PENYESUAIAN DIRI PADA ANAK TERHADAP KEBIJAKAN ORANG TUA

by - 10:57 PM

I.                   IDENTITAS
Nama                                       :
Jenis kelamin                           : laki-laki
Usia                                         : dewasa  
Pendidikan                              :
Alamat            Asal                             :
Alamattempattinggal             
Suku                                       
Deskripsi subjek                      :

A.    Fisik
Subjek berbadan kurus tinggi, berkulit sawo matang. Berambut hitam. Subjek memakai kaca mata dan jam tangan ditangan kanan yang berwarna hitam. Subjek memakai baju batik berwarna putih dan coklat. Di baju subjek terdapat saku di sebelah kanan. Subjek memakai celana hitm panjang.
B.     Non Fisik
Sewaktu observer perhatikan, subjek sedang melihat televisi dan subjek duduk bersila dan sesekali berganti posisi duduk. Sesekali subjek mengganti acara televisi. Didekat subjek terdapat handpone subjek. Jika handpone subjek berbunyi, subjek bergegas mengambil handpone. Ketika memegang handpone, subjek terlihat serius.

II.                LATAR BELAKANG OBSERVASI
Penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai interaksi Anda yang kontinu dengan diri Anda sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia Anda (Calhoun dan Acocella dalam Sobur, 2003).Penyesuaian diri merupakan suatu konstruksi/bangunan psikologi yang luas dan komplek, serta melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan baik dari lingkungan luar maupun dari dalam diri individu itu sendiri. Dengan perkataan lain, masalah penyesuaian diri menyangkut aspek kepribadian individu dalam interaksinya dengan lingkungan dalam dan luar dirinya (Desmita, 2009). Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri danpa dalingkungannya. Sehingga rasa permusuhan, dengki, irihati, pransangka, depresi, kemarahan, dan lain-lain emosi negative sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis habis (KartiniKartono, 2002).

Contoh kasus penyesuaian diri anak terhadap kebijakan orang tuanya adalah ada sorang anak berusia 23 tahun. Anak itu hidup di keluarga yang sangat ketat peraturannya. Namun anak itu tidak bisa memenuhi atau tidak bisa menerima peraturan dan kebijakan-kebijan yang diberikanoleh orang sehingga anak tersebut, melawan peraturan dan kebijakan-kebijakan yang di terapkan oleh orang tuanya. Karena anak sering melanggar peraturan yang ada dirumah, membuat anak tersebut sering di marahioleh orang tuanya, terutama oleh bapaknya.

Berdasarkan pengamatan yang telah observer ambil dari subjek adalah, subjek lebih diam dan tidak terbuka kepada orang tuanya. Subjek menjadi tidak betah dirumah, lebih sering menghabiskan waktu diluar rumah daripada menghabiskan waktu di rumah bersama orang tuanya.
Dari uraian di atas adalah, penyesuain diri seorang anak terhadap kebijakan orang tuanyaperlu di tanamkan di diri anak tersebut sejak sedini mungkin. Jika tidak, seperti contoh kasus di atas, sang anak sendiri malah menjadi melawan dan memberontak kepada orang tua tersebut. Jadi, para orang tua juga harus pintar-pintar memberi peraturan dan kebijakan terhadap anak. Jangan smapai karena orang tua ingin menjadi sang anak menjadi apa yang para orang tuaharapkan, orang tua malah memaksa sang anak. Karnasesuatu yang di paksa itu tidak akan berujung baik. Biarkan sang anak menjadi dirinya sendiri.

III.             TUJUAN OBSERVASI
Tujuan observasi adalah untuk mengetahui bagaimana penyesuaian diri pada anak  terhadap kebijakan orang  tuanya.

IV.             JENIS DAN TEKNIK PENGAMBILAN DATA OBSERVASI
Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau bserver secara langsungdalam kegiatan pengamatan dilapangan. Jadi penelitian bertindak sebagai observer, artinya penelitian merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya. Keuntungan cara ini adalah peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi situasi penelitian. Kelemahannya yaitu ada kecenderungan peneliti terlampau terlibat dalam situasi itu, sehingga prosedur yang berikutnya tidak mudah di cek kebenarannya ileh peneliti lain.
Pencatatn data menggunakan anecdotalrecord yaitu  teknik mencatat hal-hal yang penting dan tidak membutuhkan waktu tertentu karena dapat dilakukan dimana saja.


V.                DASAR TEORI

A.      Pengertian

Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga permusuhan, kemarahan, depresi, dan emosi negatif lain sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis.Menurut Kartono (2000),
Hariyadi, dkk (2003) menyatakan penyesuaian diri adalah kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan atau dapat pula mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau keinginan diri sendiri.
Ali dan Asrori (2005) juga menyatakan bahwa penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.
Sebelumnya Scheneiders (dalam Yusuf, 2004), juga menjelaskan penyesuaian diri sebagai suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustasi dan konflik secara sukses serta menghasilkan hubungan yang harmonis antara kebutuhan dirinya dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup.
Hurlock (dalam Gunarsa, 2003) memberikan perumusan tentang penyesuaian diri secara lebih umum, yaitu bilamana seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap orang lain secara umum ataupun terhadap kelompoknya, dan ia memperlihatkan sikap serta tingkah laku yang menyenangkan berarti ia diterima oleh kelompok atau lingkungannya. Dengan perkataan lain, orang itu mampu menyesuaikan sendiri dengan baik terhadap lingkungannya.



Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah proses mengubah diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi dan konflik sehingga tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya dan akhirnya dapat diterima oleh kelompok dan lingkungannya.

B.Aspek-aspek penyesuaiandiri
Menurut Fatimah (2006) penyesuaian diri memiliki dua aspek, yaitu sebagai berikut:

1.        Penyesuaian pribadi

Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Ia menyatakan sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dalam mampu bertindak objektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut.

2.          Penyesuaian sosial

Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial di tempat individu itu hidup dan berinterakasi dengan orang lain. Hubungan-hubungan sosial tersebut mencakup hungan dengan anggota keluarga, masyarakat, sekolah, teman sebaya, atau anggota masyarakat luas secara umum.







VI.             PEDOMAN OBSERVASI
1.        Aspek penyesuaian pribadi
1.  Penerimaan subjek terhadap diri sendir
2. Mampu menerima kenyataan
3. Mampu mengontrol diri sendiri
4. Mampu mengarahkan diri sendiri      

2.        Penyesuaian sosial
1.     Memiliki hubungan interpersonal yang baik
2.     Memiliki simpati pada orang lain
3.     Mampu menghargai orang tua
4.     Ikut berpartisipasi dalam kelompok

VII.          SETTING
1.Observasi 1
a. Hari/Tanggal            : Minggu, 18 Oktober 2015
b. Waktu                     : 18:35
c. Tempat                    : Dirumah subjek
d. Deskripsi suasana    : Suasana rumah subjek, tenang, tidak  gaduh. Di dalam rmah subjek  terdapat  televisi  yang berada di ruang tamu. Di ruang tammu terdpat  mejaa  tmu daan kursi tamu sebanyak 5 kursi. Dirumah subjek terdapat tingkat yang menghbungan  ke lantai satu dan dua. Di  depan  rumah subjek terapat rumah.


2. Observasi 2
a. Hari/Tanggal            : Senin,  19 Oktober 2015
b. Waktu                     : 19:35
c. Tempat                    :  kafe
d. Deskripsi suasana    : suasana di dalam kafe  nyaman. dan terkondisikan. Didalam kafe ada lampu warna warni. Didalam kafe  terdapat  ruang memsak untuk memasak  pesanan para pelanggan yang datang. Parkiran kafe luas dan didepan kafe  terdapat ppohonan dan jalan raya.

3.Observasi 3
a. Hari/Tanggal            : Selasa,  20  Oktober 2015
b. Waktu                     : 14:12
c. Tempat                    : Halaman rumah subjek
d. Deskripsi suasana    : Halaman rumah subjek, rapi dan nyaman. Di halaman rumah subjek terdapat tanam-tanaman yang banyak dan beragai macam tata letaknya. Di halam subjek terlihat ada seped motor yang sedang terparkir.




Tabel 1
Rangkuman tema, sub kategori dan kategori
No.
Tema
Sub Kategori
Kategori
1.
Mekipun subjek belum bisa menerima kebijakan yang diberi oleh orang tuanya, subjek mencoba menerima walau terkadang subjek melanggar kebijakan orang tua.
Penerimaan subjek terhadap kebijakan orang tua. (O1,L,S1,b1-b4).



Penyesuian pribadi.
2.
Waktu subjek mengetahui kalau subjek harus menaati kebijakan yang di berikan oleh orang tuanya, dengan sangat antusias, subjek menerima kebijakan dari orang tuanya.
Subjek menerima kebijakan dari orang tuanya (O1,L,S1,b4-b7).

Penyesuian pribadi.
3.
Ketika subjek di marahi oleh bapaknya karena melanggar kebjakan, subjek terlihat diam dan tidak mencoba melawan.
Subjek mampu mangontrol diri untuk tidak melaawan orangtua (O3,L,S1,b7-b9).

Penyesuian pribadi.
4.
ketika subjek ingin keluar manum waktu menunjukan waktu pukul  22:30, subjek langsug ingat bahwa kebijakan orang tuanya, tidak boleh keluar malam-malam.
Subjek mampu mengingat apa kebijakan yang diberi oleh orang tuannya (O2,L,S1,b8-b11).


Penyesuian pribadi.
5.
Ketika subjek di ajak bericara dengan orang tuanya, subjek sangat antuas dan mendengarkan apa saja yang di bicarakan.
Subjek memiliki hubungan interpersonal yang baik (O1,L,S1,b11-b13).

Penyesuaian sosial.
6.
Ketika subjek di mintai pertolongan oleh bapaknya untuk memasukkan sepada motor kedalam garasi, subjek langsung bergegas untuk memasukan motor kedalam garasi.
Subjek memiliki simpati pada orang tuanya (O2,L,S1,b13-b16).

Penyesuaian sosial.
7.
Ketika subjek pergi main bersama teman-temannya, orang tua memberi batasan waktu hingga jam 11 malam. Dan subjekpun menyanggupinya.
Subjek mampu menghargai kebijkan orang tuanya (O3,L,S1,b17-b19).

Penyesuaian sosial.
8.
Ketika subjek di  tinggal oleh  orangtuanya pergi, subjek di  mintai tolong untuk menjaga rumah bersama adeknya. Dan  subjek pun menjalankan perintah  dari  orang  tuanya dengan baik.
Subjek mampu bekerja sama dengan adiknya. (O2,L,S1,b19-b23).
Penyesuaian sosial.


VIII.       INTERPRETASI HASI
A.           Aspek penyesuaian pribadi.
Penerimaan subjek terhadap kebijakan orang tua. (O1,L,S1,b1-b4). Mekipun subjek belum bisa menerima kebijakan yang diberi oleh orang tuanya, subjek mencoba menerima walau terkadang subjek melanggar kebijakan orang tua.
Subjek menerima kebijakan dari orang tuanya (O1,L,S1,b4-b7). Waktu subjek mengetahui kalau subjek harus menaati kebijakan yang di berikan oleh orang tuanya, dengan sangat antusias, subjek menerima kebijakan dari orang tuanya.
Subjek mampu mangontrol diri untuk tidak melaawan orangtua (O3,L,S1,b7-b9). Ketika subjek di marahi oleh bapaknya karena melanggar kebjakan, subjek terlihat diam dan tidak mencoba melawan.
Subjek mampu mengingat apa kebijakan yang diberi oleh orang tuannya (O2,L,S1,b8-b11). ketika subjek ingin keluar manum waktu menunjukan waktu pukul  22:30, subjek langsug ingat bahwa kebijakan orang tuanya, tidak boleh keluar malam-malam.

B.            Penyesuaian sosial.
Subjek memiliki hubungan interpersonal yang baik (O1,L,S1,b11-b13). Ketika subjek di ajak bericara dengan orang tuanya, subjek sangat antuas dan mendengarkan apa saja yang di bicarakan.
Subjek memiliki simpati pada orang tuanya (O2,L,S1,b13-b16). Ketika subjek di mintai pertolongan oleh bapaknya untuk memasukkan sepada motor kedalam garasi, subjek langsung bergegas untuk memasukan motor kedalam garasi.
Subjek mampu menghargai kebijkan orang tuanya (O3,L,S1,b17-b19). Ketika subjek pergi main bersama teman-temannya, orang tua memberi batasan waktu hingga jam 11 malam. Dan subjekpun menyanggupinya.
Subjek mampu bekerja sama dengan adiknya. (O2,L,S1,b19-b23). Ketika subjek di  tinggal oleh  orangtuanya pergi, subjek di  mintai tolong untuk menjaga rumah bersama adeknya. Dan  subjek pun menjalankan perintah  dari  orang  tuanya dengan baik.
A.                KESIMPULAN
Dari observasi di atas, dapat di katakan bahwa subjek sudah mampu menerima kebijakan dari orang tuanya. Walau masih terlihat belum sepenuhnya menerima. Berdasarkan hasil observasi di atas, subjek mampu mengubah diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi dan konflik sehingga tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya dan akhirnya dapat diterima oleh kelompok dan lingkungannya.



B.                 DAFTAR PUSTAKA
Kartini K, 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta
  
Alex S, 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia

Davies, P. 2004. Meningkatkan Rasa Percaya Diri. Alih Bahasa Saut Pasaribu.Yogyakarta: Torent Books.

Yusuf,S. (2004). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT Remaja RosdakaryaOffset.


C.                LAMPIRAN

       SUBJEK  1
HASIL OBSERVASI 1

Hari                             : Minggu
Tanggal                       : 18, Oktober 2015
Jam                               : 18:35
Tempat                          : Dirumah subjek
Teknik Pencatatan data  : Anecdotal record



Baris
Catatan
Tema
1


5


10




15




20
Mekipun subjek belum bisa menerima kebijakan yang diberi oleh orang tuanya, subjek mencoba menerima walau terkadang subjek melanggar kebijakan orang tua. Waktu subjek mengetahui kalau subjek harus menaati kebijakan yang di berikan oleh orang tuanya, dengan sangat antusias, subjek menerima kebijakan dari orang tuanya. Ketika subjek di marahi oleh bapaknya karena melanggar kebjakan, subjek terlihat diam dan tidak mencoba melawan. ketika subjek ingin keluar manum waktu menunjukan waktu pukul  22:30, subjek langsug ingat bahwa kebijakan orang tuanya, tidak boleh keluar malam-malam. Ketika subjek di ajak bericara dengan orang tuanya, subjek sangat antuas dan mendengarkan apa saja yang di bicarakan. Ketika subjek di mintai pertolongan oleh bapaknya untuk memasukkan sepada motor kedalam garasi, subjek langsung bergegas untuk memasukan motor kedalam garasi. Ketika subjek pergi main bersama teman-temannya, orang tua memberi batasan waktu hingga jam 11 malam. Dan subjekpun menyanggupinya. Ketika subjek di  tinggal oleh  orangtuanya pergi, subjek di  mintai tolong untuk menjaga rumah bersama adeknya. Dan  subjek pun menjalankan perintah  dari  orang  tuanya dengan baik.
Penerimaan subjek terhadap kebijakan orang tuanya (O1,L,S1,b1-b4).
Subjek menerima kebijakan dari orang tuanya (O1,L,S1,b3-b7).
Subjek mampu mangontrol diri untuk tidak melaawan orangtua (O3,L,S1,b7-b9).
Subjek mampu mengingat apa kebijakan yang diberi oleh orang tuannya (O2,L,S1,b8-b11).
Subjek memiliki hubungan interpersonal yang baik (O1,L,S1,b11-b13).
Subjek memiliki simpati pada orang tuanya (O2,L,S1,b13-b16).
Subjek mampu menghargai kebijkan orang tuanya (O3,L,S1,b17-b19).

Subjek mampu bekerja sama dengan adiknya. (O2,L,S1,b19-b23).

You May Also Like

0 komentar