Perkembangan Individu

by - 10:34 PM


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
                     Perkembangan individu merupakan suatu proses perubahan terus        menerus sepanjang hidup individu yang bersangkutan. Perkembangan ini            merupakan perpaduan antara tenaga-tenaga asli dari dalam diri individu itu   dan tenaga dari luar (lingkungan). Dari kedua tenaga yang disebutkan tadi      terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi pada individu, kedua tenaga       tersebut dapat menjadikan individu itu berkembang dengan lancer tanpa             gangguan yang disebut dengan perkembangan positif,  atau berkembang       dengan penuh gangguan dan disebut dengan perkembangan negatif.
                     Pada diri manusia baik anak-anak maupun orang dewasa terdapat      gejala-gejala kejiwaan hal ini tentu saja erat kaitannya dengan psikologi.             Dalam gejala kejiwaan terdapat sensasi dan persepsi, yang pada keduanya      terdapat perbedaan. Setiap anak mempunyai kelebihan atau kekuatan-           kekuatan tertentu dan juga tentu saja kekurangan atau kelemahan. Hal ini           tentu perlu digali agar  perwujudan diri dan semua bakat dan kemampuan pada anak dapat di kembangkan. Orang tua dan guru  dapat membantu anak             dalam memenuhi kebutuhannya akan perwujudan diri. Pengembangan pribadi            anak akan dapat diperoleh melalui proses belajar di mana proses belajar ini        akan dapat meningkatkan kepribadian dan berupaya untuk memperoleh hal-           hal baru yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kontradiksi-kontradiksi    dalam hidup.
                     Dengan demikian perkembangan adalah hasil dari faktor-faktor yang             berpengaruh terhadap kehidupan individu yang bersangkutan selama          hidupnya. Kedua hal tersebut tergantung dari bagaimana individu itu   menanggapi dan dipengaruhi pula oleh bagaimana lingkungan            menyajikannya. Dengan melihat latar belakang di atas, penulis mencoba          memaparkan permasalahan tentang perkembangan.

B.   Rumusan Masalah
1. Definisi Perkembangan Individu.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan.
3. Prinsip-Prinsip Perkembangan Individu.
4. Tugas-tugas Perkembangan

C.   TUJUAN
                     Dalam definisi perkembangan tersebut, kata kunci yang menjadi        bahasan utama adalah perubahan. Perubahan dalam diri manusia terdiri atas      perubahan kualitatif akibat dari perubahan psikis , dan perubahan kuantitatif     akibat dari perubahan fisik, untuk mengetahui faktor-faktor yang       mempengaruhi dan tahap-tahap perkembangan individu didalam kehidupan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.   DEFINISI PERKEMBANGAN INDIVIDU
                     Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi    sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perubahan ini bersifat kualitas mengenani suatu proses integrasi dari banyak struktur dan               fungsi yang kompleks.
       Ada 4 arti perkembangan :
       1.  Perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, mulai                           lahir sampai mati
       2.  Pertumbuhan
       3.  Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah                         ke dalam bagian-bagian fungsional
       4.  Kedewasaan atau kemunculan pola-pola dari tingkah laku yang tidak          dipelajari.

                     Dalam pengertian tersebut, kata kunci yang menjadi bahasan utama   adalah perubahan. Perubahan dalam diri manusia terdiri atas perubahan      kualitatif akibat dari perubahan psikis , dan perubahan kuantitatif akibat dari               perubahan fisik. Perubahan kualitatif sering disebut dengan “perkembangan”,           seperti perubahan dari tidak mengetahui menjadi mengetahui, dari kanak-        kanak menjadi dewasa dan seterusnya.
                     Perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang       semakin membesar, melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian       perubahan yang terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah      dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ketahap kematangan melalui,      pertumbuhan, pematangan dan belajar. Perkembangan menghasilkan bentuk-     bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitas             yang sedarhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembangan ini bergerak secara         berangsur-angsur tetapi pasti, melalui satu tahap ke tahap berikutnya yang       kian hari kian bertambah maju.
                     Ini menunjukkan bahwa sejak masa konsepsi sampai meninggal          dunia, individu tidak pernah statis, melainkan senantiasa mengalami          perubahan-perubahan yang bersifat progresif dan berkesinambungan. Selama             masa kanak-kanak sampai menginjak remaja misalnya, ia mengalami            perkembangan dalam struktur fisik dan mental, jasmani dan rohani sebagai            ciri-ciri dalam memasuki jenjang kedewasaan. Demikian seterusnya,    perubahan-perubahan individu itu berlangsung terus tanpa henti.

B.   FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
                     Setiap individu dilahirkan ke dunia dengan membawa heriditas          tertentu yang diperoleh melalui pewarisan dari pihak orang tua. faktor yang   mempengaruhi perkembangan yaitu:
1.    HERIDITAS(PEMBAWAAN/KETURUNAN)
Heriditas merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki komponen untuk berkembang.
2.    LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan faktor penting disamping heriditas karena menentukan individu linkungan yang berperan penting dalam perkembangan individu karena kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan individu yang baik.

C.   PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN INDIVIDU
                     Ada 10 fakta dasar mengenai perkembangan yang biasanya disebut   "prinsip-prinsip perkembangan", yaitu :
       1.  Prinsip pertama perkembangan adalah bahwa perkembangan            menyangkut perubahan, tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan.
       2.  Prinsip kedua perkembangan adalah bahwa perkembangan awal lebih penting daripada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah sebelum menjadi pola kebiasaan.
       3.  Prinsip ketiga perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan timbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas bagi perkembangan.
       4.  Prinsip keempat perkembangan adalah bahwa pola perkembangan dapat diramalkan, walaupun pola yang dapat diramalkan ini dapat diperlambat atau dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pralahir dan pascalahir.
       5.  Prinsip kelima perkembangan adalah bahwa pola perkembangan mempunyai karakteristik tertentu yang dapat diramalkan. Yang terpenting diantaranya ialah adanya persamaan pola perkembangan bagi semua anak; perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik, perkembangan terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang berkembangan dengan kecepatan yang berbeda; dan terdapat korelasi dalam perkembangan.
       6.  Prinsip keenam perkembangan adalah bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikologis.
       7.  Prinsip ketujuh perkembangan adalah bahwa terdapat periode dalam pola perkembangan yang disebut periode pralahir, masa neonatus, masa bayi, masa kanak-kanak awal, akhir masa kanak-kanak dan masa puber. Dalam semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan; serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut perilaku "bermasalah".
       8.  Prinsip kedelapan perkembangan adalah adanya harapan sosial untuk setiap periode perkembangan. Harapan sosial ini berbentuk tugas perkembangan yang memungkinkan para orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasai berbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.
       9.  Prinsip kesembilan perkembangan adalah bahwa setiap bidang perkembangan mengandung kemungkinan bahaya - baik fisik maupun psikologis - yang dapat mengubah pola perkembangan.
       10.Prinsip kesepuluh perkembangan adalah bahwa kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode.

D.   TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
                     Dalam rentang kehidupannya, manusia melewati tahap-tahap perkembangan dimana setiap tahap memiliki tugas-tugas perkembangan yang      harus dikuasai dan diselesaikan. Sebagian besar dari kita ingin berusaha        menguasai dan menyelesaikannya pada waktu yang tepat . Beberapa orang      dapat berhasil, sedangkan yang lain kemungkinan tidak berhasil atau terlalu   cepat dari tahap yang seharusnya.
                     Munculnya tugas-tugas perkembangan bersumber pada faktor-faktor             berikut:
1.    Kematangan fisik
2.    Tuntutan masyarakat secara cultural
3.    Tuntutan dan dorongan dari individu itu sendiri
4.    Tuntutan norma agama
                     Tugas-tugas perkembangan bagi setiap fase perkembangan dalam       rentang kehidupan individu dapat diuraikan sebagai berikut:
1.    Tugas Perkembangan usia bayi dan kanak-kanak (0-6 tahun)
a.  Belajar berjalan
b.  Belajar memakan makanan padat
c.  Belajar berbicara
d.  Belajar buang air kecil dan buang air besar (toilet training)
e.  Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
f.  Mencapai kestabilan jasmani fisiologis
g.  Belajar memahami konsep-konsep sederhana tentang kehidupan sosial    dan alam.
h.  Belajar melakukan hubungan emosional dengan orang tua, saudara dan orang lain
i.   Belajar mengenal konsep baik dan buruk
j.   Mengenal konsep, norma atau ajaran agama secara sederhana 

2.    Tugas Perkembangan usia Sekolah Dasar (7-12 tahun)
a.    Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan
b.    Belajar membentuk sikap positif, yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis (dapat merawat kebersihan dan kesehatan diri)
c.    Belajar bergaul dengan teman sebayanya
d.   Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
e.    Belajar ketrampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
f.     Belajar mengembangkan konsep (agama, ilmu pengetahuan, adat istiadat) sehari-hari.
g.    Belajar mengembangkan kata hati (pemahaman tentang benar-salah, baik-buruk)
h.    Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi (bersikap mandiri)
i.      Belajar mengembangkan sikap positif kehidupan sosial.
j.      Mengenal dan mengamalkan ajaran agama sehari-hari.

3.    Tugas Perkembangan usia remaja (13-19 tahun)
a.    Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
b.    Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas
c.    Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal
d.   Mampu bergaul dengan teman sebaya atau orang lain secara wajar
e.    Menemukan manusi model yang dijadikan pusat identifikasinya.
f.     Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.
g.    Memperoleh self-control (kemampuan mengendalikan sendiri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip dan falsafah hidup.
h.    Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap dan perilaku) yang kekanak-kanakan
i.      Bertingkah laku yang bertanggung jawab secara social
j.      Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga Negara.
k.    Memilih dan mempersiapkan karir (pekerjaan)
l.      Memiliki sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga.
m.  Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

4.    Tugas Perkembangan usia dewasa awal (20-40 tahun)
a.    Mengembangkan sikap, wawasan dan pengalaman nilai-nilai (ajaran) agama.
b.    Memperoleh atau mulai memasuki pekerjaan
c.    Memilih pasangan
d.   Mulai memasuki pernikahan dan hidup berkeluarga
e.    Mengasuh, merawat dan mendidik anak.
f.     Memperoleh hidup rumah tangga
g.    Memperoleh kemampuan dan kematangan karir
h.    Mengambil tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat
i.      Mencari kelompok sosial (kolega) yang menyenangkan.

5.    Tugas Perkembangan usia dewasa madya (40-60 tahun)
a.    Memantapkan pemahaman dan pengalaman nilai-nilai agama
b.    Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga Negara
c.    Membantu anak yang sudah remaja untuk belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.
d.   Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada aspek fisik (penurunan kemampuan dan fungsi)
e.    Memantapkan keharmonisan hidup berkeluarga
f.     Mencapai dan menpertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir
g.    Memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa, baik di lingkungan kerja maupun masyarakat. 
6.    Tugas Perkembangan usia dewasa akhir (60 tahun - mati)
a.    Lebih memantapkan diri dalam mengamalkan ajaran agama
b.    Mampu menyesuaikan diri dengan menurunnya kemampuan dan kesehatan fisik
c.    Dapat menyesuaikan diri dengan masa pensiun (jika pegawai negeri) dan berkurangnya “income”, penghasilan keluarga.
d.   Dapat menyesuaikan diri dengan kematian pasangan
e.    Membentuk hubungan orang lain yang seusianya
f.     Memantapkan hubungan yang lebih harmonis dengan anggota keluarga (istri, anak, menantu, cucu dan saudara)
         Dengan mengetahui secara garis besar tugas-tugas perkembangan di atas, kita dapat menyusun program-program pembelajaran non formal untuk membantu mengasah ketrampilan dan bakat individu sehingga tugas-tugas perkembangannya dapat dikuasai dan diselesaikan tepat waktu. Sejak tahap perkembangan masa bayi, individu dapat diberikan pendidikan non formal sesuai dengan kebutuhannya untuk membantu menguasai tugas-tugas perkembangan.
         Penting juga diketahui bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi individu untuk menguasai dan menyelesaikannya. Faktor-faktor tersebut (Hurlock);
a.     Faktor yang membantu :
1.      Tingkat perkembangan yang normal
2.      Kesempatan-kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas dalam perkembangan dan bimbingan untuk menguasainya
3.      Motivasi
4.      Kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh
5.      Tingkat kecerdasan yang tinggi
6.      Kreativitas 
b.    Faktor Penghalang
1.      Tingkat Perkembangan yang mundur
2.      Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau tidak ada bimbingan untuk dapat menguasainya
3.      Tidak ada motivasi
4.      Kesehatan yang buruk
5.      Cacat tubuh
6.      Tingkat kecerdasan yang rendah

E.   CIRI-CIRI PERKEMBANGAN INDIVIDU
       Perkembangan individu mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut :
1.    Terjadinya perubahan dalam aspek :
o   Fisik; seperti : berat dan tinggi badan.
o   Psikis; seperti : berbicara dan berfikir.
2.    Terjadinya perubahan dalam proporsi.
o   Fisik; seperti : proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya.
                   Psikis; seperti : perubahan imajinasi dari fantasi ke realistis.
3.    Lenyapnya tanda-tanda yang lama.
o   Fisik; seperti: rambut-rambut halus dan gigi susu, kelenjar thymus dan kelenjar pineal.
o   Psikis; seperti : lenyapnya masa mengoceh, perilaku impulsif.
4.    Diperolehnya tanda-tanda baru
o   Fisik; seperti : pergantian gigi dan karakteristik sex pada usia remaja, seperti kumis dan jakun pada laki dan tumbuh payudara dan menstruasi pada wanita, tumbuh uban pada masa tua.
o   Psikis; seperti berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berkaitan dengan sex, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan keyakinan beragama.




























BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
                     Perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang       semakin membesar, melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian       perubahan yang terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah      dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ketahap kematangan melalui,      pertumbuhan, pematangan dan belajar.
                     Dalam setiap fase kehidupan, individu dihadapkan pada tugas-tugas perkembangan yang harus di dijalaninya, setiap fase mempunyai karakteristik        yang berbeda dan saling terkait antara satu fase dan selanjutnya.
                     Tugas-tugas perkembangan yang tidak tertuntaskan akan berdampak             pada penyimpangan perilaku individu. Maka dari itu perlu adanya motivasi         dan dukungan dari semua faktor perkembangan, sehingga tugas-tugas   perkembangan dapat dijalankan dengan hasil yang maksimal.

B.       SARAN
              Pendidikan  sangat di perlukan oleh setiap warga negara indonesia. Dari pendidikan kita akan dapat mengerti lebih tentang sebuah perkembangan individu. Oleh karena itu, diperlukan sarana pendidikan yang lebih baik agar setiap individu dapat mengerti setiap perkembangan yang ada di setiap individu.








DAFTAR PUSTAKA

Drs. Kasijan Z.1984. Psikologi Pendidikan. PT Bina Ilmu: Surabaya.

http://coretanmahasiswa19.blogspot.co./2014/12/resensi-buku-psikologi-pendidikan.html

You May Also Like

0 komentar