Tes dalam Psikologi Industri dan Organisasi

by - 7:22 PM


TES PIO
Psikologi industry dan organisasi adalah subspesialisasi psikologi yang brhubungan dengan prilaku dalam situasi kerja. Dalam aerti psikologi industry Organisasi (PIO) termasuk apliasi beragam dalam bisnis, iklan dan sebagainya.
A.    Peran dari Tes/Pengujian dalam Seleksi Pegawai
Tes psikologi dan assessment memberikan informasi yang berharga tentang kinerja, bisnis, perusahaan, dan dalam bidang militer menggunakan test scores dan hasil penilaian untuk seleksi pegawai. Penilaian Psikologi Industri Organisasi tentang seleksi pegawai ditekankan pada kriteria yang terkait pada validitas sebagai penentang isi dan konsep validitas (Goion:1998)
B.     Data Autobiografi
Data autobiografi bersifat objektif dan scorable, dan autobiografi sering disebut dengan biodata, biasanya berupa formulir terstruktur yang bervariasi seperti autobiographical information blank, formulir data biografi, application blank, interview guide, individual background survey, atau alat serupa lainnya.
C.    Wawancara Pekerjaan
Wawancara merupakan bagian yang penting sehingga terdapat pula pembelajaran tentang reliabilitas dan validitas wawancara.
a.      Reliabilitas Wwancara
Dinilai dengan cara mengkorelasikan evaluasi dari beberapa interview yang berbeda dari calon pekerja yang sama.
b.      Validitas Wwancara
Dinilai dengan mengkorelasikan keputusan wawancara dengan sejumlah ukuran dari penampilan kerja.
D.    Tes Kemampuan Kognitif
Tes kemampuan kognitif merupakan versi modern dari tes Inteligensi Lorge Thorndika. Kemampuan kognitif dapat merujuk baik ke konstruksi umum seperti kemampuan verbal, kemampuan numeric, persepsi special atau kecepatan persepsi. Tes kemampuan kognitif terdiri dari tiga bagian yang masing-masing mangukur hal yang berbeda :
·         Verbal
·         Kuantitatif
·         Nonverbal
Sebuah tes kemampuan kognitif dirancang untuk mengukur baik kecerdasan umum atau aptitudemental anda di daerah tertentu (berpikir abstrak).
E.     Tes Kepribadian dan Temperamen
Bebrapa tes kepribadian memberika dasar yang berguna untuk seleksi karyawan, bila digunakan dengan tepat. Pada MMPI, digunakan selam bertahun-tahun untuk selesksi personal yang dalam kenyataannya digunakan secara berlebihan dan disalahguanakan. Tes tertentu diketahui memiliki validitas yang lebih besar dari pada tes yang lain untuk aplikasi tertentu dalam seleksi karyawan.


F.      Integritas Tes Paper and Pencil
Beberapa penerbit, telah memperkenalkan instrument tersayang dirancang untuk hal-hal yang tidak diinginkan pada masing-masing individu dan calon pekerja lain seperti pekerja yang cendrung curang/tidak jujur dan orang-orang yang dipercaya sering absen dari pekerjaan karena terpengaruh. Tes ini secara jelas dibedakan menjadi dua tipe yaitu :
a.      Over Integrity test (Test inegritas terbuka)
Tes integrity terbuka secara khas terdiri dari dua bagian, yaitu :
·         Overt Integrity tet merpuakan bagian yang berhubunag dengan pencurian dan bentuk-bentuk lain dari ketidak jujurn seperti keyakinan tentang sejauh mana ketidakjujuran karyawan, tingkat sanksi terhadap pencurian, dan persetujuan umum secara rasional mengenai pencurian/ketidakjujuran.
·         Kedua, adalah bagian yang berhubungan dengan kejelasan penerimaan terhadap pencurian dan kegiatan illegal lainnya.
b.      Personality-Based Integrity test
Biasanya tidak memiliki referensi yang jelas untuk perilaku melanggar aturan atau bentuk-bentuk lain dari perilaku karyaean yang tidak diinginkan.
Tes untuk mengukur integritas memprediksi secara umum perilku yang mengganggu (pencurian/kecurangan, ktivitas illegal, absen, keterlambatan, kecanduan obat, PHK karena pencurian, dan kekerasan dalam pekerjaan) lebih baik dari pada mereka yang diperediksi sebagai karyawan yang mencuri saja.

G.    Struktur dan Pengukuran Kemampuan Psikomotor
Goion (1991) mencata Paradox bahwa kemampuan sensorik, fisik dan ketangkasan merupakan hal yang diperlukan untuk keberhasilan dalam berbagai situasi kerja, namun kemampuan ini hamper tidak pernah di nilai sebagai bagian dari seleksi karyawan. Pengukuran keterampilan psikomotor telah meneriam pengawasan intens selama bertahun-tahun dari Flaeisman dan rekan kerja (Fleismen, 1975).
H.    Work Sample dan Tugas-Tugas Situasional
Work sample adalah miniature pekerjaan yang digunakan untuk menguji pekerjaan yang telah diaplikasikan sebelumnya.

ALAT TES DAN ADMINISTRASINYA

3.1   Tes DISC
A.    Manfaat/Tujuan
1.      Organisasi akan memperoleh hasil lengkap pola perilaku dasar manusia secara lengkap seseorang atau sebuah grup.
2.      Mengetahui kombinasi dari 4 perilaku dasar manusia ( Dominant, Influence, Steadiness dan Compliance)
3.      Tahu gambaran respon perilaku seseorang pada dirinya sendiri (Mirror Profile), terhadap lingkungan (Mask Profile) dan terhadap tekanan (Core Profile)
4.      Tahu potensi sumber stress, kemampuan hadapi tekanan, kondisi transisi yang dialami, penanganan lebih lanjut, butuh special traits, dll.
5.      Mengetahui ciri khas individu dan merancang tindakan untuk memaksimalkan komunikasi dan kerjasama antar individu ataupun dalam tim.
6.      Pimpinan dapat dengan mudah dan pasti menempatkan karyawannya pada posisi yang sesuai dengan keunikan/karakter seseorang.
7.      Pimpinan mudah menempatkan individu di posisi yang tepat dalam perusahaan ( job match).
8.      Organisasi dapat mengukur kompatibilitas pekerjaan (job compatibility).
9.      Pimpinan mampu memotivasi seseorang dengan cara yang tepat sesuai dengan faktor perilakunya.
10.  Individu akan memahami dengan kelebihan dan kekurangan dirinya dan bagaimana memaksimalkan potensinya.
11.  Individu mampu membuat perencanaan masa depan yang lebih baik.
12.  Individu mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan lebih maksimal.
B.     Kelebihan dan kekurangn
1.      Kelebihan tes DISC
·         Kemampuannya menginterpretasi hubungan antar factor-faktornya. Contoh : dimana soerang dengan D tunggi ( highly Dominant) yang juga mempunyai tingkat I yang tinggi (hugh level of Influence), mereka akan berperilaku berbeda dengan orang yang D tinggi tetap tanpa I. Factor-faktor kombinasi seperti ini secara teoritis akan menghasilkan jutaan profil berbeda.
·         Membantu memperkirakan reaksi seseorang pada situasi dan keadaan yang sedang dihadapinya.
2.      Kekurangan tes DISC
·         Tidak dapat memberikan gambaran keterampilan (skills) dan tingkat pengetahuan (knowledge) seseorang. Contoh : alat ini dapat menyimpulkan bahwa seseorang akan sangat cocok secara perilaku dan tempramen sebagai akuntan, akan tetapi tidak dapat menilai apakah orang itu memiliki keterampilan yang cukup untuk menjalankan peran atau tugasnya dengan baik.
3.2   Tes PAPI KOSTICK : PAPI (Personality and Peference Inventory)
A.    Tujuan Tes
Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercerimin dalam prilaku yang didasarkan pada kategorisasi. PAPI mengukur peran(role) fdan kebutuhan (need) individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari PAPI Kostick maka kita akan banyak mendapatkan informasi tentang profil individu dalam hal tipologi kepribadian dan dalam konteks karyanya, sehingga suatu tempat kerja dapat mengetahui bagaimana seseorang pekerja dapat paling efekyif diakomodasi.
B.     Kelebihan dan Kekurangan
1.      Kelebihan tes PAPI KOSTICK
·         PAPI menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan pernyataan yang setara. Sangat sulit untuk melakukan faking/ manipulasi. Item-item pendek, ringkas, Interpretasi logik dan spesifik sehingga dapat difahami dengan jelas oleh tester maupun testee.
·         Sangat berguna untuk evaluasi karyawan karena menggambarkan administration styles dan dapat digunakan 2 orang/ lebih untuk mengetahui hubungan atasan bawahan dan mengembangkan solusi interpersonal.
·         Laporan hasil tes disampaikan dalam bentuk visual (berupa cakram). Laporan ini akan memudahkan pengguna (user) mengenali potensi dirinya secara komprehesif, namun tetap mudah dipahami.
·         Hasil analisa menghasilkan dinamika kepribadian seseorang yang telah dipengaruhi situasi kerja sekitarnya, yang merupakan gambaran kepribadian keseluruhan dan tidak terpisah -pisah, serta menjadi satu dinamika kepribadian yang utuh.
·         Mengukur personality traits, tes ini juga mengukur psychological needs.
2.      Kekurangan tes PAPI KOSTICK
Cara pengskoringnya butuh ketelitian serta kejelian. Ada kemungkinan orang bosan mengerjakan , karena adanya pernyataan yang di ulang -ulang. Lembar jawaban sedikit membingungkan.
            3.3   Tes Krapelin
A.    Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran Wundt berpemgasruh terutama dalam pemecahan masalah kerincauan, dalam penelitiannya di lab, Leipzig menggunakan pasien-pasien psikiatrik (Maichan Darokah).
Tekanan skoring dan interpretasi didasarkan pada hasil dan tes secara obyektif, bukan proyektif. Setelah penghitungan obyektif di lakukan, menurut Maicham Darokah (1967) hasil ini di interpretasikan dengan menggunakan dasar factor-factor bakat yang terkandung di dalamnya, yaitu :
1.      Factor kecepatan
2.      Factor ketelitian
3.      Factor keajegan
4.      Factor ketahanan
B.     Tujuan
Untuk menentukan tipeperformance seseorang
3.4   Tes Pauli
A.    Tujuan Dan Manfaat
Tes Pauli bertujuan untuk melihat hasil kerja yang dipengaruhi oleh daya tahan, ketekunan, dan ketelitian.
Tujuan tes dari pengumpulan data :
·         Daya tahan/keuletan
·         Kemauan/kehendak individu
·         Emosionalitas
·         Daya tahan unuk menyesuaikan diri
·         Stabilitas
B.     Kelebihan Dan Kekurangan
1.      Kelebihan Tes Pauli
·         Salah satu keuntungan dari tes pauli adalah menghilangkan variable penting yang biasanya disembunyikan atau pura-pura (faking) dari subjek.
·         Tes Pauli dapat mendiagnosis perbedaan konstitutuf. Hal itu antara lain didapat dari hasil pemeriksaan yang menggunakan tes Pauli.
2.      Kekurangan Tes Pauli
·         Waktu yang digunakan lama (satu jam).

You May Also Like

0 komentar