STATISTIKA KESEHATAN
A. Pendahuluan
Dalam
laporan suatu instansi seringkali dicantumkan angka – angka atau diagram dengan
tujuan untuk memberikan gambaran tentang kemajuan atau hasil kegiatan yang
telah dilaksanakan. Angka yang dicantumkan adalah angka – angak akhir yang
merupakan hasil pengolahan dari angka –
angka hasil kerja yang dihimpun dari
hari kehari, bulan kebulan bahkan dari tahun ke tahun. Itulah yang dinamakan
statistik
Statistik
dalam pengertian umum adalah kumpulan
fakta, umumnya berbentuk angka – angka dan atau diagram yang menggambarkan suatu persoalan atau keadaan.
Sedangkan statistik dalam pengertian sempit adalah ukuran, ebagai wakil dari kumpulan fakta mengenai sesuatu hal.
Dalam
suatu penelitian statistik, agar angka – angka yang disajikan dan kesimpulan
yang diambil dapat dipertanggungjawabkan, maka pemrosesan data mulai dari
pengumpulan angka – angka, pengolahan, penyajian sampai pada analisis dan
pengambilan kesimpulan harus dilaksanakan
dengan cara – cara yang benar. Ini merupakan ilmu pengetahuan tersendiri yang
disebut dengan Statistika. Jadi statistika adalah
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara – cara pengumpulan fakta,
pengolahan, penyajian dan analisis serta penarikan kesimpulannya.
B. Kegunaan Statistik
Statistik
diberi nama sesuai dengan jenis persoalan yang diliputinya. Sebagai contoh,
yang membicarakan masalah - masalah kesehatan disebut Statistik Kesehatan, yang
membahas masalah - masalah pertanian disebut Statistik Pertanian dan
seterusnya.
Dalam
pelaksanaan tugas - tugas kesehatan, secara umum kegunaan statistik ada dua,
yaitu :
1. Merupakan
sarana untuk melakukan evaluasi.
Yaitu untuk menilai pekerjaan – pekerjaan,
baik yang sedang maupun yang telah selesai dilaksanakan, apakah hasilnya sudah
sesuai dengan yang direncanakan atau belum. Contohnya program imunisasi dikatakan
berhasil apabila jumlah penderita penyakit menular yang bersangkutan menurun
atau nol.
2. Merupakan
bahan untuk membuat perencanaan
Dengan menggunakan statisik yang sudah kita
miliki, kita dapat membuat rencana yang realitis, artinya sesuai dengan
kebutuhan dan kenyataan yang ada di lapangan. Contohnya penambahan fasilitas
kesehatan yang didasarkan pada peningkatan jumlah penduduk.
C. Jenis Statistik
Hal,
keadaan atau peristiwa - peristiwa yang dicatat, dikumpulkan untuk kemudian
disusun menjadi statistik, disebut data statistik. Sebagai contoh, apabila kita
akan menyusun statistik tentang tinggi dan berat badan sejumlah balita, maka
angka - angka yang menunjukkan tinggi dan berat badan dari masing - masing
balita tersebut adalah data statistik. Data statistik yang baru dikumpulkan dan
belum diolah disebut data mentah.
Data
statistik ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk
bilangan, harganya dapat berubah - ubah
atau bersifat variabel. Dari nilainya dikenal dua golongan data
kuantitatif, yaitu data diskrit
(merupakan hasil menghitung, selalu dalam bentuk angka yang utuh), dan data
kontinyu (merupakan hasil mengukur atau menimbang, dapat berupa angka pecahan).
Data kuantitatif adalah data yang tidak
dilukiskan dengan bilangan melainkan dengan lukisan kualitatif yang dikenal
dengan nama kategoti dan atribut,
misalnya baik, rusak, gagal, berhasil dan sebagainya.
Apabila
kita ingin mengetahui berat badan rata - rata dari murid SD di kota K, maka
seluruh murid dari semua SD yang ada dalam kota K yang menjadi sasaran
penelitian kita disebut populasi atau universe. Populasi terdiri dari individu
- individu yang dalam hal ini adalah masing - masing murid SD, yang satu
persatu akan ditimbang berat badannya. Dengan demikian dikatakan bahwa populasi atau universe adalah kumpulan besar
dari individu dapat berupa manusia, hewan, atau benda yang dijadikan sasaran
penelitian statistik “.
Dalam
praktek penelitian, untuk menghimpun data dapat dipergunakan dua metode yaitu :
1. Metode
Sensus
Di sini kita meneliti keseluruhan individu
yang ada dalam populasi.
2. Metode
Sampling
Dalam hal ini kita tidak meneliti
keseluruhan populasi, tetapi halnya sebagian saja yang disebut sample. Metode
sampling sering dipergunakan dalam penelitian - penelitian karena alasan
efisiensi.
Memilih
sejumlah individu untuk dijadikan sample dari suatu populasi tidak dapat
dilakukan sembarangan, karena individu - individu yang kita pilih itu harus
merupakan sample yang representatif. Yaitu mempunyai karakteristik yang sama
atau semaksimal mungkin mendekati karakteristik dari populasinya. Untuk memperoleh sample yang demikian
kita mempergunakan metode acak (random).
Dengan memanfaatkan lotere, buah dadu ataupun Daftar Angka - angka Random.
D. Langkah – Langkah Penyusunan
Statistik
Untuk
membuat statistik tentang sesuatu persoalan ada 5 tahapan kegiatan yang harus dilakukan,
yaitu :
1.
Perencanaan
2.
Pengumpulan
data
3.
Pengolahan
data
4.
Penyajian
data
5. Pembuatan
analisis dan pengambilan kesimpulan
1. Perencanaan
Dalam setiap kegiatan, peran perencanaan sangat
penting, karena disamping sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, rencana juga
merupakan pedoman untuk melaksanakan evaluasi. Dalam perencanaan ini ditentukan
tujuan penelitian, sasaran penelitian, cara - cara yang dipergunakan,
pelaksananya siapa saja, kapan penelitian dilaksanakan dan seterusnya.
2. Pengumpulan data :
Mengumpulkan data statistik dapat dilakukan
baik dengan sensus atau sampling. Untuk ini ada 3 macam teknik yang dapat
dijalankan, yaitu :
·
Observasi
Yaitu melaksanakan penelitian dengan terjun langsung dilapangan untuk
menemui dan wawancara dengan individu - individu sasaran, sehingga diperoleh
data yang akurat. Untuk persoalan tertentu dapat juga dilakukan penelitian di
laboratorium. Dalam hal ini data yang diperoleh disebut data intern.
·
Registrasi
Ini dilakukan dengan mengambil dan mempergunakan
data yang telah terhimpun dan dilaporkan oleh pihak lain, misalnya dengan
memanfaatkan kepustakaan. Dengan cara ini data dapat dihimpun dengan lebih
mudah dan murah. Di sini data yang diperoleh disebut data ekstern.
Data ekstern dibagi menjadi data ekstern primer dan data ektern
sekunder. Jika data itu dikeluarkan dan dikumpulkan oleh badan yang sama, maka
di disebut data ekstern primer. Dalam
hal lainnya merupakan data sekunder.
·
Dengan
mempergunakan Angket.
Angket adalah sejumlah pertanyaan atau isian tertulis yang dikirimkan
kepada individu - individu (disebut responden) untuk dijawab atau diisi, dan
dikirimkan kembali kepada pihak peneliti. Angket dapat berisi pertanyaan -
pertanyaan terbuka di mana responden dapat menjawab dengan bebas, ataupun
pertanyaan tertutup dimana responden tinggal menandai kotak - kotak jawaban
yang sudah disediakan. Ada kemungkinan tidak semua angket yang dikirim diterima
kembali, dan jawabannya seringkali juga tidak akurat.
3. Pengolahan data :
Data
mentah yang terkumpul diolah, dikelompokkan, disusun menjadi array, dihitung
karakteristik - karakteristiknya dan seterusnya.
4. Penyajian data :
Penyajian
data bertujuan agar hasil penelitian itu dapat dibaca dengan mudah dan dipahami
oleh orang lain. Juga agar dapat dianalisis dan disimpulkan. Ada beberapa cara
penyajian data yang dapat dilakukan, yaitu :
·
Penyajian
secara naratif
Hasil penelitian di sajikan dalam bentuk cerita (teks). Cara ini jarang
dipergunakan karena dengan cerita seringkali persoalan kurang dapat digambarkan
dengan jelas, misalnya dalam mengemukakan perbandingan antara beberapa angka
dan sebagainya.
·
Dalam
bentuk daftar atau tabel
Ada dua macam diagram atau tabel yaitu Daftar Baris Kolom dan Daftar
Disrtibusi Frekuensi
·
Dalam
bentuk diagram atau grafik
Ada 6 macam
diagram, yaitu Diagram Garis, Diagram Batang, Diagram Lambang / Simbol, Diagram
Lingkaran / Pastel dan Diagram Titik / Pencar
5. Pembuatan analisis dan pengambilan
kesimpulan.
Analisis dan kesimpulan merupakan hasil akhir dari pembuatan statistik.
Yang dapat dihimpun dan dibuat statistiknya adalah antara lain :
·
Data
Demografi
Yaitu data tentang jumlah penduduk, pembagiannya menurut jenis kelamin,
umur, pendidikkan, pekerjaan, besarnya angka perkembangan dan sebagainya.
·
Data
Kesehatan Lingkungan
Misalnya jumlah rumah dan keadaannya, jumlah sumber air minum, jumlah
jamban, tempat pembuangan sampah, pembuangan air limbah dan sebagainya.
·
Data
Fasilitas Kesehatan
Jumlah rumah sakit, puskesmas, posyandu, apotik, toko obat, pptical,
jenis dan jumlah tenaga kesehatan dan seterusnya.
·
Data
Tentang Penyakit
Jenis penyakit yang sering timbul, Incidence Rate, Prevalence Rate, KLB
( Kejadian Luar Biasa ), Wabah, dan sebagainya.
·
Data
Vital Statistik
Angka
kesuburan, angka kelahiran, angka kematian, angka kesakitan dan sebagainya.
E. Vital Statistik
Vital
statistik adalah statistik yang berhubungan dengan peristiwa - peristiwa
penting dalam kehidupan manusia, mulai sejak dilahirkan sampai meninggal dunia.
Oleh karena peristiwa - peristiwa yang demikian itu sangat banyak jumlahnya,
biasanya yang dibuat oleh instansi kesehatan hanya yang berhubungan erat dengan
indikator - indikator kesehatan saja, sedangkan data yang lain apabila
diperlukan dapat diminta dari instansi - instansi lain yang menanganinya,
misalnya Pemerintah Daerah tingkat II, Pemerintah Daerah Tingkat I, Kantor Statistik dan lain - lainnya.
Angka - angka Vital statistik tersebut
umumnya dinyatakan sebagai perbandingan (Rate) dan satuan promil ( ‰ ) dan dengan
jangka waktu satu tahun. Beberapa angka vital statistik yang penting adalah
sebagai berikut :
Yang
berhubungan dengan Kelahiran dan Kesuburan :
1. Angka Kelahiran Umum (Crude Birth Rate =
CBR)
Yaitu angka
antara jumlah kelahiran hidup dalam satu tahun dengan jumlah penduduk pada
pertengahan tahun tersebut (
tanggal 1 Juli ).
CBR
=
|
B
|
x K
|
|
Pm
|
|
Dimana
: CBR = Crude Birth Rate
B =
Jumlah Kelahiran hidup pada tahun tertentu
Pm = Jumlah kelahiran pada pertengahan
tahun tertentu
K = Bilangan Konstanta (0/00 )
2. Angka Kesuburan Umum (General Fertility
Rate = GFR)
Yaitu
perbandingan antara jumlah kelahiran hidup dalam suatu tahun dengan jumlah
penduduk wanita umur 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun tersebut.
GFR
=
|
B
|
x K
|
|
Pr (15 – 49)
|
|
Yang
berhubungan dengan kesakitan :
1. Attack Rate (AR)
Perbandingan antara
jumlah kasus baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat, dengan jumlah
population at risk pada saat itu.
2. Angka Insidensi (Incidence Rate = IR)
Perbandingan
antara jumlah kasus baru suatu penyakit dalam satu tahun, dengan jumlah
population at risk pada pertengahan tahun tersebut.
3. Angka Prevalensi (Prevalensi Rate = PR)
Perbandingan
antara jumlah kasus baru dan kasus lama suatu penyakit selama suatu tahun,
dengan jumlah population at risk pada pertengahan tahun tersebut.
Yang
berhubungan dengan kematian
1. Angka Kematian Umum (Crude Death Rate =
CDR)
Perbandingan
antara jumlah seluruh kematian dalam suatu tahun, dengan jumlah penduduk pada
pertengahan tahun tersebut.
2. Angka Kematian Khusus (Case Fatality Rate
= CFR)
Misalnya
akibat penyakit DHF : Perbandingan antara jumlah kematian akibat penyakit DHF
selama suatu tahun, dengan jumlah penduduk
yang menderita penyakit DHF selama tahun tersebut.
3. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality
Rate = MMR)
Perbandingan
antara jumlah kematian ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas selama suatu
tahun dengan jumlah kelahiran ( hidup dan mati ) selama tahun tersebut.
4. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate
= IMR)
Perbandingan
antara jumlah bayi yang meninggal selama suatu tahun, dengan jumlah kelahiran
hidup selama tahun tersebut. IMR sering dipergunakan sebagai indikator keadaan
kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan
lingkungan, sedangkan MMR sebagai indikator keadaan sosial ekonomi
masyarakat serta kualitas pelayanan KIA.
0 komentar