TEORI PSIKOLOGI BELAJAR
BAB I
PENDAHUUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut
Skinner penyelidikan mengenai kepribadiahn hanya sah jika memenuhi beberapa
kriteria ilmiah. Ia tidak akan menerima gagasan bahwa kepribadian atau
personality atau self yang membimbing atau mengarahkan perilaku. Dalam hal ini
Skinner membedakan perilaku menjadi dua yaitu perilaku yang alami dan perilaku
operan, perilaku alami menurutnya adalah perilaku yang ditimbulkan oleh
stimulus yang jelas sedangkan perilaku operan adalah perilaku yan ditimbulkan
stimulus yang tidak jelas atau tidak diketahui tetapi semata – mata dihasilkan
oleh organisme itu sendiri.
Dalam
teori yang dikemukakan oleh Skinner, dia berpendapat bahwa operant conditioning
ini merupakan suatu situasi belajar, dimana suatu respon dibuat lebih kuat,
akibat dari pemberian reinforcement secara langsung. Dan dalam pembentukan
prilaku ini, Skinner memiliki prosedur-prosedur tertentu. Dan reinforcement
yang diberikan terbagi menjadi 2 macam, yaitu reinforcement positif dan
negatif. Dan perlu diperhatikan waktu dalam memberikan reinforcement. Dan
sebaiknya dalam pemberian reinforcement, dilakukan secara bervariasi dan
berselang-seling.
B. Rumusan Masalah
a)
Bagaimana latar belakang teori B.F.
Skinner?
b)
Apa pokok
-pokok teori B.F.
Skinner?
c)
Bagaimana
karakteristik operant conditioning?
d)
Apa inti
pokok dalam mewarnai kepribadian seseorang?
e)
Bagaimana
aplikasi terhadap kepribadian seseorang?
f)
Bagaimana
penggunaan teori untuk kepentingan sendiri?
BAB II
Prinsip-Prinsip
Psikologi yang Berpusat pada Siswa (Student Centered Learning)
Menurut APA (American Psychological
Association, 1997) ada 14 prinsip psikologi yang berpusat pada siswa
terkait faktor kognisi (kognitif) dan metakognisi (metakognitif), yaitu:
- Hakikat Proses Pembelajaran :
Pembelajaran pokok bahasan yang
rumit akan sangat efektif apabila hal itu merupakan proses yang intensional
untuk membentuk makna dari informasi dan pengalaman.
- Tujuan Proses Pembelajaran :
Siswa yang berhasil, dari waktu ke
waktu dan dengan panduan pembelajaran bermakna (meaningful learning) , akan
dapat menciptakan penyajian pengetahuan yang bermakna dan koheren.
- Konstruksi Pengetahuan :
Siswa yang berhasil dapat
menciptakan hubungan informasi baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya
sebelumnya dengan cara bermakna.
- Pemikiran Strategis :
Siswa yang berhasil dapat
menciptakan dan menggunakan persediaan strategi pemikiran dan penalaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang rumit.
- Pemikiran Tentang Pemikiran :
Strategi tingkat tinggi untuk
memilih dan memantau cara kerja pikirannya sendiri, sehingga mempermudah munculnya
pemikiran yang kreatif dan kritis.
- Konteks Pembelajaran :
Pembelajaran dipengaruhi oleh
faktor-faktor lingkungan, termasuk budaya, teknologi, dan praktek pembelajaran.
- Pengaruh Motivasi dan Emosi Terhadap Pembelajaran :
Apa dan berapa banyak yang
dipelajari dipengaruhi oleh motivasi. Motivasi belajar selanjutnya akan
dipengaruhi keadaan emosi, keyakinan, minat, dan tujuan, dan kebiasaan berpikir
seseorang.
- Motivasi Intrinsik Untuk Belajar :
Kreativitas, pemikiran tingkat
tinggi dan keingintahuan alami siswa, semuanya mempunyai peranan terhadap
motivasi untuk belajar. Motivasi intrinsik dirangsang oleh tugas-tugas yang
sangat baru dan sulit, relevan bagi minat pribadi, dan memungkinkan pilihan,
serta pengendalian pribadi.
- Dampak Motivasi Pada Upaya Belajar:
Perolehan pengetahuan dan kemampuan
yang rumit memerlukan upaya siswa yang luas dalam latihan terbimbing. Tanpa
motivasi siswa untuk belajar, kesediaan melakukan upaya ini tidak akan mungkin
tanpa paksaan.
- Pengaruh Perkembangan Terhadap Pembelajaran:
Ketika setiap siswa berkembang,
mereka berhadapan dengan peluang-peluang berbeda dan mengalami
hambatan-hambatan yang berbeda untuk pem,belajaran. Pembelajaran akan paling
efektif apabila perkembangan yang berbeda di dalam dan seluruh ranah fisik,
intelektual, emosi, dan sosial dipertimbangkan.
- Pengaruh Sosial Terhadap Pembelajaran :
Pembelajaran dipengaruhi oleh
interaksi sosial, hubungan antar pribadi dan komunikasi dengan orang lain.
- Perbedaan Individu dalam Pembelajaran :
Siswa mempunyai strategi,
pendekatan, dan kemampuan yang berbeda untuk pembelajaran sebagai fungsi dari
pengalaman dan warisan sebelumnya.
- Pembelajaran dan Keberagaman :
Pembelajaran akan paling efektif
apabila perbedaan latar belakang bahasa, budaya, dan sosial siswa dipertimbangkan.
- Standar dan Penilaian :
Penentuan dengan tepat standar
penilaian yang tinggi dan menantang adalah bagian integral dariproses
pembelajaran tersebut.
TEORI PSIKOLOGI BELAJAR
(Burrhus Frederic Skinner)
1. Biografi Burrhus Frederic Skinner
Burhus
Frederic Skinner lahir pada tanggal 20 Maret 19 04 di kota kecil Pensylvania
yaitu susquenhanna, ayahnya adalah seorag pengacara dan ibunya adalah seorang
ibu rumah tangga yang kuat dan keras. Dia selalu berada dalam asuhan dan
didikan yang berpola lama dan mementingkan kerja keras , ia lebih menyenangi
kegiatan diluar rumah dan sangat menikmati kegiatan – kegiatan di sekolahnya[1][1].
Pada
tahun 1926 Skinner meraih gelar sarjana muda dalam sastra Inggris di Hamilton
Collage, New York ia menulis berbagai cerita pendek dan untuk menulis berbagai
surat kabar lokal. Pada tahun 1928 skinner menjalankan kuliahnya kembali pada
fakultas psikologi di universitas Harvard dengan mengkhususkan diri pada
tingkah laku hewan. Pada tahun 1931 Skinner mendapatkan gelar Ph.D dan
menghabiskan waktu selama lima tahun untuk bekerja di laboratorium W.J Crozier
Di universitas Minnesota,selama 9 tahun Skinner di sana hidupnya diwarnai
oeh produktifitas dan membuatnya terampil sebagai salah seorang pemimpin behaviorisme
yang terkemuka di Amerika Serikat. Pada tahun 1945 Skinner menjabat sebagai
dekan fakultas psikologi universitas Indiana dan pada tahun 1948 ia menjadi
guru besar di Harvard.
Skinner
menerima banyak penghargaan kehormatan ,antara lain Distinguished Scientific
Contribution Award dari The American Psichological association (APA) pada tahun
1958 dan mendapatkan mendali presiden dalam bidang i;mu pengetahuan dan medali
emas dari apa pada tahun 1971[2][2].
dan pada tanggal 17 Agustus 1990 B.F Skinner meninggal dunia akibat leukimia
dan meninggalkan dua orang anak, walaupun tidak berhasil sebagai seorang
penulis dan penyair sebagai bentuk kreatifitasnya ia telah berhasil mencetuskan
buku yang sangat terkenal yaitu “Walden II”
2. Pokok -pokok teori B.F. Skinner
a) Penggugah (reinforcement)
Sistem
yang ditawarkan B.F. Skinner didasarkan pada cara kerja yang menentukan (operan
conditioning).setiap makhluk hidup pasti selalu dalam proses melakukan sesuatu
terhadap lingkungannya, selama melakukan proses operasi ini ,makhluk hidup
tersebut pasti menerima stimulus -stimulus tertentu yang disebut dengan
stimulus penggugah. Stimulus tersebut berdampak pada meningkatnya proses cara
kerja tadi yaitu adanya penggugah (reinforcement) inilah yang disebut dengan “cara
kerja yang menentukan” dalam perilaku pasti menghasilkan konsekuensi
-konsekuensi tertentu dan kosekuensi
-konsekuensi ini akan mengubah kecenderungan mahluk hidup untuk mengulangi
perilaku yang sama. Ketentuan penggugah dalam teori Skinner adalah sebagai
berikut:
“perilaku
yang diikuti oleh stimulus penggugah akan memperbesar kemungkinan
dilakukannya kembali perilaku tersebut di masa-masa berikutnya.
Perilaku
yang tidak diikuti oleh stimulus – stimulus penggugah memperkecil kemungkinan
dilakukannya kembali perilaku tersebut di masa – masa berikutnya.”
b) Teori Kepribadian Behavioristik
Menurut
Skinner pendidikan mengenai kepribadian hanya sah jikamematuhi kriteria ilmiah
.penyelidikan mengenai kepribadian melibatkan pengamatan yang sistematis dan
sejarah belajar yang khas serta latarbealakng yang unik dari individu .Menurut
Skinner individu adalah organisme yang memperoleh perbendaharaan tingkah
lakunya melalui belajar,individu bukanlah agen penyebab tingkah laku melainkan
suatu point antara faktor – faktor lingkungandan bawaan yang khas serta secra
bersama- sama menghasilkan akibat tingkah laku yang khas pula pada individu
tersebut .Skinner telah menguraikan sejumlah teknik yang digunakan untuk
mengontrol perilaku ynag dipelajari oleh social learning theorist yang tertarik
pada modeling modifikasi perilaku .teknik itu adalah sebagai berikut[3][3]:
1.
Pengekangan fisik ( physical
restrains) yaitu kita mengontrol perilaku dengan melakukan pengekangan secara
fisik Contoh,beberapa dari kita menutup mulut untuk menghidari diri dari
menertawakan kesalahan orang.
2.
Bantuan fisik ( physical aids) kita
mengontrol perilaku dengan melakukan bantuan fisik, contoh, seorang pengemudi
truk minum obat perangsang anti kantuk agar tidak mengantuk saat mengemudi di
perjalanan jauh.
3.
Mengubah stimulus(changing the
stimulus conditions) yaitu ketika ada stimulus yang diinginkan oleh
individu,maka stimulus itu diubah dengan stimulus yang lain..contoh, orang yang
berkelebihan berat badan menyisihkan sekotak permen dari hadapannya.
4.
Memanipulasi kondisi emosional
(manipulasing emosional conditions), kita mengubah emosional yang ada dalam
diri kita untuk mengontrol diri ,kita membuat dia sendiri memiliki suasana hati
yang baik sebelum menghadiri pertemuan yang membuat stress agar dapat
menunjukkan perilaku yang tepat.
5.
Melakukan respons lain (performing
alternative responses), menahan diri dari perilaku yang membawa hukuman dengan
melakukan yang lain,contoh,untuk menahan diri agar kita tidak menyerang orang
yang tidak kita sukai ,kita melakukan tindakan yang tidak berhubungan dengan
pendapat kita tentang mereka.
6.
Menguatkan diri secara positif
(positive self reinforcement), contohnya kita memberi hadiah pada diri sendiri
karena mendapat nilai baik dalam ujian.
7.
Menghukum diri sendiri ( Se;f
Punishment ),seorang menghukum diri sendiri karena gagal mencapai tujuan yang
hendak diinginkan,contohnya,seorang mahasiswa menghukum diri sendiri karena
gagal dengan giat belajar.
c) Daftar Penguatan (Reinforcement
schedule)
Dalam
eksperimen yang dilakukan oleh skinner,penguat tidak selalu diberikan setiap
kali binatang percobaan melakukan tindakan yang dikehendaki ,walaupun demikian
perilaku operan masih menjadi seperti biasa . frekuensi pemberian penguatan
atau pegaturan waktu disebu dengan “reinforcement schedules”. Penguatan
yang diberikan pada waktu – waktu tertentu disebut degan partial
reinforcement[4][4] sebagai contohnya orang tua tidak
selama- lamanya bersama dengan orang tuanya oleh karena itu penguatan positif
tidak selalu dapatdiberikan setiap kali anak melakukan tindakan yang
dikehendari, prestasi yang dilakukan oleh anak walupun hanya satu kali akan
membuat anak yang bersangkutan giat untuk berlatih.
Jadwal
penguatan bervariasi menurut pemberian conditional stimulus, ada
dua kategori penjadwalan yang dilakukan oleh Skinner yaitu:
1.
Pemberian penguatan didasarkan pada
jumlah respond an pemberia penguat berdasarkan waktu
2.
Pemberian penguatan secara teratur
dan tidak teratur
Selain
itu Skinner juga membuat empat jadwal penguatan yaitu,
1.
Fixed
ratio
yaitu jumlah respon tertentu menentukan kapan penguatan diberikn
2.
Fixed
interaval
yaitu selang waktu tertentu ( misalnya 5 menit ) menentukan pemberian
penguatanberikutnya
3.
Variabel
ratio
yaitu jumlah perilaku responden yang terjadi tidak ditientukan secara kaku.
4.
Variable
interval
yaitu waktu pemberian penguat divariasi diantara selang waktu tertentu
d) Pembentukan ( Shaping )
Salah
satu pertanyaan yang dijawab Skinner adalah baaimana kita memiliki perilaku
yang kompleks. Skinner berusaha menjawab pertanyaan ini dengan ide pemebentukan
aau metode perkiraan yang silih berganti. Pada awalnya ide ini hanya berbentuk
perilaku pendorong yang mirip dengan apa yang kita inginkan samapi perilaku
kita tidak sama lagi dengan orang yang biasa dilakukan orang dalam kehidupan
sehari – hari .sehingga metode seperti ini dipakai dalam terapi yang
disebut dengan desensitisasi sistematis ,contohnya ada pada orang yang
mengalami fobia terhadap laba – laba, orang tersebut akan dihadapkan untuk
mengamati laba – laba dalam 10 skenario dengan tingkat kepaikan ang berbeda –
beda.dalam scenario yang pertama tingkat kepanikanna sangat rendah misalnya
seorang yang terkena fobia melihat laba- laba kecil dari jarak jauh ,scenario
yang kedua naik menjadi agak sedikit menakutkan dan seterusnya sampai pada
tingkat ke – 10 dengan kepanikan yang sangat menakutkan yaitu ada laba – laba
yang menakutkan menghinggapi wjah orang tersebut ketika mngemudi. Yang
dilakukan seorang terapis dalam menerapi adalah memberikan pengajaran an
bagaimana mengendorkan otot –otot pelaku fobia ketika menghadapi situai diatas.
e) Stimultan Adversif
Stimultan
adversif aalah lawan dari stimultan penguat ( reinforcement) tidak menyenangkan
bahkan menyakitkan .pada eksperiment Siknner jika kita memaksa tikus percobaan
untuk melakukan “ X” ia akan melakukannya secara tidak sempurna ,sehingga
definisi ini menggambarkan pengondisian yang dikenal dengan “hukuman”
sebaliknya jika pada eksperimen diata kita tukar simulan aversif setelah tikus
memperlihatkan perilaku tertentu maka ini disebt dengan pengaan negative.
Ketentuan dalam teori ini adalah:
1.
perilaku ynag diikuti oleh stimulant
aversif akan memperkecil diulanginya perilaku tersebut pada masa selanjutnya
2.
perilaku yang diikuti oleh
penghilangan stimultan aversif akan memperbesar kemungkinan diulanginya
perilaku yang sama dimasa selanjutnya.
f) Modifikasi Perilaku
Modifikasi
perilaku atau yang disebut dengan B- Mod adalah teknik terapi yang
didasarkanpada karya – karya Skinner . Cara kerjanya sangat sederhana yaitu
menghilangkan perilaku yang tidak diingini ( dengan cara menghilangkan penguat
) dan menggantinya dengan perilaku yang dihasrati dengan penguat. Teknik ini
banyak digunakan di lembaga – lembaga seperti rumah sakit rumah sakit jiwa,
panti untuk remaja bermasalah dan penjara, dan ditandai dengan adanya aturan – aturan
tertentu yang berlaku disebuah intitusi secara eksplisit dan mereka ang menaati
akan dihadiahi,tetapi ini tidak nberlaku secara terus – menerus , ada tenggang
waktu untuk memberikan hadiah itu.
3. Prinsip Belajar B.F. Skinner
Skinner
menganggap reward dan reinforcement merupakan factor penting dalam belajar. Ia
berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal, dan mengontrol tingka laku.
Pada teori ini guru memberikan penghargaan pada anak yang mempunyai nilai
tinggi berupa hadiah sehingga anak akan lebih rajin dan menghukum anak yang
mempunyai nilai kurang dengan tugas belajar yang lebih banyak. Dapat dimengerti
bahwa teori ini juga termasuk teori operan conditioning yang berarti bahwa
suatu prosis perilaku operan yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat
diulang kmbali atau menghilang sesuai keinginan. Untuk itu Skinner mempunyai
Prinsip belajar skinner adalah sebagai berikut.
1.
Hasil belajar harus segera
diberitahukan pada siswa
2.
Proses belajar harus mengikuti irama
yang diajar
3.
Dalam proses belajar lebih
dipentingkan aktifitas itu sendiri
4.
Dalam belajar digunakan shaping
BAB III
PENUTUP
Dalam pembentukan perilaku melalui reinforcement ini,
Skinner membagi reinforcement menjadi dua macam, yaitu reinforcement positif
dan negative, yang mana keduanya sama-sama memberikan penguatan terhadap
tingkah laku. Berbeda hal nya dengan hukuman, dimana Skinner tidak mendukung
digunakannya hukuman dalam rangka pembentukan prilaku, karena hukuman dalam
jangka waktu yang panjang tidak mempunyai pengaruh, justru banyak segi
negatifnya daripada segi positifnya.
Dan juga perlu diperhatikan, bahwa dalam hal waktu pemberian
reinforcement, sebaiknya dilakukan secara bervariasi dan berselang-seling,
tidak ditetapkan dalam satu waktu yang selalu sama. Dan di dalam operant
conditioning ini ada yang dinamakan pemadaman dan pemulihan kembali, serta ada
yang disebut dengan generalisasi dan diskriminasi dalam tingkah laku.
Teori belajar operan kondisioning Skinner memberi banyak
kontribusi untuk praktik pengajaran. Konsekuensi penguatan dan hukuman adalah
bagian dari kehidupan dan murid. Jika dipakai secara efektif, pandangan teori
ini akan mendapat membantu para guru dalam pengelolaan kelas. Demikian pula
prinsip-prinsip dan hukum-hukum belajar yang tertuang dalam teori ini akan
membantu guru dalam menggunakan pendekatan pengajaran yang cocok untuk mencapai
hasil belajar dan perubahan tingkah laku yang positif bagi anak didik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Qodir. 2000. Sejarah Psiokologi, Terj. P.r George. Yogyakarta:
Prismashopie
Paulus
Budiharjo. 1997. Mengenal kepribadian Mutakhir. Jakarta: Kanisius
Alex
Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung:
Pustaka Setia
Irwanto.
2011. Psikologi Umum. Yogyakarta:
Pustaka pelajar
0 komentar