REVIEW JURNAL

by - 8:27 PM

A.    Judul :

Metode Stimulasi dan Perkembangan Emosi



B.     Jurnal Volume dan Halaman :

Volume 39, No. 1, Hlm. 112 – 120



C.    Penulis :

Wisjnu Martani1



D.    Tanggal :

Juni 2012



E.     Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman guru terhadap cara memberikan stimulasi untuk perkembangan emosi anak usia dini.



F.     Subjek Penelitian :

Subjek penelitian ini adalah sejumlah 30 orang Guru TK yang berada di Kota Yogyakarta, mereka semua mengampu kelas, yang dalam setiap kelas terdiri 12 anak sampai dengan 25 anak dan berjenis kelamin perempuan, dengan latar belakang pendidikan yang bervariasi.


G.    Metode Penelitian :

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Analisis dilakukan dengan pendekatan fenomenologis, observasi dan self report. Data yang terkumpul diidentifikasi berdasar ketiga komponen Developmental Appropriateness Practices (DAP).

  

H.    Definisi Operasional Variabel Penelitian :

Masa usia dini merupakan “golden age period”, artinya merupakan masa emas untuk seluruh aspek perkembangan manusia, baik fisik, kognisi emosi maupun sosial. Salah satu aspek perkembangan yang penting bagi anak usia dini adalah aspek emosi. Merangkum pendapat Goleman, Izard dan Ackerman, Le Doux, (Hansen & Zambo 2007) emosi adalah perasaan yang secara fisiologis dan psikologis dimiliki oleh anak dan digunakan untuk merespons terhadap peristiwa yang terjadi disekitarnya.
Emosi bagi anak usia dini merupakan hal yang penting, karena dengan emosi anak dapat memusatkan perhatian, dan emosi memberikan daya bagi tubuh serta mengorganisasi pikir untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Takut adalah salah satu emosi yang digunakan untuk ”survival”. Pada saat emosi takut muncul pada anak, maka anak menjadi sadar terhadap lingkungan dan menimbulkan sikap hati-hati pada diri anak. Senyum merupakan ekspresi emosi senang, dengan senyum anak akan mampu memberikan tanda kepada sekitarnya tentang situasi yang dialami dan kebutuhan untuk melakukan hubungan antar pribadi. Singkat kata emosi membantu anak sepanjang waktu untuk bertahan dan berkomunikai dengan lingkungan. Emosi berkembang sepanjang waktu, emosi pada anak usia dini berkembang dari yang sederhana menjadi ke suatu kondisi yang lebih kompleks. Emosi berkembang sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.



I.       Teknik Pengumpulan Data :

Data dikumpulkan melalui:
1.      Wawancara
Untuk memperoleh informasi tentang pemahaman guru terhadap cara stimulasi dan perkembangan emosi anak; digunakan wawancara: secara individual terhadap guru. Wawancara dilakukan berdasarkan panduan wawancara yang telah disusun.
2.      Observasi
Untuk memperoleh data tentang perilaku dan kegiatan subjek dalam proses pembelajaran dan pemberian stimulasi yang dilakukan di kelas. Observasi data ini digunakan juga untuk checking terhadap hasil wawancara dan self report.
3.      Self Report
Self report dilakukan dengan serangkaian pertanyaan yang bersifat terbuka, sehingga diperoleh informasi yang original berasal dari subjek penelitian.



J.      Hasil Penelitian :

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh subjek penelitian melalui wawancara dan self report (isian kuesioner terbuka), diperoleh hasil sebagai berikut:

1.      Pemahaman guru tentang stimulasi
Subjek penelitian mengatakan paham tentang stimulasi dan pemberian stimulasi dalam memberikan stimulasi di sekolah, disampaikan dalam tujuan kurikulum dengan membuat persiapan untuk kegiatan belajar mengajar pada hari itu atau yang dikenal sebagai SKH, serta mempersiapan alat peraga yang akan digunakan pada hari itu, mempersiapkan evaluasi untuk anak usia dini.
2.      Pengertian guru tentang perkembangan emosi anak usia dini
Guru memahami emosi sebagaimana aspek perkembangan yang lain, namun mereka kurang memahami bahwa ada keunikan dan variasi dalam perkembangan emosi anak, kalau anak menunjukkan emosi yang berbeda dengan anak yang lain di kelas maka anak tersebut dinilai sebagai anak yang sedang mengalami masalah. Sebenarnya guru cukup mampu mengenali masing-masing anak yang berada di kelasnya, dan guru membutuhkan waktu sekitar 2-4 minggu untuk mengenal masing-masing murid, dan melalui amatan mereka mengenali kondisi murid. Namun mereka lebih pada kemampuan kognitif saja, karena data dilapangan menunjukkan bahwa anak dikenali sebagai anak yang mempunyai masalah apabila anak tidak menunjukkan perilaku ataupun kinerja sebagaimana anak yang lain.
3.      Upaya guru untuk menstimulasi perkembangan emosi anak
Pelibatan anak dalam pemberian stimulasi kurang memadai. Padahal anak belajar dari lingkungan tidak hanya mengikuti instruksi guru saja, tetapi lebih berasarkan pengalaman yang mereka temui dalam kesehariannya Hsu (2008).
Hal ini terlihat dari kegiatan yang banyak digunakan oleh guru dalam menstimulasi anak, yaitu dengan mendongeng, berceritera dan menggunakan kartu. Ada beberapa guru yang menggunakan kegiatan menggambar atau menulis, tetapi alasan pemberian kegiatan tersebut lebih diarahkan supaya anak lancar membaca dan menulis.



K.    Kelemahan Penelitian :

Kelemahan dalam penelitian ini adalah bahwa pemahaman guru terhadap cara memberikan stimulasi untuk perkembangan emosi anak usia dini masih belum memadai, karena guru lebih menekankan pada pentingnya kemampuan kognisi pada anak, dan cenderung mengabaikan perkembangan emosi pada anak, sehingga sangat memungkinkan terjadinya problem perkembangan pada anak.

You May Also Like

0 komentar