­

KAJIAN PSIKOLOGI TENTANG KONSEP TRI PANTANGAN

by - 11:14 PM


Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kajian Psikologi Tentang Tri Pantangan
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 17 November 2014

Penyusun






DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………   ii
Daftar Isi………………………………………………………………….    iii
BAB I Pendahuluan………………………………………………………   1
A.    Latar Belakang……………………………………………………    1
B.     Rumusan Masalah…………………………………………………   2
C.     Tujuan……………………………………………………………..   2
D.    Kajian Teori……………………………………………………….   2
BAB II Pembahasan………………………………………………………   3
A.    Pengertian Tri Pantangan…………………………………………    3
B.     Hubungan Tri Pantangan Dengan Psikologi……………………...    4
BAB III Penutup………………………………………………………….   6
A.    Kesimpulan………………………………………………………..   6
Daftar Pustaka…………………………………………………………….   7



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia yang hakikatnya sebagai Makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai pengganti di muka bumi atau yang sering kita sebut sebagai pemimpin. Manusia yang pada prinsipnya sebagai pemimpin(minimalnya memimpin dirinya sendiri) haruslah mempunyai sebuah sikap yang bisa dijadikan sebuah contoh dan teladan bagi manusia yang lain. Untuk itu, manusia memerlukan suatu pengikat atau aturan untuk menjadi patokan dalam bersikap dan perilaku.
Atas dasar demikian kemudian Ki Hajar Dewantara mencetuskan berbagai konsep dan ajaran, yang dalam hal ini semuanya bisa diterapkan dan dipraktikan oleh para pemimpin khusunya di Indonesia. Salah satu dari buah pemikiran atau konsep yang diciptakan oleh Ki Hajar Dewantara adalah Tri Pantangan. Tri Pantangan disini memuat tiga aturan dasar yang harus dimiliki dan diterapkan oleh setiap manusia. Supaya apa yang menjadi tanggung jawabnya dapat terlaksana dan tidak adanya penyimpangan.

Janganlah Tri Pantangan ini dianggap menyimpang dari tuntunan agama, justru semua fatwa atau pituah, nasehat yang Ki Hajar Dewantara ciptakan itu tidak terlepas daripada aturan Allah dan RasulNya.

Siapapun yang ingin hidupnya aman, tentram, tertib, damai salam dan bahagia maka harus diterapkan teori Tri Pantangan itu. Dan ini harus dijadikan pedoman hidup dan tuntunan hidup di dalam menjalani kehidupan di dunia, khususnya Wong Tamansiswa dan umumnya untuk masyarakat bangsa Indonesia.
Makalah ini akan menjelaskan sedikit dari Tri Pantangan itu sendiri, agar dapat digunakan dan dimanfaatkan sekaligus diterapkan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. 



B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu Tri Pantangan ?
2.      Apa hubungan Tri Pantangan dengan psikologi?

C.     Tujuan
a.       Agar dapat mengetahui apa itu Tri Pantangan.
b.      Agar dapat mengetahui hubungan antara Tri Pantangan dengan psikologi.

D.    Kajian Teori
Konsep Tri Pantangan oleh Ki Hajar Dewantara :   
Ø  Tidak menyalahgunakan kewenangan atau kekuasaan
Ø  Tidak melakukan  manipulasi keuangan
Ø  Tidak melanggar kesusilaan

Pengertian psikologi menurut para ahli
a.       menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
b.      menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN TRI PANTANGAN
Tri Pantangan termasuk ke dalam ajaran dari Ki Hajar Dewantara, yaitu pedoman operasional praktis yang berisi:
Pantang menyalahgunakan kekuasaan/wewenang, pantang menyalah gunakan keuangan, dan pantang melanggar kesusilaan.Konsep Tri Pantangan yang terdiri dari larangan untuk menyalahgunakan tahta, harta, dan wanita dalam kehidupan sehari-hari sepertinya sudah menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Di era yang serba moderen sekarang ini ketiga penyakit masyarakat tersebut seolah-olah sudah bukan sesuatu yang tabu lagi bagi para pejabat yang memang bermoral tidak baik, mereka tanpa merasa malu ataupun merasa berdosa menggunakan jabatannya untuk melakukan hal-hal yang tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pejabat. Ia mungkin lupa bahwa jabatan yang disandangnya adalah amanah yang harus ia lakukan dengan sebaik-baiknya dan dipertanggungjawabkan pada akhirnya. Sudah semestinya figur seorang pejabat menjadi panutan dan teladan bagi masyarakatnya, namun yang terjadi justru sebaliknya seperti yang bisa dilansir di berbagai media, adanya korupsi, kolusi dan nepotisme yang sudah terjadi sejak Era Orde Baru hingga sekarang dan seola-olah sudah mengakar dan melekat kuat di bumi Indonesia tercinta ini sehingga sulit untuk diobati. Dari ketiga penyakit itu (korupsi, kolusi dan nepotisme), jika terbukti dilakukan oleh seorang pejabat akan muncul penyakit yang lain, berupa penyelewengan sang koruptor dengan wanita lain, memiliki istri lebih dari satu dengan cara yang melanggar kode etik. Dari perilaku pejabat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahta/jabatan, harta, dan wanita merupakan satu kesatuan, hal yang saling terkait dan  menjadi ujian bagi seorang pejabat ataupun pemimpin. Jika ajaran Tri Pantangan ini dapat diterapkan dan dihindari oleh seorang pejabat atau pemimpin, insyaAllah di akhir jabatannya akan chusnul chotimah.

B.     HUBUNGAN TRI PANTANGAN DENGAN PSIKOLOGI
Tri Pantangan dengan psikologis sebenarnya memiliki banyak sekali hubungan. Tetapi, disini kami akan menelaskan bererapa poin penting yang kami anggap penting.

1.      Dalam bidang kepemimpinan

Dalam bidang ini seorang pemimpin dituntut dan diharuskan untuk menjalankan amanahnya dengan baik dan bijak. Supaya dimasa kepemimpinannya menimbulkan kesan dan dampak yang baik. Rakyat pun akan menjadi senang dengan pemimpin yang melaksanakan tugasnya dengan amanah. Dalam Tri Panatangan dijelaskan bahwa seorang pemimpin tidak lah boleh melakukan pelanggaran atas apa yang ditetapkan. Contoh: kolusi, dan nepotisme yang saat ini sedang marak terjadi di tubuh kepemerintahan di Indonesia. Dengan Tri Pantangan ini seorang pemimpin akan mendapatkan Stimulus tentang apa-apa yang dilarang dalam proses memimpin, karena hal itu tidak menguntungkan bagi rakyat yang dipimpinnya.

2.      Dalam bidang Ekonomi
Dibidang ekonomi sendiri Tri Pantangan memberikan pengaruh terhadap para pelaku ekonomi khusunya dari aspek Psikologi. Dari poin kedua Tri Pantangan sudah di jelaskan bahwa seorang pemimpin atau amsyarakat tidak melakukan manipulasi uang. Mungkin dengan cara, memainkan timbangan, memainkan pasokan barang atau yang lebih parah lagi adalah memainkan harga. Disni juga perlu diperhatikan para Tri Pantangan juga berarti tidak adanya permainan uang, contohnya, korupsi. Sehingga dengan adanya aturan yang demikian Para pelaku ekonomi dan juga pemimpin menjadi mengerti dan paham akan tugas dan kewajibannya. Supaya tidak ada yang dirugikan dalam penerapan kehidupan.

3.      Dalam Bidang Sosial
Bidang sosial juga mendapatkan pengaruh yang besar dari penerapan Tri pantangan. Masyarakat ataupun pemimpin akan menadi mengerti dan paham akan akibat dari kejahatan sosial. Misalnya, pelecehan seksual dan sebagainya. Dalam konteks ini Tri pantangan memberikan stimulus yang baik kepada psikologis setiap masyarakat. Sehingga masyarakat pun akan menjaga dirinya dari hal-hal yang dapat merugikan dirinya dan masyarakat.

Jadi, dari uraian kami diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh Tri Pantangan terhadap Psikologis seseorang adalah, memberikan stimulus terhadap seseorang agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan seperti contoh diatas. Tri Pantangan juga memberikan memberikan suatu paham yang jika diterapkan dapt berupa suatu batasan bagi setiap individu untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari makalah yang kami buat kesimpulan yang didapatkan yaitu, antara psikologi dengan tri pantangan sangat berhubungan.  Tri pantangan berisi tentang :
a. Jangan menyalahgunakan wewenang atau kekuasaan
b. Jangan menyalah gunakan atau menyeleweng di bidang keuangan
c. Jangan melanggar kesusilaan atau jangan menzalimi sesama manusia.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia.



Daftar Pustaka

Tim Penyusun ,2012, Taman Siswa, Perguruan Taman Siswa Yogyakarta : yogyakarta.
 


You May Also Like

0 komentar