­

MASALAH PADA PERKEMBANGAN ANAK - ADHD (Attention Deficits and Hyper-actifity Disorder)

by - 11:33 PM


ADHD (Attention Deficits and Hyper-actifity Disorder) adalah gangguan yang berupa kurangnya perhatian dan hiper-aktivitas (aktivitas yang berlebihan). Gangguan ini juga dikenal sebagai Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiper-aktivitas (GPPH)[1]. Gangguan ini dapat kita temui dalam banyak bentuk dan perilaku yang tampak. Sampai saat ini ADHD masih merupakan persoalan yang kontroversial dan banyak dipersoalkan di dunia pendidikan.
Anak-anak dengan ADHD biasanya menampakkan perilaku yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori utama, yaitu:

1.      Perilaku hiperaktif dan impulsif
Anak akan terlihat gelisah atau menggeliat terus menerus tanpa melihat lingkungan sekitarnya, ini umumnya dianggap sebagai gejala klasik dari ADHD. Tanda lain yang perlu diperhatikan sebagai gejala ADHD adalah anak tidak bisa duduk dengan tenang untuk beberapa saat atau cenderung bicara secara berlebihan.
2.      Kurang perhatian
Tanda yang paling jelas terlihat adalah anak sering mengalami kesulitan dalam memperhatikan sesuatu yang detail atau melakukan kesalahan yang sama setiap melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Serta sering memiliki tatapan kosong seperti tidak mendengarkan apa yang orang lain bicarakan dengannya dan mudah lupa.

TANDA-TANDA ADHD

1.       Memiliki kesulitan perhatian atau tetap fokus pada tugas atau kegiatan.
2.       Memiliki masalah menyelesaikan tugas di sekolah atau rumah dan melompat dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.
3.       Kehilangan atau lupa hal-hal seperti pekerjaan rumah.
4.       Mudah terganggu, bahkan ketika melakukan sesuatu yang menyenangkan.
5.       Memiliki masalah cermat rincian atau membuat kesalahan ceroboh.
6.       Memiliki kesulitan mengatur tugas dan kegiatan.
7.       Memiliki kesulitan menunggu giliran seseorang.
8.       Menyela atau terasa menganggu pada orang lain.
9.       Kluar jawaban sebelum pertanyaan yang telah diselesaikan.
10.    Dengan tangan atau kaki atau menggeliat tentang kapan duduk.
11.    Merasa gelisah.
12.    Berbicara berlebihan dan memiliki kesulitan terlibat dalam kegiatan diam-diam.

FAKTOR PENYEBAB

Beberapa kemungkinan faktor penyebab kemunculan ADHD:

1.      Genetik
Penyebab terbanyak dalam kasus ADHD adalah faktor genetika, sama halnya dengan beberapa jenis gangguan lainnya yang serupa. Menurut para ahli, penderita ADHD ditemukan kadar dopamine yang rendah dalam otak.
2.      Cedera kepala
Cedera kepala diperkirakan dapat memunculkan ADHD. Cedera kepala dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan berlebihan (menjadi racun) atau luka pada masa sebelum atau sesudah melahirkan. Para ahli memperkirakan kerusakan (luka) pada bagian lobus frontal ini dapat menjadi salah faktor kemunculan ADHD.
3.      Makanan
Jenis makanan adiktif dan gula dapat memberikan perilaku tertentu pada anak-anak, para ahli meyakini bahwa jenis makanan adiktif dan gula (termasuk pelbagai manisan) dapat memperburuk kondisi ADHD dalam perilaku abnormal.
4.      Lingkungan
Asap rokok mempunyai hubungan erat dengan ADHD, beberapa penelitian menunjukkan anak yang mengidap ADHD berhubungan erat dengan ibu yang merokok selama masa kehamilan, di duga nikotin dapat mengakibatkan hypoxia(kekurangan oksigen) pada janin yang pada akhirnya dapat membuat bayi kekurangan suplai oksigen ke otak dan menimbulkan kerusakan. Penelitian ini berlanjut pada lingkungan sekitarnya yang dipenuhi dengan asap rokok atau ibu yang merokok pada masa sesudah melahirkan mempunyai hubungan erat dengan kemunculan ADHD pada anaknya..      

PENCEGAHAN

Tidak ada cara untuk mencegah ADHD. Tapi juga ada beberapa langkah yang mungkin dapat menolong untuk mencegah penyebab ADHD dan memastikan anak-anak anda sedapat mungkin sehat secara fisik, mental, dan emosional :

1.      Saat hamil, hindari segala sesuatu yang dapat membahayakan perkembangan janin.     Jangan minum minuman beralkohol, merokok atau menggunakan obat-obatan.
2.      Lindungi anak-anak anda dari polutan dan racun, termasuk asap rokok, kimia industri dan pertanian, dan kimia cat (pada beberapa gedung tua).
3.      Ambil rutinitas kebersamaan anda dengan anak anda dengan ekspektasi yang jelas termasuk halnya waktu tidur, pada pagi hari, saat makan, saat memberikan tugas-tugas yang sederhana, dan saat untuk menonton.
4.      Hindari hal lain yang anda kerjakan ketika berbicara dengan anak anda, buat kontak mata ketika memberikan petunjuk, dan puji anak anda setiap waktu ,setiap hari.


CARA MENGATASI

Berikut beberapa saran untuk menghadapi anak ADHD:

1.      Buat jadwal harian di rumah, sehingga anak mudah mengingat dan mengikutinya. Tempelkan jadwal di tempat yang mudah dilihat anak.
2.      Tata dan siapkan segala keperluan anak, seperti perlengkapan sekolah, pakaian dan mainan, sehingga si anak mudah menemukannya.
3.      Minimalkan distraksi seperti televisi, musik dan komputer ketika anak mencoba menyelesaikan tugasnya.
4.      Jangan biarkan anak memiliki terlalu banyak pilihan ketika ia akan memilih makanan, pakaian atau mainan.
5.      Berilah instruksi kepada anak dengan singkat, langsung dan jelas.
6.      Tetapkan tujuan kepada anak, dan tawarkan hadiah jika anak mampu mencapai tujuan itu.
7.      Ambil keistimewaan atau berhenti sejenak jika anak mulai menunjukkan sikap tak pantas.
Jangan biasakan menerapkan disiplin dengan cara berteriak atau secara fisik.
8.      Bangun kepercayaan diri anak dengan mendorong dan menyokong kemampuan anak yang menjadi keunggulannya.


You May Also Like

0 komentar