PENYESUAIAN DIRI PADA ANAK TERHADAP KEBIJAKAN ORANG TUA
I.
IDENTITAS
Nama :
Jenis kelamin : laki-laki
Usia : dewasa
Pendidikan :
Alamat Asal :
Alamattempattinggal :
Suku :
Deskripsi subjek :
A.
Fisik
Subjek berbadan
kurus tinggi, berkulit sawo matang. Berambut hitam. Subjek memakai kaca mata
dan jam tangan ditangan kanan yang berwarna hitam. Subjek memakai baju batik
berwarna putih dan coklat. Di baju subjek terdapat saku di sebelah kanan.
Subjek memakai celana hitm panjang.
B.
Non Fisik
Sewaktu observer
perhatikan, subjek sedang melihat televisi dan subjek duduk bersila dan
sesekali berganti posisi duduk. Sesekali subjek mengganti acara televisi.
Didekat subjek terdapat handpone subjek. Jika handpone subjek berbunyi, subjek
bergegas mengambil handpone. Ketika memegang handpone, subjek terlihat serius.
II.
LATAR BELAKANG OBSERVASI
Penyesuaian diri
dapat didefinisikan sebagai interaksi Anda yang kontinu dengan diri Anda
sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia Anda (Calhoun dan Acocella dalam
Sobur, 2003).Penyesuaian diri merupakan suatu konstruksi/bangunan psikologi
yang luas dan komplek, serta melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan
baik dari lingkungan luar maupun dari dalam diri individu itu sendiri. Dengan
perkataan lain, masalah penyesuaian diri menyangkut aspek kepribadian individu
dalam interaksinya dengan lingkungan dalam dan luar dirinya (Desmita, 2009). Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri danpa dalingkungannya. Sehingga
rasa permusuhan, dengki, irihati, pransangka, depresi, kemarahan, dan lain-lain
emosi negative sebagai respon pribadi
yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis habis (KartiniKartono, 2002).
Contoh kasus penyesuaian diri anak terhadap kebijakan
orang tuanya adalah ada sorang anak berusia
23 tahun. Anak itu hidup di keluarga yang sangat ketat peraturannya. Namun anak itu tidak bisa memenuhi atau tidak bisa menerima peraturan dan kebijakan-kebijan yang diberikanoleh orang sehingga anak tersebut, melawan peraturan dan kebijakan-kebijakan
yang di terapkan oleh orang tuanya. Karena anak sering melanggar peraturan yang ada dirumah, membuat anak tersebut sering di marahioleh
orang tuanya, terutama oleh bapaknya.
Berdasarkan
pengamatan yang telah observer ambil
dari subjek adalah, subjek lebih diam dan tidak terbuka kepada orang tuanya.
Subjek menjadi tidak betah dirumah, lebih sering menghabiskan waktu diluar
rumah daripada menghabiskan waktu di rumah bersama orang tuanya.
Dari uraian di atas adalah, penyesuain diri seorang anak terhadap kebijakan
orang tuanyaperlu di tanamkan di diri anak tersebut sejak sedini mungkin. Jika tidak,
seperti contoh kasus di atas, sang anak sendiri malah menjadi melawan dan memberontak kepada
orang tua tersebut. Jadi, para orang tua juga harus pintar-pintar memberi peraturan dan kebijakan terhadap anak. Jangan smapai karena orang tua ingin menjadi sang anak menjadi apa
yang para orang tuaharapkan, orang tua malah memaksa
sang anak. Karnasesuatu yang di paksa itu tidak akan berujung baik. Biarkan sang anak menjadi dirinya sendiri.
III.
TUJUAN OBSERVASI
Tujuan observasi adalah untuk mengetahui bagaimana penyesuaian diri pada anak terhadap kebijakan orang tuanya.
IV.
JENIS DAN TEKNIK PENGAMBILAN DATA OBSERVASI
Observasi
partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau bserver secara
langsungdalam kegiatan pengamatan dilapangan. Jadi penelitian bertindak sebagai
observer, artinya penelitian merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya.
Keuntungan cara ini adalah peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi
yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi situasi penelitian.
Kelemahannya yaitu ada kecenderungan peneliti terlampau terlibat dalam situasi
itu, sehingga prosedur yang berikutnya tidak mudah di cek kebenarannya ileh
peneliti lain.
Pencatatn data menggunakan anecdotalrecord yaitu teknik mencatat hal-hal yang penting dan tidak membutuhkan waktu tertentu karena dapat dilakukan dimana saja.
V.
DASAR TEORI
A.
Pengertian
Penyesuaian diri
adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada
lingkungannya. Sehingga permusuhan, kemarahan, depresi, dan emosi negatif lain
sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis.Menurut
Kartono (2000),
Hariyadi, dkk
(2003) menyatakan penyesuaian diri adalah kemampuan mengubah diri sesuai dengan
keadaan lingkungan atau dapat pula mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
atau keinginan diri sendiri.
Ali dan Asrori
(2005) juga menyatakan bahwa penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai suatu
proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan
individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal,
ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan
antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau
lingkungan tempat individu berada.
Sebelumnya
Scheneiders (dalam Yusuf, 2004), juga menjelaskan penyesuaian diri sebagai
suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam
upaya untuk memenuhi kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustasi dan konflik
secara sukses serta menghasilkan hubungan yang harmonis antara kebutuhan
dirinya dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup.
Hurlock (dalam Gunarsa,
2003) memberikan perumusan tentang penyesuaian diri secara lebih umum, yaitu
bilamana seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap orang lain secara umum
ataupun terhadap kelompoknya, dan ia memperlihatkan sikap serta tingkah laku
yang menyenangkan berarti ia diterima oleh kelompok atau lingkungannya. Dengan
perkataan lain, orang itu mampu menyesuaikan sendiri dengan baik terhadap
lingkungannya.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa penyesuaian diri adalah proses mengubah diri sesuai dengan norma atau
tuntutan lingkungan dimana dia hidup agar dapat berhasil menghadapi
kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi dan konflik sehingga
tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya dan akhirnya
dapat diterima oleh kelompok dan lingkungannya.
B.Aspek-aspek
penyesuaiandiri
Menurut Fatimah (2006) penyesuaian
diri memiliki dua aspek, yaitu sebagai berikut:
1. Penyesuaian pribadi
Penyesuaian
pribadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapai hubungan
yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Ia menyatakan
sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dalam
mampu bertindak objektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut.
2.
Penyesuaian sosial
Penyesuaian
sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial di tempat individu itu hidup dan
berinterakasi dengan orang lain. Hubungan-hubungan sosial tersebut mencakup
hungan dengan anggota keluarga, masyarakat, sekolah, teman sebaya, atau anggota
masyarakat luas secara umum.
VI.
PEDOMAN OBSERVASI
1.
Aspek penyesuaian pribadi
1. Penerimaan subjek
terhadap diri sendir
2. Mampu menerima kenyataan
3. Mampu mengontrol diri sendiri
4. Mampu mengarahkan diri sendiri
2.
Penyesuaian sosial
1.
Memiliki hubungan interpersonal yang baik
2.
Memiliki simpati pada orang lain
3.
Mampu menghargai orang tua
4.
Ikut berpartisipasi dalam kelompok
VII.
SETTING
1.Observasi 1
a. Hari/Tanggal : Minggu, 18
Oktober 2015
b. Waktu : 18:35
c. Tempat : Dirumah
subjek
d. Deskripsi suasana : Suasana rumah subjek, tenang, tidak gaduh. Di dalam rmah subjek terdapat
televisi yang berada di ruang
tamu. Di ruang tammu terdpat mejaa tmu daan kursi tamu sebanyak 5 kursi. Dirumah
subjek terdapat tingkat yang menghbungan
ke lantai satu dan dua. Di
depan rumah subjek terapat rumah.
2. Observasi 2
a. Hari/Tanggal : Senin, 19 Oktober 2015
b. Waktu : 19:35
c. Tempat : kafe
d. Deskripsi suasana : suasana di dalam kafe nyaman. dan terkondisikan. Didalam kafe ada
lampu warna warni. Didalam kafe
terdapat ruang memsak untuk
memasak pesanan para pelanggan yang
datang. Parkiran kafe luas dan didepan kafe
terdapat ppohonan dan jalan raya.
3.Observasi 3
a. Hari/Tanggal :
Selasa, 20 Oktober 2015
b. Waktu : 14:12
c. Tempat : Halaman
rumah subjek
d. Deskripsi suasana : Halaman rumah subjek, rapi dan nyaman. Di
halaman rumah subjek terdapat tanam-tanaman yang banyak dan beragai macam tata
letaknya. Di halam subjek terlihat ada seped motor yang sedang terparkir.
Tabel 1
Rangkuman tema, sub kategori dan kategori
No.
|
Tema
|
Sub
Kategori
|
Kategori
|
1.
|
Mekipun subjek belum bisa menerima
kebijakan yang diberi oleh orang tuanya, subjek mencoba menerima walau
terkadang subjek melanggar kebijakan orang tua.
|
Penerimaan subjek terhadap kebijakan orang tua. (O1,L,S1,b1-b4).
|
Penyesuian
pribadi.
|
2.
|
Waktu subjek mengetahui kalau subjek
harus menaati kebijakan yang di berikan oleh orang tuanya, dengan sangat
antusias, subjek menerima kebijakan dari orang tuanya.
|
Subjek menerima kebijakan dari orang tuanya (O1,L,S1,b4-b7).
|
Penyesuian
pribadi.
|
3.
|
Ketika subjek di marahi oleh bapaknya
karena melanggar kebjakan, subjek terlihat diam dan tidak mencoba melawan.
|
Subjek mampu mangontrol diri untuk tidak melaawan orangtua (O3,L,S1,b7-b9).
|
Penyesuian
pribadi.
|
4.
|
ketika subjek ingin keluar manum waktu menunjukan waktu
pukul 22:30, subjek langsug ingat
bahwa kebijakan orang tuanya, tidak boleh keluar malam-malam.
|
Subjek mampu mengingat apa kebijakan yang diberi oleh orang
tuannya (O2,L,S1,b8-b11).
|
Penyesuian
pribadi.
|
5.
|
Ketika
subjek di ajak bericara dengan orang tuanya, subjek sangat antuas dan
mendengarkan apa saja yang di bicarakan.
|
Subjek memiliki hubungan interpersonal yang baik (O1,L,S1,b11-b13).
|
Penyesuaian
sosial.
|
6.
|
Ketika subjek di mintai pertolongan oleh bapaknya untuk
memasukkan sepada motor kedalam garasi, subjek langsung bergegas untuk
memasukan motor kedalam garasi.
|
Subjek memiliki simpati pada orang tuanya (O2,L,S1,b13-b16).
|
Penyesuaian
sosial.
|
7.
|
Ketika subjek pergi main bersama teman-temannya, orang tua
memberi batasan waktu hingga jam 11 malam. Dan subjekpun menyanggupinya.
|
Subjek mampu menghargai kebijkan orang tuanya (O3,L,S1,b17-b19).
|
Penyesuaian
sosial.
|
8.
|
Ketika subjek di tinggal
oleh orangtuanya pergi, subjek di mintai tolong untuk menjaga rumah bersama
adeknya. Dan subjek pun menjalankan
perintah dari orang
tuanya dengan baik.
|
Subjek mampu bekerja sama dengan adiknya. (O2,L,S1,b19-b23).
|
Penyesuaian
sosial.
|
VIII. INTERPRETASI HASI
A.
Aspek penyesuaian pribadi.
Penerimaan subjek terhadap kebijakan orang tua. (O1,L,S1,b1-b4). Mekipun subjek belum bisa menerima kebijakan yang diberi oleh
orang tuanya, subjek mencoba menerima walau terkadang subjek melanggar
kebijakan orang tua.
Subjek menerima kebijakan dari orang
tuanya (O1,L,S1,b4-b7).
Waktu subjek mengetahui kalau subjek harus menaati kebijakan yang
di berikan oleh orang tuanya, dengan sangat antusias, subjek menerima kebijakan
dari orang tuanya.
Subjek mampu mangontrol diri untuk tidak
melaawan orangtua (O3,L,S1,b7-b9). Ketika subjek di marahi
oleh bapaknya karena melanggar kebjakan, subjek terlihat diam dan tidak mencoba
melawan.
Subjek
mampu mengingat apa kebijakan yang diberi oleh orang tuannya (O2,L,S1,b8-b11). ketika subjek ingin keluar manum waktu menunjukan waktu pukul 22:30, subjek langsug ingat bahwa kebijakan
orang tuanya, tidak boleh keluar malam-malam.
B.
Penyesuaian sosial.
Subjek
memiliki hubungan interpersonal yang baik (O1,L,S1,b11-b13). Ketika subjek di ajak bericara dengan orang tuanya, subjek sangat
antuas dan mendengarkan apa saja yang di bicarakan.
Subjek memiliki simpati pada orang
tuanya (O2,L,S1,b13-b16).
Ketika subjek di mintai pertolongan oleh bapaknya untuk memasukkan
sepada motor kedalam garasi, subjek langsung bergegas untuk memasukan motor
kedalam garasi.
Subjek mampu menghargai kebijkan orang
tuanya (O3,L,S1,b17-b19).
Ketika subjek pergi main bersama teman-temannya, orang tua memberi
batasan waktu hingga jam 11 malam. Dan subjekpun menyanggupinya.
Subjek
mampu bekerja sama dengan adiknya. (O2,L,S1,b19-b23). Ketika subjek di tinggal
oleh orangtuanya pergi, subjek di mintai tolong untuk menjaga rumah bersama
adeknya. Dan subjek pun menjalankan
perintah dari orang
tuanya dengan baik.
A.
KESIMPULAN
Dari observasi di atas, dapat di katakan
bahwa subjek sudah mampu menerima kebijakan dari orang tuanya. Walau masih terlihat
belum sepenuhnya menerima. Berdasarkan hasil observasi di atas, subjek mampu mengubah
diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup agar dapat
berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi dan
konflik sehingga tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya
dan akhirnya dapat diterima oleh kelompok dan lingkungannya.
B.
DAFTAR PUSTAKA
Kartini K, 2002. Psikologi
Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta
Alex S, 2003. Psikologi Umum. Bandung :
Pustaka Setia
Davies, P.
2004. Meningkatkan Rasa Percaya Diri. Alih Bahasa Saut Pasaribu.Yogyakarta:
Torent Books.
Yusuf,S.
(2004). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT Remaja
RosdakaryaOffset.
C.
LAMPIRAN
SUBJEK 1
HASIL OBSERVASI
1
Hari : Minggu
Tanggal : 18, Oktober 2015
Jam : 18:35
Tempat : Dirumah subjek
Teknik Pencatatan data : Anecdotal record
Baris
|
Catatan
|
Tema
|
1
5
10
15
20
|
Mekipun subjek belum bisa menerima
kebijakan yang diberi oleh orang tuanya, subjek mencoba menerima walau
terkadang subjek melanggar kebijakan orang tua. Waktu subjek mengetahui kalau
subjek harus menaati kebijakan yang di berikan oleh orang tuanya, dengan
sangat antusias, subjek menerima kebijakan dari orang tuanya. Ketika subjek
di marahi oleh bapaknya karena melanggar kebjakan, subjek terlihat diam dan
tidak mencoba melawan. ketika subjek ingin keluar manum waktu menunjukan
waktu pukul 22:30, subjek langsug
ingat bahwa kebijakan orang tuanya, tidak boleh keluar malam-malam. Ketika
subjek di ajak bericara dengan orang tuanya, subjek sangat antuas dan
mendengarkan apa saja yang di bicarakan. Ketika subjek di mintai pertolongan
oleh bapaknya untuk memasukkan sepada motor kedalam garasi, subjek langsung
bergegas untuk memasukan motor kedalam garasi. Ketika subjek pergi main
bersama teman-temannya, orang tua memberi batasan waktu hingga jam 11 malam.
Dan subjekpun menyanggupinya. Ketika subjek di tinggal oleh orangtuanya pergi, subjek di mintai tolong untuk menjaga rumah bersama
adeknya. Dan subjek pun menjalankan
perintah dari orang
tuanya dengan baik.
|
Penerimaan subjek terhadap kebijakan
orang tuanya (O1,L,S1,b1-b4).
Subjek menerima kebijakan dari orang tuanya (O1,L,S1,b3-b7).
Subjek mampu mangontrol diri untuk tidak melaawan orangtua (O3,L,S1,b7-b9).
Subjek mampu mengingat apa kebijakan yang diberi oleh orang
tuannya (O2,L,S1,b8-b11).
Subjek memiliki hubungan interpersonal yang baik (O1,L,S1,b11-b13).
Subjek memiliki simpati pada orang tuanya (O2,L,S1,b13-b16).
Subjek mampu menghargai kebijkan orang tuanya (O3,L,S1,b17-b19).
Subjek mampu bekerja sama dengan adiknya. (O2,L,S1,b19-b23).
|
0 komentar