
Cenderung di tengah (centrum)
|
Mudah mengadaptasi
pada hal-hal yang riil/nyata, Adanya kesadaran individuil, cenderung kearah
yang lebih objektif, Sphere dari ego yang empiris, banyak mendasarkan dari
yang empiris
|
|
3.
Kualitas garis
|
Tekanan sangat kuat dalam.
|
Enerjik, gangguan
organis, kepribadian anti sosial, ketegangan yang ekstrim, asertif dan
ambisius. Membatasi tindakan yang menimbulkan stress. Kemungkinan
paranoid, psikopat atau metal defisiensi.
|
Tekanan kuat, berat
|
Dorongan kemauan vitalitas dan energi yang kuat tendensi agresif dan
sadis. Sikap
tegas.
|
|
Tekanan
lemah ringan
|
Dorongan, kemauan,
vitaliats dan energi yang lemah.
|
|
Konstan
|
Kondisi katatonik (dalam setting scizoprenia). Kemungkinan
retarded
|
|
Tekanan variatif
|
Sifat agresif,
pribadi yang fleksibel, kemampuan adaptasi yang baik, dorongan tidak
konsisiten, cemas, impulsif, mudah fsustasi, emisi tak stabil, histeris. Immature dalam emosi, juga tidak stabil, pemurung, perasaan tegang, rasa
tidak aman.
|
|
Kualitas garis Lancar
|
Aktualisasi
dorongan lancar tanpa hambatan
|
|
Fluktuatif
|
Tidak tegas, berubah-ubah tidak stabil.
|
|
Bergetar
|
Kurang dapat
mempertahankan
|
|
Bergerigi
dengan sudut diberi tekanan
|
Bermusuhan
|
|
Berulang-ulang diganti
|
Perasaan yang mudah
berubah, aktualisasi potensui yang mengikuti perasaan.
|
|
Putus-putus (sketsa)
|
Perasan terisolir, anxiety, tidak aman.
|
|
Garis samar
|
Khawatir akan
neurotik, katatonik, scizofrenia, scizoprenia menghindar, dan scizoprenia
kronis.
|
|
Garis tegas
|
Ambisius pada
dorongan.
|
|
4. Penyelesaian
|
Relatif sistematis
|
Keteraturan dalam berpikir, kontak dengan realitas baik.
|
Tidak sistematis
|
Gangguan proses berpikir, tidak sistematis. Awal mula muncul
psikopat.
|
|
B. Bagian-bagian |
||
1. Mahkota
|
Seperti dengan daun nyata
|
Berbakat dkoratif,
tajam dalam pengamatan, butuh pengakuan, suka dipuja dan pergaulan lincah
|
Mahkota
yang tertutup
|
Banyak fantasi,
Kurang konstruktif, Mempunyai interest yang kurang diferensiasi
Mempunyai sikap yang naif (asli), Takut menghadapi realita dan kurang
produktif.
|
|
Berombak tapi
tidak seperti awan
|
Jiwanya hidup, Mudah bergaul, Lemah lembut.
|
|
Mahkota yang digambar bergetar
|
Mudah nervous,
Mudah terganggu, perasaannya, Mudah ragu-ragu dan mudah takut
|
|
Dahan terselubungi crown
|
Tertutup, Kurang jujur, Takut bergaul
|
|
Batang tampak dalam mahkota (tetapi tidak
jelas)
|
Tertutup, kurang
jujur, takut bergaul
|
|
Batang tampak terpisah didalam mahkota
dengan disertai mahkota yang terpisah-pisah
|
Tendensi ragu-ragu didalam menghadapi
realita, Mudah mengingat perasaan orang lain, Takut menyakiti hati orang
lain, Cenderung diplomatis, Kurang memperhatikan maksudnya yang sebetulnya
|
|
Mahkota seperti daun pisang (tetapi bukan daun pisang)
|
Sifat curiga, Berhati-hati sekali, tertutup
|
|
Mahkota seperti kipas
|
Regresi, Mudah bertindak kasar (hantam
kromo), Kurang pengalaman, Suka kebutuhan yang mengenakkan, Cenderung malas,
Konsentrasi kurang, Kurang tenang
Kurang pengalaman, Kurang ajar.
|
|
Unter-unter
menjadi kecil
|
Narsisme (perhatian terhadap dirinya sendiri besar), Mudah bosan (mudah
pindah-pindah) tapi aktivitas keluar tidak ada
|
|
Mahkota yang
ruwet seperti lokan/krul
|
Kegelisahan,
Motorik, Suka bicara, Ringan hati, Mempunyai sikap yang menyenangkan,
gembira, Banyak humor, tapi daya tahan lemah.
|
|
Bila terlalu ruwet sekali
|
Jiwa bergolak,
Tidak aturan, Tak mempunyai kemauan, Pikiran kacau, Kurang sistematis, Tidak
stabil, Konsentrasi juga kurang, Tidak senang bergantung, Intelegensi tinggi
/ psikopat, retardasi.
|
|
Bergantung
|
Tak ada kemauan,
Kurang agresif, Tak dapat memutuskan sendiri, Sukar menghilangkan perasaan
sedih, Depresi sukar diatasi
|
|
Mahkota seperti
nyala api terbuka
|
Kurang dapat membedakan, Kelemahan intelek, mungkin embisil, debil dan,
sebagainya, Sering lupa inti persoalan, Mudah melamun, Mudah dibelokkan
perhatiannya, Kontrol diri yang kurang
|
|
Seperti nyala
api yang tertutup dan lebih ruwet
|
suka menggertak,
suka berlagak, suka main sandiwara, tendensi pikiran suka mengembara.
|
|
Seperti asap
dan ruwet dengan dahan berbelok
|
suka menggertak,
suka main sandiwara, berlagak, pikiran mengembara.
|
|
Yang
dibentuk dengan shading
|
tendensi pandai
membentangkan sesuatu, perasaan mudah dipengaruhi, suka melamun, gejala pasif
/ lemah – kurang enerjik, mudah nervous, kadang-kadang depresif tanpa
alasan, suka warna.
|
|
Digambar dengan
shading yang hitam dan ruwet
|
tipe depresif,
banyak problem pada emosi, suasana hati tidak hidup, mudah dipengaruhi.
|
|
Seperti cemara dengan samping bagian bawah tergantung
|
tendensi tidak ada
kemauan, kurang agresif, kurang mampu mengambil keputusan, mudah diliputi
sedih, tendensi depresif.
|
|
Berat ke kanan
|
Keinginan untuk
merasakan sensasi, berkuasa, menyombongkan diri, modis, trendi.ekstrofert
|
|
Mahkota yang
berat ke kiri
|
Introvert, pendiam tapi perasaannya dalam, cenderung
menolak dunia luar, egosentris
mudah tertekan/
depresif.
|
|
Seimbang antara kiri dan kanan
|
Narsisme, ada
keseimbangan dalam jiwanya, tapi kurang luas, over estimate terhadap
dirinya sendiri.
|
|
Crown yang digambar dengan titik-titik dan bentuk yang tidak tetap
|
ketidakpastian
dalam suasana hati, ketidakpastian di dalam vitalitasnya, juga, cara kerjanya
(bukan bekerjanya), mudah cemas.
|
|
Crown yang beringgit-inggit (seperti tangan)
|
lebih mengutamakan penampilan diri (performance), penyesuaian agak
sukar, selalu memperhatikan tata cara pergaulan
|
|
Yang didalamnya
diberi tanda silang
|
pribadi yang tertutup tapi cenderung oposisi dan sukar di dalam
menyesuaikan diri
|
|
Centripetal (banyak lingkaran didalamnya)
|
tendensi
konsentrasi baik, cepat dalam mengambil keputusan, mempunyai satu tujuan yang
pasti, keadaan diri yang tertutup tabah dan ulet, sukar kontak atau cenderung
menolak, sukar dipengaruhi, kemampuan berdiri sendiri
|
|
Centrifugal
|
Agresif, ada usaha
kuat atau besar dorongannya untuk bekerja, kurang ada penyaluran dengan baik
sehingga kurang mempunyai tujuan,
cenderung inisiatif banyak tapi tidak tetap di dalam bekerja (beda dengan no.
19 )
|
|
Crownnya saja tanpa batang
|
mudah menonjolkan
diri, narsisme, banyak aktivitas yang kedalam, introvert.
|
|
Crown hanya digambar garis-garis
|
cenderung regresi,
dan dangkal, kurang cerdas, tingkah lakunya seperti anak dalam masa trote,
tidak ada ketenangan, tidak ada tujuan yang pasti, menentang, mudah keras
kepala, agresif.
|
|
Crown yang keriting
|
vitalitas yang
cukup, dorongan yang cukup
cepat menyesuaikan
diri, cenderung suka humor tetapi kadang kurang realistik, lebih mengutamakan
hal-hal yang lahiriah, sering menonjolkan diri, mudah untuk improvisasi
|
|
Seperti benang ruwet
|
ada keinginan untuk
berproduksi banyak, dalam orintasi kurang baik, sehingga mudah menimbulkan
kesalahpahaman dalam penyesuaian, konsentrasi lemah.
|
|
Crown yang tersebar
|
cukup dapat
memisahkan antara rasio dan emosi, takut akan realitas masa yang akan datang,
kurang prinsip, pendirian mudah berubah (bunglon), selalu menyembunyikan
sesuatu, kurang dapat bertindak agresif pada saat tertentu
|
|
Vlekkon / bagian-bagian yang kosong
|
perasaan rendah karena mengalami sesuatu yg menyebabkan tujuannya tidak
tercapai
|
|
Gepeng
|
merasa dirinya
tertekan dari luar, menurut
rasa diri tidak
bebas. perkembangan tertekan, merasa diri dirugikan
|
|
Arah
streep (garis lurus) ke kanan
|
tendensi sebagai pengikut, sugestibel
suka bekerja, pandai menyesuaikan diri
rasa sosial yang
baik
|
|
Arah streep (garis lurus) ke kiri
|
Introvert,
Meditasi, Kurang ikatan
Mudah tersinggung
|
|
Streep seperti tertiup angin ke kanan
|
Merasa dikejar waktu, Tak punya pegangan
|
|
2. Dahan
|
Tidak ada / terlupakan
|
Kelemahan dan tidak
mendapatkan kese-nangan melalui hubungan interpersonal, tidak puas bergaul
& bergabung dengan orang lain.
|
Dahan seperti pipa yang tidak tertutup
|
Tendensi adanya
keinginan yang masih ingin dicapai, Ada keinginan berprestasi dan kerja sebanyak
mungkin, Kurang dapat menentukan sikap, Tidak ada kepastian dalam menghadapi
lingkungan
|
|
Dahan
terbuka tersebar
|
Menjalankan banyak
kegiatan tetapi tidak menentu, Tidak tetap cara kerjanya, Mudah terpengaruh
|
|
Dahan yang tersebar
|
Tidak mempunyai
ketetapan diri dalam bekerja atau berpikir, Mudah dipengaruhi, Impulsif,
Oposisi, Mudah konflik diri.
|
|
Dahan
tersebar bertentangan
|
Skizophrenia
|
|
Dahan tersebar sekali dan tak teratur
|
Suka oposisi, Ekplosif, Mudah terkena konflik
|
|
Dahan yang makin mengecil
|
Mempunyaikemampuan
mengsikronisasikan masa lalu dan masa yang akan datang, Mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungannya
|
|
Digambar
sampai yang terkecil
|
Sangat peka, Daya reaksi tinggi, Indera halus
|
|
Harmonis dan kecil
|
Ringan hati, ‘Nrimo’,
Kurang dinamis
|
|
Tidak teratur dan kecil
|
Reaktif, Gelisah,
Mudah dikacau.
|
|
Susunan sembarang (kacau) dan kecil
|
Mudah lupa, Tidak
suka berpikir, Sifat kekanak-kanakan, Suka melamun, Tidak dapat mengendalikan
diri, Sifat malu.
|
|
Bersambung–sambung
seperti pohom kaktus
|
Debil, Rajin tapi tidak efektif, Tidak
dapat, menyesuaikan diri, E ilepsi ( lengket )
|
|
Dahan yang makin membesar (melebar)
|
Ekstrovet, Kasar, Vital, Prestasi
kuantitatif
Kemauan besar, Ingin memegang peranan
Ingin mengalami sensasi
|
|
lurus sekali dan sejajar
|
Kelihatannya menurut tapi kepala batu,
Kurang penyesuaian diri, Tidak terbuka, Jiwa yang kaku, Jalan pikiran terang
dan jelas
|
|
Dahan yang tersebar dalam mahkota
|
Sulit
menyesuaikan diri, Selalu menuruti keinginan sendiri tapi kurang punya tujuan
Dasar pikirannya yang dangkal
|
|
Dahan yang
dekoratif dan simetris
|
Sistematis,
Tradisional, konservatif, disiplin dan sikap yang kaku, mau menangnya sendiri
dan kepala batu, cenderung lebih praktis daripada teoritis ( bakat teknis )
kemampuan konstruktif
|
|
Dahan yang terputus – putus / bergerigi /
tidak jelas
|
tidak mempunyai kestabilan, sifat ragu –
ragu, kurang baik daya abstraksinya dalam konsentrasi / berpikirnya, hambatan
kontak sosial
|
|
Dahan yang berkelok – kelok
|
cenderung diplomtis
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
disiplin diri yang kuat
mudah tegang
dan konflik diri dengan lingkungan yang dianggap sebagai musuh
konflik dirinya
ingin disalurkan dengan dorongannya
|
|
Dahan yang merupakan garis – garis dalam crown
dan ada akar gantungnya
|
gelisah
mudah berubah
dari sedih ke ketawaa
akar gantung
menunjukan sifat dependent
|
|
tidak ada variasi
|
kurang dapat
menyatakan diri
regresi
retardasi
debil
tak self standing dalam keputusan
|
|
dahan yang dipotong
|
hambatan
perasaan ( remming ) karena adanya traumatis masa lalu
kurang percaya pada diri sendiri
cenderung regresi
adanya konflik
ingin berkuasa
merasa dirinya
di rugikan
merasa tidak
mengerti
tidak berterus
terang
menarik diri
simbol pubertas
nasib yang
kurang enak
|
|
dahan
yang bersilangan
|
sering membuat
masalah dengan lingkungan
selalu ada
konflik antara perasaan dengan pikiran
/ ambivalensi
kontrol diri
yang kuat
mudah
menyesuaikan diri tapi menimbulkan problem
ingin
menonjolkan diri tapi self kritik kurang, juga kalau dikritik orang lain
tidak terima
jalan pikirannya tak terang
|
|
dahan
yang mengarah ke bawah
|
introvet
dorongan yang lemah
tak punya daya tahan
keinginan tapi tak dapat dilaksakan
depresif dan biasanya terdapat pada orang
yang frustrasi
|
|
dahan
yang ke bawah yang diimbangi dengan batang yang besar
|
sifat yang ekspansif
dorongan yang kuat untuk menyalurkan
keinginannya
|
|
dahan
yang ke bawah yang diimbangi dengan batang yang kecil
|
ekstrim untuk abnormal, adanya waham
kebesaran
keinginan terlalu banyak tak disertai
dengan kemampuan
|
|
arah ke atas
|
rajin dan tak kenal batas
vital aktif
|
|
ke kanan atas
|
religius
|
|
3. Batang
|
Digambar
Licin
|
Sensitif tetapi
tidak mudah menimbulkan masalah.
|
Digambar Kasar
|
Sensitif, Setiap
rangsang diterima mudah menimbulkan problem. Misal: mudah marah
|
|
Bentuk T
|
Merupakan bentuk awal pada anak-anak,
kurang cerdas, cenderung dikendalikan/pada, segi naluri (sangat instingtif),
sehingga vitalitas kuat, jadi banyak dikendalikan oleh segi naluri
|
|
Bentuknya membengkak
|
adanya hambatan dalam afeksi
adanya need yang tak dapat
disalurkan/tersalurkan
mempunyai dorongan yang kuat tetapi tak
disertai adanya kemampuan
|
|
Bentuknya keroak
|
adanya guilty feeling yang besar,
sehingga ada kecenderungan rasa minder / rasa rendah diri
pernah mengalami trauma
|
|
Bentuknya
seperti kerucut
|
konkrit dalam
menghadapi sesuatu
cenderung
statis
gejala
retardasi
ada kemungkinan
lambat dalam belajar
lebih praktis
tapi sangat teoritis (motorik agak kasar)
|
|
Batang
menerobos kroon
|
primitif, rigid
vitalitas kuat tetapi kurang godiferen
sangat instinktif
lebih bersifat
praktis
ada gejala
retardasi
remming untuk mengembangkan bakat
kurang mampu
untuk mengobyektifir sesuatu yang primitif
|
|
Batang menonjol
|
trauma atau
kesukaran yang dirasakan benar-benar
biasanya
sesudah sakit atau kecelakaan berat
(dirasakan subyektif)
|
|
Batang berkelok-kelok
|
levendig, hidup, lincah
dinamis
mudah menyesuaikan diri, juga mudah
terpengaruh
diplomatis
|
|
Batang digambar scribling (garis muter-muter)
|
sensible,
sensitive, ikut merasakan suka dan duka
tidak mengetahui batas antara aku dan dia
(kehilangan pribadi sendiri
|
|
Batang
berbelok-belok
|
berpegang teguh
pada prinsip,sering menentang hatinya sendiri, mempunyai sifat malu-malu,
kemauan yang tegang, Pathologis: Obsesi neurosa, tertekan, tegang, tertutup,
tak dapat menyesuaikan diri, rasa takut yang besar, regresi
|
|
Terbuka ujungnya
|
Serba ingin tahu,
tidak terang tujuannya, tidak dapat memutuskan sesuatu, tidak mau mengikat
diri, daya cipta kurang, mudah marah.
|
|
Ditumpuk-tumpuk
|
sampai umur 13 tahun : normal, 13 th : ke
arah debil
daya kombinasi kurang, tak logis, tak ada
pertimbangan
kurang
abstraksi, ganti-ganti pekerjaan, tanda nervous
jiwa belum
dewasa, tidak terbuka
|
|
Diganjal/ada penolongnya
|
bentuk perlindungan, ragu-ragu, kebutuhan
untuk dipimpin, tidak dapat berdiri sendiri, tak percaya pada dirinya
sendiri, keadaan jasmani yang lemah
|
|
Digambar tiga dimensi
|
bakat baik, mempunyai idea yang baik,
originil
percaya pada diri sendiri, kurang
diplomatis
|
|
Konturnya
terputur-putus
|
Batang yang terputus-putus
|
|
Batangnya
ada noda/flek hitam yang tebal
|
Batang yang disertai flek/noda hitam yang
tebal
|
|
Batang
yang terkelupas kulitnya atau berlubang
|
Traumatis ,
tendensi menarik diri dari lingkungan dan cepat cemas.
|
|
Shadow di kanan
|
kemampuan kontak baik
penyesuaian diri
baik
|
|
Shadow di kiri
|
mudah melamun, cenderung introvert, ingin mengeluarkan perasaan
|
|
Shadow Dimential
|
- intelligentif
|
|
Shadow Penebalan
|
timbunan efek, sifat malu, tegang, remming,
verstoping (tertutup),verdringin (terdesak
|
|
Condong ke kiri
|
tidak secara terang-terangan
tertekan
menekan perasaannya sendiri
terikat pada masa lalu
keras kepala
kadang-kadang malas
sikap defensif
|
|
Condong ke kanan
|
ekstrovet
penyesuaian baik
sugestible
mudah dipermainkan
suka menolong
|
|
Permukaan batang terputus-putus
|
Impulsif, cepat
nervous dan tidak sabar, mudah tersentuh perasaannya, nervous namun tidak
mendalam. Kecenderungan ekstrovert. Sikapnya tidak pasti, sulit diperkirakan
mudah berubah-ubah, tidak stabil perasannya. Sombong. Kesukaran dalam
berpikir dan berkonsentrasi.
|
|
4. Stem basis
|
Seimbang
|
Hambatan dalam perkembangannya, ke-sukaran dalam belajar, pelan tapi
pasti
|
Melebar ke kiri
|
remming untuk
menghadapi sesuatu
terikat pada
hal yang lampau
lambat dalam
kleverto : tak dapat melepaskan dari
sesuatu yang dikerjakan
|
|
melebar ke kanan
|
perasaan segan
atau takut terhadap kekuasaan
mudah merasa tidak percaya
hambatan di dalam
kerja sama, kepala batu, ragu-ragu.otoritas.
|
|
Stem basis nampak seimbang dan akar tampak
di atas tanah serta grongsong
|
praktis
daripada teoritis
kurang
pandangan yang luas
kurang
pengertian terhadap globalitas
tergesa – gesa ingin segera berbuat ( impulsive / id )
|
|
5. Akar
|
Tidak digambar
|
Normal
|
Digambar (pada orang dewasa)
|
Belum
tercapainya tingkat kedewasaan yang baik
Sedang mencari
pegangan
Ada kelemahan
dalam dirinya terutama kemauannya
Terikat pada
hal – hal yang konservatif / tradisioanal
Banyak
dikendalikan oleh hal – hal yang a sadar
Atatis
Sukar
melepaskan diri dari problem yang dihadapi
Kadang – kadang double life ( mendua
)
Menuruti hawa nafsu
|
|
Akar
tunggal
|
debilitas
(primitif) dalam arti luts principlenya bukan berdasarkan intelegensi,
serta ada kecendrungan abnormal.
|
|
Akar
double
|
Normal
|
|
Akar digambar kelihatan
|
sifat yang primitif ( freud )
banyak dipengaruhi ketidaksadaran
terikat pada
insting
terikat pada tradisi ( childish )
|
|
Akar nampak dan
lebih dalam ke tanah
|
intelegensi rendah
sukar bergerak ( kurang kreatif )
konservatif
|
|
Akar di gambar
tidak penuh ( tidak gathuk )
|
hambatan
perkembangannya terutama belajar dan kesulitan lain yang menghambat
perkembangannya
memanifestasikan
bakat yang ada
|
|
Akar yang lebar pada stem basisnya sebelah
kiri (stem basis : yang menghubungkan akar dgn batang )
|
hambatan
perkembangan ( seperti di atas )
kurang reaktif terhadap rangsang
terikat pada masa lampau
terikat pada ibu
|
|
Akar nampak / muncul di atas tanah yang di
gambar oleh orang dewasa
|
sifat primitif
( freud : das es ), impulsive, statis
hidup dalam mendua (belum ada pegangan)
|
|
Akar yang
muncul dan berbelit – belit
|
ada konflik yang belum terselesaikan
|
|
Akar yang
tergantung sseperti buah (ekstrim lagi kalau ditambaah akar gantung dari daunnya
yang turun)
|
dependensi yang
besar
|
|
6. Lain-lain
|
Proporsi dengan
titik berat pada puncak
|
Mencurahkan pada fantasi, bayangan, cita-cita, ambisi ekspansif,
idealisme, tendensi ke arah geestelijkheid, titik berat pada
keinginan, ingin berkuasa, zelf-bewusizijn, angkuh, sombong, mudah
antusias, fanatis, merasa penting, gila hormat, kurang nyata, tidak mendalam.
|
Menitik beratkan pada Stem (panjang sekali)
|
Sangat intuitif
Hidupnya terutama
didasarkan pada a sadar
Tertarik pada
hal-hal yang nyata
Perasaan atau
emosinya mudah bergerak, sensitif, sensualitis, kurang kesadaran.
Negatifnya: remming in de ontwikkeling ( belum masak, ada hambatan dalam
perkembangan), infantil
|
|
Dominan Daun
|
Superego yang
berkuasa, Intelektual
Ide-ide, Fantasi,
Norma-norma dsb
|
|
Dominan Batang
|
Realita, Prinsip Mengakuai yang nyata
(didominir)
|
|
Dominan akar
|
Id, Drive yang
berkuasa
|
|
Pohon,
sarang, dan telur burung
|
Berani bergaul
suka
mengkritik/mengajak
Humor yang
menyakitkan
Agresif yang sinis
|
|
Pohon
dan buah
|
Wajar pada anak-anak, sedang pada dewasa:
Tajam dalam pengamatan
Sombong
Mudah mendemonstrasikan sesuatu
kemampuannya atau mempertahankan kedaulatan.
Impulsif dalam
keputusannya
Sering
membesrkan realita
Regresi kearah pubertas
Ingin lekas mencapai tujuan
Kurang riil dalam menghadapi masalah
Butuh sanjungan
Suka melanggar
peraturan
Sering
membesar-besarkan kenyataan
Bila buah
tersebut seperti buah Nangka (misalnya) disamping itu digambar buah jenis
lain yang bentuknya beda, ini adalah sifat ekstrim dan punya indikasi :
Regresi/kekanak-kanakan
Belum dewasa
Tidak dapat
menerima realita
|
|
Pohon,
Buah/Daun/Bunga yang berguguran
|
Adanya traumatis
Kehilangan sesuatu
Sifat putus asa dan depresif
Biasanya perasaan mudah tersinggung
Kurang tabah
Kurang tekun/sensibel
Melepaskan suatu tujuan
|
|
Buah yang tidak karuan tempatnya
|
Debil
Agresif
|
|
Pohon
yang dikelilingi Rumput
|
Kurang percaya pada diri sendiri
Rasa tergantung
Kurang diakui lingkungan
|
|
Gambar pohon Banyak dan simetris
|
Orang yang kaku
dalam perasaan
Emosi tidak
stabil
Ada gangguan
intelek
Sukar mengambil
keputusan
Keinginan agas
tidak diperhatikan oleh lingkungan atau orang lain
|
|
Pohon
dan matahari
|
Individu butuh
bantuan atau penerangan karena keraguan dalam dirinya.
|
|
Pohon
yang tinggi
|
Intelegensi
baik tapi kurang evektif
|
|
Banyak
Shading
|
Ragu-ragu dan
pikiran ruwet
|
|
Kroon dengan batasan yang jelas
|
Menutup diri
Kurang
menyesuaikan diri dengan dunia sekitar
|
|
Daun
yang jatuh
|
Putus asa
Melepaskan sesuatu
|
|
Trauma
di Stem
|
Kejadian yang menggoncang
|
|
Rumput
|
Rasa dependent yang tidak diakui
|
|
Bayangan/Shading
|
Tiga
dimensi
|
Rasional, fantasi (khayalan). Intelektual
(berisikan ide-ide kreatif).
|
Dua
dimensi
|
Dipenuhi
perasaan dan emosi berupa fantasi emosional (khayalan).
|
|
Terarah
arsirnya
|
Perasaan yang
peka, agresi yang ditekan.
|
|
Tidak
terarah arsirnya
|
Ada hambatan dalam diri, cemas dan stress,
kinginan beraktifitas yang mujncul tak terkendali,
|
|
Banyk
arsirnya, kotor.
|
tendensi pikotik, minay pada nak erotik.
|
|
Coretan
diluar gambar
|
Agresi ekstravert
|
|
Penghapusan
|
Sedikit/ada
|
Kecemasan, gelisah kecenderunga neurotis
pada konflik.
|
Sesekali
|
Regresi .
|
|
Sangat
banyak
|
Ketidak mampuan
memutuskan sesuatu, ketidak puasan diri.
|
Kesimpulan:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
II. DAP
KESAN / DETAIL
|
DESKRIPSI
|
INDIKASI
|
A.Kesan Umum
Usia
|
Gambar orang muda
|
Penghayatan
tepat sesuai dengan usianya
|
Lebih muda dari usia subyek
|
Immature, tidak dapat menghayati perkembangan dunianya, fiksasi emosi
pada usia yang sama dengan figur yang digambar atau mengalami regresi.
|
|
Sama dengan usia subeyk
|
Penghayatan
tepat sesuai dengan usianya
|
|
Lebih tua dari
usia subyek
|
Pengahyatan
kehidupan yang melebihi usianya, identifikasi pada orang tua
|
|
Aktif/pasif
|
Duduk bersandar/berbaring
|
Kelelahan
emosional, kurang semangat dan vitalitas lemah.
|
Duduk
|
Ada hambatan
kurang dorongan/motif. Merasa ada pengurangan energi/vitalitas
|
|
Terhuyung-huyun, bingung
|
Kemungkinan scizoprenia dini
|
|
Tidak ada gerak
(seperti orang mati) kaku sperti mayat
|
Merasa ada himpitan, menahan sesuatu kurang
tegas, mempertahankan keterbatasan aktivitas, kontrol emosi kaku.
|
|
Lengkap atau tidak
|
Lengkap semua bagian
|
Kecenderungan ekshibisionis, merasa mampu
diterima secara sosial, keter-gantungan sosial.
|
Tidak lengkap
|
Depresif, tidak mengakui kenyataan,
tertekan secraa neurotis, kurang dorongan berprestasi.
|
|
JK
|
Jenis kelamin
sama dengan subjek
|
Normal
|
Jenis kelamin berlawanan dengan JK subyek
|
Menunjukkan kekaburan (confuse) di dalam
mengidentifikasikan dirinya. Individu mempunyai sifat dependent yang kuat
sekali terhadap orang tua yang berlawanan jenis seksenya.
|
|
Tampan/tdk
|
Tampan
|
Kepuasan/kemantapan pada diri sendiri.
|
Sangat
tampan dengan perhiasan
|
Tendensi narsistis
|
|
Tidak
|
Tidak puas atau tidak mantap pada diri sendiri
|
|
Sedih/gembira
|
Sedih
|
Perasaan sedih /tertekan
|
Gembira
|
Bersemangat dan motivasi berprestasi
|
|
Kuat/tdk
|
Kuat
|
Deskripsi diri
yang kuat, kalau berlebihan=agresif
|
Loyo
|
Deskripsi diri yang loyo
|
|
Formil/acak-acakan
|
Formil
|
Terikat aturan
dalam menyatakan diri
|
Acak-acakan
|
Keterbelakangan mental, primitive cultural origin, scizoprenia
|
|
Agresif
|
Agresif
|
|
Pasif
|
||
Boneka
|
Pasrah dan rela
merasa dikuasai orang lain
|
|
Robot
|
Depersonalisasi
, merasa dikekang oelh kekautan lain
|
|
1. Ukuran
|
Sedang
|
Wajar, normal
|
Kecil
|
||
Besar
|
||
Keluar garis
|
||
2. Lokasi
|
Diatas (dewasa)
|
Kurang kuat
pegangan, kurang mantap, berfantasi untuk nampak kuat. Mungkin takabur atau
tak mau tahu, mungkin optimis terhadap kerjanya, memandang rendah terhadap
orang lain, tendensi kurang yakin akan dirinya.
|
Diatas
(anak-anak)
|
Kemauan cukup tinggi, potensi anak cukup
besar, antusias sekali, rasio baik (kadang-kadang sampai kelewat batas).
|
|
Di tengah
|
Memiliki adaptasi yang cukup baik, bersifat
egosentris, insecure dan rigid, berusaha kontrol secara cermat.
|
|
Di dasar/di bawah
|
Perasaan insecure dan tak pasti,
berpikir pada hal-hal konkrit/
berpijak pada realita. Kebutuhan akan kepastian/depresif, kurang usaha, mudah
menyerah, di dominasi oleh asadar, kebutuhan keseimbangan, kontrol, menunjukkan
keseimbangan, ketenangan kestabilan (secara demonstratif).
|
|
Di
kanan/cenderung ke kanan
|
Kontrol
emosionil, berusaha keras untuk sukses, orientasi lingkungan/dunia luar,
ekstrofert, orientasi masa yang akan datang.
|
|
Di kanan atas
|
Negativisme pada diri sendiri, agresif, memberontak.
|
|
Di kiri/
cenderung ke kiri
|
Dikuasai emosi,
menekankan masa yang lalu, tendensi impulsif, self oriented, depresif tapi
banyak frustasi, introfert, bayak dikendalikan ketaksadaran.
|
|
Di bawah sebelah kiri
|
Dikuasai emosi, menekankan masa lalu,
tendensi impulsif, self-oriented, intro-vert, banyak dikendalikan
ketidaksa-daran, depresif.
|
|
3. Kualitas garis
|
Konsinsten
|
Penyesuaian diri baik
|
Kabur
|
Kurang berani tampil dan menyatakan diri,
cemas, insecure, ragu, takut, tidak pasti, kontrol yang rigid yang didasari
oleh rasa tertekan dan kurang mampu berkarya, depresif, kurang mampu dan
kurang gairah, intelektual dan introversive, spirituil.
|
|
Tebal
|
Penuntut, menguasai, menentang keku-asaan,
dorongan bermusuhan, yakin diri, anxiety, tegang, kerusakan otak
organis, manic
|
|
Tipis
|
Ada hambatan
berhubungan dengan lingkungan, biasa nampak pada tendebsi skizoid.
|
|
Tenanan
berubah-ubah
|
Tak stabil, impulsif, mudah frustasi,
histeris atao siklotomik.
|
|
Tipis dan
patah, tidak tetap.
|
Ketakutan,
tidak aman, tidak pasti.
|
|
Keriting,
patah berulang disertai tekanan ringan.
|
Tendensi skizoid alkoholik
|
|
Seperti gergaji
|
Kecemasan,
kontrol motorik, rendah, kurang dapat mencapai keseimbangan.
|
|
Gambar terdiri dari garis-garis dasar
|
Perasaan tak
aman, ingin diakui kelompoknya,
|
|
Koordinasi jelek
|
Tegangan yang
muncul, cemas, mungkin kerusakan otak.
|
|
Garis tebal, kotor, shading berlebihan.
|
Adalah hal biasa untuk anak kecil, anxiety
neurotics, psikotis,
|
|
Gambar sketsa
|
anxiety, tidak tetap, insecure.
|
|
4. Penyelesaian
|
Sistematis
|
Keteraturan
dalam berpikir, kontak de-ngan realitas yang baik
|
B.Bagian-bagian |
||
1. Kepala
|
Digambar tidak
lengkap (tanpa alis, mata, dll.)
|
Tendensi
hambatan dalam hubungan sosial, neourotis.
|
Agak besar
|
Ada kemungkinan gangguan organis (misalnya,
orang sering sakit, kerusakan otak, kemunduran, tendensi hipokondriasis,
intelegensi kurang, pikirannya melayang (over) pada paranoid, terlalu
membanggakan intelek, penekanan pada fantasi (pada anak-anak) aspirasi
intelektuil (mungkin disertai orandiosity), kurang masak dalam instropeksi
atau fantasi, simptom-simptom pada kepala.
|
|
Kepala terlalu besar
|
Tendensi aspirasi lebih besar dari pada
kemampuan .
|
|
Di gambar akhir
|
Konflik dalam hubungan manusiawi, mungkin
ada kesulitan bicara.
|
|
Kabur/ tidak jelas
|
Kesadaran pribadi , keraguan shy.
|
|
Kepala besar pada JK lain
|
Opposite sex regarded as smarter or as
possesing greater social authority.
|
|
Bentuk kurang tepat
|
Organicity
|
|
Aneh/ganjil
|
Identifikasi feminin berhubungan dengan
narcisistik dan obsesif kompulasif.
|
|
2. Rambut
|
Rambut botak (pada pria)
|
Merasa kurang jantan,
|
Menekankan pada rambut
|
infantil dan
kemunduran dorongan seks, sensuaitas kebutuhan seksualitas.
|
|
Menekankan rambut (shaded)
|
Lambang
kejantanan, mungkin anxiety akan
sensual needs
|
|
Perhatian berlebihan pada rambut
|
Nascistis, mungkin tendensi homoseks.
|
|
Rambut acak-acakan
|
Immorality sexuil
|
|
Rambut pada bagian tengah
|
Identifikasi feminin berhubungan dengan nascistis,
obsesive kompulsif,
|
|
Di ulang-ulang
|
Suka menyerang
|
|
Rambut putih pada pria
|
Merasa terhambat kejantanannya,.
|
|
Rambut pada wanita yang yang tidak ada
pada pria
|
Regresi.
|
|
Penempatan rambut yang tepat
|
Tekanan/ tuntutan kejantanan
|
|
Rambut tipis atau tanpa tekanan.
|
Kurang jantan / tidak pasti
|
|
Rambut menyolok dan kacau
|
Sifat kekacauan pada individu
|
|
Gundul atau sedikit sekali
|
Tendensi castrasi kompleks
|
|
Rambut gondrong
|
Erotis protes/ kemungkinan ada konflik
|
|
Jambang, kumis,
dan rambut yang lain.
|
Keraguan pada
kejantanan sehingga kompensasinya jadi sok jantan , ketidak pastian seksuil.
|
|
Rambut pada rahang
|
Skizoid
|
|
Jenggot
seperti kambing
|
Ingin menunjukkan kejantanan dengan cara
tak wajar/ kurang wajar, indikasi artistik, anti sosial, atau ada unsur-unsur
skizoid.
|
|
Jenggot dengan tekanan shading
|
Perhatian berlebihan pada kejantanan
|
|
Jenggot/jambang
yang di tekankan.
|
Mengingkari
atau sangsi pada kejantanan .
|
|
3. Alis
|
Tebal
|
Wajar, normal
|
Teratur
|
Sebagai hiasan, refleksi sikap kritis namun
tidak menentang, kecenderungan kehalusan budi pekerti, kesopanan, cenderung
menjaga, memelihara
|
|
4. Mata
|
Menekankan
pada pupil mata
|
Paranoia dan
menampakkan fantasi, angan-angan
|
Mata
berbentuk bulatan
|
Egosentris histeris, tidak masak,
egosentris, regresi
|
|
Mata benrbentuk bulatan dengan tekanan terkatup
|
Pertautan ide-ide, paranoid
|
|
Mata terkatup
|
Paranoid
|
|
Mata terlalu kecil
|
Ingin mencampakkan dunia luar (tak acuh),
self absorption.
|
|
Tidak melihat
|
Emotional immaturity dan egosentris,
kekanak-kanakan, cacat mental tingkat ringan, biasa unutk anak-naak yang
masih muda, tergantung, emosi datar, hambatan dalam membedakan sesuatu.
|
|
Buta,
terutup, tertutup topi, cekung
|
Tanda
keengganann memperhatikan sekitar, mungkin suka bertengakar. Tendensi menolak
keadaan yang tidak menyenangkan , tendensi menyatakan ketidaksenangan
|
|
Tebal, diberintekanan
|
Bermusuhan dan mengancam, bersemnagat,
indikasi pamer terutama pada gadis, hoimoseksual. Histeris egoistik.
|
|
Tajam, besar, disertai kepala besar
|
Paranoid, unsur agresif, sadisme, ingin berkuasa besar sekali.
|
|
Setengah tertutup
|
Introfert,
kurang kontak dengan dunia luar, kontak sosila sangat kurang, terlebih bila
tidak digambar.
|
|
Mata digambar tanpa ada variasi
|
Kekanak-kanakan dalam perasaan Kurang masak
(mis:egosentris)
|
|
Diberi kacamata
|
Kompensasi
dalam pergaulan karena merasa mau terhadap konflik yang dialami
|
|
Mata sipit
|
Kepicikan pandangan
|
|
Mata membelalak
|
Rangsangan /gairah seksuil
|
|
Mata juling
|
Pikiran kacau
|
|
Lingkaran bola
mata besar, tetapi mata kecil.
|
Rasa ingin tau
hal dosa, konflik voyourism.
|
|
5. Hidung
|
Agak kecil
|
Kemungkinan ada konflik seksual, takut pada
kastrasi.
|
Dengan lubang
|
Kecenderungan agresif, diasosiasi-kan
dengan psikosomatis gangguan per-nafasan
|
|
Tidak digambar
|
||
6. Mulut/bibir
|
Cekung
|
Menerima dan
membutuhkan ketergan-tungan, pasif
|
Melengkung ke atas
|
Psikosomatik pada pernafasan, memak-sakan
diri, berpura-pura sebagai kom-pensasi perasan tidak menerima, ten-densi
menunjukkan senyum.
|
|
Mulut
besar (ditonjolkan)
|
Biasa pada anak kecil, regresi, infantilisme (pada dewasa)
|
|
Mulut di tekankan
|
erotis oral ,
kebutuhan tergantung, tidak masak.
|
|
Mulut tebal dan lurus
|
oral agresif,
.mengkritik terus dapat dikatakan sadisme
|
|
Bibir tebal dan melengkung pada gambar wanita
|
sedikit feminin, narcistime (senang pada
diri sendiri)
|
|
Mulut bulat
|
cenderung feminin
|
|
Mulut terbuka
|
cenderung oral
erotis, cenderung dependensi.
|
|
Mulut tertutup/terkatup
|
Menutup diri
tidak mau terbuka, menolak ketergantungan, menekan permusuhan.
|
|
Mulut mencibir
|
Menhina orang
lian , agresif, bermusuhan, mungkin karena perasaan tidak mampu dan aman,
independen
|
|
Mulut yang cekung lekuk
|
Oral dependensi, ketidakmasakan
psikoseksuil, butuh perhatian.
|
|
Mulut cupit ban
|
Erotismen
remaja, narcistik, sombong, pada gadis remaja)
|
|
Slash of mouth
|
Kemarahan dan
permusuhan, agresif, over kritik, sadistik verbal.
|
|
Mulut mnegarah ke atas
|
Memaksanakan diri, berpura-pura sebagai
kompensasi perasaan yang bisa menerima, tendensi menunjukkan senyum.
|
|
Giginya kelihatan
|
Oral agresif (suka mengkritik) tendensi
menyerang secara oral, sinisme.
|
|
Tetawa lebar
|
Tendensi orang depresif dengan kompensasi
tertawa lebar.
|
|
Sangat kecil
|
Menentang oral dependency, independent.
|
|
Mulut tidak digambar/dihilangkan
|
Penolakan terhadap kebutuhan afektif,
guilty feeling, depresi, kontak verbal yang terganggu(dengan lingkungan).
|
|
7. Telinga
|
Penekanan/pembesaran pada telinga
|
Jika berlebihan mungkin halusinasi
pendengaran, tendensi gangguan pengakit telinga, paranoid, skizoid, tuna
rungu, ketidaks tabilan rungu, ideas of reference/keingintahuan yang besar,
daya kritik kurang, peka terhadap kritik/sikap orang lan kerena neurotik
ekstrim, paranoid, tendensi konfik homoseksual pasif.
|
Teliga besar,
mulut lurus dan tebal
|
Tendensi oposisi terhadap
otoritas/atasannya.
|
|
Telinga lebar
|
Peka terhadap kritik
|
|
Telinga kabur/tidak jelas
|
Kesadaran pribadi goncang, keraguan
|
|
Telinga digambar akhir
|
Konflik dengan
hubungan manusiawi, mungkin ada kesulitan bicara. Penolakan terhadap
kritik.
|
|
Kurang tekanan
|
Penolakan terhadap kritik, menolak pendapat
orang lain, menghindari halusianasi pendengaran, lebih umum pada orang lanjut
usia dari pada orang muda.
|
|
8. Dagu
|
ditekankan
|
Kompensasi ketidak pastian , tak bisa
mengambil keputusan takut bertanggung jawab, fantasi.
|
Melebih-leboiihkan dagu
|
Kompensasi dari perasan tak mampu tak dapat
mengambil keputusan.
|
|
Perluasan dagu
|
Adanya dorongan agresif
|
|
Tekanan pada dagu (pada ganbar seks lain)
|
Ketergantungan pada jenis lain
|
|
Jakun
|
Menunjukkan sifat kejantanan 9tak
disadari), wajar pada remaja.
|
|
9. Leher
|
Panjang dan tipis (kurus)
|
Kurang mampun
mengontrol dorongan , mungkin permusuhan,
|
Besar dan gemuk
|
mungkin rigid, penggabungan impils yang
baik
|
|
Satu dimensi
|
Kurang mampu
mengontrol dorongan dan nafsu.
|
|
Menghilangkan pangkal leher
|
Sering membiarkan
dorongan-dorongan dengan kobtrol yang tidak cermat.
|
|
Ditutup dengan
dasi dan krah
|
Melakukan
Kontrol intelektual terhadap impuls-impuls atau dorongannya.
|
|
10. Bahu
|
Lebar & besar
|
Dorongan
kekuatan fisik, merasa mampu
|
Pundak yang sempit/kecil
|
Perasaan inferior, kurang mampu mencoba
mencari kompensasi.
|
|
Persegi
|
Kaku dan bermusuhan, defensif terhadap
permusuhan.
|
|
Pundak satu sisi tal seimbang dengan bagian
lain
|
Ketidaks
eimbangan emosi, konflik peran seksualnya
|
|
Pundak sering dihapus dan diualang
|
Kurang yakin
pada kemampuan dan perkembanga dirinya
|
|
Proporsi dan bentuk pundak yang bagus
|
Lancar ,
felksibel, seimbang dan merasa mampu.
|
|
11. Lengan
|
Lengan dan
tangan yang dihilangkan
|
Pandangan tidak
pasti, scizoprenic depressi, aktiviyas, rpoduktif, guilty feelings
berhubungan dengan permusuhan seksuil
|
Lengan tidak digambar sama sekali
|
Gangguan otak
yang berhubungan dengan motorik
|
|
Digambar tidak
seuai dengan tangan
|
Konflik dalam
kontak dengan orang lian, sifat agresi, terlebih bila hal ini terdapat pada
anak umur belasan tahun, tendensi psikopat (pada orang dewasa)
|
|
Lengan
dilipat (sedekap)
|
Ambivalensi, usaha nampak kuat, bermusuhan
dan seksualitas.
|
|
Dilipat di belakang
|
Menolak dunia luar karena rasa curiga dan
bermusuhan.
|
|
Lengan
pendek sekali
|
Ambisi, kemauan
lemah, merasa lemah, loyo.
|
|
Lengan yang
kecil dan tipis
|
Merasa lemah dan sia-sia /tidak berguna
|
|
Lengan seperti sayap
|
Lemah, ada
hambatan kontak sosial
|
|
Langan di belakang
|
Guilty feeling, ingin menghukum tangan,
kebutuhan mengontrol agresi
|
|
Lengan dengan garis tebal
|
Perasaan menghukum
|
|
Lengan
yang luas/tebal
|
Mengutamakan
kekautan , mementingkan otot daripada otak
|
|
Lengan
yang panjang
|
Ambisius, usaha
untuk sukses, mengharapkan perhatian dan kasih sayang.
|
|
Lengan
yang sangat panjang
|
Ambisi dan mencari kompensasi dari perasaan
tidak pasti.
|
|
Lengan
yang nampak meraih
|
Melaksanakan interaksi sosial
|
|
Garis lengan
yang langsung dan lancar
|
Siap berhubungan dengan lingkungan
|
|
Lengan
yang nampak terulur
|
Butuh dorongan emosionil
|
|
12. Tangan/jari
|
Tangan yang
besar dan luas
|
Usaha untuk kuat, ingin memperbaiki
hubungan sosial karena merasa tak pasti dan mantap, biasa(nornal)unutk remaja
dan orang muda.
|
Tangan dihilangkan
|
Perasaan tidak
pasti dalam kontak sosial, perasaan tidak mampu, permusuhan dan seksuil,
guilty feeling dari sikap agresif.
|
|
Tangan dan jari
yang digambar akhir
|
Kesulitan dan ketidak sediaan dalam kontak
sosial.
|
|
Tangan yang
masuk saku/dibelakang
|
Menolak atau ketidaksediaan berhubungna
dengan sosial. Psikopat, ingion berhubungan sosail tapi merasa kurang mampu,
inferior, takut, dll. (pasif). (biasanya ada kombinasi dengan yang ada
kancinya)
|
|
Tangan
yang bergaris tebal
|
Rasa bersalah, masturbasi, curang, merampas.
|
|
Tangan yang digamnbar dekat genital
|
Perhatian pada seksual, guilty feeling
seksuil, menolak terhadap rangsangan seksual.
|
|
Tangan disertai dengan jari-jari yang jelas
|
Cenderung ke arah paraniod
|
|
Tangan disertai dengan senjata (pisau, dll)
|
Agresi
terhadap/ sebagai penutupan terhadap kelemahan atau kekuarangan terhadap
dirinya (biasanya disertai dengan gambar kancing baju yang jelas)
|
|
Jari
yang disertai dengan kuku
|
Agresif dalam bentuk motorik, seperti
robot, keahlian pekerjaan dengan lemah, pada anak wajar, pada dewasa ,
kekanak-kanakan.
|
|
13. Tubuh
|
Tubuh dihilangkan
|
Penolakan terhadap impuls fisik, kehilangan kebanggaan fisik, biasa digambar oleh anak-anak.
|
Tubuh panjang dan kecil
|
Karakter skizoid
|
|
Failure to close (tidak sambung)
|
Kekurangmasakan seksuil
|
|
Tubuh yang sangat kecil
|
Menhindari
dorongan fisik, perasaan inferior, merasa kurangs ehat/kuat.
|
|
Tubuh yang sangat besar(lebar)
|
Kurang merasakan kepauasan fisik, mencoba
menunjukkan kekuatan fisik.
|
|
Tubuh digambar dengan shading tebal pada
jenis kelamin lain
|
Menentang
/nermusuhan dengan jenis kelamin lain
|
|
14. Paha
|
Tanpa kaki
|
Perasaan tertekan dan tergantung yang
bersifat patologis, tidak mampu, perasaan kastrasi, kesulitan dalam
menanggapi adanya dorongan seksuil.
|
Panjang besar
|
Berusaha mencapai otoritas, ambivalensi.
|
|
Pendek
|
Merasa kurang
lincah.kurang mampu
|
|
Terpentang
|
Menentang kekuasaan, bersiap
sedia.kewaspadaan perasaan tidak aman yang terpendam, kebutuhan untuk
mendapatkan keseimbangan.
|
|
Dicorat-coret
|
Rigid, penolakan terhadap sesksualitas,
menolak pendekatan seksuil.
|
|
Loyo
|
Merasa kurang
mampu, tidak pasti, penurunan kemampuan sehubungan dengan penambahan umur.
|
|
Dengan bayangan/arsir tebal
|
Kadang-kadang memberi gambaran homoseksual,
konflik dalam usaha menemukan jati diri, menenkankan pada dorongan seksuil
(pada wanita).
|
|
Digambar pertama
|
Kesedihan dan
penekanann diri, ketidak bahagiaan.
|
|
15. Kaki
|
Gambar kaki secara simbol
|
Traumatis, kontrol diri secara impulsif
|
Kaki dihilangkan
|
Perasan tidak
mampu, kurang efektif, sakit-sakitan, tertekan.
|
|
Sangat kecil
|
Tertekan, kontrol kaku terhadap
seksualitas, ketergantungan pada orang lain.
|
|
Sangat besar
|
Kebutuhan yang
besar akan rasa aman, butuh banyak dorongan.
|
|
Kaki sangat panjang
|
Berhubungan
dengan seksualitas pria, mengaharapkan kebebasan, depresif.
|
|
Kaki sangat dipentingkan digambar
|
Permusuhan yang ditekan,atau di kontrol
munculnya
|
|
Kaki yang
digambar mengangkat tumit/berjingkat
|
Mencari
pegangan dan menunjukkan kebutuhan untuk membebaskan diri dari kungkungan
frustasi, ambisi yang kurang frustasi.
|
|
Digambar sangat teliti
|
Obsesif
|
|
Bersilangan
|
Ambivalensi
|
|
Kaki digambar ditekuk/dibengkokkan
|
Kurang yakin
pada kemampuan melakukan sesuatu. Tidak sehat (pada gambarr yang dibuat oleh
anak)
|
|
Kaki digambar panjang dnegan telapak kaki kecil
|
Depresi karena
frustasi aspirasi yang terlalu besar tapi kemampuan melaksanakannya kecil/tak
memadai
|
|
Kaki digambar terlalu pendek
|
Sifat kepala batu
|
|
Kaki
ditonjolkan dengan memaki sepatu
|
Wajar bagi anak kecil, Tendesi infantil
(bagi orang dewasa)
|
|
Bila kaki
memakai sepatu terlalu besar
|
Kompensasi
terhadap dirinya yang memilki sifat ragu-ragu.
|
|
Kaki
digambar belums eslsai
|
Vitalitas lemah
|
|
Ruas kaki digambar jelas
|
Skizoid.
|
|
16. Pakaian
|
Digambar
|
normal
|
Terlalu lengkap
|
Narsistis (pemujaan terhadap pakaian)
|
|
Pakaian minim sekali
|
Pemujaan terhadap fisik, introfert, self
absorbed, pemujaan terhadap perkembangan fisik, tendensi suka berfantasi di
dalam pergaulan sosial, kurang berpastisipasi sosilal.
|
|
Tidak jelas
antara berpakaian atau tidak
|
Kurang mantap pada kekautan fisiknya
|
|
Ada
tambahan ornamen (dasi, alung dlll
|
Kompulsif.
|
|
17.
Perhiasan /ornamen
|
Perhiasan Ada secara mencolok
|
Mencari perhatian, menunjukkan penyesuaian
yang bersifat psikopatik (kurang wajar) (bila digambar wanita muda, lebih
–lebih bila ditekankan bagian seksuilnya)
|
Ada Dasi yang dikenakan
|
Sering dihubungkan dengan agresi seksuil
yang dimunculkan, kurang masak seksuil.
|
|
Saku
pada baju/celana
|
Deprifasi
afeksi, ketergantungan pada ibu.
|
|
Ikat
pinggang Ada
|
Ketergantungan
|
|
Saku
digambar ditekankan
|
Infantil, etrgantung dependent, kikir, suka
minta, kehausan kasih sayang dan perlindungan, usaha mengatasi ketergantungan
secara jantan, ketergantungan oral, menekan kebebasan sendiri (terutama pada
wanita).
|
|
Kancing baju di bawah garis tengah
|
Ketergantungan pada ibu (egosentris)
|
|
Kancing baju
sangat jelas, menonjol, ditekankan.
|
Ketergantungan,
tidak masak , tidak pasti
|
|
Kancing baju dalam manset
|
Sangat
teliti, formil.
|
|
Sabuk ditekankan shading kuat
|
Kontrol kuat terhadap nafsu
|
|
Tanpa ikat pinggang
|
Biasa, mudah menyatakan dorongan, tanpa
hambatan, sebaliknya mungkin menyatakan kefleksbelan terhadap kontrolm
seksuil.
|
|
Talis
sepatu dan baju kusut, detil yang tidak perlu
|
Obsesif kompulsif.
|
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
III. HTP
KESAN / DETAIL
|
DESKRIPSI
|
INDIKASI
|
A. Kesan Umum |
||
1. Lokasi
|
Atas
|
Keinginan terlalu tinggi / tenaga kurang.
Defens dengan cara (over) kompensasi.
Sikap optimis
Tingkat aspirasi tinggi.
Daya khayal tinggi,Kreatif.
|
Atas pojok kanan
|
Keinginan menahan kejadian yang tidak
menyenangkan di masa lalu
Optimisme
berlebihan terhadap masa depan.
Ada ambisi yang ingin diraih
Hambatan pada usaha mencapai keinginan dan
idealitas.
|
|
Atas kanan
|
Hasrat untuk
menekan hal-hal yg tidak menyenangkan.
Optimisme terhadap masa depan.
|
|
Atas Tengah
|
Sifat kekanak-kanakan.
pemalu, tertutup, menarik diri.
menghindari realitas.
|
|
Atas Kiri
|
Menekankan rasionalitas, intelektual,
religiusitas dan etik yang pada dasarnya bersifat hambatan pada keinginan dan
idealisme yang tidak tercapai.
Kecenderungan
regresi, cemas, kekanak-kanakan, fantasi yang kuat.
|
|
Atas pojok kiri
|
Tendensi regresi
Perasaan tak aman
Cenderung Psikotik.
|
|
Tengah besar
|
Tendensi maniak, paranoid dengan waham
kebesaran
|
|
Tengah besar dan lebar (garis kuat dan
kotor)
|
Memperkuat hipotesa tendensi agresif.
|
|
Tengah cenderung keatas
|
Penuh dengan dunia ide, gagasan, abstrak imajinatif,
intelektual rasional.
Kesadaran yang berlebihan secara individu
Perasaan puas akan fantasi.
|
|
Kanan
|
orientasi pada
lingkungan, ekstrovet
Perilaku
relatif stabil
Berprinsip realitas
Orientasi kemasa depan
Negativitas :
mungkin ekspresi kecenderungan memberontak.
|
|
Kiri
|
Orientasi pada diri sendiri
Impulsif, terus terang
Kemungkinan
ekstravet
Orientasi
perhatian lebih ke masa lalu
|
|
2. Posisi
|
Orang lebih dekat pada pohon
|
Terikat,
mencari perlindungan dan kebutuhan
untuk lebih dekat dengan bapak.
|
Orang cenderung dekat dengan rumah
|
Terikat,
mencari perlindungan dan kebutuhan
untuk lebih dekat dengan ibu.
|
|
gambar yang
tidak ada hubungannya
|
Daya abstraksi
jelek.
Hubungan emosi
tidak ada / dingin.
|
|
gambar yang ada
hubungan baik
|
Daya abstraksi
baik
Hubungan emosi
hangat.
|
|
jarak berjauhan
|
Perasaan yang
tidak dapat didekati / tidak ada jalan.
Keinginan untuk
melarikan diri.
Situasi dirumah
diluar kemampuan subyek untuk mengendalikan.
Perasaan
ditolak atau perilaku menolak.
|
|
Jarak berdekatan
|
Perasaan dalam
hubungan interpersonal yang hangat.
Accessibility secara psikologis.
|
|
3. Proporsi
|
==lihatlah proporsinya ==
|
- kecerdasan == baik, sedang, kurang ==
- emosi ==lihat penampilan
bagian-bagiannya, peranan dalam keluarga ==
|
4. Komposisi
|
==lihatlah
komposisi antar rumah, pohon, orang==
|
Lebih
menghargai peran== Rumah: Ibu, pohon: Ayah, orang: diri sendiri (ego)==
|
5. Penyelesaian
|
Semua
unsur lengkap
|
Keluarga yang utuh.
|
Penekanan
pada rumah
|
Penghargaan lebih kepada ibu.
|
|
Penekanan
pada pohon
|
Penghargaan lebih kepada Ayah
|
|
Gambar
pemandangan luas, dan HTP sebagai bagian yang kecil saja (atau menggambar
yang tidak termasuk permintaan tapi memasukkan hal-hal lainnya)
|
Adanya perasaan
suka berkhayal
Kurang
realistis.
|
|
B.Bagian-bagian
|
||
1. Pohon
|
Kecil dan kering
|
Fungsi ayah mengalami hambatan atau
otoritas ayah kurang.
|
Besar dan dominan
|
Ayah menunjukkan sikap otoriter, menguasai,
galak, kurang memberi kesempatan, dll.
|
|
Pohon Perdu, penghias, pagar, dll
|
Fungsi Ayah sangat lemah.
Ayah tak punya otoritas, tak punya keberanian, kurang jantan, dll.
|
|
Pohon jamak
|
Fungsi ayah sangat kabur, tak berharga, tak
dipercaya, dll.
|
|
Tidak ada gambar pohon
|
Ayah sudah
tidak ada atau meninggal.
|
|
2. Rumah
Kondisi umum rumah
|
Kembar / banyak
|
Fungsi figure Ibu yang kabur dan peranannya
dalam keluarga relative kecil (barangkali karena ada ibu tiri).
|
Kembar dan kabur
|
Ada kekaburan
dalam peran dan fungsi Ibu.
|
|
Semakin banyak
|
Semakin kecilnya simbolisasi peran dan
fungsi Ibu.
|
|
Terlihat sebagian
|
Unsur kesengajaan untuk menyisihkan peran
dan fungsi Ibu.
|
|
Besar dan bagus
|
Peranan ibu
baik, persepsi terhadap ibu baik.
|
|
Teliti
|
Kecenderungan kecemasan
|
|
Rusak
|
Figur Ibu yang sangat tidak menyenangkan
subyek.
Ibu dalam
melakukan perannya tidak berfungsi sama sekali.
|
|
Jelek
|
Figur ibu yang tidak menyenangkan subyek.
Kemungkinan ada kelemahan dari ibu dalam
melakukan peranannya (karena tidak memenuhi seluruh fungsinya).
|
|
Tidak digambar / menolak
|
Menentang dan merasa tidak ada hubungan
dengan keluarga (Depresi oleh suasana rumah) .
|
|
Atap Rumah
|
Atap ditegaskan
|
Memberi tekanan pada fantasi kepuasan,
perhatian berlebih pada kontrol fantasi
|
Atap jatuh tertiup angin.
|
Perasaan
berlebihan beban dengan kekuatan asing yang tidak dapat dikendalikan.
|
|
Hanya bagian
atap saja tidak ada rumahnya
|
Pengguanaan fantasi yang ekstrim.
Kemungkinan Skizoprenia.
|
|
Diberi bayangan / shade
|
Kecemasan akan
sesuatu yang menekan dari keluarga
|
|
Dihilangkan
|
Kepribadian
yang sangat patologis.
Kemungkinan
kemunduran mental (retardasi).
|
|
Genteng detil
|
Kecemasan
|
|
Cerobong Asap rumah
|
Cerobong asap berbentuk persegi
|
Kemunduran
mental (retardasi).
Regresi.
Kemungkinan ketakutan ketidakberdayaan (
fear kastrasi).
|
Cerobong asap
berasap tertiup angin kekiri dan kekanan (intens)
|
Normal
Tekanan lingkungan.
|
|
Cerobong
asap berasap tertiup angina dari kanan
ke kiri
|
Pesimis
Perasaan tertekan
|
|
Cerobong asap berasap tertiup angin dari kiri ke kanan
|
Realitas patologis,
Perlu diuji sebagai psikosis.
|
|
Pancuran hujan
|
Pancuran Hujan ditegaskan atau diperkuat
|
Pertahanan diri
(defens) yang ditambah, ditinggikan.
Kecurigaan.
Kemungkinan erotisme.
|
Dinding Rumah
|
Dinding kuat
|
Ego yang kuat
|
Dinding tipis
|
Ego lemah
|
|
Dinding Transparan
|
Pendapat yang dilemahkan dengan keras
Menguji realitas tidak adekuat
Kebutuhan kompulsif situasi sebanyak
mungkin.
Kemungkinan defissiensi mental.
|
|
Garis batas dinding ditekan
|
Kecemasan,
Oposisi,
Kecenderungan pengendalian diri yang
sedikit sekali.
|
|
Dimensi horizontal dinding terlalu
ditegaskan
|
Terlalu peka
untuk menerima tekanan dari luar.
Orientasi sesaat yang miskin.
Kemungkinan gangguan afeksi dan homoseksual
yang laten.
|
|
Dimensi
Vertikal dinding terlalu ditegaskan
|
Kenikmatan
berfantasi.
Kurang dalam
kontak dengan dunia realitas.
|
|
Dinding tidak bersambung
|
Dapat
dimungkinakan perasaan dorongan primitive yang tidak terkendali,
Perasaan depersonal dan organik.
|
|
Perspekif ganda
dengan ujung dinding menyempit
|
Pertahanan diri
(defens) regresif,
Kemungkinan
defisiensi mental,
Kontrol indikasi,
Organik.
|
|
Perspekif ganda dengan ujung dinding
berlebihan
|
Kondisi Schizoferenia
|
|
Dinding Satu perspektif
|
Kebutuhan yang
sangat kuat untuk menunjukkan hubungan interpersonal.
|
|
Dinding Satu
perspektif, hanya satu dinding
|
Kecenderungan
yang serius dari mengucilkan diri (withdrawl)
Oposisi
Kemungkinan
rekasi paranoid.
|
|
Dinding tidak ada
|
Kontak dengan realita sedikit,
Perasaan tidak realistis.
|
|
Jendela Rumah
|
Jendela tertutup
|
Mengucilkan diri (withdrawal).
Kemungkinan pertahanan diri yang patologis
|
Jendela terbuka
|
Kapasitas untuk
sensitive menyesuaikan dalam kontak interpersonal.
|
|
Jumlah daun jendela sedikit
|
Regresi
|
|
Beberapa daun jendela
|
Kecenderungan ekshibisionis
|
|
Jendela tanpa
bayangan atau daun jendela
|
sebuah kesiapan
untuk kontak dengan lingkungan
|
|
Jendela dengan bayangan
|
Perhatian yang
besar pada interaksi lingkungan
|
|
Jendela dengan tirai jendela
|
Kecenderungan mengucilkan diri
(withdrawal), enggan didekati.
Bila tidak dibuka, control kesadaran dalam
sosialisasi dengan implikasi beberapa kecemasan.
|
|
Jendela sangat kecil
|
Tidak tersentuh
secara psikologis.
Tidak tertarik
dengan orang
|
|
Jendela tanpa kaca
|
Kecenderungan bermusuhan dan oposisi.
Kemungkinan oral atau anal erotis
|
|
Tidak ada jendela
|
Kecenderungan bermusuhan
Mengucilkan diri (withdrawal)
|
|
Pintu Rumah
|
Pintu tidak tampak
|
Tidak dapat
didekati secara psikologis.
Renggang dalam keluarga.
|
Pintu sangat besar
|
Ketergantungan pada orang lain.
kebutuhan untuk memberi kesan orang lain
dengan kemampuan sosial yang mudah dikontak.
|
|
Pintu besar,
berat dan terkunci
|
Pelarian dan
bertahan yang jelas.
Mungkin
bermusuhan dan sangat curiga.
|
|
Pintu sangat kecil
|
Perasaan sosial
yang tidak adekuat dan tidak jelas.
Enggan disentuh
atau didekati.
Kecenderungan
pendiam.
|
|
Pintu tertutup
|
Penerimaan yang kurang dari ibu atau
lingkungan sosial.
|
|
Pintu terbuka
|
Penerimaan yang baik dari ibu atau
lingkungan sosial.
|
|
3. Orang
Kondisi Umum
|
Kecil
|
Dirinya tidak /
kurang berperan dalam keluarga.
Merasa kurang
dipercay, kurang diperhatikan, kurang berharga.
|
Besar menguasai
|
Menilai dirinya lebih dalam lingkungan
keluarga
Adanya rasa
penonjolan diri / egoisme besar.
Sikap ingin berkuasa, ingin diperhatikan,
tak suka diperintah, kompensaai rasa tidak mampu.
|
|
Jamak
|
Fungsi diri yang kabur.
Merasa kurang / tidak berfungsi, tidak
dipercaya, tidak berharga, dikucilkan.
|
|
Orang bersandar
|
Orang bersandar/ berlindung
|
Perasaan tergantung dan kurang berani
mengaktualisasikan diri.
|
Orang
bersandar/ berlindung di pagar
|
Keinginan untuk selalu dibantu.
|
|
Orang duduk bersandar
|
Kelelahan
emosi, kurang semangat, energi yang rendah.
|
|
Orang
bersandar/ berlindung di rumah
|
Ketergantungan
pada Ibu dan kurang semangat menyelesaikan masalah, selalu minta tolong.
Tekanan lebih
besar pada kondisi diluar rumah, berbentuk aktivitas luar.
|
|
Aktivitas orang
|
Orang
melihat kearah lain
|
Perhatian lebih besar pada keadaan diluar
keluarganya (tekanan pada perhatiannya saja).
Anak rejektif atau ditolak.
|
Melakukan
aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan keluarga
|
Tekanan lebih
besar pada keadaan diluar keluarganya (sudah pada tindakan).
|
|
Melakukan
sesuatu yang ada hubungan dengan keluarga
|
Kesatuan
perhatian
memelihara keluarga.
|
|
Mengerjakan sesuatu tanpa tujuan
|
Keinginan untuk melepaskan diri dari
tanggungjawab kehidupan bersama, keinginan mencari kesibukan sendiri.
|
|
Orang mendekati rumah / pohon
|
Ada kebutuhan
terhadap perhatian, kasih saying, kesatuan.
|
|
Orang meninggalkan rumah / pohon
|
Keinginan untuk
meninggalkan kegiatan-kegiatan keluarganya
|
|
Lokasi Orang
|
Orang di dalam pagar
|
Hambatan dalam hubungan sosial.
|
Orang di luar pagar
|
Perasaan dikucilkan oleh keluarga
|
|
Orang akan masuk pagar
|
Hubungan sosial baik dan ada kontak yang
baik pula dengan keluarga.
|
|
Di dekat/bagian
teras rumah
|
Kebutuhan
terhadap perhatian, kesatuan, kasih sayang
|
|
yang terlihat dari orang
|
Hanya bagian
atas saja yang nampak
|
menilai diri lebih tinggi daripada orang
lain.
|
Hanya bagian bawah saja yang nampak
|
Rendah diri, melihat sesuatu lebih tinggi
dari dirinya.
Kurang inisiatif, kurang berani.
|
|
4. Lain-lain
Jalan setapak
|
Jalan setapak
mengarah kedinding kosong
|
Penghargaan
yang kurang, lemah.
Sukar untuk
didekati (kontak sosial).
Konflik karena kemampuan.
Selalu menguji realita.
Kemungkinan gangguan organik.
|
Jalan setapak dengan proporsi yang bagus dan mudah
digambar
|
Kontrol dan
taktik dalam hubungan interpersonal.
|
|
Jalan setapak sangat panjang
|
Kemampuan untuk
kontak sosial yang direduksi.
Kemampuan
sosial yang adekuat.
Kemungkinan
merasakan kebutuhan.
|
|
Jalan setapak
sempit dengan ujung lebar
|
Keinginan untuk
menjauh.
Meninggalkan
hubungan.
Hubungan
persahabatan dangkal.
|
|
Pagar
|
Pagar terbuka
|
Disiplin
longgar.
Anak bertindak
terlalu bebas.
|
Pagar tertutup
|
Disiplin ketat,
cenderung mati.
Anak kurang
bebas dalam melakukan sesuatu.
|
|
Kondisi Alam
|
Hujan
|
Perasaaan sedih dan muram pada diri sendiri
|
Angin Badai
|
Merasa
dijadikan sasaran dan dikalahkan oleh tekanan dan desakan yang kuat dari
lingkungan.
Memerlukan
sentuhan afeksi, diperhatikan dengan kehangatan.
Ketakutan akan psikosis.
|
|
Matahari
cerah
|
Kebutuhan akan
afeksi, dalam bentuk pemneliharaan dan pengasuhan yang penuh kehangatan.
|
Kesimpulan:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
KESIMPULAN UMUM DAN DINAMIKA PSIKOLOGIS
KESIMPULAN UMUM
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
DINAMIKA PSIKOLOGIS
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
IDENTITAS
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tanggal tes :
Tester :
PROFILE
ANALISIS PROFILE
Emosi :
Imajinasi :
Intelectual. :
Aktivitas :
NON-SCORED CRITERIA.
S – D – R
Stimulus
1
|
||
Organis
|
Insensibility
|
Defisiensi
emosi yang ringan, sikap yang asing terhadap kehidupan, mengalami hambatan.
|
Afinity
|
Pembentukan kepribadian yang feminin, impuls viceral
emosional yang dominan, sensitif, mudah beradaptasi.
|
|
Sederhana
|
Insensibility
|
Kompleks (sulit/rumit), penuh ketegangan, tidak merasa
aman.
|
Afinity
|
Sikap yang alami dan rileks, mengutamakan akal sehat.
|
|
Lepas
|
Insensibility
|
Penuh
keterpaksaan, kaku (hambatan).
|
Afinity
|
Aktif
dan penuh kegembiraan, fleksibel, spontan, (bila stimulus dilihatsebgai
pusat=mengutamakan intelek daripada emosi).
|
|
Kecil
|
Insensibility
|
Santai,
tingkat pemahaman rendah, penolakan terhadap hal-hal yang dianngap remeh.
|
Afinity
|
Sangat
sensibel (berperasaan) memilki pengertian yang tajam (mendetail),sangat teliti
(cepat marah dan kompulsif).
|
Stimulus 2
|
||
Organis
|
Insensibility
|
Defisiensi
emosi yang ringan, sikap yang asing terhadap kehidupan, mengalami hambatan.
|
Afinity
|
Pembentukan kepribadian yang feminin, impuls viceral
emosional yang dominan, sensitif, mudah beradaptasi.
|
|
Sederhana
|
Insensibility
|
Kompleks (sulit/rumit), penuh ketegangan, tidak merasa
aman.
|
Afinity
|
Sikap yang alami dan rileks, mengutamakan akal sehat.
|
|
Garis lengkung
|
Insensibility
|
Kaku, penuh ketegangan, terlalau
mengutamakan intelektualitas (suka bermusuhan).
|
Afinity
|
Lembut, fleksibel, selalu mengaitkan dnegan
kehidupan, menyenangkan dapat menunjukkan afeksi.
|
|
Lepas
|
Insensibility
|
Penuh
keterpaksaan, kaku (hambatan).
|
Afinity
|
Aktif
dan penuh kegembiraan, fleksibel, spontan, (bila stimulus dilihatsebgai
pusat=mengutamakan intelek daripada emosi).
|
Stimulus 3
|
||
Mekanis
|
Insensibility
|
Sikap tidak realistis dan tidak praktis, menguatamakan
emosi ada tendensi estetika, memiliki sifat kewanitaan.
|
Afinity
|
Merupakan pribadi maskulin, fungsi kesadaran lebih
dominan, berpijak pada fakta-fakta. .
|
|
Kompleks
|
Insensibility
|
Intelektual rendah, kurang dinamis, kurang aktifitas.
|
Afinity
|
Kemampuan
unutk mengorganisasikan dan membangun (konstruktif). Intelegensi dalam taraf
analisis sintesis. Dapat memusatkan perhatian. Berbakat dan efisien.
|
|
Garis lurus
|
Insensibility
|
Lebih dominan
fungsi ketidaksadarannya, kurang kontrol, tidak konsisiten.
|
Afinity
|
Lebih dominan
fungsi intelektual dan kemauannya kuat.
Tegas,
sangat tekun (kompulsif).
|
|
Orientasi
|
Insensibility
|
Kurang
tegas, memilki sikap hati-hati, tenang (menghambat).
|
Afinity
|
Dorongan
vital kuat, memiliki rasa percaya diri, ulet.
|
Stimulus 4
|
||
Mekanis
|
Insensibility
|
Sikap tidak realistis dan tidak praktis, menguatamakan
emosi ada tendensi estetika, memiliki sifat kewanitaan.
|
Afinity
|
Merupakan pribadi maskulin, fungsi kesadaran lebih
dominan, berpijak pada fakta-fakta. .
|
|
Sederhana
|
Insensibility
|
Kompleks (sulit/rumit), penuh ketegangan, tidak merasa
aman.
|
Afinity
|
Sikap yang alami dan rileks, mengutamakan akal sehat.
|
|
Statis
|
Insensibility
|
Kepekaan yang
berlebihan, tidak stabil.
|
Afinity
|
Konsisiten,
ketertarikan pada realitas yang konkrit. (bila muncul pada darkness=maka
berarti kecemasan).
|
Stimulus 5
|
||
Mekanis
|
Insensibility
|
Sikap tidak realistis dan tidak praktis, menguatamakan
emosi ada tendensi estetika, memiliki sifat kewanitaan.
|
Afinity
|
Merupakan pribadi maskulin, fungsi kesadaran lebih
dominan, berpijak pada fakta-fakta. .
|
|
Kompleks
|
Insensibility
|
Intelektual rendah, kurang dinamis, kurang aktifitas.
|
Afinity
|
Kemampuan
unutk mengorganisasikan dan membangun (konstruktif). Intelegensi dalam taraf
analisis sintesis. Dapat memusatkan perhatian. Berbakat dan efisien.
|
|
Garis lurus
|
Insensibility
|
Lebih dominan
fungsi ketidaksadarannya, kurang kontrol, tidak konsisiten.
|
Afinity
|
Lebih dominan
fungsi intelektual dan kemauannya kuat.
Tegas,
sangat tekun (kompulsif).
|
|
Orientasi
|
Insensibility
|
Kurang
tegas, memilki sikap hati-hati, tenang (menghambat).
|
Afinity
|
Dorongan
vital kuat, memiliki rasa percaya diri, ulet.
|
|
Dinamis
|
Insensibility
|
Pendiam, tidak suka berlagak, penolakan terhadap
konflik.
|
Afinity
|
Penuh
kewasapadaan, berani, berambisi dan suka berkompetisi, memiliki
kecennderungan untuk mendominasi.
|
Stimulus 6
|
||
Mekanis
|
Insensibility
|
Sikap tidak realistis dan tidak praktis, menguatamakan
emosi ada tendensi estetika, memiliki sifat kewanitaan.
|
Afinity
|
Merupakan pribadi maskulin, fungsi kesadaran lebih
dominan, berpijak pada fakta-fakta. .
|
|
Kompleks
|
Insensibility
|
Intelektual rendah, kurang dinamis, kurang aktifitas.
|
Afinity
|
Kemampuan
unutk mengorganisasikan dan membangun (konstruktif). Intelegensi dalam taraf
analisis sintesis. Dapat memusatkan perhatian. Berbakat dan efisien.
|
|
Garis lurus
|
Insensibility
|
Lebih dominan
fungsi ketidaksadarannya, kurang kontrol, tidak konsisiten.
|
Afinity
|
Lebih dominan
fungsi intelektual dan kemauannya kuat.
Tegas,
sangat tekun (kompulsif).
|
Stimulus 7
|
||
Organis
|
Insensibility
|
Defisiensi
emosi yang ringan, sikap yang asing terhadap kehidupan, mengalami hambatan.
|
Afinity
|
Pembentukan kepribadian yang feminin, impuls viceral
emosional yang dominan, sensitif, mudah beradaptasi.
|
|
Kompleks
|
Insensibility
|
Intelektual rendah, kurang dinamis, kurang aktifitas.
|
Afinity
|
Kemampuan
unutk mengorganisasikan dan membangun (konstruktif). Intelegensi dalam taraf
analisis sintesis. Dapat memusatkan perhatian. Berbakat dan efisien.
|
|
Garis lengkung
|
Insensibility
|
Kaku, penuh ketegangan, terlalau
mengutamakan intelektualitas (suka bermusuhan).
|
Afinity
|
Lembut, fleksibel, selalu mengaitkan dnegan
kehidupan, menyenangkan dapat menunjukkan afeksi.
|
|
Kecil
|
Insensibility
|
Santai,
tingkat pemahaman rendah, penolakan terhadap hal-hal yang dianngap remeh.
|
Afinity
|
Sangat
sensibel (berperasaan) memilki pengertian yang tajam (mendetail),sangat
teliti (cepat marah dan kompulsif).
|
Stimulus 8
|
||
Organis
|
Insensibility
|
Defisiensi
emosi yang ringan, sikap yang asing terhadap kehidupan, mengalami hambatan.
|
Afinity
|
Pembentukan kepribadian yang feminin, impuls viceral
emosional yang dominan, sensitif, mudah beradaptasi.
|
|
Sederhana
|
Insensibility
|
Kompleks (sulit/rumit), penuh ketegangan, tidak merasa
aman.
|
Afinity
|
Sikap yang alami dan rileks, mengutamakan akal sehat.
|
|
Garis lengkung
|
Insensibility
|
Kaku, penuh ketegangan, terlalau
mengutamakan intelektualitas (suka bermusuhan).
|
Afinity
|
Lembut, fleksibel, selalu mengaitkan dnegan
kehidupan, menyenangkan dapat menunjukkan afeksi.
|
|
Besar
|
Insensibility
|
Indikator masalah (mal ajustment yang ringan,
hambatan/represi).
|
Afinity
|
Keterbukaan, tidak penuh pemaksaan, hanagt dan lembut.
|
KESIMPULAN S-D-R
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
I. LAIN-LAIN
Urutan Menggambar.
§
waktu menggambar :
§
mutu jawaban :
Tingkat kesenangan
§
yang paling disukai :
§
yang tidak disukai :
Tingkat Kesulitan
§
paling sulit :
§
paling mudah :
II. KESIMPULAN UMUM & DINAMIKA PSIKOLOGIS
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
LAPORAN GABUNGAN
(Baum,
DAP, HTP, Wartegg)
IDENTITAS
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tanggal
tes :
Tester :
6 komentar
terima kasih. post ini sangat membantu saya
BalasHapusmohon maaf, ini sumbernya dari mana ya?
BalasHapuswah ternyata ada juga yang beginian, Saya sempat bingung ini tes macam apa? tapi ternyata setelah dipelajari jadi tau apa maksud dari masing-masing gambar dan bagaimana trik menyiasati tes warteg. Penilaian tes warteg ini ternyata banyak juga.
BalasHapusterima kasih yaa. ini cukup membantu untuk tugas saya. kalau boleh tau sumbernya dari mana ya?
BalasHapusmembantu sekali..terima kasih
BalasHapuswah sangat terbantu sekali dengan postingan ini
BalasHapus