KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI
KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI
Oleh, Sandy Abdullah
Widyaiswara Madya Departemen Edukasi,
PPPPTK BOE Malang
ABSTRAK
Kepemimpinan (leadership)
adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam melakukan
berbagai aktivitas di suatu organisasi, sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran
informasi sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender)
dan penerima (receiver) dengan menggunakkan berbagai media yang ada. Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi
para anggotanya dapat berbeda-beda. Hal ini
disebabkan latar belakang pemimpin, budaya, organisasi, pengikut dan lingkungan.Bentuk komunikasi
yang dilakukan pemimpin antar individu yang memiliki perbedaan
budaya akan menimbulkan perbedaan karakter,
sehingga membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat berjalan secara efektif.
I.PENDAHULUAN
A. Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership)
adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam melakukan
berbagai aktivitas di suatu organisasi. Proses disini, bagaimana pemimpin
menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi pada bawahannya,
memotivasi mereka untuk memcapai tujuan organisasi dan membantu menciptakan
suasana kerja agar para karyawan bisa produktif dalam bekerja. Kepemimpinan
merupakan hal yang penting untuk dimiliki seorang pemimpin, kemampuan untuk
dapat mempengaruhi orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang yang
dipimpinnya menerima sebagai sosok yang layak untuk memimpin.
Hal-hal yang
menyebabkan seseorang menjadi pemimpin :
1. Tradisi, menjadi pemimpin karena warisan/keturunan
2. Kekuatan pribadi, menjadi pemimpin karena memiliki
kemampuan, baik fisik maupun kecakapannya.
3. Pengangkatan atasan, menjadi pemimpin karena diangkat
oleh atasannya.
4. Pemilihan, menjadi pemimpin berdasarkan hasil pemilihan
yang sudah dilakukan Seorang pemimpin yang sukses adalah seseorang yang dapat
menciptakan kerjasama antara internal environment, yakni keseluruhan
perusahaan seperti karyawan, kegiatan produksi, pemasaran, administrasi,
finansial, dan lainnya dengan external environment, yakni hal-hal luar
yang dapat mempengaruhi perusahaan seperti perekonomian, teknologi, politik,
kebijakan pemeritah, konsumen, kompetitor dan lainnya.
B. Komunikasi
Komunikasi
adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2
pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver)
dengan menggunakkan berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki beberapa
elemen penting, yaitu :
1. Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi
yang efektif terkait dengan bagaimana orang-orang dapat berinteraksi satu sama
lain dengan lebih efektif.
2. Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran
informasi dan pengertian, sehingga agar proses ini dapat terjadi dan dapat
dipahami, maka pihak-pihak yang berkomunikasi perlu meyadari dan mengerti
berbagai istilah dalam berkomunikasi.
3. Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti
suara, huruf, angka, bahasa tubuh, dan lainnya.
II.PEMBAHASAN
A.Teori
Kepemimpinan
The Traitist
Theory of Leadership (Teori Sifat), teori ini mengemukakan sifat-sifat yang
dimiliki seorang pemimpin dianggap sebagai ukuran penting sebagai syarat-syarat
untuk menentukan potensi kepemimpinan sorang pemimpin.
The Situasional
Theory of Leadership (Teori Situasioanl), teori ini mengemukakan kepemimpinan
dipengaruhi oleh keadaan pemimpin, pengikut organisasi, dan lingkungan sosial. Gaya kepemimpinan seseorang dalam
keadaan normal dan kritis akan berbeda. Keberhasilan karena pengaruh situasi,
artinya ada seorang pemimpin yang berhasil dalam keadaan normal, namun ada pula
yang dapat berhasil dengan baik dalam keadaan kritis. Bagi seorang pemimpin
sejati keadaan-keadaan darurat justru merupakan kesempatan baik untuk mengatasi
keadaan kritis itu.
B . Tipe Kepemimpinan
Tipe
kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya dapat berbeda-beda. Hal ini
disebabkan latar belakang pemimpin, organisasi, pengikut dan lingkungan.
1. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin
menganggap dirinya yang paling berkuasa. Pengarahan pada bawahan dilakukan
dengan cara memberikan instruksi atau perintah. Tujuan kepemimpinannya hanya
unutk meningkatkan produktivitas kerja dan cenderung tidak memperhatikan
kesejahteraan pekerja. Pimpinan menganut sistem manajemen tertutup, sistemnya
pun sentralisasi.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin
melaksanakan kepemimpinannya dengan cara persuasif, menciptakan kerjasama yang harmonis,
menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi bawahannya. Pemimpin memotivasi bawahan
agar mempunyai rasa memiliki perusahaan. Falsafah pemimpin, pemimpin adalah
untuk bawahan. Sistem manajemen terbuka dan informasi pembinaan kaderisasi
sangat diperhatikan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Pemimpin
memberikan kewenangan (delegasi) pada bawahan agar besar, sehingga bawahannya
diberi keleluasaan dalam mengambil keputusan dan menbuat kebijakan.
Pimpinan
menyerahkan tanggung jawab agar bawahan dapat mengendalikan dirinya sendiri dan
menyelesaikan pekerjaanya. Para bawahan dituntut untuk memiliki kematangan
kemampuan dalam bekerja dan kematangan psikologis atau kemauan dalam bekerja.
C. Wewenang Pemimpin
Wewenang Resmi ( Formal Authority
)
Wewenang resmi adalah wewenang yang
sah dan legal yang dimiliki seorang pemimpin, kerena kedudukannya dalam suatu
perusahaan. Dengan wewenang resmi pemimpin dapat memerintah. Memotivasi dan
mempengaruhi tingkah laku bawahannya. Wewenang ini dapat didelegasikan pada bawahan.
Kewibawaan ( Personality
Authority )
Kewibawaan
adalah wewenang yang didapat karena wibawa yang dimiliki seorang pemimpin. Bisa
karena kecakapannya, pendidikan, kepribadian, kharisma, sehingga ia bisa
mempengaruhi bawahannya.
D. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi
adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2
pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver)
dengan menggunakkan berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki beberapa
elemen penting, yaitu :
a. Komunikasi
melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait dengan
bagaimana orang-orang dapatberinteraksi satu sama lain dengan lebih efektif.
b. Dalam
komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran informasi dan pengertian,
sehingga agar proses ini dapat terjadi dan dapat dipahami, maka pihak-pihak
yang berkomunikasi perlu meyadari dan mengerti berbagai istilah dalam
berkomunikasi.
c. Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti
suara, huruf, angka, bahasa tubuh, dan lainnya.
2. Proses Terjadinya Komunikasi
Komunikasi
berawal dari adanya pesan atau informasi yang ingin disampaikan dari pengirim
kepada penerima. Pesan tersebut kemudian akan mengalami proses encoding,
dimana pesan tersebut mengalami transformasi dalam bentuk simbol yang menjadi
representasi pengirim pesan. Misalnya ungkapan persetujuan direprentasikan dengan anggukan kepala atau bentuk
kalimat “Ya”. Dapat pula juga menggunakan mediator, menggunakan media
elektronik ataupun melalui perantara orang lain.
Setelah
diterima, pesan akan mengalami proses decoding, dimana pesan akan
ditransformasi maknanya agar dapat dimengerti penerima pesan. Lalu penerima
akan memberikan respon balasan dengan melakukan pengiriman pesan kembali sehingga
posisinya saling berganti, penerima pesan menjadi pengirim pesan dan pengirim
pesan menjadi penerima pesan dan begitu seterusnya.
3. Bentuk-Bentuk Komunikasi
a.
Komunikasi Interpersonal
Bentuk komunikasi yang dilakukan suatu
individu kepada individu lain. Bisa komunikasi secara lisan, yakni komunikasi
dengan menggunakkan lisan secara langsung bersamaan dengan berbagai faktor yang
mempengaruhinya, seperti emosi, situasi dan lain hal lainnya. Komunikasi lisan
dapat berupa komunikasi formal, misalnya pembicaraan di pertemuan atau rapat,
maupun informal, misalnya berbicara di lift atau cafetaria.
Komunikasi secara tertulis, yakni
komunikasi yang menggunakan mediator sebagai penyampai pesan. Dilakukan karena komunikasi lisan tidak
dapat dilakukan, untuk mengingatkan sesuatu atau untuk memperkuat komunikasi
lisan.
b. Komunikasi Lintas Budaya ( cross-cultural communication )
Bentuk komunikasi yang dilakukan antar individu yang memiliki perbedaan
budaya. Sehingga agar pesan dapat dapat disampaikan, diterima, dan dimengerti.
Perbedaan ini menimbulkan perbedaan karakter antar individu, sehingga
membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat berjalan efektif.
4. Pola Komunikasi
a.Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi
:
1)
Jalur formal
dari komunikasi, penggunaan legitimasi formal untuk melakukan komunikasi.
Informasi yang diberikan biasanya bersifat sangat penting ·Otoritas dari
hierarki organisasi, perbedaan tingkatan manajemen akan menentukan pola komunikasi
dalam suatu organisasi. Para bawahan akan menyesuaikan diri dalam hal
berkomunikasi.
2)
Spesialisasi
jabatan, adanya spesialisasi menyebabkan beberapa departemen tertentu yang
berbeda namun membutuhkan komunikasi, sehingga membentuk pola komunikasi.
3)
Kepemilikan
informasi, mereka yang umumnya lebih mengetahui dan menguasai berbagai
informasi yang terkait dengan bagiannya, maka orang yang diajak berkomunikasi
haruslah orang yang mengetahui dan menguasai hal-hal yang terkait di bagian
itu.
- Komunikasi Vertikal
Komunikasi veritikal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang
berada pada tingkat atas ke orang yang berada di bagian tingkat bawah atau
sebaliknya. Komunikasi yang terjadi biasannya mengenai pemberian tugas,
pemberian arahan ataupun pelaporan dan pertanggung jawaban.
- Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang
dengan orang lain yang memiliki tingkatan organisasi yang setara. Komunikasi
yang terjadi dalam rangka koordinasi, kerjasama, dan lain sebagainya.
5. Membangun Komunikasi Yang Efektif
Ada beberapa langkah yang dapat
dilakukan agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif
dalam pencapaian organisasi.
a.Meminimalkan hambatan komunikasi
Kadangkala, terdapat berbagai hambatan dalam berkomunikasi sehingga pesan
atau informasi yang ingin disampaikan mengalami kesalahan penerimaan,
penafsiran dan pemahaman. Akibatnya reaksi yang diharapkan tidak terjadi.
Hambatan tersebut dapat bersifat individual yang berupa kesalahpahaman
dalam memahami pesan kesulitan berkomunikasi, kemampuan mendengar dan menyimak
yang buruk dan lainnya. Ataupun hambatan yang bersifat organisasional yang
terjadi adalah kata-kata yang dipahami berbeda-oleh orang orang yang berbeda,
sehingga terjadi perbedaan persepsi.
b.Meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi
Setelah hambatan dalam berkomunikasi dapat diidentifikasi, perlu adanya
upaya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Peningkatan keahlian
komunikasi individu dengan dapat melalui cara: banyak melakukan komunikasi,
mendorong komunikasi yang bersifat dua arah, peningkatan kesadaran dalam
memahami pesan yang disampaikan dan pemeliharaan kredibilitas individu dengan
membangun karakter dan moralnya. Peningkatan keahlian komunikasi organisasional
dapat melalui cara: pengaturan cara berkomunikasi diantara berbagai pihak dalam
organisasi dan peningkatan kesadaran dan pemanfaatan berbagai media sdalam berkomunikasi.
III.PENUTUP
Kepemimpinan (leadership)
adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam melakukan
berbagai aktivitas di suatu organisasi. Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya
dapat berbeda-beda seperti; kepemimpinan otoriter, keepemimpinan partisipatif dan
kepemimpinan delegatif. Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran
informasi sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender)
dan penerima (receiver) dengan menggunakkan berbagai media yang ada. Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi
para anggotanya dapat berbeda-beda. Hal ini
disebabkan latar belakang pemimpin, budaya, organisasi, pengikut dan lingkungan.Bentuk komunikasi
yang dilakukan pemimpin antar individu yang memiliki perbedaan
budaya akan menimbulkan perbedaan karakter,
sehingga membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat berjalan secara efektif.Faktor yang memengaruhi pola
komunikasi dalam organisasi karena adanya komunikasi vertikal yaitu berdasar struktur
jabatan dan komunikasi harisontal yaitu antar anggota dalam organisasi.
RUJUKAN
Arief, Sritua, John Westerman, dan Pauline Donoghue, (1997) Managing The Human Resource –
Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
Deborah Tannen, (1996), Seni komunikasi Efektif: membangun relasi dengan
membina gaya percakapan, (alih bahasa dra. Amitya
Komara), PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hickman, Craigh R, (1990), Mind of A
Manager Soul of A Leader, John Willey & Sons, Inc., New York.
Joseph A. Devito,(1997), Komunikasi antar manusia (edisi kelima),
Profesional Books, Jakarta.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Wahyjosumidjo. (1984). Kepemimpinan dan Motivasi.
Jakarta: Ghalia Indonesia
0 komentar