Pengertian, Tipe dan Teori Kepemimpinan dan Contoh Kasus

by - 11:34 PM

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukannya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Tipe- Tipe Kepemimpinan
Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas. 

1) Tipe pemimpin Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang bercirikan:
• Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
• Keras dalam mempertahankan prinsip
• Jauh dari bawahan
• Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
• Perintah diberikan secara paksa

2) Tipe Militeristis
Yaitu seorang pemimpin yang bercirikan :
• Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
• Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
• Segala sesuatu bersifat formal

3) Tipe Paternalistis
Yaitu seorang pemimpin yang:
• Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
• Bersikap terlalu melindungi
• Pemimpin bertindak sebagai bapak
• Keputusan di tangan pemimpin

4) Tipe Open Leadership
• Berpartisi aktif dalam kegiatan organisasi
• Bersifat terbuka
• Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide-ide baru
• Keputusan ada di tangan pemimpin
• Menghargai potensi individu

5) Tipe Laissez Faire
Yaitu seorang yang bersifat:
• Memberi kebebasan kepada para bawahan
• Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
• Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan

6) Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang bersifat:
• Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
• Bersifat terbuka
• Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik.

Teori Kepemimpinan
1. Teori orang-orang terkemuka
Bernard, Bingham, Tead dan Kilbourne menerangkan kepemimpinan berkenaan dengan sifat-sifat dasar kepribadian dan karakter.

2. Teori lingkungan
Mumtord, menyatakan bahwa pemimpin muncul oleh kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan dia memecahkan masalah sosial dalam keadaan tertekan, perubahan dan adaptasi. Sedangkan Murphy, menyatakan kepemimpinan tidak terletak dalam dari individu melainkan merupakan fungsi dari suatu peristiwa.

3. Teori personal situasional
Case (1933) menyatakan bahwa kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok.

4. Teori interaksi harapan
Homan (1950) menyatakan semakin tinggi kedudukan individu dalam kelompok maka aktivitasnya semakin meluas dan semakin banyak anggota kelompok yang berhasil diajak berinteraksi.

5. Teori humanistik
Likert (1961) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan proses yang saling berhubungan dimana seseorang pemimpin harus memperhitungkan harapan-harapan, nilai-nilai dan keterampilan individual dari mereka yang terlibat dalam interaksi yang berlangsung.

6. Teori pertukaran
Blau (1964) menyatakan pengangkatan seseorang anggota untuk menempati status yang cukup tinggi merupakan manfaat yang besar bagi dirinya. Pemimpin cenderung akan kehilangan kekuasaaanya bila para anggota tidak lagi sepenuh hati melaksanakan segala kewajibannya.

ANALISIS KASUS
Analisa kasus 1: Hartoyo sebagai Manajer

Setelah Hartoyo pensiun dari tentara, ia menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Beberapa dari karyawannya merasa tidak puas dan agresif dikarenakan semangat kerja departemennya yang rendah sejak ia bergabung.
Abdul Halim selaku manajer departemen keuangan telah mendengar bahwa para karyawan Hartoyo tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat oleh Hartoyo karena pada masa ia (Hartoyo) di tentara, ia membuat semua keputusan di bagiannya dan semua bawahannya mengharpakan ia berbuat seperti itu.

Pertanyaan dan Jawaban
1. Gaya kepemimpinan apa yg digunakan oleh Hartoyo? Bagaimana keuntungan dan kelemahannya? Bandingkan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di tentara.

Jawab: Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh Hartoyo adalah kepemimpinan militeristis yang memiliki gaya kepemimpinan yang tegas dan sangat disiplin.
Keuntungannya adalah karyawan Hartoyo menjadi disiplin dan tegas, sedangkan kelemahannya Hartoyo tidak dapat menerima kritik atau saran dari karyawannya dikarenakan jabatannya sebagai manajer.

Motivasi bawahan Hartoyo yang sekarang adalah rendah karena mereka tidak senang dengan semua pengambilan keputusan yang dibuat olehnya. Berbeda dengan saat Hartoyo menjadi tentara, motivasi bawahan Hartoyo tinggi karena mereka senang atas pengambilan semua keputusan yang dibuatnya dan memang mereka mengharapkan Hartoyo berbuat seperti itu.

2. Konsekuensinya apa, bila Hartoyo tidak merubah gaya kepemimpinannya? Apa saran saudara bagi perusahaan untuk merubah keadaan?
 
Jawab: Konsekuensi apabila Hartoyo tidak merubah gaya kepemimpinannya adalah bawahan Hartoyo akan terus menerus bersikap tidak puas dan agresif kepadanya. Jika hal itu terjadi terus menerus maka pekerjaan bawahan Hartoyo tidak akan maksimal dan bahkan bisa sangat buruk sehingga pasti akan menimbulkan dampak negatif yang besar bagi perusahaan.

Saran dari saya adalah Hartoyo harus merubah gaya kepemimpinannya sebab orang yang berada di tentara dan di perusahaan sangatlah berbeda mulai dari lingkungannya dan sifat dari individunya.jangankan beda profesi, terkadang walaupun sama profesinya masih saja terdapat pola pikir yang berbeda. Mungkin langkah yang lebih baik Hartoyo dapat menggunakan gaya kepemimpinan Open Leadership, yaitu Hartoyo dapat mengambil keputusan yang dibuatnya tetapi ada pendekatan antara dia dan karyawan.
 

You May Also Like

0 komentar