SEJARAH FILSAFAT
Sejarah Filsafat Yunani dimulai sekitar abad ke-6 SM. Zaman
ini sering disebut juga sebagai zaman peralihan dari mitos ke logos.
Sebelum masa ini, banyak orang yang
bercerita tentang alam semesta dan kejadian di dalamnya terjadi berkat kuasa
gaib dan adikodrati, seperti adanya kuasa para dewa-dewi. Mitos-mitos seperti
ini kerap sekali ditemukan di dalam sastra-sastra Yunani.
PLATO
Plato (plateau) juga dapat berarti dataran
tinggi.
Plato
(bahasa Yunani: Πλάτων) (lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM)
adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, penulis philosophical dialogues
dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di
dunia barat. Ia adalah murid Socrates.
Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru
dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa
Yunani Πολιτεία atau Politeia, "negeri") yang di dalamnya berisi
uraian garis besar pandangannya pada keadaan "ideal".
Banyak sekali
karya-karya Plato yang masih utuh lengkap.Pada umumnya tulisannya disusun dalam
bentuk dialog. Barangkali karena pengaruh Socrates, yang kelihatannya memegang
peranan penting dalam karya-karyanya. Begitu penting tempat yang diberikan
kepada Socrates (serng dijadikan tokoh utama), sehingga karya-karya Plato itu
dapat dipandang sebagai monumen bagi Socrates.
Dari
segala
karyanya dapat diketahui bahwa Plato kenal para filsuf yang mendahuluinya.
Seperti Herakleitos, Pythagoras, para filsuf Elea,
terlebih para kaum sofis. Ingin sekali ia ikut berusaha menangani persoalan
yang dihadapi oleh Herakleitos dan Parmenides. Herakleitos hanya mau mengakui
gerak saja dan menolak segala gagasan tentang perhatian. Herakleitos
berpendapat bahwa semuanya senantiasa dalam perubahan sedang pendapat
Parmendeis yang berbanding terbalik dengan Herakleitos.
Ciri-ciri
karya Plato
Bersifat
Sokratik
Dalam
Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu menampilkan
kepribadian dan karangan Sokrates sebagai topik utama karangannya.
Berbentuk
dialog
Hampir
semua karya Plato ditulis dalam nada dialog. Dalam Surat
VII, Plato berpendapat bahwa pena dan
tinta membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam huruf-huruf yang membisu.
Oleh karena itu, menurutnya, jika pemikiran itu perlu dituliskan, maka yang
paling cocok adalah tulisan yang berbentuk dialog.
Adanya
mite-mite.
Plato
menggunakan mite-mite untuk menjelaskan ajarannya yang abstrak dan adiduniawi.
Mite
Dalam Dialog-dialog Plato
Plato
berpendapat
bahwa mite (mythos) tidak bertentangan mutlak dengan rasio. Ada juga mite-mite
yang mempunyai unsur-unsur kebenaran dan karena itu dapat digunakan dalam
uraian filosofis. Plato mempergunakan seluruh bakatnya sebagai sastrawan dalam
menciptakan mite yang memikat hati karena gaya puitisnya.
Mite Plato
yang termashur tentang penunggu-penunggu gua yang termuat dalam dialog Politeia
yaitu mite gua.
Karya
– Karya Plato
Sepanjang
sejarah, karya-karya Plato diedit dan disalin ulang. Meski tanpa mesin cetak,
para penulis dengan tekun menyalin ulang teks-teks Plato. Berikut ini adalah
karya-karya Platon yang oleh para ahli dianggap otentik:
1.Masa Muda ( 399-390 SM) :
Hippias meizon (minor) Ion, Laches, Xarmides, Protagoras, Euthypron,
Hippias elatton ( mainor), Apologia Sokratous, Kriton.
2. Masa Muda (399-390 SM) :
Gorgias, Menon, Euthydemos, Lysis, menexenos, Kratylos.
Karya ini dibuat saat Akademia sudah berdiri. Disini masih ada pengaruh
pemikiran sokratik, tetapi ide-ide Plato mulai keluar seperti pengetahuan lewat
anamnesis dan pentingnya pengetahuan
matematis.
3. Dewasa ( 385-370 SM) : Phaidon, Symposion, Politeria, Phaidros, Republica
4. Masa Tua (370-348 SM) : Theaitetos, Parmenides, Sophistes, Politikos,Timaios, Kritias,
Philebos, Nomoi, Surat VII.
Ajaran-ajaran
Plato
1.
Ajaran
tentang Idea-idea
Pandangan
Plato terhadap idea-idea dipengaruhi oleh pandangan Sokrates tentang definisi.
Idea yang dimaksud oleh Plato bukanlah ide yang dimaksud oleh orang modern.
Orang-orang modern berpendapat ide adalah gagasan atau tanggapan yang ada di
dalam pemikiran saja. Menurut Plato idea tidak diciptakan oleh pemikiran
manusia, melainkan pikiran manusia yang tergantung pada idea. Idea adalah citra
pokok dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan tidak berubah. Idea
sudah ada dan berdiri sendiri di luar pemikiran kita. Idea-idea ini saling
berkaitan satu dengan yang lainnya. Misalnya, idea tentang dua buah lukisan
tidak dapat terlepas dari idea dua, idea dua itu sendiri tidak dapat terpisah
dengan idea genap. Namun, pada akhirnya terdapat puncak yang paling tinggi di
antara hubungan idea-idea tersebut. Puncak inilah yang disebut idea yang
“indah”. Idea ini melampaui segala idea yang ada.
Menurut Plato,
ada dua macam dunia, yaitu dunia indrawi
dan dunia idea
a.
Dunia
Indrawi
Dunia
indrawi adalah dunia hitam yang mencakup benda-benda jasmani yang konkret, yang
dapat dirasakan oleh panca indera kita. Dunia indrawi ini tiada lain
hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal.
Selalu terjadi perubahan dalam dunia indrawi ini. Segala sesuatu yang terdapat
dalam dunia jasmani ini fana, dapat rusak, dan dapat mati.
b. Dunia Idea
Dunia
idea adalah dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dalam dunia ini tidak ada
perubahan, semua idea bersifat abadi dan tidak dapat diubah. Hanya ada satu
idea “yang bagus”, “yang indah”. Di dunia idea semuanya sangat sempurna. Hal
ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja,
tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual. Misalkan saja konsep mengenai
"kebajikan" dan "kebenaran".
2.Ajaran
tentang
Jiwa
Plato
menganggap
jiwa sebagai pusat atau intisari kepribadian manusia. Dalam
anggapannya
tentang jiwa, Plato tidak saja dipengaruhi oleh Socrates, tetapi juga oleh
Orfisme dan mazhab Pythagorian. Plato berkeyakinan teguh bahwa jiwa manusia
bersifat baka. Keyakinan ini bersangkut paut dengan ajarannya tentang idea-idea.
Jiwa pun mempunyai sifat-sifat yang sama
seperti terdapat pada idea-idea.
Jiwa
dan tubuh dipandang sebagai dua kenyataan yang harus dibedakan dan dipisahkan.
Jiwa berada sendiri. Bagiannya (atau fungsinya) ada tiga yaitu,
qbagian
rasional
yang dihubungkan dengan kebijaksanaan
qbagian
kehendak
atau keberanian yang dihubungkan dengan kegagahan
qbagian
keinginan
atau nafsu yang dihubungkan dengan pengendalian diri
Etik
plato
Pemikiran Plato tentang Negara
Menurut Plato Negara ideal menganut
prinsip yang mementingkan kebajikan. Kebajikan menurut Plato adalah
pengetahuan, apapun yang dilakukan atas nama Negara harus dengan tujuan untuk
mencapai kebajikan. Atas dasar itulah kemudian Plato memandang perlunya kehidupan
bernegara.
Menurut
Plato,
negara yang ideal terdiri dari tiga golongan:
a.golongan
pertama, penjaga-penjaga yang sebenarnya atau filsuf-filsuf.
b.golongan
kedua,
pembantu-pembantu atau prajurit-prajurit, mereka ditugaskan menjamin keamanan
negara dan mengawasi supaya warga negara tunduk pada filsuf-filsuf.
c.golongan
ketiga
terdiri dari petani-petani dan tukang-tukang yang menanggung kehidupan ekonomis
bagi seluruh polis
KESIMPULAN
Sejarah
filsafat Yunani dimulai sekitar abad ke-6 SM. Salah satu
tokoh filsuf di Yunani adalah Plato. Plato adalah murid Socrates dan guru bagi
Aristoteles. Beliau dikenal sebagai bapak filsafat Barat, karena Beliaulah
orang yang pertama kali membukukan pemikiran-pemikiran filsafat. Diantaranya: Phaidon,
Symposion, Politeria, Phaidros, Republica
Dll.
Diantara semua
gagasan plato ada tiga gagasan yang paling terkenal yakni: Ajaran tentang ide,
yang meliputi gagasannya tentang dualisme. Ajaran tentang Jiwa yang meliputi
pembagian jiwa yakni Akal ( yang meliputi sifat kebijaksanaan ), kehendak (yang
meliputi sifat keberanian), nafsu (yang meliputi sifat kesopanan). Ajaran
tentang negara yakni yang mencakup tiga golongan. YaNg
pertama,
Pemimpin (filosof), yang kedua yaitu pelengkap atau pembantu (yang
meliputi
para prajurit yang bertugas untuk mengamankan negara).
Yang
ke tiga yaitu golongan pekerja (yang meliputi
rakyat biasa petani yang bertugas membantu jalannya Ekonomi Negara).
Mite Plato
yang termashur tentang penunggu-penunggu gua
yang
termuat
dalam dialog Politeia yaitu mite gua.
Plato juga
mengungkapkan tentang etik, yang mana etik merupakan dasar dari pemikirannya
yang bersifat intelektual dan rasional.
Dengan pandangan plato tersebut menjadi acuan dan referensi perkembangan tentang filsafat ilmu hingga kini. Dengan teori dan pandangannya maka kita bisa mempelajari dan mengembangkan agar bermanfaat bagi kehidupan yang akan datang. Negara ideal menurut Plato adalah City State, Negara yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu kecil. Negara luas akan sulit untuk menjaganya sementara negara kecil akan sulit dipertahankan karena mudah untuk dikuasa.
0 komentar