PERAN MUSEUM DEWANTARA KRITI GRIYA DALAM MEMPERLUAS AJARAN DAN FILSAFAT HIDUP KI HADJAR DEWANTARA
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang :
Museum dewantara kriti griya merupakan museum yang
berusaha merekam atau mengabaikan jejek-jejek kehidupan dan perjuangan ki
hadjar dewantara di masa lampau. Nama dewantara kriti Griya berati sebagai
tempat atau rumah yang berisi karya-karya dan rekaman perjuangan Ki Hadjar
Dewantara. Tak hanya karya beliau saja yang dipamerkan kronologi kehidupannya
dari muda hingga wafat juga diceritakan di museum ini. Museum yang meriwayatkan
kembali kekehiduan dan perjuangan seprang sarjana lulusan salah satu
universitas di Negeri Kincir Angin ini di resmikan pada tahun 1970.
Ki Hadjar Dewantara bernama asli Soewardi Soerjangirat.
Baliau lahir di keluarga raja dan tumbuh di lingkungan keraton paku Alaman
Yogyakarta, hingga beliau bergelar Raden mas. Namun pada perkembangannya
kemudian ia melepas gelar keningratanya dan menganti namanya sendiri dengan
sebutan Ki Hadjar Dewantara.
B.
Rumusan masalah
1.
Tanggal wafatnya
Ki Hadjar Dewantara
2.
Diresminya
museum Dewantara kriti Griya
3. Arsip
PEMBAHASAN
A.
Hasil wawancara :
Pada
1958 dalam pelaksanaan rapat Pamong Tamansiswa, Ki Hajar Dewantara mengajukan
permintaan kepada sidang agar bekas tempat tinggalnya di Jalan Tamansiswa 31,
Yogyakarta, dijadikan museum. Keinginan tersebut ditanggapi dengan baik dan
dilaksanakan setelah beliau wafat. Ki Hajar Dewantara meninggal pada 26 April
1959. Mulai 1960 Tamansiswa berusaha untuk mewujudkan gagasan almarhum Ki Hajar
Dewantara. Pada waktu Ki Drs. Moh. Amir Sutaarga bertugas di Museum Nasional
Jakarta, sebagai keluarga dekat Tamansiswa, beliau datang ke Yogyakarta untuk
memberikan pengetahuan dasar tentang permuseuman. Selama tiga hari
berturut-turut Drs. Moh. Amir Sutaarga memberikan dasar-dasar permuseuman
kepada Kepala Museum Sonobudoyo, Museum TNI-AD, dan calon petugas Museum
Tamansiswa. Bertempat
di Museum Perjuangan Yogyakarta yang berlokasi di Ndalem Brontokusuman, pada
1963 dibentuk panitia pendiri Museum Tamansiswa terdiri atas :
1. Keluarga
Ki Hajar Dewantara
2. Keluarga
Besar Tamansiswa
3. Majelis
Luhur Persatuan Tamansiswa
4. Sejarawan
Pada
2 Mei 1970 Museum Tamansiswa diresmikan dan dibuka untuk umum oleh Nyi Hajar
Dewantara. Selanjutnya museum diberi nama “Dewantara Kirti Griya” yang
merupakan Museum Khusus Memorial.
B.
Hasil observasi
:
Benda-benda
atau koleksi museum mempunyai nilai historis sangat tinggi dimana setiap benda
dan koleksi menjadi saksi bisu peristiwa-peristiwa dan kejadian dimasa lalu,
peristiwa yang terjadi dimasa lalu sangat bermanfaat pada masa kini
dan masa yang datang . Benda dan koleksi yang ada merupakan hasil karya cipta
manusia, budaya yang adiluhung dan perlu dilestarikan. Jika pada arsip
statis adalah merupakan rekaman peristiwa yang dituangkan dalam bentuk
informasi maka nilai informasi itu melekat langsung pada bentuk fisiknya
maka tindakan yang dilakukan adalah pelestarian bentuk fisik dan content agar
nilainya tidak akan hilang, maka dengan demikian koleksi museum dan nilai arsip
bentuk statis mempunyai kesamaan untuk dilestarikan.
Apabila kita tinjau pengertian arsip
yang lebih luas maka dalam Undang-undang nomor 43 tahun 2009 berbunyi sebagai
berikut :
Arsip
adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
dibuat dan diterima oleh negara, pemerintah, daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan berbangsa dan
bernegara.
C. Dokumentasi :
1. Mortil yang pernah ditembakan oleh Belanda mengarah
ke pendapa Taman Siswa.
3. Selain
terdapat Museum Dewantara Kirti Griya di kawasan kompleks Taman Siswa tersebut
juga terdapat Pendapa Agung Taman Siswa.
4.
Kamar Ki Hadjar Dewantara
PENUTUP
A.
Kesimpulan :
Mesium
ini merupakan media yang menceritakan kehidupan Ki Hadjar Dewantara, bias
diartikan mesium ini sebagai Biografi Beliau, namun tidak dalam bentuk buku
atau pun tulisan diatas.
B.
Saran :
Saya
selaku penyusun makalah ini barharap bahawa museum itu terus di jaga dengan
baik, karena itu salah satu peninggalan bapak Ki Hadjar Dewantara untuk kita mengenang dia dan kebaikannya
untuk bangsa kita.
0 komentar