PENGETAHUAN, PENGETAHUAN ILMIAH, PENELITIAN ILMIAH, DAN JENIS PENELITIAN
A. Pendahuluan
Proses perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dewasa ini merupakan hasil dari penemuan dan penelitian yang
dilakukan manusia sebelumnya. Sebenarnya perkembangan tersebut diawali dengan
rasa keingintahuan manusia yang sangat besar bahkan Paul Leady mengatakan bahwa
”Man is curious animals”. Keingintahuan tersebut yang mendorong manusia
untuk berupaya menjawab kenyataan-kenyataan alamiah yang ada di dunia ini lewat
berbagai cara, dan hal ini mendorong perkembangan ilmu dan pengetahuan.
Selain itu, ciri khas manusia yang
selalu ingin tau tersebut tidaklah pernah berhenti. Setelah puas mengetahui
suatu pengetahuan manusia akan terus mencari tau hal-hal yang baru dan tak akan
berhenti. Hal ini juga yang mendorong manusia mengembangkan berbagai
cara/metode untuk menjawab rasa keingintahuan mereka. Di dalam tulisan ini akan
di paparkan berbagai aspek yang di kembangkan manusia mengenai pengetahuan,
pengetahuan ilmiah, penelitian ilmiah, bahkan jenis-jenis penelitian.
B. Pengetahuan (Knowleadge)
Para ahli hingga kini masih memperdebatkan definisi
pengetahuan, terutama karena rumusan pengetahuan oleh Plato yang menyatakan
Pengetahuan sebagai “kepercayaan sejati yang dibenarkan (valid)” (“justified
true belief”). Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan hasil dan
ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2003) Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses
pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam seperti
motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan
sosial budaya. Secara garis besar menurut Notoatmodjo (2005) domain tingkat
pengetahuan (kognitif) mempunyai enam tingkatan, meliputi: mengetahui,
memahami, menggunakan, menguraikan, menyimpulkan dan mengevaluasi. Ciri pokok
dalam taraf pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu yang diketahuinya baik
melalui pengalaman, belajar, ataupun informasi yang diterima dari orang lain.
Berdasarkan uraian-uraian di atas,
maka dapat kita definisikan bahwa; Pengetahuan merupakan Hasil dari
proses mencari tahu, dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
dapat menjadi dapat. Dalam proses mencari tahu ini mencakup berbagai metode dan
konsep-konsep, baik melalui proses pendidikan maupun melalui pengalaman.
Seperti yang sudah saya kemukakan
diatas bahwa pengetahuan diawali dari rasa ingin tau yang ada dalam diri manusia.
Pengetahuan selama ini diperoleh dari proses bertanya dan selalu di tujukan
untuk menemukan kebenaran. Didalam filsafat ilmu, pengetahuan itu disebut
pengetahuan yang benar jika telah memenuhi beberapa kriteria kebenaran.
Kriteria kebenaran tersebut didasarkan pada beberapa teori antara lain :
1. Teori Koherensi (Theory of
Coherence)
Berdasarkan teori ini, suatu
pengetahuan dianggap benar apabila pengetahuan tersebut kehoren dengan
pengetahuan yang ada sebelumnya dan sudah dibuktikan kebenarannya. Didalam
pembelajaran matematika hal ini biasanya disebut dengan sifat deduktif.
2. Teori Korespondensi (Theory of
Corespondence)
Berdasarkan teori ini, suatu
pengetahuan dianggap benar jika pengetahuan tersebut mempunyai hubungan dengan
suatu kenyataan yang memang benar. Teori ini didasarkan pada fakta empiris
sehingga pengetahuan tersebut benar apabila ada fakta-fakta yang mendukung
bahwa pengetahuan tersebut benar. Dengan demikian kebenaran disini didasarkan
pada kesimpulan induktif.
3. Teori Pragmatis (Theory of
Pragmatism)
Menurut teori ini, pengetahuan
dikatakan benar apabila pengetahuan tersebut terlihat secara praktis benar atau
memiliki sifat kepraktisan yang benar. Pengikut teori ini berpendapat bahwa
pengetahuan itu benar apabila mempunyai keguanaan yang praktis.
C. Pengetahuan Ilmiah (Science)
Sebelum kita berbicara tentang pengetahuan ilmiah, terlebih
dahulu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu atau science.
Berbicara tentang ilmu, kita dapat memandangnya dari 2 aspek yakni aspek isi
(content definition) dan proses (process definition).
Dari segi isi, ilmu dapat diartikan
sebagai pengetahuan yang bersifat terpadu atau kumpulan dari
pengetahuan-pengetahuan yang saling berkaitan dan mengikat dalam satu kesatuan
kebenaran yang sahi. Sedangkan dalam segi proses, ilmu dapat diartikan sebagai
kegiatan yang ditujukan untuk menemukan variabel-variabel alami yang penting
dan kemudian menerangkan dan meramalkan hubungan tersebut (Serdamayanti ; 2002)
Dari kedua definisi tersebut kita
dapat menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan / Pengetahuan Ilmiah adalah kumpulan
– kumpulan pengetahuan yang disusun berdasarkan metode ilmiah.
Menurut Karlina Supeli Laksono dalam
Filsafat Ilmu Pengetahuan (Epsitomologi) pada Pascasarjana Universitas
Indonesia tahun 1998/1999, pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga syarat,
yaitu:
1)
Sistematik; yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang tersusun sebagai suatu
sistem.
2) Objektif;
atau dikatakan pula sebagai intersubjektif, yaitu teori tersebut terbuka untuk diteliti
oleh orang lain/ahli lain, sehingga hasil penelitian bersifat universal.
3)
Dapat dipertanggungjawabkan; yaitu mengandung kebenaran yang bersifat
universal, dengan kata lain dapat diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli
lain.
D. Perbedaan Pengetahuan dan
Pengentahuan Ilmiah
Ernest Nagel secara rinci membedakan
pengetahuan (common sense) dengan ilmu pengetahuan (science).
Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Dalam common sense informasi tentang suatu fakta jarang disertai penjelasan
tentang mengapa dan bagaimana. Common sense tidak melakukan
pengujian kritis hubungan sebab-akibat antara fakta yang satu dengan fakta
lain. Sedang dalam science di samping diperlukan uraian yang sistematik,
juga dapat dikontrol dengan sejumlah fakta sehingga dapat dilakukan
pengorganisasian dan pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau
dalil-dalil yang berlaku.
2)
Pengetahuan ilmiah menekankan pada ciri sistematik.
Pengetahuan ilmiah didasarkan pada
pengetahuan-pengetahuan yang ada sebelumnya dan terikat satu sama lain. Sedang common
sense tidak memberikan penjelasan (eksplanasi) yang sistematis dari
berbagai fakta yang terjalin. Di samping itu, dalam common sense cara
pengumpulan data bersifat subjektif, karena common sense sarat
dengan muatan-muatan emosi dan perasaan.
3)
Dalam menghadapi konflik dalam kehidupan, pengetahuan ilmiah menjadikan konflik
sebagai pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Pengetahuan ilmiah berusaha
untuk mencari, dan mengintroduksi pola-pola eksplanasi sistematik sejumlah
fakta untuk mempertegas aturan-aturan. Dengan menunjukkan hubungan logis dari
proposisi yang satu dengan lainnya.
4)
Kebenaran yang diakui oleh common sense bersifat tetap, sedang kebenaran
dalam pengetahuan ilmiah selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam
pengetahuan ilmiah selalu dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun
eksperimen dan sewaktu-waktu dapat diperbaharui atau diganti.
5) Perbedaan selanjutnya
terletak pada segi bahasa yang digunakan untuk memberikan penjelasan
pengungkapan fakta. Istilah dalam common sense biasanya mengandung
pengertian ganda dan samar-samar. Sedang ilmu pengetahuan merupakan
konsep-konsep yang tajam yang harus dapat diverifikasi secara empirik.
6)
Perbedaan yang mendasar terletak pada prosedur. Pengetahuan ilmiah didasarkan
pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan alam (sains), metoda yang
dipergunakan adalah metoda pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan
verifikasi. Sedang ilmu sosial dan budaya juga menggunakan metode pengamatan,
wawancara, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Dalam common sense
cara mendapatkan pengetahuan hanya melalui pengamatan dengan panca indera.
E. Penelitian Ilmiah
Penelitian berasal dari kata Inggris, research.
Research itu sendiri berasal dari kata re, yang berarti kembali,
dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian, arti
sebenarnya dari research adalah mencari kembali.
Menurut David H. Penny, penelitian
adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang
pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. Sedangkan
menurut Mohamad Ali dalam Cholid, penelitian adalah suatu cara untuk memahami
sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang
muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali
sehingga diperoleh pemecahannya.
Menurut J Suprapto MA, penelitian
adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk
memperoleh fakta-fakta/prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta
sistematis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2001), Penelitian adalah:
- Pemeriksaan yang teliti.
- Kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Dari berbagai pendapat tentang
pengertian penelitian diatas, dapat kita simpulkan bahwa penelitian adalah
kegiatan ilmiah seseorang yg dilakukan secara sistematis dan mengikuti
aturan-aturan metodologi.
Penelitian ilmiah adalah rangkaian
pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori
yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena tertentu.
Fungsi penelitian ilmiah, antara
lain :
1. Menemukan suatu
pengetahuan baru.
2. Menguji kembali
pengetahuan atau hasil penelitian yang ditemukan sebelumnya (mengadakan
verifikasi).
3. Mengembangkan pengatahuan
(hasil penelitian) yang telah teruji kebenarannya.
4. Mencari hubungan antara
pengetahuan yang baru ditemukan dengan pengetahuan yang lain.
5. Mengadakan ramalan
(prediksi) dengan ditemukan hubungan (hubungan sebab akibat) dengan
pengetahuan-pengetahuan yang mendahuluinya.
Uma Sekaran (1992): Karakteristik
utama penelitian ilmiah:
- Tujuan Penelitian: jelas, pasti dan terarah
- Keseriusan Penelitian: ketelitian, kehati-hatian, kepastian
- Dapat Diuji: hipotesis yang dapat diuji dg metode statistik tertentu
- Dapat direplikasi: temuan penelitian akan sama kalau diulang pada kondisi yang sama
- Presisi dan keyakinan: presisi mencerminkan derajat kepastian dari temuan p[enelitian terhadap kejadian yg dipelajari. Keyakinan menunjukkan kemungkinan dari kebenaran estimasi yang dilakukan.
- Obyektivitas: kesimpulan penelitian harus didasarkan pada data yang aktual
- Berlaku Umum: dapat-tidaknya hasil penelitian diterapkan pada berbagai keadaan.
- Efisien: kerangka penelitian yang melibatkan sedikit variabel yg dapat menjelaskan suatu kejadian
F. Jenis – Jenis Penelitian
Berkaitan dengan jenis-jenis
penelitian, banyak ahli yang memberikan pendapatnya, antara lain :
Berdasarkan Tujuannya :
Murni
- Pengembangan
- Terapan ;
- Berdasarkan pendekatannya :
- Survey
- Ex Post Facto
- Eksperimen
- Naturalistik
- Policy Research
- Action Research
- Evaluation Research
- Sejarah ;
- Berdasarkan tingkat eksplanasi :
- Deskriptif
- Komparatif
- Asosiatif
- Berdasarkan jenis datanya :
- Kuantitatif
- Kualitatif
- Campuran
- Berdasarkan desainya :
- Survey
- Studi Kasus
- Eksperimen
Berikut ini beberapa pengertian dari
beberapa jenis penelitian diatas :
1. Penelitian Murni (pure research)
Adalah penelitian yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian
baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu
tidak segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang juga akan terpakai.
2. Penelitian Terapan
Adalah penelitian yang bertujuan
untuk memecahkan masalah – masalah kehidupan praktis. Hasil dari penelitian ini
tidak harus merupakan penemuan yang baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari
penemuan yang sudah ada.
3. Penelitian Deskriptif
Adalah suatu metode dalam pencarian
fakta status sekelompk manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system
pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang dengan interpretasi yang
tepat.
4. Penelitian Eksperimental
Adalah penelitian yang berupaya
mencari pengaruh variabel tertentu terhadap suatu variabel yang lain dengan
control yang tepat.
5. Penelitian Eksploratif
Adalah penelitian yang dilakukan
untuk mencari sebab ataupun hal – hal yang mempengaruhi terjadinya
sesuatu.
6. Penelitian Pengembangan
Adalah penelitian yang dilakukan
dengan mengadakan percobaandan penyempurnaan terhadap suatu sistem.
7. Penelitian Survey
Adalah penelitian yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil, sehingga data yang diperoleh diambil
pada populasi tersebut dan kemudian dapat ditemukan kejadian-kejadian relatif,
distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupu psikoogis.
8. Penelitian Ex Post Facto Kausal
Komparatif
Adalah penelitian yang dilakukan
dengan meneliti peristiwa yang terjadi kemudian menurut kebelakang melalui data
untuk menemukan faktor yang mendahului atau menemukan kemungkinan sebab atau
peristiwa yang diteliti.
9. Penelitian Naturalitik /
Kualitatif
Adalah penelitian dengan kondisi
objek yang alami, peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara gabungan, data yang dihasilkan bersifat deskriptif dan analisi
data dilakukan dengan cara induktif dan penelitian ini lebih menekankan makna
dari pada generalisasi.
10. Penelitian Kebijakan
Adalah penelitian yang dilakukan
terhadap masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat
direkomendasikan kepada pembuat keputusan dengan harapan dapat ditindak lanjuti
dengan praktis sehingga dapat menyelesaikan masalah.
11. Penelitian Tindakan
Adalah penelitian seseorang atau
kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji
prosedur yang diperkirakan menghasilkan perubahan-perubahan.
12. Penelitian Evaluasi
Adalah penelitian yang dilakukan
dengan membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan
program yang telah ditetapkan.
13. Penelitian Sejarah / Historis
Adalah penelitian kritis terhadap
keadaan, perkembangan, serta keadaan dimasa lampau dan menimbangkan secara
teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dan sumber sejarah serta
interpretasi dari sumber – sumber tersebut.
14. Penelitian Komparatif
Adalah suatu penelitian yang
bersifat membandingkan.
15. Penelitian Asosiatif
Adalah suatu penelitian yang mencari
hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain, yaitu simetris, kausal,
dan interaktif.
16. Penelitian Kuantitatif
Adalah suatu penelitian yang
didasarkan pada filsafat positivisme yakni ilmu yang valid, ilmu yang dibangu
dari empiris, teramati, terukur, menggunakan logika matematika dan membuat
suatu generalisasi.
17. Studi Kasus
Penelitian tentang suatu subjek
penelitian yang berkenan dengan suatu subjek spesifik atau khas dari
keseluruhan personalitas.
DAFTAR
PUSTAKA
Cohen, Moris R., and Ernest Nagel.
1939. An Introduction to Logic and Scientific.
Departemen Pendidikan Nasional.
(2003). Kamus besar Bahasa Indonesia. Edisi 3. Jakarta : Balai Pustaka
Karlina Supelli dalam F. Budi
Hardiman, Ruang Publik (Yogyakarta: Kanisius, 2010), 329
Noerhadi. T. H. (1998). Filsafat
Ilmu Pengetahuan. (Diktat Kuliah). Pascasarjana Universitas Indonesia.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Nursalam. (2003). Konsep dan
Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Poerwandari. E. K. (1998). Pendekatan
Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana
Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia.
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas Kerja, Bandung: Mandar Maju, 2002.
Sekaran, Uma. 1992. Research
Methods For Business: A Skill Building Approach, Secon Edition, John Willey
& Sons, Inc. New York.
Sumaryono. E. (1993). Hermeneutik:
Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Suparlan. P. (1994). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Program S-2 Kajian Wilayah Amerika
Universitas Indonesia.
Suparlan. P. (1997). Paradigma
Naturalistik dalam Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif dan
Penggunaannya. Majalah Antropologi Indonesia. No. 53. Vol. 21. Jurusan
Antropologi FISIP Universitas Indonesia.
0 komentar